Você está na página 1de 9

PENGARUH OBESITAS TERHADAP

KEJADIAN HIPERTENSI
Yuni Astuti Lubis1, Teuku Mamfaluti2, Dessy R Emril3
1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 2) Bagian Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh; 3) Bagian Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ BLUD RSUD
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
ABSTRAK
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global di negara maju maupun negara
berkembang. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah obesitas. Risiko hipertensi
meningkat dengan bertambahnya Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh obesitas terhadap kejadian hipertensi di Polikilinik Penyakit Dalam
BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan
mulai tanggal 1 Oktober-5 Desember 2012. Responden dalam penelitian ini adalah 100
orang. Data diperoleh melalui rekam medik dan pengukuran langsung terhadap berat badan
dan tinggi badan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis data dilakukan
secara bertahap meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chisuquare. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-Square untuk variabel obesitas
menunjukkan nilai probabilitas p(0,000)< (0,05). Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam BLUD
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan Rasio Prevalens (RP) 2,3 (95%-CI:1,4-3,8),
artinya responden yang obesitas mempunyai peluang 2,3 kali untuk mengalami hipertensi
dibandingkan dengan responden tanpa obesitas.
Kata kunci : Hipertensi dan obesitas
ABSTRACT
Hypertension is a global health problem in developed and developing countries. One of
the risk factors of hypertension is obesity. The risk of hypertension increases by increasing
body mass index (BMI). This research use to determine the effect of obesity on the incidence
of hypertension in Polikilinik Medicine BLUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. The method
that used in this research is descriptive analytic cross sectional design that implemented on
1 October until 5 December 2012. Respondents in the research were 100 people. Data
obtained through medical records and by measuring of body weight and height directly to
determine body mass index (BMI). Data was conducted in stages include univariate and
bivariate analysis using Chi-square. Based on results with the chi-square statistic for obesity
variables show probability value p (0.000) < (0.05). This result show that there is a
significant effect between obesity and incidence of hypertension in Medicine Clinic BLUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh with Ratio Prevalence (RP) 2.3 (95%-CI :1,4-3, 8), it means that
respondents who are obese have a chance to get hypertension 2.3 times compared to
respondents without obesity.
Keyword: Hypertension And Obesity

PENDAHULUAN
Tekanan darah didefinisikan
sebagai tekanan yang terjadi di dalam
pembuluh arteri manusia ketika darah
dipompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh (Ridwan, 2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
prevalensinya cukup tinggi dan akibat
yang ditimbulkan merupakan suatu
masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi merupakan salah satu faktor
risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian peyakit jantung dan pembuluh
darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala sehingga baru
disadari bila telah menyebabkan
gangguan organ misalnya gangguan
fungsi jantung. Hipertensi sering
ditemukan secara tidak sengaja waktu
pemeriksaan kesehatan rutin atau datang
dengan keluhan lain (Kementrian
Kesehatan R.I, 2012).
Hipertensi merupakan masalah
kesehatan masyarakat, sebanyak satu
milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang
dewasa menderita hipertensi
(Korneliana, 2012). American Heart
Association (AHA) tahun 2012
menyebutkan bahwa total biaya untuk
pengobatan hipertensi di Amerika
diperkirakan mencapai 245, 2 milyar
pada tahun 2030. Hipertensi merupakan
penyebab kematian nomor 3 di
Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007
menunjukkan prevalensi hipertensi
secara nasional 31,7% (Kementrian
Kesehatan, 2012). Studi
berkesinambungan dari Monitoring
Trends and Determinants of
Cardiovascular Disease (MONICA)
Jakarta melaporkan adanya peningkatan
prevalensi hipertensi pada populasi
Indonesia dari 16,9% (tahun 1993)
menjadi 17,9% (tahun 2000) (Sutedjo,
2002). Berdasarkan Riskesdas pada
tahun 2007 prevalensi hipertensi di
provinsi Aceh adalah 30,2% (Rahajeng,
2009).

