Você está na página 1de 6

BAB I

LAPORAN KASUS
1.1 KETERANGAN UMUM

Nama Penderita

: Ny. N

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 36 tahun

Pekerjaan

: Guru

Alamat

: Katapang RT 03/RW 06 Kabupaten Bandung

Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2015

1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama

: Penglihatan buram

Anamnesis Khusus :
Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD Soreang dengan keluhan
penglihatan kedua mata buram yang timbul mendadak, semakin lama
semakin memberat sejak beberapa hari yang lalu. Keluhan penglihatan
buram disertai rasa silau apabila melihat cahaya dan mata berair. Keluhan
juga disertai mata yang terasa nyeri, dan tidak bisa melihat dekat dengan
jelas terutama saat membaca.
Keluhan pertama kali dirasakan 1 tahun yang lalu pada bulan
januari 2014. Saat itu pasien mengeluh penglihatan yang mendadak

buram disertai dengan mata merah, rasa silau pada mata, tidak bisa
melihat jarak dekat dengan jelas dan pasien merasa terdapat bintik-bintik
hitam saat melihat. Karena keluhan tersebut, pasien berobat ke dokter
spesialis mata dan diberikan dua macam obat, yaitu obat tetes mata dan
kapsul. Pasien merasa keluhan membaik selama beberapa bulan.
Pada bulan September 2014, keluhan yang serupa timbul kembali
sehinggan pasien berobat ke dokter spesialis mata dan pasien merasa
keluhan membaik sehingga pasien tidak kontrol kembali.
Keluhan mual muntah, penglihatan seperti melihat pelangi,
disangkal.
Riwayat adanya benturan pada mata sebelumnya tidak ada.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KETERANGAN UMUM

Berdasarkan identitas pasien adalah seorang pasien perempuan usia 36 tahun.


Penyakit peradangan traktus uvea umumnya unilateral, namun pada pasien ini terjadi
pada kedua mata (bilateral). Penyakit ini biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia
pertengahan.Penderita umumnya berada pada usia 20-50 tahun. Dan lebih banyak
terjadi pada laki-laki.

Keluhan Utama: Penglihatan buram


Pasien datang dengan keluhan penglihatan buram disertai dengan mata merah.
Diagnosis banding untuk keluhan penglihatan mata buram disertai mata merah adalah:
1. Iridosiklitis
2. Keratitis
3. Glaucoma akut
4. Endoftalmitis
5. Panoftalmitis
Uveitis merupakan peradangan pada daerah uvea,
dimana jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar dan
koroid. Secara anatomis, uveitis dibagi menjadi empat yaitu
uveitis anterior, uveitis intermediet, uveitis posterior dan

panuveitis. Uveitis anterior adalah peradangan yang mengenai


iris (iritis) dan jaringan badan siliar (iridosiklitis) biasanya
bersifat unilateral dengan onset akut.
Penyebab uveitis anterior diantaranya yaitu: idiopatik
(idiopatik iridosiklitis), penyakit yang berhubungan dengan
vaskulitis/arthritis

(HLA-B27

iridosiklitis,

juvenile

rheumatoid arthitis, ankylosing spondilitis, reiter syndrome,


inflammatory bowel disease), penyakit infeksi (Herpes
simpleks keratouveitis, Herpes zoster keratouveitis), penyakit
neoplasma (leukemia/lymphoma) dan penyebab lain (Fuchs
heterochromic

iridocyclitis,

traumatic

iridocyclitis,

glaucomatocyclitis crisis).
Keluhan penglihatan kedua mata buram yang timbul
mendadak, semakin lama semakin memberat sejak beberapa
hari yang lalu. Keluhan penglihatan buram disertai rasa
silau apabila melihat cahaya dan mata berair. Keluhan juga
disertai mata yang terasa nyeri, dan tidak bisa melihat dekat
dengan jelas terutama saat membaca.
Gejala subyektif yang sering dikeluhkan pada
penderita uveitis anterior adalah nyeri, fotofobia, lakrimasi
dan penglihatan kabur. Sesuai dengan anamnesis, pasien
memiliki keluhan fotofobia, lakrimasi dan penglihatan kabur.

Fotofobia disebabkan spasmus siliar dan kelainan kornea


bukan karena sensitif terhadap cahaya. Lakrimasi disebabkan
oleh iritasi saraf pada kornea dan siliar, jadi berhubungan erat
dengan fotofobia. Pasien juga mengeluhkan kesulitan untuk
melihat jarak dekat. Keluhan sukar melihat dekat pada pasien
uveitis terjadi akibat ikut meradangnya otot-otot akomodasi.
Pada

keluhan

penglihatan

yang

kabur,

derajat

kekaburan bervariasi mulai dari ringan sedang, berat atau


hilang timbul, tergantung penyebab, seperti: pengendapan
fibrin, edema kornea, kekeruhan akuos dan badan kaca depan
karena eksudasi sel radang dan fibrin dan bisa juga
disebabkan oleh kekeruhan lensa, badan kaca, dan kalsifikasi
kornea.
Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang
serupa sebanyak 2 kali. Pasien berobat ke dokter spesialis
mata dan keluhan membaik, namun beberapa hari yang lalu
keluhan muncul kembali.
Perjalanan penyakit uveitis sangat khas berlangsung
antara 2-4 minggu. Akan tetapi penyakit ini dapat
memperlihatkan kekambuhan dengan gejala akut atau menjadi
menahun. Uveitis terjadi mendadak atau akut berupa mata
merah dan sakit, ataupun datang perlahan dengan mata merah

dan sakit ringan dengan penglihatan turun perlahan-lahan.


Iridosiklitis kronis merupakan episode rekuran dengan gejala
akut yang ringan atau sedikit.
Keluhan nyeri mata hebat, mual muntah, dan adanya
melihat seperti pelangi disangkal.
Pada glaukoma, pasien mengeluhkan nyeri hebat pada
mata disertai mual muntah, dan penurunan penglihatan.
Riwayat adanya benturan pada mata sebelumnya
tidak ada.
Untuk menyingkirkan mata merah yang disebabkan
karena trauma benturan atau adanya benda asing di dalam
mata.

Você também pode gostar