Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PERKEMBANGAN REMAJA
(USIA SMA)
DISUSUN OLEH
NAMA
NIM
PRODI
: PENDIDIKAN KIMIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugerah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Hasil Analisis Pencapaian Tugas Perkembangan Remaja ini
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi dan beberapa sumber
pustaka dan internet.
Penyusunan Laporan Hasil Analisis Pencapaian Tugas Perkembangan Remaja ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Adapun
kesulitan yang dihadapi praktikan adalah kurangnya waktu yang diberikan untuk menyusun
laporan ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua, dosen pembimbing, dan
teman- teman yang telah mendukung hingga terselesainya laporan ini.
Mengingat akan keterbatasan- keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa
laporan ini hadir dengan kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa
setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi,
sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus
dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan
melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga
dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang
ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar
tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi
psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya
mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari
lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan
masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif
maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian
masing-masing. Remaja dituntut untuk menentukan untuk membedakan yang terbaik dan
yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan
untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal yang
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu tugas
perkembangan remaja dalam kehidupannya. Oleh karena itu, saya mencoba membahas
mengenai tugas perkembangan remaja baik secara umum maupun klasifikasinya secara
khusus yang berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan
pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan remaja, pekembangan dan tugas perkemabangan?
2. Bagaimana tahap- tahap perkembangan remaja?
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja?
4. Bagaimana aspek perkembangan remaja dan karakteristiknya?
5. Apa saja tugas- tugas perkembangan remaja usia SMA?
C. Tujuan Penulisan Laporan
1. Mengetahui pengertian remaja, perkembangan dan tugas perkembangan.
2. Mengetahui tahap- tahap perkembangan remaja.
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
4. Mengetahui aspek perkembangan remaja dan karakteristiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kosep Dasar dan Karakteristik Perkembangan
1. Konsep Dasar Perkembangan
a. Pengertian
o Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak
dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual
yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang
masa dewasa muda (Soetjiningsih. 2004 : 45).
Definisi remaja menurut para ahli
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting,
yaitu diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi (Syamsu Yusuf. 2004 : 184).
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak anak menuju dewasa yang
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, Elizabeth
B. 1999 : 206).
o Pengertian Perkembangan
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di
alami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat
kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau
dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia.
Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa Perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan
dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan.
Sesorang individu mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta akan
berlangsung
selama
hidupnya.
Perkembangan
adalah
proses
yang
berjalan. Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki
fase fase tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti
yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6
fase yaitu ; Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan
yang dinamis, Fase Anal, Fase Falis atu alat kelamin, Fase Latent, Fase
Pubertas dan Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.
o Pengertian Tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan
atau dikuasai oleh seseorang dalam masa-masa atau usia tertentu sesuai
dengan norma-norma dalam masyarakat dan kebudayaan tertentu agar dapat
hidup bahagia dan mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
berikutnya. Robert Havighurst (Adam & Gullota, 1983) melalui perspektif
psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan
individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang
khusus. Tugas-tugas ini berkaitan eratdengan perubahan kematangan,
persekolahan, pekerjaan pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai
persyaratan untuk pemenuhan kebahagiaan hidupnya.
Selanjutnya Robert J. Havighurst (Syamsu
65)mengartikan
tugas-tugas
perkembangan
itu
Yusuf,
sebagai
2008
berikut
:
A
penolakan
masyarakat,
dan
kesulitan-kesulitan
dalam
tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi
berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
b. Tahap- Tahap Perkembangan Remaja
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase remaja awal sampai
dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949). Pada
fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.
1.