Salah satu faktor risiko hipertensi


adalah obesitas. Estimasi resiko dari
Framingham Heart Study menunjukkan
bahwa 78% hipertensi pada laki-laki dan
65% hipertensi pada wanita secara
langsung berhubungan dengan obesitas.
Risiko hipertensi meningkat 2,6 kali
pada laki-laki gemuk dan 2,2 kali pada
wanita gemuk dibandingkan dengan
berat badan normal. Prevalensi hipertensi
akibat obesitas semakin meningkat di
negara maju dan negara berkembang.
Kejadian ini berkaitan dengan arus
globalisasi dan perubahan pola gaya
hidup yang menyebabkan peningkatan
prevalensi obesitas. (Lilyasari, 2007).
Obesitas adalah suatu keadaan
penimbunan lemak yang berlebihan di
dalam jaringan adiposa tubuh yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan.
Beberapa mekanisme yang dianggap
berperan dalam terjadinya hipertensi
akibat obesitas adalah hiperinsulinemia,
hiperleptinemia, perubahan struktur dan
fungsi pembuluh darah serta peningkatan
sistem saraf simpatis dan reninangiotensin. Hipertensi pada orang
obesitas berhubungan dengan ekspansi
volume plasma dan resistensi insulin
(Librantoro, 2007).
Angka mortalitas dan morbiditas
akibat hipertensi yang semakin
meningkat membuat peneliti memiliki
keinginan untuk meneliti pengaruh
obesitas terhadap kejadian hipertensi di
Poliklinik Penyakit Dalam Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik menggunakan desain
cross sectional.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik
Penyakit Dalam BLUD RSUD dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh dalam


periode Mei 2012 sampai bulan Februari
2013.

Variabel pengganggu

Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah
semua pasien hipertensi yang berobat ke
Poliklinik Penyakit Dalam BLUD RSUD
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang
sudah didiagnosa oleh dokter.

Alat/Instrumen Bahan Penelitian

Sampel
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah metode consecutif
sampling yaitu semua subjek yang
datang secara berurutan dan memenuhi
kriteria dimasukkan dalam penelitian
sampai jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi (Sastroasmoro, 2011). Jumlah
sampel penelitian yaitu 100 orang.
Kriteria sampel dalam penelitan ini
adalah seluruh yang sudah didiagnosis
menderita hipertensi oleh dokter.

Teknik Pengumpulan Data


a. Data Primer
Data primer diperoleh secara
langsung setelah dilakukan pengukuran
berat badan dan tinggi badan untuk
mengetahui pasien hipertensi yang
mengalami obesitas dan tidak obesitas.
b. Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari data
rekam medik pasien yang sudah
didiagnosa hipertensi oleh dokter.

Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel independen Variabel dependen
Obesitas

Hipertensi

1.
2.
3.
4.

Sphigmomanometer
Timbangan berat badan injak
Microtoise
Kuesioner

Pengolahan dan Analisa Data


Pengolahan data dilakukan melalui
coding, editing, tabulating dan cleaning.
a. Analisa data
Analisis data univariat dilakukan
untuk setiap variabel dan bivariat untuk
mengetahui hubungan antara variabel
dengan menggunakan uji statistik ChiSquare.

Riwayat Keluarga
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden (n=100)
Usia
31-40
41-50
51-60
Total

Frekuensi
3
32
65
100

Persentase (%)
3,0
32,0
65,0
100

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin (n=100)


Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

Frekuensi
36
64

Persentase (%)
36,0
64,0

Total

100

100

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hipertensi (n=100)


Tekanan Darah
Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total

Frekuensi
50
50
100

Persentase (%)
50,0
50,0
100

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh (IMT) (n=100)


Kalsifikasi IMT
Kurus
Normal
Overweight
Obesitas I
Obesitas II
Total

Frekuensi
3
25
20
32
20
100

Persentase %
3,0
25,0
20,0
32,0
20,0
100

Tabel 4.5 Gambaran Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh terhadap Kejadian
Hipertensi
Hipertensi
Klasifikasi IMT
Kurus
Normal
Overweight
Obes I
Obes II
Total

Ya
n
2
6
6
24
12
50

Total

Tidak
%
66.7
24,0
30,0
75,0
60,0

n
1
19
14
8
8
50

%
33,3
76,0
70,0
25,0
40,0

n
3
25
20
32
20
100

%
100
100
100
100
100

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Obesitas (n=100)


