Você está na página 1de 11

MODUL RESPIRASI

TRIGGER I: SISTEM RESPIRASI

OLEH
TUTORIAL : XII
FASILITATOR: dr. YAUMI FAIZA
KETUA : ARIEL ALHAMDAN
SEKRETARIS: UPHIK
NOTULEN : AFRIYUNI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG

BAB I
PENDAHULUAN
TRIGGER 1. Sistem Respirasi
Sistem pernapasan mencakup paru dan system saluran napas. Juga terdapat suatu mekanisme
pernapasan yang merupakan keluar masuknya udara pernapasan dari luar (atmosfir) sampai ke
alveoli dan sebaliknya. Perubahan yang terjadi selama satu siklus pernapasan yaitu berupa
inspirasi dan ekspirasi. Alveoli adalah tempat utama bagi fungsi utama paru

BAB II
PEMBAHASAN
STEP I. CLARIFY UNFAMILIAR TERM

Alveoli
Inspirasi
Ekspirasi
Respirasi

: tempat pertukaran CO2 dan O2


: proses penarikan O2
: proses pengeluaran CO2
: proses penarikan O2 dan pengeluaran CO2

STEP II. DEFINE THE PROBLEMS


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Organ apa saja yang berperan dalam proses pernapasan?


Bagaimana proses pertukaran O2 dan CO2?
Bagaimana mekanisme pernapasan?
Apa fungsi paru-paru?
Apa fungsi system respirasi?
Bagaimana histology organ pernapasan?

STEP III. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION


1. Organ-organ yang berperan dalam proses pernapasan adalah:
Rongga hidung
Nasophatynk
Larynx
Trakea
Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
2. Proses pertukaran O2 dan CO2 didalam alveolus, dimana udara masuk ke alveoli, terjadi
difusi O2 dan CO2, O2 masuk ke pembuluh darah, lalu ke seluruh tubuh, CO2 dari
seluruh tubuh masuk ke alveoli dan terjadi ekspirasi
3. Mekanisme pernapasan
Udara masuk ke cavum nasi, di cavum nasi uadra disaring oleh cilia, udara

dikentalkan oleh kelenjar mukosa , dan dihangatkan oleh sel goblet


Udara masuk ke nasopharynx, larynx, trakea, bronkus, dan bronkeolus
Dari bronkeolus udara masuk ke alveolus, di sini terjadi pertukaran fase konduksi
dan fase respirasi

4. Organ untuk menyediakan O2 dan pembuangan CO2 dengan cara inspirasi dan ekspirasi

5. Untuk lewatnya O2 dan CO2, untuk bernafas, untuk ventilasi paru, difusi O2 dan CO2,
transport O2 dan CO2
6. Pending
STEP IV. ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION
Rongga hidung

nasopharynx

larynx

trakea

bronkus

alveolus
STEP V. DEFINE LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami:
1.
2.
3.
4.

Anatomi system respirasi


Histology system respirasi
Bagaimana mekanisme system respirasi
Fungsi system respirasi

STEP VI. GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY

STEP VII. SHARE THE RESULT OF INFORMATION AND PRIVATE STUDY


1. Anatomi system respirasi

bronkiolus

1.1.

Nares/nasus(hidung)
Nares dibagi dua:
Nares externa : bagian yang menonjol pada wajah yang terdiri dari

cartilage hyaline
Nares interna: yaitu cavum nasi
Yaitu dari nares sampai ke choanae, cavum nasi dibagi oleh septum nasi

menjadi dextra dan sinistra.


Dinding medial: ada septum nasi
Dinding lateral: ada concha nasalis superior, media, inferior
Sinus paranasalis semua bermuara di cavum nasi.
2.1.
Nasopharynx
Dari posterior choanae sampai ke superior palatum mole. Terdapat astium tuba
auditiva
Larynx
Terdiri dari :
a) Cartilage:
Tunggal
Cartilage thyroid : mempunyai dua lamina yaitu lamina

3.1.

dextra dan lamina sinistra yang bertemu pada incisura


thyroid (adams apple) dan mempunyai dua pasang tanduk
yaitu cornum superior dan cornum inferior
Cartilage cricoids: berbentuk cincin penuh, terletak
dibawah cartilage thyroid
Cartilage epiglottis

Berpasangan
Cartilage arythenoid: berbentuk pyramida yang terdiri dari
apeks (bartender cartilago cornicolata) dan basis (terdapat
dua prosesus yaitu prosesus vokalis yang merupakan
tempat melekatnta plica vocalisdan prosesus muscularis)
Cartilage corniculata
Cartilage cuneiforme

b) Otot

Extrinsic
Suprahyoid: M.stylopar, M.palatopar
Infratyroid: M.sternohyoid, M.sternotyroid, M.tyrohyoid,
M.omohyoid
Intrinsic: M.cricotyroid, M.crycoarityroid posterior dan lateral,

M.arytenoid transverses dan obliqus, M.throarytenoid


c) Ligamentum
Vaskularisasi :