Fase remaja awal
Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering
sikenal sebagai remaja awal oleh profesional dalam ilmu perilaku
(Potter&Perry, 2005). Menurut Hall seorang sarjana psikologi
Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence) adalah masa
perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.Fase
praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan
teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja
sama dalam melaksanakan tugas, dan memecahkan masalah
kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan
teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal
balik,
sehingga
tidak
kesepian
(Sunaryo,2004:56).Tugas
hubungan
dengan
teman
sebaya
dengan
cara
2.
remaja
akhir
adalah economically,intelectually,
4. Media masa
Dampak positif televisi:
a) Berbagai informasi yg dapat memperluas wawasan
b) Memperoleh hiburan
c) Memperoleh pendidikan
Dampak negatif televisi:
Menjadi tuntunan/contoh perilaku-perilaku negatif yg dipertontonkan
televisi, apabila penonton tidak dapat menyaring informasi.
Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal
(dalam Papalia & Olds, 2001).
c. Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara
individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik;
sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan
orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada
masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian
identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting
dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001). Perkembangan sosial pada
masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua
(Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja
lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra
kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).
Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui
cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang
memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja
dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya
(Conger, 1991).
Kelompok
teman
sebaya
diakui
dapat
mempengaruhi
yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani,
takut, marah, haru dan sejenisnya.
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam waktu
yang singkat. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai situasi
psikologis yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi
wajah dan tubuh. Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena
pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu
karena sedih, tertawa itu karena gembira. Sedangkan menurut Lindsley bahwa
emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari susunan syaraf
terutama otak, misalnya apabila individu mengalami frustasi, susunan syaraf
bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar tertentu yang
dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi. Jadi emosi
adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri
individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang
tampak. Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut,
bahagia, sedih dan jijik. Emosi juga sering berhubungan dengan ekspresi tingkah
laku dan respon-respon fidiologis.
Karakteristik perkembangan emosi:
1.
Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan
emosi lainnya dalam kehidupan remaja . penyebab timbulnya emosi
marah pada diri remaja ialah apabila mereka direndahkan,
dipermalukan, dihina dan lainnya. Remaja yang sudah cukup matang
menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi tapi lebih
memilih mengerutu, mencaci atau dalam bentuk ungkapan verbal
lainnya.
2.
Emosi takut
Jenis emosi lain yang sering muncul pada diri remaja adalah emosi
takut. Menjelang seorang anak mencapai remaja, dia telah
mengalami serangkaian perkembangan yang mempengaruhi pasang
surut berkenaan dengan rasa ketakutannya. Remaja seperti halnya
anak-anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi
e. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam
pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat
bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang
individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai
berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan
dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang
dimulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa
atau suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya
perasaan
dinyatakan
dalam
bentuk
lambang
atau
symbol
untuk
keterampilan
tertentu,
demikian
menurut (Tedjasaputra,
2003).
sebagai masa transisi antara masa anak dan dewasa, maka pada masa ini terjadi
berbagai gejolak atau kemelut. Gejolak atau kemelut ini terutama berkenaan dengan
segi afektif, sosial, intelektual, juga moral. Hal ini terjadi terutama karena adanya
perubahan baik fisik maupun psikis yang sangat cepat yang mengganggu kestabilan
kepribadian anak.
Lustin Pikunas (1976: 257-259) dalam membahas tugas perkembangan ini,
mengemukakan pendapat Mc Candless dan Evans yang berpendapat bahwa masa
remaja akhir ditandai oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara
matang agar diterima oleh teman sebaya, orang dewasa, dan budaya. Pada periode ini
remaja memperoleh kesadaran yang jelas tentang apa yang diharapkan masyarakat
dari dirinya. Mulai dari Erikson, banyak para ahli psikologi memandang
bahwa identity
formation (pembentukan
identitas/jati
diri)
merupakan
tugas
perkembangan utama bagi remaja. Jika remaja gagal atau tidak mendapat keputusan
dalam menjawab pertanyaan siapa saya? dan mengapa saya? maka mereka akan
mengalami peperangan dalam dirinya. Jika secara terus-menerus, remaja aktif
menanyakan tentang kebingungannya mengenai ideologi dan pekerjaan, atau
ketidakjelasan tentang peranan dirinya dalam kelompok sebaya atau orang dewasa,
maka ia memerlukan moratorium (tahun-tahun tambahan untuk menemukan solusi
yang dapat diterima) sebelum mereka mencapai gaya hidup seperti orang dewasa.