Index Massa Tubuh (IMT)
Obesitas
Tidak obesitas
Total

Frekuensi
52
48
100

Persentase (%)
52,0
48,0
100

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Riwayat Keluarga Hipertensi (n=100)


Riwayat Genetik
Ada
Tidak ada
Total

Frekuensi
41
59
100

Persentase (%)
41,0
59,0
100

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi riwayat keluarga pada pasien obesitas dengan kejadian
hipertensi
Hipertensi Dan
Obesitas

Hipertensi dan Obesitas

obesitas
Tidak Hipertensi Tidak
obesitas
Total

Total

16

44,4

20

55,6

36

100

28,6

10

71,4

14

100

10

62,5

37,5

16

100

11

32,4

23

67,6

34

100

Hipertensi Dan Tidak


Obesitas
Tidak Hipertensi tapi

Riwayat Keluarga
Ya
Tidak
%
n
%

41

59

0,159

100

Tabel 4.9 Pengaruh Obesitas Terhadap Kejadian Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam
BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (n=100)
Hipertensi
Obesitas
Ya
Tidak
Total

Ya
n
36
14
50

%
69,2
29,2

Tidak
n
%
16
30,8
34
70,8
50

PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
1. Usia
Dalam penelitian ini usia
dikelompokkan dalam kategori dewasa
madya yaitu usia 40-60 tahun (Hurlock,
2001). Usia dibagi menjadi tiga kategori
yaitu usia 31-40 tahun, 41-50 tahun dan
51-60 tahun. Hasil analisis data
menunjukkan jumlah responden paling
banyak adalah responden yang berusia
51-60 tahun yaitu 65 orang (65%),

Total
n
52
48
100

%
100
100

RP

(95%-CI)

0,00

2,3

1,47-3,82

diikuti responden 41-50 tahun yaitu 32


orang (32%) dan respoden paling sedikit
adalah responden yang berusia 31-40
tahun (3%).
Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa dengan
bertambahnya umur maka tekanan darah
juga akan meningkat. Setelah umur 45
tahun, dinding arteri akan mengalami
penebalan oleh karena adanya
penumpukan zat kolagen pada lapisan
otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan

menjadi kaku. Peningkatan umur akan


menyebabkan beberapa perubahan
fisiologis yaitu terjadi peningkatan
resistensi perifer dan aktivitas simpatik.
Pengaturan tekanan darah yaitu
sensitivitas refleks baroreseptor akan
berkurang, sedangkan peran ginjal juga
sudah berkurang dimana aliran darah
ginjal dan laju filtrasi glomerulus
menurun (Kumar, 2005).
2. Jenis kelamin
Hasil analisis data dari jenis
kelamin menunjukkan bahwa jumlah
responden perempuan lebih banyak
daripada jumlah responden laki-laki,
yaitu sebanyak 64 orang (64%)
responden perempuan dan 36 orang
(36%) responden laki-laki.
Prevalensi terjadinya hipertensi pada
pria hampir sama dengan wanita. Pada
pria seringkali dipicu oleh perilaku tidak
sehat (merokok dan konsumsi alkohol)
dan depresi terhadap pekerjaan
(Rahajeng, 2009). Namun angka insiden
hipertensi cenderung lebih tinggi pada
wanita dibandingkan pria setelah usia
menopause. Hal ini karena pada wanita
kadar hormon estrogen menurun seiring
dengan bertambahnya usia dan
terjadinya menopause (Yusni, 2009).
Hormon estrogen berpengaruh dalam
meningkatkan kadar High Density
Lipoprotein (HDL) yang mampu
mencegah atau melidungi dari hipertensi
dan penebalan dinding pembuluh darah
atau aterosklerosis. Sehingga pada usia
menopause risiko hipertensi semakin
meningkat (Sherwood, 2011).
2. Kejadian Obesitas
Hasil data tabulasi silang
klasifikasi IMT terhadap kejadian
hipertensi dengan jumlah responden 100
orang diperoleh IMT kurus sebanyak 3
orang yaitu 66,7% menderita hipertensi
dan 33,3% tidak menderita hipertensi.
IMT normal sebanyak 25 orang yaitu
24% menderita hipertensi dan 76% yang
tidak menderita hipertensi. IMT

