Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SARS
(SEVERE
ACUTE
RESPIRATORY
SYNDROME)
Rizky Alfarizy - 120341421984
LATAR BELAKANG
Maret 2003 WHO menyatakan kewaspadaan
global terhadap penyakit SARS .
Kasus SARS pertama bulan November 2002 di
provinsi Guangdong, Cina kemudian menyebar ke
tempat lain.
Bulan Juli 2003 terdapat 8.442 kasus SARS di 30
negara dengan 812 kematian.
30% kasus SARS terjadi pada petugas kesehatan.
WHO secara resmi menentukan virus SARS-CoV
sebagai nama penyebab SARS.
PENYAKIT SARS
Etiologi
Penyebab penyakit SARS
infeksi virus yang tergolong
dalam genus coronavirus (CoV).
SARS-CoV biasanya tidak stabil
bila berada dalam lingkungan.
Coronavirus bahasa Yunani
kopv yang berarti mahkota
(corona).
Mahkota virus tersusun dari
komponen S glikoprotein.
Coronavirus famili
Coronaviridae, suatu virus
besar, dan mempunyai
selubung (envelope).
Selubung virus tonjolan
tonjolan yang panjang
berbentuk daun bunga (petal).
Partikel virus SARS
mempunyai diameter 80 140
nm.
Genom virus ini beruntai
tunggal (single-stranded).
Epidemiologi
Transmisi
Patogenesis dan
Patofisiologi
DIAGNOSIS
Suspect SARS
Adalah seseorang yang menderita sakit dengan gejala:
- Demam tinggi ( > 38C), dengan
- Disertai batuk, sesak nafas/kesulitan bernafas
- Satu atau lebih keadaan berikut:
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit mempunyai
riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah
didiagnosis sebagai penderita SARS*)
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit melakukan
perjalanan ke tempat terjangkit SARS**)
Penduduk dari daerah terjangkit.
Langkah Diagnostik
Gejala Klinis
Gejala Prodromal
- Demam > 38C
- Myalgia
- Menggigil
- Rasa kaku di tubuh
- Batuk non produktif
- Nyeri kepala dan pusing
- Malaise
Manifestasi Pernafasan
Penyakit paru adalah gejala klinis utama dari
penderita SARS, gejala-gejala utama yang
timbul antara lain:
- Batuk kering
- Sesak nafas
Manifestasi Pencernaan
Gejala yang timbul pada sistem pencernaan diduga disebabkan
karena penularan SARS-CoV melalui oral.
Gejala utamanya adalah diare.
Manifestasi Lain
- Sebanyak 25% pasien SARS mengalami peningkatan SGPT pada
kedatangan pertama.
- Dari seri kasus di Hongkong, sekitar 50% pasien mengalami
hipotensi.
- Dari seri kasus di Hongkong didapati sekitar 40% pasien
mengalami takikardi.
- Beberapa kasus dilaporkan adanya gejala epilepsi dan
disorientasi pada pasien SARS.
TATALAKSANA MEDIK
b. Berat
Terapi suportif
Antibiotik
Tidak ada faktor resiko infeksi
pseudomonas:
Sefalosporin generasi ke-3 (IV) non
pseudomonas ditambah makrolid
generasi baru, atau
Fluorokuinon respirasi
Ada faktor resiko infeksi pseudomonas:
Sefalosporin anti pseudomonas
(seftazidim, sefoperazon,
sefipim)/karbapenem (IV) ditambah
fluorokuinolon anti pseudomonas
(siprofloksasin)/aminoglikosida
ditambah makrolid generasi baru.
Kortikosteroid.
Hidrokortison (IV) 4 mg/KgBB tiap 8 jam
Ribavirin 1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8
mg/KgBB IV tiap 8 jam.