Pikunas
perasaan-perasaan
pribadi
dan
mampu
memimpin
tanpa
mendominasi.
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita. Mampu
menghargai, menerima dan melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan
c.
wanita dewasa.
Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
Remaja dituntut untuk menyenangi dan menerima dengan wajar kondisi
badannya, dapat menghargai atau menghormati kondisi badan orang lain, dapat
memelihara dan menjaga kondisi badannya.
d. Memiliki kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Remaja diharapkan telah lepas dari ketergantungan sebagai kanak-kanak dari
orang tuanya, dapat menyayangi orang tua tanpa menghargai orang tua atau
orang dewasa lainnya tanpa tergantung pada mereka.
e. Memiliki perasaan mandiri dalam bidang ekonomi. Terutama pada anak lakilaki, kemudian berangsur-angsur pula tumbuh pada anak wanita, perasaan
mampu untuk mencari nafkah sendiri.
f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan. Anak telah
mampu membuat perencanaan karir, memilih pekerjaan yang cocok dan mampu
ia kerjakan, membuat persiapan-persiapan yang sesuai.
g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga. Memiliki
sifat yang positif terhadap hidup berkeluarga dan punya anak. Untuk anak wanita
telah memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memelihara anak dan rumah
h.
tangga.
Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup
bermasyarakat. Mengembangkan konsep-konsep tentang hukum, pemerintahan,
ekonomi, politik, institusi sosial yang cocok bagi kehidupan modern,
mengembangkan keterampilan berpikir dan berbahasa untuk dapat memecahkan
diharapkan
masyarakat.
Dapat
status sosial.
Menyadari akan hak dan kewajiban sebagai
seorang pelajar.
Menghargai pendapat teman sebaya dalam
sebuah diskusi.
Mampu menjalin persahabatan dengan
teman sebaya.
Bisa membatasi diri dalam pergaulan yang
10
kurang baik.
Memahami etika bergaul dengan pria
11
12
13
14
15
maupun wanita.
Menjaga kesehatan.
Membuang sampah pada tempatnya.
Menyadari pentingya berolahraga.
Keseimbangan antara belajar dan istirahat.
Makan makanan yang sehat dan bergizi
16
17
sekolah.
Mengikuti kursus atau bimbingan belajar
18
19
20
dimasa depan.
Memilih kegiatan- kegiatan yang dapat
21
22
23
24
25
26
kehidupan.
Bersikap respek terhadap nilai-nilai,
hukum, tradisi, dan kebijakan-kebijakan
27
masyarakat.
Menaati peraturan yang ditetapkan orang
28
29
tua.
Percaya diri
Memiliki kemampuan berbicara dan
30
berbahasa.
Menggunakan bahasa yang baik dan benar
dalam berkomunikasi di lingkungan
31
masyarakat.
Mengembangkan bakat dan keterampilan
32
yang dimiliki.
Bisa manempatkan diri dalam situasi dan
33
34
buruk.
35 Memiliki etika dan sopan santun.
Jumlah Skor Tiap Kolom
Total Skor Aktual
Skor Maksimal Ideal
Keterangan:
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= sangat baik
2. Pedoman Penskoran dan Analisis Data
Rumus NA=
SA
100
SMi
-3SD
-2SD
-1SD
+1SD
+2SD
+3SD
100
1
M = ( S . Max+ S . Min1 )
2
1
(100+0)
2
1
(100 )=50
2
84
67
83 ( Baik )
33
66 ( Cukup Baik )
16
32 ( Kurang Baik )
15 ( Tidak Baik )
4. Pelaksanaan Pengamatan
Pengamatan dilakukan kepada dua orang siswa SMA di kota Mataram pada
tanggal 2 Juli 2013. Metode observasi yang digunakan yaitu metode kuesioner. Siswa
mengisi angket yang diberikan. Angket yang telah diisi kemudian dianalisis.