overweight sebanyak 20 orang yaitu 30%


menderita hipertensi dan 70% yang tidak
menderita hipertensi. IMT obesitas I
sebanyak 32 orang yaitu 75% menderita
hipertensi dan 25% yang tidak menderita
hipertensi. IMT obesitas II sebanyak 20
orang yaitu 60% menderita hipertensi
dan 40% yang tidak menderita
hipertensi. Dari hasil diatas diperoleh
gambaran bahwa pasien yang memiliki
IMT tinggi yaitu obesitas merupakan
pasien yang paling banyak menderita
hipertensi.
Berdasarkan National Health and
Nutrition Examination Survey
(NHANES) III, prevalensi hipertensi
pada orang yang memiliki IMT >30
kg/m adalah 42% pada pria dan 38%
pada wanita dibandingkan dengan
prevalensi hipertensi pada orang yang
memiliki IMT normal <25 kg/m. Risiko
peningkatan tekanan darah pada orang
dengan IMT overweight dan obesitas 2-6
kali lebih besar daripada orang yang
memiliki berat badan normal (Apriany,
2012).
3. Riwayat Keluarga
Hasil analisis data dari riwayat
keluarga hipertensi terhadap kejadian
hipertensi dengan jumlah responden 100
orang diperoleh 36 pasien hipertensi
yang mengalami obesitas, 44,4%
memiliki riwayat keluarga hipertensi dan
55,6% tidak memiliki riwayat keluarga
hipertensi. Pasien hipertensi yang tidak
obesitas sebanyak 14 responden, 28,6%
memiliki riwayat keluarga dan 71,4%
responden yang tidak memiliki riwayat
keluarga. Pasien yang tidak hipertensi
tetapi obesitas sebanyak 16 responden,
62,5% memiliki riwayat keluarga dan
37,5% yang tidak memiliki riwayat
keluarga hipertensi. Pasien yang tidak
menderita hipertensi dan tidak obesitas
sebanyak 34 responden, 32,4% memiliki
riwayat keluarga dan 67,6% responden
yang tidak memiliki riwayat keluarga.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan

chi-square ( 0,05 dan Confidence


Interval (CI) 95%) menunjukkan nilai
probabilitas p value = 0,159 (p > 0,05).
Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara riwayat
keluarga pada pasien obesitas dengan
kejaian hipertensi.
Gambaran riwayat genetik diatas
didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Sigalarki (2006) yang menyatakan
bahwa hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mengenai
hipertensi serta gejala-gejalanya
sehingga responden maupun keluarganya
tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita hipertensi. Seorang penderita
yang mempunyai sifat herediter ataupun
riwayat keluarga apabila dibiarkan secara
alamiah tanpa intervensi bersama
lingkungannya akan menyebabkan
hipertensi yang dimilki semakin
berkembang dalam waktu sekitar 30-50
tahun akan timbul tanda dan gejala
(Sugiharto, 2007). Individu yang
memiliki hubungan dengan riwayat
keluarga hipertensi sebaiknya
menerapkan pola hidup sehat untuk
mencegah hipertensi (Aziza et al, 2011).
4. Pengaruh Obesitas Terhadap
Kejadian Hipertensi
Hasil dari tabulasi silang pengaruh
obesitas terhadap kejadian hipertensi
dengan jumlah responden 100, dapat
diketahui bahwa 52 responden yang
mengalami obesitas, 69,2% diantaranya
menderita hipertensi dan 30,8% tidak
menderita hipertensi. Responden yang
tidak menderita obesitas yaitu sebanyak
48 responden, yang terdiri dari 29,2 %
yang menderita hipertensi dan 70,8%
yang tidak menderita hipertensi. Data
tersebut menunjukkan bahwa responden
dengan status gizi obesitas cenderung
mengalami hipertensi, sedangkan yang
tidak obesitas cenderung tidak
mengalami hipertensi.
Setelah dilakukan uji chi-square,
didapatkan p value 0,000, hal Ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh


