Você está na página 1de 10

Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.

YAP Dengan Diagnosa


Perilaku Kekerasan (PK)
Di Ruang Instalasi Rawat Inap (IRD) Rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
Pengkajian
Ruang Rawat
Tanggal Dirawat
I. Identitas Klien
Inisial
Tanggal Pengkajian
Umur
No. RM
Informan

: Instalasi Rawat Inap (IRD)


: 30 Juni 2015
:
:
:
:
:

Tn. YAP
30 Juni 2015
46 tahun
14.22.91
Klien sendiri dan keluarga

II. Alasan Masuk


Mengamuk. Dialami sejak 1 hari yang lalu, pasien mengamuk
karena mau lari dan mencari anaknya. Saat pasien mengamuk, pasien
melempar barang-barang dan tidak mencederakan orang lain. Selain
mengamuk, pasien tidak bisa tidur 6 hari karena dia mau menjaga
anaknya di RS. Karena mengamuk, keluarga pasien mengikat pasien
dan berteriak-teriak memanggil anaknya. Pasien masih bisa
berkomunikasi bersama keluarganya tetapi bicaranya kadang tidak
nyambung. Pasien pernah mengatakan anaknya sudah meninggal,
tetapi sekarang pasien sadar bahwa anaknya sakit. Pasien merasa
kaget karena anaknya melempar barang dan melihat anaknya terikat
karena mengamuk. Pasien merasa kasihan melihat anaknya dipegang
oleh beberapa orang namun tidak bisa melakukan apa-apa. Sekarang
pasien dan anaknya masuk di RSKD secara bersamaan. Pasien pernah
dirawat di RSKD pada tahu 1994 dengan keluhan mengamuk. Rawat
jalan tetapi pasien sudah tidak minum obat karena pasien sudah tidak
sakit lagi. Menurut keluarganya pasien mengamuk ke dua kalinya
karena faktor memikirkan anaknya.
III.

Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Klien mengatakan sebelumnya perna masuk rumah sakit dengan
kondisi yang sama yaitu mengamuk dan dirawat di RSKD dan
kemudia rawat jalan.
2. Pengobatan sebelumnya.
Hasil wawancara, keluarga klien mengatakan hasil pengobatan
sebelumnya baik sebab menurut keluarga setelah berobat klien
tidak menunjukkan tanda-tanda gejala gangguan jiwa dan klien
mampu beradaptasi terhadap lingkungannya.

3. Klien mengatakan pada tahun 1994 klien pernah masuk penjara


akibat kerusuhan di Palopo. Di dalam penjara klien mendapatkan
aniaya fisik dari petugas penjara.
Masalah Keperawatan :
lingkungan : PK
IV.

Resiko

mencederai

orang

lain

dan

Fisik
Pada pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 120/70 mmHg. Klien
mengatakan badannya terasa pegal akibat terikat selama diperjalanan
dalam mobil dan terlihat lemas.

V. Psikososial

: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Menikah
: Keturunan

Klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, dimana ayah klien


sudah meninggal dan ibu klien masih hidup.
Konsep diri
a. Gambaran diri :
klien memahami kondisinya yang lemah dan sedang sakit, klien
tidak mengeluh terhadap anggota tubunya.
b. Identitas
:
klien mengatakan dia merupakan kepala keluarga dan merupakan
seorang petani, klien tidak mengeluh terhadap statusnya tersebut.
c. Peran
:
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna dalam menjaga
anaknya.
d. Ideal diri
:
Klien berharap dia bisa menjaga anak dan istrinya.
e. Harga diri
:
Klien mengatakan sebagai kepala keluarga dia tidak begitu baik
dalam menjaga anaknya.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri, harga diri rendah
Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang sangat berarti dan ia sayangi adalah
istri dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Tidak ada
c. Hambatan dalam keluarga dengan orang lain :
Tidak ada

Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien tidak bisa menjawab
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan kadang beribadah di rumah.
VI.