Adapun biodata kedua siswa tersebut adalah:
Nama
Usia
Sekolah
Kelas
: NNTS
: 15 tahun
: SMAN 7 MATARAM
:X
Nama
Usia
Sekolah
Kelas
: NMSP
: 14
: SMAN 1 MATARAM
:X
status sosial.
Menyadari akan hak dan kewajiban sebagai
seorang pelajar.
Menghargai pendapat teman sebaya dalam
sebuah diskusi.
Mampu menjalin persahabatan dengan
teman sebaya.
Bisa membatasi diri dalam pergaulan yang
10
kurang baik.
Memahami etika bergaul dengan pria
11
12
13
14
15
maupun wanita.
Menjaga kesehatan.
Membuang sampah pada tempatnya.
Menyadari pentingya berolahraga.
Keseimbangan antara belajar dan istirahat.
Makan makanan yang sehat dan bergizi
16
17
sekolah.
Mengikuti kursus atau bimbingan belajar
18
19
20
dimasa depan.
Memilih kegiatan- kegiatan yang dapat
21
22
23
24
25
lingkungan.
Memiliki motivasi dalam menjalankan
26
kehidupan.
Bersikap respek terhadap nilai-nilai,
masyarakat.
Menaati peraturan yang ditetapkan orang
28
29
tua.
Percaya diri
Memiliki kemampuan berbicara dan
30
berbahasa.
Menggunakan bahasa yang baik dan benar
masyarakat.
Mengembangkan bakat dan keterampilan
32
yang dimiliki.
Bisa manempatkan diri dalam situasi dan
33
34
buruk.
35 Memiliki etika dan sopan santun.
Jumlah Skor Tiap Kolom
Total Skor Aktual
Skor Maksimal Ideal
57
22
90
140
No
1
status sosial.
Menyadari akan hak dan kewajiban sebagai
seorang pelajar.
Menghargai pendapat teman sebaya dalam
sebuah diskusi.
Mampu menjalin persahabatan dengan
teman sebaya.
Bisa membatasi diri dalam pergaulan yang
kurang baik.
10
11
12
13
14
15
maupun wanita.
Menjaga kesehatan.
Membuang sampah pada tempatnya.
Menyadari pentingya berolahraga.
Keseimbangan antara belajar dan istirahat.
Makan makanan yang sehat dan bergizi
16
17
sekolah.
Mengikuti kursus atau bimbingan belajar
18
19
20
dimasa depan.
Memilih kegiatan- kegiatan yang dapat
membantu dalam mewujudkan cita- cita.
21
22
23
24
25
lingkungan.
Memiliki motivasi dalam menjalankan
26
kehidupan.
Bersikap respek terhadap nilai-nilai,
masyarakat.
Menaati peraturan yang ditetapkan orang
28
29
tua.
Percaya diri
Memiliki kemampuan berbicara dan
30
berbahasa.
Menggunakan bahasa yang baik dan benar
masyarakat.
Mengembangkan bakat dan keterampilan
yang dimiliki.
32
33
34
buruk.
35 Memiliki etika dan sopan santun.
Jumlah Skor Tiap Kolom
Total Skor Aktual
Skor Maksimal Ideal
60
12
32
105
140
Dari data yang diperoleh maka dapat di analisis bahwa tugas- tugas
perkembangan remaja usia SMA tersebut tidak berbeda jauh . Apabila dilihat dari
konversi dan pensekoran pada siswi A (NNTS) mencapai 90 dari skor maksimal ideal
yaitu 140 dengan rumus :
Rumus NA=
SA
100
SMi
90
= 140 100
= 64, 28
Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir yang didapat, maka siswi A (NNTS) telah
mencapai tugas- tugas perkembangan remaja dengan cukup baik, mengingat usianya
yang masih 15 tahun dan baru duduk di bangku kelas X SMA.