yang signifikan antara obesitas dengan
kejadian hipertensi di Poliklinik Penyakit
Dalam BLUD RSUD dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh dengan Rasio Prevalens
(RP) 2,3 artinya bahwa obesitas
merupakan risiko untuk terjadinya
hipertensi, yakni orang yang obesitas
mempunyai risiko untuk terkena
hipertensi dibandingkan orang yang
tidak obesitas.
Pada orang dengan IMT yang
tergolong obesitas akan terjadi
penumpukan jaringan lemak tubuh yang
berlebihan. Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskuler karena semakin banyak
darah yang dibutuhkan untuk memasok
kebutuhan oksigen dan makanan ke
jaringan tubuh (Bungawati et al, 2011)..
Risiko peningkatan tekanan darah pada
orang overweight 2-6 kali lebih besar
daripada orang yang memiliki berat
badan normal (Apriany, 2012).
Mekanisme terjadinya hal tersebut belum
sepenuhnya dipahami, tetapi pada
obesitas terjadi beberapa perubahan
fisiologis yang menjelaskan adanya
hubungan antara obesitas dan tekanan
darah yaitu, overactivation saraf
simpatik, hiperleptinemia, peningkatan
Free Fatty Acid (FFA), peningkatan
angiotensin, terjadi peningkatan level
inflamatory pathways dan penurunan
adiponektin (Kotsis et al, 2010).
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil
analisis data penelitian, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara obesitas dengan kejadian
hipertensi dengan p value = 0,000
dan Rasio Prevalens (RP) 2,3.
2. Pasien hipertensi berusia 51-60 tahun
lebih banyak dibandingkan dengan
pasien berusia 40-50 tahun.

3. Berdasarkan jenis kelamin, pasien


perempuan lebih banyak daripada
pasien laki-laki.
4. Indeks Massa Tubuh (IMT) 25
kg/m lebih cenderung menderita
hipertensi.
SARAN
1. Perlu dilakukan pola hidup sehat
masyarakat untuk menjaga berat
badan ideal untuk menghindari
terjadinya obesitas sehingga risiko
kejadian hipertensi dapat dicegah.
2. Perlu dilakukan peningkatan peran
serta program penyuluhan atau
promosi
kesehatan
untuk
meningkatkan pengetahuan penderita
hipertensi
tentang
penyakit
hipertensi. Perlu juga memberikan
penyuluhan mengenai pola diet pada
penderita hipertensi.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang pengaruh riwayat
keluarga dengan kejadian hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA
Apriany, R.E.A dan Mulyati, T. 2012.
Asupan Lemak Jenuh, Natrium, Serat
Dam IMT Terkait Dengan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi Di RSUD
Tugurejo Semarang. Jurnal Of
Nutrition College. 1 (1):700-714
Aziza, L. Sjabani, M; Haryana, M.s;
Soestyo, M.H dan Sadewa, A.H.
2011. Hubungan Endotelin-1 Dengan
Hipertensi Pada Penduduk Mlati,
Sleman, Yogyakarta, Indonesia.
Jurnal Indon Med Assoc. 61 (6):237242.
Bungawati, D; Pratama, A.K dan
Richard, S.D. 2011. Kajian Indeks
Massa Tubuh (IMT) Terhadap
Tekanan Darah Pada Perawat Di

Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal


STIKES RS. Baptis Kediri. 4 (2):94103.
Hurlock EB. 2001. Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.
Erlangga. Jakarta.
Kementrian Kesehatan R.I. 2012.
Masalah Hipertensi di Indonesia.
Jakarta: Pusat Komunikasi Publik,
Sekretariat Jendral Kementrian
Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/index.php/be
rita/press-release/1909-masalahhipertensi-di-indonesia.html. (diakses
pada 25 Mei 2012).
Korneliani, K dan Meida, D. 2012.
Hubungan Obesitas dan Stess
dengan Kejadian Hipertensi Guru
SD Wanita. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 7 (2): 111-115.
Kumar V; Abbas AK dan Fausto N.
2005. Hypertensive Vascular Disease,
dalam Robbins And cotran Pathologic
Basis Of Disease, 7th edition.
Philadelphia. Saunders/Elsevier. 528529.
Librantoro, Rohayoe, A.U dan
Adriantoro, H. 2007. Correlation
Between Plasma Leptin And
Endothelin-1 Plasma Level In Obese
Hypertensive Subjects. Jurnal
Kardiologi Indonesia. 28(4): 246249.
Lilyasari, O. 2007. Hipertensi dengan
Obesitas: Adakah Peran Endotelin-1?.
Jurnal Kardiologi Indonesia. 28 (6):
460-475.
Kotsis, V. Stabouli, S. Papakatsia, S.
Rizos, Z. Parati, G. 2010.
Mechanisme Of Obesity-Induced
Hypertension. Jurnal Hypertension
Research. 33:386-393.

