Você está na página 1de 8

EFFECTS OF RABBIT ANTI-A-MELANOCYTE-STIMULATING

HORMONE (A-MSH) IMMUNOGLOBULINS ON A-MSH


SIGNALING RELATED TO FOOD INTAKE CONTROL

ANALISIS KRITIS JURNAL


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Endokrinologi yang dibina oleh Dra. Susilowati,M.pd. dan Dra.Sri Rahayu
Lestari,M.Pd

Oleh :
Kelompok 5
Aminah Alfiani

(120342422476)

Eka Nurzalia

(120342422461)

Yuniar Indra Permana

(110342406475)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
MARET 2015

1. Nama Penulis, Tahun : Nicolas Lucas, Romain Legrand, Wassila


Ouelaa,Jonathan Breton, Naouel Tennoune, Christine Bole-Feysot, Pierre
Dchelotte,Sergue O. Fetissov (2014)
2. Judul : Effects of rabbit anti-a-melanocyte-stimulating hormone (a-MSH)
immunoglobulins on a-MSH signaling related to food intake control
3. Masalah Pokok,Tema Penelitian dan Topik Pembahasan
a. Masalah Pokok
Masalah pokok yang terkandung dalam penelitian ini adalah aMSH diyakini dapay menyebabkan anoreksia yang berkepanjangan
pada tikus serta anti a-MSH imunoglobulin dapat menghambat atau
b.

meningkatkan a-MSH sinyal pada reseptor MC4R.


Tema Penelitian
Penelitian ini bertema tentang neuropeptida, karena dalam
penelitian ini membahas tentang fungsi anti a-MSH imunoglobulin
(Ig) yang dapat menghambat atau meningkatkan sinyal a-MSH
pada melanocortin serta efek anoreksia dari induksi a-MSH dari

c.

neuron dalam hipotalamus tikus.


Topik Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini dibahas 5 topik yaitu tentang
Deteksi Imunohistokimia dari a-MSH dalam IgG kelinci
dari hasil yang ditemukan adanya ekspresi dari a-MSH
pada pewarnaan neuron ARC dan ekspresi tersebut
ditingkatkan dengan pre-treatment menggunakan kolkisin.
Afinitas kinetik dari Rb anti -MSH IgG, ditentukan
dengan parameter antara Rb IgG dan MSH-peptida
menggunakan

permukaan

plasmon

resonansi

yang

menunjukkan kesetimbangan konstanta disosiasi.


cAMP assay yang menunjukkan bahwa dosis dependen aMSH merangsang produksi cAMP oleh sel HEK293 yang
mengekspresikan MC4R. Ketika dosis a-MSH dan Rb IG
ditingkatkan ke MC4R, kurva bergeser ke kiri dari kurva
stimulasi a-MSH pada dosis terkecil, MC4R tidak
merangsang produk cAMP dan hal ini menunjukkan bahwa

MC4R diperlukan untuk sekresi a-MSH dan Rb IgG untuk


aktivasi cAMP.
Administrasi pusat

dari

Rb

IgG

pada

tikus

dan

makanannya, pada saat makanan dibatasi dalam waktu 4


hari, tikus yang mendapatkan perlakuan yakni dengan
diberikan suntikan ARC dari hari ke 0- hari ke 8 mengalami
penurunan berat badan yang tidak signifikan.
Histokimia inti arkuata dengan menggunakan kolkisin
memungkinkan visualisasi dari a-MSH dan AgRP peptida
dalam tubuh sel dari neuron ARC. Dari ke 4 kelompok
tikus. Jumlah a-MSH dan AgRP neuron lebih tinggi
dibandingkan dengan tikus yang menerima a-MSH IC
4. Kerangka Penelitian
Tikus galur Sparaguedawley dijaga pada suhu
240C dengan siklus terang
dan gelap
aklimatisasi selama 1 minggu dengan
makanan secara ad libitum. Setelah itu
keseluruhan tikus ditempatkan pada
kandang metabolisme dan bobot tubuh,
makanan dan minuman yang dikonsumsi
dimonitor setiap hari

Kelompok MSH

Kelompok
IgG

Kelompok
Immunokompleks

Pembedahan dan
diambil organ
otak

Imunohistochemi
cal

Kelompok
Kontrol

Analisis dengan
ANOVA dua arah

Keterangan : penelitian pada jurnal ini menguji Rb anti--MSH IgG yang


diujikan

pada

tikus

dengan

melihat

pengaruhnya

melalui

deteksi

imunohistochemical dari neuron -MSH pada hipotalamus tikus yang diuji. Tikus
yang dipakai dalam penelitian adalah tikus dari galur Sparague-dawley yang
dijaga pada suhu 240C dengan siklus terang dan gelap (12h:12h). Tikus
dikelompokkan dalam empat kelompok secara acak tergantung perlakuan (n=6
tiap kelompok) dengan aklimatisasi selama 1 minggu dengan makanan secara ad
libitum. Setelah itu keseluruhan tikus ditempatkan pada kandang metabolisme dan
bobot tubuh, makanan dan minuman yang dikonsumsi dimonitor setiap hari.
Pengelompokan tikus adalah kelompok -MSH, IgG, Immunokompleks, dan
kontrol. Perlakuan dilakukan pada hari ke 0 hingga hari ke 8. Setelah perlakuan
selesai dilakukan pembedahan dan diambil organ otak untuk analisis
imunohistochemistri dan hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA (analisis
varian) dua arah.
5. Metode Penelitian dan Cara Kerja
a. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pada
jurnal adalah metode analisis imunohistokimia dengan langkah
kerja yang meliputi pembuatan antiserum, afinitas kinetik dari Rb
(kelinci) anti--MSH IgG, In vitro cAMP assay, pusat pengaturan
dari Rb anti--MSH IgG pada tikus dan jumlah bahan makanan
yang dimakan, persiapan jaringan, immunohistochemistry, dan
analisis statistik.
b.