Status Mental
Penampilan
Dari segi penampilan, hasil pengkajian didapatkan rambut klien
nampak kering dan acak-acakan, kancing baju klien terbuka, celana
dan baju klien tidak pernah diganti, dan baju nampak kusut.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri : mandi dan berhias
Pembicaraan
Dari hasil pengamatan, pembicaraan yang ditemukan pada klien cepat
dan terkadang gagap. Pembicaraan berpindah-pindah dari satu
kalimat ke kalimat lainnya yang tidak berkaitan. Selalu mengulang
jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
Aktivitas motorik
Dari hasil observasi klien nampak gelisah dan tegang, terkadang klien
berbaring dengan posisi tangan berada di dahi dan terkadang klien
bangun dan mengatakan ingin berjalan-jalan. Terdapat gerak motorik
yang menunjukkan kegelisahan, sesekali menggerakkan kaki,
terkadang miring kanan dan miring kiri yang tidak beraturan dengan
alasan badannya pegal.
Masalah keperawatan : perilaku kekerasan
Alam perasaan
Klien mengatakan khawatir terhadap anaknya yang sedang sakit.
Masalah keperawatan : Ketidakberdayaan
Afek
Dari hasil observasi emosi klien berubah-ubah, klien terkadang
menunjukkan ekspresi tenang dan marah dalam dalam waktu yang
tidak berselang lama.
Masalah keperawatan : Resiko mencederai orang lain dan
lingkungan
Interaksi selama wawancara
Dari hasil observasi selama wawancara, klien nampak menunjukkan
sikap atau perasaan tidak percaya pada orang lain. Terbukti ketika
saat perawat pemeriksa berbicara pada klien kemudian salah seorang
keluarga mengajak berbicara perawat pemeriksa di tempat lain, klien
spontan menahan atau melarang keluarganya untuk pergi bersama
perawat. Kemudian klien nampak selalu berusaha mempertahankan
pendapat dan kebenaran dirinya.

Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan


Persepsi
Dari hasil wawancara, klien mengatakan tidak pernah melihat hal-hal
atau bayangan yang menakutkan, klien juga mengatakan tidak pernah
mendengar suara-suara.
Proses pikir
Dari hasil wawancara, nampak pembicaraan klien tidak berbelit-belit
dan jawaban yang diberikan klien sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan.
Isi pikir
Dari hasil wawancara, klien tidak mengalami, obsesi, phobia,
hipokandria, depresonalisasi, pikiran magis dan waham terbukti
selama interaksi, klien tidak pernah menungkapkan pemikiranpemikiran yang tidak logis.
Tingkat kesadaran
Klien compos mentis, orientasi klien terhadap waktu, tempat dan
orang baik. Di mana klien dapat menjawab dia sedang berada di
rumah sakit dan saat ditunjuk salah satu anggota keluarganya dia
mampu mengenali.
Memori
Memori jangka panjang, klien ingat kapan ia pernah masuk rumah
sakit jiwa. Memori jangka pendek klienmampu mengingat nama
perawat yang bekenalan dengannya.
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berhitung dengan baik, klien mampu berhitung sederhana
dari 1 20.
Kemampuan penilaian
Dari hasil wawancara nampak klien dapat mengambil keputusan
sederhana dengan bantuan orang lain. Terbukti saat ingin
mewawancarai klien nampak keluarga ingin mengganti celana klien,
kemudia perawat menawarkan pada klien ingin mengganti celana dulu
atau mau lanjut berbicara pada perawat, klien memilih untuk
mengganti celana dulu kemudia melanjutkan pembicaraan.
Daya tilik diri
Klien menyadari kalau ia mengalami gangguan jiwa, klien mengatakan
tidak menyalahkan siapa-siapa atas gangguan jiwa yang dialami klien.

VII.

Kebutuhan Persiapan Pulang


Makan
Dari hasil wawancara klien mengatakan nafsu makannya baik, sehari
habis 1 porsi dengan menu nasi, lauk pauk, dan sayuran yang
diberikan.
BAB/BAK
Klien mampu BAB dan BAK sendiri.
Mandi
Dari hasil observasi dan wawancara, keluarga klien mengatakan klien
belum mandi selama dia sakit. Nampak pakaian klien tidak rapi,
rambut acakan dan bau badan.
Berpakaian/berhias
Dari hasil observasi dan wawancara, keluarga klien mengatakan
selama sakit klien hanya sekali mengganti pakaian yaitu celana.
Nampak klien tidak mampu memilih pakaian dan tidak menggunakan
alas kaki.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri : mandi dan berhias
Istirahat/tidur
Hasil wawancara terhadap , klien mengatakan klien belum pernah
tidur 6 hari karena ingin menjaga anaknya di rumah sakit.
Penggunaan obat
Selama dirawat klien patuh minum obat sesuai anjuran dokter,
diharapkan ketika pulang nanti, klien tetap patuh minum obat
Pemeliharaan kesehatan
Setelah pulang nanti, klien diharapkan kontrol rutin ke RSKD atau
puskesmas terdekat.
Kegiatan dalam rumah
Dari hasil wawancara, klien mengatakan ingin membersihkan
pekarangan rumah. Dan diharapkan ketika pulang nanti klien akan
melakukan aktivitas ini lagi
Kegiatan di luar rumah
Dari hasil wawancara, klien mengatakan hanya bertani.