Arteri laryngea superior (cabang dari arteri thyroidea superior)


Arteri ini akan menembus membrane thyrohyoid bersama dengan N.laringea
interna
Arteri laryngea inferior (cabang dari arteri thyroidea)
Berjalan bersama N.recurens laryngea

Innervasi :

N.laringea superior (cabang dari N.vagus) bercabang menjadi :


N.laringea interna
N.laringea eksterna
N.reccurent laringea
4.1.
Trachea
Mulai dari tepi bawah cartilago cricoids sampai ke vertebta thoracalis 4(angulus
sterni)
2. Histology system respirasi
a. Cavum nasi
Mukosa respirasi
Epitel bertingkat silendris bersilia ber sel goblet
Pada lamina propria terdapat kelenjar mukoserosa, pembuluh darah
banyak, dan jaringan ikat
Terdapat tulang dan tulang rawan

Mukosa olfaktoris
Epitel bertingkat torak tinggi
Terdiri atas tiga sel yaitu sel olfaktoris(inti bulat lonjong ditengah), sel
penyokong (silnya tinggi, inti lonjong dibaguan atas), dan sel basal
(selnya kecil pendek, letaknya di basal/dasar)
Pada lamina propria terdapat kelenjar serosa dan kelenjar bowman

b. Laring
Pita suara :
Palsu
Asli:
Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk
Ligamentum vokalis terdiri atas serat elastic padat
Terdapat musculus vocalis yang terdiri atas otot lurik
Epiglottis
Pars laryngeal: epitel bertingkat torak bersilia dan bersel goblet,pada
lamina propria terdapat kelenjar mukoserosa
Pars lingua: epitel berlapis gepeng tak bertanduk dan pada lamina
propria terdapat kelenjar mukoserosa
c. Trakea
Mukosa :
Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet
Pada lamina propria berisi kelenjar seromukosa
Lamina elastic (serat elastic yang menebal)
Submukosa : berisi kelenjar seromukosa
Terdapat tulang rawan hialain yang berebntuk c
Ujung tulang rawan dihubungkan oleh otot polos
Terdapat adventisia: jaringan ikat longgar
d. Paru
Bronkus intrapulmonal
Epitelnya bertingkat torak bersilia ber sel goblet
Pada lamina propria terdapat kelenjar mukoserosa
Tulang rawan hialin beberapa lempeng
Otot polosnya melingkar
Adventisia jaringan ikat longgar
Bronkiolus regular
Epitelnya bertingkat torak bersilia bersel goblet
Lamina proprianya tanpa kelenjar
Otot polos melingkar
Adventisia : jarinangan ikat longgar
Bronkiolus terminalis
Epitelnya selapis torak atau kubis

Otot polos melingkar


adventisia
Bronkiolus respiratorius
Epitel selapis torak
Terdapat muara alveoli
Otot polosnya terpencar
Duktus alveolaris
Dindingnya alveoli
Otot polos terpencar
Sakus alveolaris
Dindingnya alveoli
Otot polos tidak ada
Alveolus
Dindingnya sangat tipis
Banyak kapiler darah
Porus alveolaris
3. Mekanisme system respirasi
Terdiri atas tiga stadium:
Ventilasi
Masuknya gas ke dalam dan ke luar paru karena ada perbedaan antara
tekanan di atmosfer dan di alveolus paru-paru akibat kerja otot pernafasan.
Ketika terjadi inspirasi, tulang rusuk terangkat oleh kontraksi otot
pernafasan
- Sternokleidomastoideus: angkat sternum ke atas dan otot seratus
-

Skalenus

dan

interkostalis

eksternus

mengangkat

iga-iga

sehingga volume toraks jadi besar dan diafragma mendatar kemudian


tekanan intrapleura menurun akhirnya udara masuk ke paru-paru
Ketika otot-otot pernafasannya relaksasi, tulang rusuk akan menurun dan
diafragma melengkung. Selain itu, tekanan intraabdominal akan membesar
pada waktu otot-otot abdomen berkontraksi sehingga diafragma mendatar
dan volume toraks menurun, terjadi perbedaan tekanan akhirnya udara

keluar dari paru-paru (ekspirasi)


Transportasi
ada 3 aspek:

- Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna) dan
antara darah sistemik dan sel-sel jaringan
- Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dg

distribusi udara dalam alveolus-alveolus


- Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan darah
Respirasi sel
Saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energi dan CO2 terbentuk
sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Respirasi adalah proses yang sangat penting bagi makhluk hidup. Respirasi dapat terjadi
karena bantuan organ - organ yang membantu proses respirasi, pada manusia yaitu paru paru yang sangat penting untuk pertukaran O2 dan CO2. Bukan hanya paru - paru yang
berperan, namun juga ada beberapa organ pendukung. secara singkat udara yang masuk
atau O2 melalui : cavum nasi > naso pharynx > laring > trakea > bronkus > bronkiolus
dan terakhir alveolus.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Laurelee.2011.Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC

Você também pode gostar