Cara kerja penelitian ini adalah sebagai berikut


Menyiapkan antiserum

Menyiapkan tikus yang akan digunakan dengan membaginya


dalam empat kelompok perlakuan dengan tiap masing-masing
kelompok berisi 6 ekor

Tikus diaklimatisasi selama seminggu dengan pemberian makan


dan minum secara ad libitum

Pada hari ke 0 perlakuan tikus diinjeksi intraperitoneal ketamin (75


mg / kg) / sinus xyla- (5 mg / kg) solusi (3: 1 vol - 0,1 mL / 100 g
bb) dan suntikan bilateral stereotaxic dilakukan dengan
menggunakan 5 L Hamilton dengan jarum suntik dalam rangka
untuk menargetkan ARC hipotalamus.

Setap hari tiap kelompok perlakuan diberi perlakuan sebagai berikut:


Kelompok -MSH menerima 2x1 l dari peptida -MSH
dengan dosis dari 1g/l.

Kelompok IgG menerima 2x1 l dari Rb anti--MSH IgG


pada PBS (1:1, 0,5 g/l)
Kelompok Immunokompleks menerima 2x1 l dari Rb
anti--MSH IgG yang sama yang belum diinkubasi dengan
peptida -MSH semalam pada suhu 40C
Kelompok kontrol menerima 2x1 l PBS

Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum dari hari ke 0


hingga hari ke 3 selanjutnya pemberian makanan dan minuman hanya
selama satu jam setiap harinya yaitu antara jam 10 hingga jam 11 pagi
selama 4 hari Selanjutnya pada hari ke 7 makanan diberikan secara ad
libitum selama 24 jam.

Pada hari ke 8 tikus dianastized dengan penyuntikan ketamin


(75mg/kg) dan xylasin (5mg/kg). Colcilin disuntikkan pada nadi otak
lateral (120 pada 20 l dari 0,9%NaCl)

Hari selanjutnya semua tikus dianastized dengan penyuntikan


intraperitoneal dengan cairan ketamin dan xylasin yang sama,Setelah
itu tikus langsung dibedah dan diambil organ otaknya dan direndam
pada larutan fiksatif selama 90 menit, kemudian direndam larutan 0,1
M PBS dengan sukrosa 10% (pH 7,4) selama satu malam

Otak dibekukan pada larutan metil butana yang sebelumnya


didinginkan pada -450C pada nitrogen cair. Berturut-turut bagian otak
koronal dipotong pada cryostatnya

Kemudian dilakukan inmunohistochemistry

Data yang telah didapatkan dianalisis menggunakan analisis varian


(ANOVA)

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Efek kelinci
anti-a-melanosit stimulating hormone (a-MSH) imunoglobulin pada
pensinyalann MSH yang berhubungan dengan kontrol asupan makanan
adalah poliklonal Rb anti-a-MSH IgG diberikan ke hipotalamus
mediabasal tikus meningkatkan asupan makanan selama pembatasan
makanan menunjukkan peningkatan sensitivitas dari hipotalamus neuron
untuk endogen a-MSH selama kelaparan. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa dalam kondisi eksperimental saat Rb anti-a-MSH IgG yang
kompleks dengan a-MSH peptida, mereka tidak memblokir-MSHdiinduksi aktivasi MC4R tetapi, sebaliknya, meningkatkan Karena MC4R
bertanggung jawab dalam otak untuk menengahia-MSH efek anorexigenic.
Sifat-sifat meningkatkan dari-MSH IC lebih lanjut didukung dalam
penelitian ini dengan menunjukkan asupan makanan rendah dalam-MSH
tikus IC-disuntikkan selama refeeding setelah pembatasan makanan. Peran

IC dalam meningkatkan Efek a-MSH muncul sebagai kondisi penting,


karena intrahypothalamic administrasi Rb IgG mengakibatkan lebih tinggi
asupan makanan daripada di-MSH-disuntikkan tikus, terutama selama
Jadwal pembatasan makanan. Karena efek anorexigenic ditingkatkan dariMSH IC terungkap hanya pembatasan makanan kemungkinan bahwa hal
tersebut terkait dengan tingkat ekspresi MC4R peningkatan dalam
hipotalamus dipicu oleh keseimbangan energi negatif.
7. Ide yang Bisa di Kembangkan
Pada penelitian ini efek kelinci anti-a-melanosit stimulating
hormone (a-MSH) imunoglobulin pada pensinyalann MSH yang
berhubungan dengan kontrol asupan makanan ada hal-hal yang bisa
dikembangkan yaitu aktivasi disempurnakan MC4R oleh-MSH IC
menunjukkan bahwaIC dapat menyebabkan efek alosterik, tetapi
mendasari molekul. Mekanisme membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
Keterbatasan ini invitro studi adalah efek Rb anti-a-MSH IgG telah
dipelajari pada MC4R manusia karenanya, perlu divalidasi lebih lanjut
dengan manusia autoantibodi IgG a-MSH-reaktif. Ide yang bisa
dikembangkan adalah efek allosteric dimana bisa dilakukan penelitian
lebih lanjut karena masih sedikit penelitian tersebut sehingga penelitian
untuk mengklarifikasi.

Você também pode gostar