VIII. Mekanisme Koping


Dari hasi wawancara dan observasi terhadap klien, klien mampu
berbicara dengan orang lain.
IX.

Masalah Psikososial dan Lingkungan


Setelah pukang nanti, klien akan bersosialisasi dengan lingkungan
diharapkan masyarakat mau menerimanya kembali.

X.Pengetahuan Kurang Tentang


Dari hasil wawancaara, klien tidak begitu mengetahui tentang
penyakit jiwa, tetapi menurut klien panyakit jiwa bisa disebabkan oleh
stress karena masalah yang banyak.
XI.

Aspek Medik
Diagnosa medis
: Schizoprenia
Terapi medis :
a. Haloperidol 1,5 mg
3x1
b. Lorazepam 1 mg
2x1

XII.

Daftar Masalah Keperawatan


a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b. Defisit perawatan diri : mandi dan berhias
c. perilaku kekerasan
d. Gangguan konsep diri,harga diri rendah
e. Ketidakberdayaan

XIII. Pohon Masalah


Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perilaku Kekerasan
Gangguan konsep diri : HDR

Care Problem
Defisit
perawatan diri
HDR

Ketidakberdayaan
XIV. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan b/d
perilaku kekerasan
2. perilaku kekerasan b/d harga diri rendah
3. Gangguan konsep diri
harga diri rendah b/d koping individu
inefektif
4. Gangguan konsep diri, harga diri rendah b/d defisit perawatan diri,
mandiri
5. PK b/d penatalaksanaan regimen terapi inekfektif
6. Ketidakefektifan koping individu b/d ketidakberdayaan

Analisa Data

Data

Masalah
Subjektif :
Resiko mencederai diri
a. Klien mengatakan sebelumnya orang lain dan lingkungan
perna
masuk
rumah
sakit
dengan kondisi yang sama yaitu
mengamuk dan dirawat di RSKD
dan kemudia rawat jalan.
Objektif :
a. Klien
nampak
gelisah
dan
tegang
b. Terdapat gerak motorik yang
menunjukkan kegelisahan
c. emosi klien berubah-ubah

sendiri,

Subjektif :
Defisit perawatan diri : mandi dan
a. keluarga klien mengatakan klien berhias
belum mandi selama dia sakit.
b. keluarga
klien
mengatakan
selama sakit klien hanya sekali
mengganti pakaian yaitu celana.
Objektif :
a. rambut klien nampak kering
dan acak-acakan, kancing
baju klien terbuka, celana
dan baju klien tidak pernah
diganti, dan baju nampak
kusut
b. Nampak pakaian klien tidak
rapi, rambut acakan dan bau
badan.
Subjektif :
Perilaku Kekerasan
a. Mengamuk. Dialami sejak 1
hari
yang
lalu,
pasien
mengamuk karena mau lari dan
mencari anaknya. Saat pasien
mengamuk, pasien melempar
barang-barang
dan
tidak
mencederakan orang lain.
b. Klien mengatakan sebelumnya
perna
masuk
rumah
sakit
dengan kondisi yang sama yaitu
mengamuk dan dirawat di RSKD
dan kemudia rawat jalan.
Objektif :

a. klien
nampak
gelisah
dan
tegang,
terkadang
klien
berbaring dengan posisi tangan
berada di dahi dan terkadang
klien bangun dan mengatakan
ingin berjalan-jalan. Terdapat
gerak
motorik
yang
menunjukkan
kegelisahan,
sesekali menggerakkan kaki,
terkadang miring kanan dan
miring kiri yang tidak beraturan
dengan alasan badannya pegal.
Subjektif :
Gangguan konsep diri, harga diri
a. Klien
mengatakan
sebagai rendah
kepala keluarga dia tidak negitu
baik dalam menjaga anaknya.
Objektif :
a. Dari segi penampilan, hasil
pengkajian didapatkan rambut
klien nampak kering dan acakacakan, kancing baju klien
terbuka, celana dan baju klien
tidak pernah diganti, dan baju
nampak kusut.
Subjektif :
Ketidakberdayaan
a. Klien
mengatakan
khawatir
terhadap anaknya yang sedang
sakit.
Objektif :
a. Terkadang
klien
berbaring
dengan posisi tangan berada di
dahi

Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. YAP Dengan Diagnosa Perilaku Kekerasan (PK)
Di Ruang Instalasi Rawat Inap (IRD) Rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan

Disusun Oleh:
N I ZAR
14420140089

PRECEPTOR LAHAN

PRECEPTOR INSTITUSI

(.....................................................)

(.....................................................)

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR

Você também pode gostar