Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISIS AUDIENCE
Need.
Apakah
kebutuhan
mereka?
Apakah
kebutuhan
saya
selaku
1. Tipe Pemerhati: Ini adalah audiens yang paling baik. Mereka serius memerhatikan,
mencatat, dan betul-betul berminat pada materi atau topik yang Anda sampaikan.
2. Tipe Sandera: Ini adalah audiens yang merasa terpaksa atau tersandera untuk
hadir di presentasi Anda. Mungkin dia adalah mahasiswa pemalas, yang terpaksa
ikut kuliah karena takut dilarang ikut ujian jika data absensinya parah. Atau, bisa
jadi dia adalah karyawan, yang sekadar ditugaskan atau dipaksa atasannya untuk
hadir dan mendengarkan presentasi Anda.
3. Tipe Turis: Ini adalah audiens yang mengikuti presentasi sambil lalu lalang, seperti
turis yang singgah di kota atau lokasi wisata untuk menikmati kesenangan, tanpa
mau diajak berpikir terlalu serius. Bagi mereka, lumayan ikut di acara presentasi
Anda, karena disediakan kopi, kue, dan makan siang gratis.
4. Tipe Teroris: Ini adalah audiens yang siap memberondong Anda dengan
pertanyaan-pertanyaan tajam, kritis, dan keras. Motivasinya tidak selalu karena
betul-betul antusias atau berminat pada informasi, tetapi dia mungkin memang
sekadar ingin mengetes kemampuan Anda. Mereka menikmati, saat Anda
keteteran tak bisa menjawab pertanyaan.
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Menyangkut siapa
mereka,
bagaimana
pemahaman
pengetahuan
mereka,
latar
belakang
usia,pendidikan, jenis kelamin mereka, bagaimana minat mereka, dan apa yang ingin
mereka ketahui.
Mengembangkan suatu profi audiens boleh dikatakan gampang gampang
susah. Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena
audiens adalah orang orang yang sudah dikenal, akan tetapi akan menjadi sulit bila
menjadi audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum dikenal, komunikator
tidak pernah mendengar nama mereka, dan tidak pernah bertatap muka dengan
Kesimpulan :
Mengembangkan suatu profi audiens boleh dikatakan gampang gampang
susah. Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena
audiens adalah orang orang yang sudah dikenal, akan tetapi akan menjadi sulit bila
menjadi audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum dikenaldalam kasus ini
komunikator perku melakkukan investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka,
diantaranya:
1.
2.
3.
4.
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima,
sehingga bahasa harus jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik harus seimbang.
Komunikasi yang efektif sangat layak kita perhitungkan dalam membangun
karir kita. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktifitas
kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk
presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainya. Bidang pekerjaan
komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara
kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu.
Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi
lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana
pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya kita merasa "nervous" hingga untuk
mengungkapkan sesuatu, kita malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi
berputar-putar.
John C Maxwell dalam "21 Kualitas Kepemimpinan Sejati" , mengatakan
bahwa mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang sempurna sungguh sangat
penting bagi kepemimpinan yang efektif. Sang pemimpin harus dapat membagi
pengetahuan serta gagasan-gagasannya untuk menciptakan desakan serta antusiasme
pada diri orang lain. Jika seorang pemimpin tak dapat menyampaikan pesan dengan
jelas dan tak dapat memotivasi orang lain untuk menindaklanjutinya, maka memiliki
pesan untuk disampaikannyapun menjadi percuma.
kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan
informasi audiens, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap
yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu:
1. Menemukan keinginan audiens
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi, maka komunikator harus dapat
menemukan apa yang ingin diketahui oleh audiens dan segera memberikan
informasi yang diminta.
Kesimpulan :
oleh perbedaan tingkat usia, pendidikan, gender, ras dan sebagainya. Dengan
memahami faktor demografi dari audiens, maka Anda nantinya dapat memberikan
apa yang diinginkan oleh para audiens dalam kegiatan presentasi ayang akan
dilakukan.
2.
Psikografi, Selain faktor demografi, informasi mengenai faktor psikografi juga perlu
Anda pelajari sebagai seorang presentator atau komunikator. Psikografi ini terkait
dengan gaya hidup, sikap dan minat dari para audiens. Jika dari awal kita tidak
mengenali hal ini dengan baik, maka bisa berdampak pada pencapaian
keberhasilan presentasi yang Ada lakukan. Logika sederhana saja, rasanya sangat
tidak mungkin Anda berhasil menyampaikan materi, jika ternyata materi itu tidak
sesuai dengan gaya hidup, dan minat audiens.
3.
Situasai, Ada banyak kemungkinan yang terjadi ketika Anda melakukan presentasi.
Jangan beranggapan bahwa audiens akan selalu pasif mendengarkan Anda dari
awal hingga akhir presentasi. Bisa jadi ditengah-tengah presentasi audiens
menanyakan sesuatu yang kurang jelas dari meterin yang Anda sampaikan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Anda harus memiliki persiapan yang matang baik
dalam penguasaan materi mapun situasi.
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens, untuk memotivasi
audiens agar mau mengubah perilaku mereka. Tetapi, pemberian motivasi ini sering
menghadapi kendala. Salah satu cara mengatasi kendala tersebut dalah dengan
mengatur pesan pesan sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan dapat
diterima audiens dengan mudah. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan argumentasi yang rasional. Meskipun pendekatan dengan argumentasi
merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk mencoba
menggunakan pendekatan emosional audiens.
Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu
tema pokok yaitu ide pokok. Topic dan ide pokok merupakan hal yang berbeda. Topic
adalah pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu
topic, yang menjelaskan isi dan tujuan topic tersebut sehingga dapat diterima audiens.
Sebelum untuk menentukan ide pokok, hal-hal yang penting harus diidentifikasi
terlebih dahulu.
1. Teknik curah pendapat
Beberapa curah pendapat yang dapat digunakana antara lain adalah
a. Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya
pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
b. Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan masalah, gunakanlah suatu
worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan
(findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang
akan di berikan.
c. Pembatasan cakupan, Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal
hendaknya
menggunakan
kata-kata
yang
singkat.
Cara
ini
dapat
penelis
mempunyai
kesempatan
untuk
merencanakan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Erlangga: Jakarta.
http://ranarasuna.blogspot.com/2011/10/kesederhanaan-dalam-komunikasiefektif.html
http://cafemotivasi.com/mengenali-audiens-sebelum-presentasi/
http://tpkuii.blogspot.com/2005/11/analisis-audience_16.html