Sastroasmoro, S dan Ismael, S . 2011.


Dasar-Dasar Metodologi Penelitian.
Edisi ke-4. Sagung Seto. Jakarta.
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.
Sigalarki, H.J.O. 2006. Karakteristik Dan
Faktor Berhubungan Dengan
Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan
Bulus Pesantern, kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006.
Jurnal Makara Kesehatan. 10
(2):78-88.

Sehari Presentasi Hasil MONICAJakarta 2000. Indonesia


Cardiovascular Study Jakarta, 29
Oktober 2002.
Sugiharto, A. 2007. Faktor-Faktor Risiko
Hipertensi Drade II Pada Masyarakat
(Studi Kasus Di Kabupaten
Karanganyar). Tesis. Program Studi
Magister Epidemiologi Universitas
Diponegoro. Semarang.

Sutedjo. Profil Hipertensi Pada Populasi


MONICA Tahun 2000 (Survey III).
Kumpulan Makalah Seminar

Você também pode gostar

  • Skoring Kecemasan Hamilton Anxietas Rating Scale
    Skoring Kecemasan Hamilton Anxietas Rating Scale
    Documento4 páginas
    Skoring Kecemasan Hamilton Anxietas Rating Scale
    Firdy Afry Liesyanto
    100% (1)
  • Slide Seminar
    Slide Seminar
    Documento35 páginas
    Slide Seminar
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • BAB III Kesimpulan.
    BAB III Kesimpulan.
    Documento1 página
    BAB III Kesimpulan.
    Gita Trisnawati
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Gita Trisnawati
    Ainda não há avaliações
  • Presentasi Ganguan Anxietas Organik
    Presentasi Ganguan Anxietas Organik
    Documento22 páginas
    Presentasi Ganguan Anxietas Organik
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • COVER Referat
    COVER Referat
    Documento1 página
    COVER Referat
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustak111
    Daftar Pustak111
    Documento2 páginas
    Daftar Pustak111
    Gita Trisnawati
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento3 páginas
    Daftar Isi
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • 3 Kata Pengantar
    3 Kata Pengantar
    Documento2 páginas
    3 Kata Pengantar
    Pretty Puspitasari
    Ainda não há avaliações
  • Berkas Sidang
    Berkas Sidang
    Documento10 páginas
    Berkas Sidang
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Cover HF
    Cover HF
    Documento2 páginas
    Cover HF
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Kelurahan Pancoran Mas Depok Tahun 2009. Skripsi. FKM UI. Jakarta) ....... 6. (Depkes RI
    Kelurahan Pancoran Mas Depok Tahun 2009. Skripsi. FKM UI. Jakarta) ....... 6. (Depkes RI
    Documento1 página
    Kelurahan Pancoran Mas Depok Tahun 2009. Skripsi. FKM UI. Jakarta) ....... 6. (Depkes RI
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Dokter Umum
    Dokter Umum
    Documento9 páginas
    Dokter Umum
    Yuni Astuti Loebiiss
    100% (1)
  • Oklusi
    Oklusi
    Documento2 páginas
    Oklusi
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Covr Ppok
    Covr Ppok
    Documento1 página
    Covr Ppok
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações
  • Depresi 1
    Depresi 1
    Documento66 páginas
    Depresi 1
    Liyona Rifani
    Ainda não há avaliações
  • Dokter Umum
    Dokter Umum
    Documento9 páginas
    Dokter Umum
    Yuni Astuti Loebiiss
    100% (1)
  • Oklusi
    Oklusi
    Documento2 páginas
    Oklusi
    Yuni Astuti Loebiiss
    Ainda não há avaliações