Sedangkan pada siswi B (NMSP) mencapai 105 dari skor maksimal ideal 140
dapat dihitung dengan rumus, seperti diatas :
Rumus NA=
105
100
140
= 75
Siswi B (NMSP) memiliki skor yang lebih tinggi yaitu 75(baik) daripada siswi A
(NNTS) yaitu 64,28 (cukup baik) meskipun keduanya berbeda usia, siswi A terpaut
satu tahun lebih tua dari siswi B meskipun mereka berdua ada pada tingkatan belajar
yang sama yaitu kelas X SMA, karena siswi B mengalami percepatan belajar (loncat
kelas/ kelas akselerasi) pada saat duduk di bangku SMP.
Jika dibandingkan maka dapat dilihat bahwa keduanya telah mampu
melaksanakan tugas- tugas perkembangan remaja dengan hasil yang baik, terlebih lagi
usia keduanya yang terbilang masih sangat muda, dan mulai memasuki masa remaja
tengah, yaitu masa dimana seorang remaja mulai untuk mencari identitas dirinya,
mulai memikirkan masa depannya tetapi masih terbilang labil dan mudah goyah.
Maka disinilah peran keluarga dan lingkungan sekitarnya untuk memberikan
dukungan, bimbingan dan pengawasan dalam tahap berkembangan anak pada masa
remaja ini agar mereka yakin dan percaya untuk menemukan jati diri mereka. Hasil
baik yang diperoleh dalam tugas- tugas perkembangan ini tidak terlepas dari
konstelasi- konstelasi khusus yang disebabkan oleh tekanan kematangan fisik,
pengaruh- pengaruh sosio- cultural, dan kemampuan- kemampuan serta aspirasiaspirasi individual. Tugas- tugas ini dianggap sebagai peletak dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Apabila tugas tersebut berhasil diselesaikan, akan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan Umum
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual diamana
Adapun tugas- tugas perkembangan remaja usia SMA antara lain mencapai
kematangan dalam beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa,
mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan
dalam perannya sebagai pria atau wanita, mencapai kematangan pertumbuhan
jasmaniah yang sehat, mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni
sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkann
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih
luas, mencapai kematangan dalam pilihan karir, mencapai kematangan
gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial,
intelektual dan ekonomi, mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang
kehidupan
berkeluarga,
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Makalah perkembangan Emosi Remaja.
(
http://semutlewat.blogspot.com/2013/01/makalah-perkembangan-emosi
remaja_7132.html) diakses pada 1 Juli 2013.
Anonim. 2013. Perkembangan Nilai, Moral danSikap.
(
http://powerrangerst.blogspot.com/2013/03/perkembangan-nilai-moral-dan
sikap.html) diakses pada 1 Juli 2013.
Anonim. 2011. Makalah Bakat Khusus. (
http://nydalchubby
iniminnie.blogspot.com/2011/10/makalah-bakat-khusus.html) diakses pada 29 Juni
2013.
Budiamin, A., dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.
Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan.
Bandung:Refika Aditama.
Dedepe. 2011. Tugas- Tugas Perkembangan. (
http://de2pe.blogspot.com/2012/08/tugas
tugas-perkembangan.html) diakses pada 30 Juni 2013.
Devitasary. 2013. Perkembangan Siswa SMA. (
http://devitasary.blogspot.com/2013/05/tugas
perkembangan-siswa-sma.html) diakses pada 2 Juli 2013.
Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta:EGC.
Halif. 2008. Perkembangan Nilai, Moral dan Sikap pada Masa Remaja.
(
http://h4l1f.wordpress.com/2008/12/03/perkembangan-nilai-moral-dan-sikap-pada
masa-remaja/) diakses pada 30 Juni 2013.
Lingkan, J. 2011. Tugas-Tugas Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Erlangga.
Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2005. Fundamental Keperawatan Vol.1. Jakarta: EGC.
Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Yusuf, Syamsu, M.Pd., (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda
Karya.