Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Otitis eksterna adalah radang merata kulit liang telinga yang disebabkan oleh kuman
maupun jamur (otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga,
deskuamasi, sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan, otitis eksterna difus
dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca panas (hot weather ear)
adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang menyebabkan
pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.
2.2 Etiologi
Swimmers ear (otitis eksterna) sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan
pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga bagian
luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing
dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya
otitis eksterna (swimmers ear). Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis)
salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini
proses patologis membatasi kulit sebagian kartilago dari otitis liang telinga luar, konka daun
telinga penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan.
Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen yang paling sering
adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin, polimixin, anti bakteri
(clioquinol, Holmes dkk, 1982) dan anti histamin. Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan
khususnya nikel yang sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan untuk
mengorek telinga. Infeksi merupakan penyakit yang paling umum dari liang telinga luar seperti
otitis eksterna difusa akut pada lingkungan yang lembab.
2.3 Patofisiologi
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga)
dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen
akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan
anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan
protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal
yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal
memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya
menimbulkan rasa nyeri.
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa nyaman
dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa menumpuk
dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan
terjadilah penurunan pendengaran.
Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna yaitu pseudomonas (41%),
streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). Infeksi pada liang telinga
luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan :
Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalan jaringan
lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema dermis akan
menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan kulit dan
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun telinga akan
dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa
sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.
2.4 Klasifikasi
a. Penyebab tidak diketahui :
b. Penyebab infeksi
perikondritis.
Bakteri tahan asam : mikrobakterium TBC.
Jamur dan ragi (otomikosis) : saprofit atau patogen.
Meningitis bullosa, herpes simplek, herpes zoster, moluskum kontangiosum, variola dan
varicella.
Protozoa
Parasit
Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi dengan 10% ichthamol
dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada stadium abses dilakukan insisi pada abses
dan tampon larutan rivanol 0,1%.
Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula
tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 25% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadangkadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep) yang diberikan secara topikal.
2.6 Diagnosis
Anamnesis
ketika daun telinga ditarik, nyeri tekan tragus, dan ketika mengunyah makanan.
Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai kental purulen
tergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur biasanya akan
Pemeriksaan Fisik
2.7
Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan liang MAE
penuh dengan sekret. Jika edema hebat, membran timpani dapat tidak tampak.
Pada folikulitis akan didpatkan edema, hiperemi pada pars kartilagenous MAE.
Nyeri tragus (+)
Adenopati reguler dan terkadang didapatkan nyeri tekan
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari keadaan yang serupa dengan otitis eksterna antara lain meliputi :
Otitis Media akut
Otitis eksterna bullosa
Penatalaksanaan
Otitis eksterna difusa harus diobati dalam keadaan dini sehingga dapat menghilangkan
edema yang menyumbat liang telinga. Dengan demikian, biasanya perlu disisipkan
tampon berukuran x 5 cm ke dalam liang telinga mengandung obat agar mencapai kulit yang
terkena. Setelah dilumuri obat, tampon kasa disisipkan perlahan-lahan dengan menggunakan
forsep aligator. Penderita harus meneteskan obat tetes telinga pada kapas tersebut satu hingga
dua kali sehari. Dalam 48 jam tampon akan jatuh dari liang telinga karena lumen
sudah bertambah besar. Polimiksin B dan colistemethate merupakan antibiotik yang paling
efektif terhadap Pseudomonas dan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti glikol
propilen yang telah diasamkan bahan kimia lain, seperti gentian violet 2% dan perak nitrat
5% bersifat bakterisid dan bisa diberikan langsung ke kulit liang telinga. Setelah reaksi
peradangan berkurang, dapat ditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga bersih dan
kering. Terapi sistemik hanya dipertimbangkan pada kasus berat; dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan kepekaan bakteri. Antibiotik sistemik khususnya diperlukan jika dicurigai danya
perikondritis atau kondritis pada tulang rawan telinga.
Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi
pada pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus menjaga agar
telinganya selalu kering, dengan cara menggunakan alkohol encer secara rutin tiga kali
seminggu. Pasien juga harus diingatkan agar tidak menggaruk / membersihkan telinga dengan
cotton bud terlalu sering.
2.9
Komplikasi
Perikondritis
Selulitis
Dermatitis aurikularis.
2.10 Prognosis
Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya sembuh dengan cepat
dengan pengobatan yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan mudah diobati dengan
tetes telinga antibiotik. Otitis eksterna kronis yang mungkin memerlukan perawatan lebih
intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang atau serius.
BAB II
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
KEPANITERAAN KLINIK ROTASI TAHAP II
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
a. Nama/Kelamin/Umur : M / Perempuan / 20 tahun
b. Pekerjaan/pendidikan : Mahasiswa
c. Alamat
: Alai
2. Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga
a. Status Perkawinan
: Belum Menikah
b. Jumlah Saudara
: 2 orang
c. Status Ekonomi Keluarga : cukup, penghasilan ayah pasien Rp. 3.000.000 per bulan
d. KB
:e. Kondisi Rumah
:
- Rumah permanen, 1 lantai, terdari dari dua kamar, terdapat dapur dan kamar mandi di
dalam rumah
- Listrik ada
- Jendela 4 buah, pintu 2 buah (depan dan belakang), ventilasi cukup
- Sumber air : air PDAM, sumber air minum : air galon
- Sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah
- Kesan : higiene dan sanitasi baik
f. Kondisi Lingkungan Rumah
- Jumlah penghuni rumah 5 orang yaitu : pasien, ayah, ibu, dan 2 adik pasien
- Pasien tinggal di lingkungan perkotaan yang cukup padat penduduk
Nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari yang lalu awalnya teliga pasien gatal, lalu pasien
mengorek dengan kelingkingnya, lalu dirasakan pasien sakit pada liang telinga karena
terlalu keras ketika mengoreknya, besoknya telinga pasien terasa sakit dan terasa ada
cairan.
Kesadaran
: sadar
Frekuensi nadi
: 90 x/mnt
Frekuensi nafas
: 20x / menit
Suhu
: 37 C
Berat badan
: 56 kg
Tinggi badan
: 157 cm
Kulit
Mata
Hidung
Telinga
: Membran timpani kanan utuh, Membran timpani kiri utuh, liang telinga
berair dan ada pus, tampak hiperemis dan bengkak.
Leher
Dada
Paru
Pa
: fremitus kiri=kanan
Pe
: sonor
: tidak membuncit
: kultur bakteri
a. Preventif :
b. Promotif :
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita dikarenakan adanya infeksi
bakteri yang menyerang liang telinga, akibat trauma sebelumnya sehingga pasien
harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat dan makan yang bergizi.
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini dapat sembuh dengan memakan obat
secara teratur
c. Kuratif :
- Ibuprofen tab 2 x 1
- Amoksisilin tab 3 x 1
d. Rehabilitatif :
- Menjaga daya tahan tubuh dengan makanan yang bergizi
Resep
Dinas Kesehatan Kota Padang
Puskesmas Alai
Dokter
: Fitri
Tanggal
: 10 Juni 2015
no.XV
tab 200 mg
no.X
Pro
:M
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Alai