Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ......................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 1
1.3 Sistematika Penulisan ............................................................
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
2.1 Konsep Dasar Abortus............................................................
2.2 Konsep Dasar Abortus Incomplete.........................................
2.3 Konsep Manajemen Kebidanan..............................................
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN............................................................................
BAB V
PENUTUP.....................................................................................
5.1 Kesimpulan ............................................................................
5.2 Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Abortus adalah dikeluarkannya kosepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan dengan berat kurang dari 100 gr / umur kehamilan kurang dari 28
minggu. Abortus incomplete adalah pengeluaran hasil konsepsi pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu dengan masih ada sisi yang terganjal
didalam uterus. (Manuaba, 1990)
Pada kasus abortus umumnya dan abortus incomplete khususnya
memerlukan observasi yang intensiv perawatan dan pengawasan yang baik,
supaya tidak terjadi infeksi dan syok akibat dari perdarahan. Perdarahan tidak
dapat berhenti sebelum hasil konsepsi secara keseluruhan dikeluarkan yaitu
dengan kuretage (Manuaba, 1990)
Kuretage merupakan tindakan untuk mengeluarkan sisa hasil konsepsi
yang belum keluar untuk mencegah terjadinya perdarahan berkelanjutan dan
komplikasi lain seperti (infeksi, kanker, dll) yang dapat membahayakan
nyawa ibu. (Sarwono, 2002)
Dari dasar inilah penulis tertarik untuk menulis asuhan kebidanan
pada Ny. M GIV P3003 Abooo dengan abortus incomplete.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan pada klien abortus incomplete diharapkan
mahasiswa mampu dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan
abortus incomplete
b. Tujuan khusus
-
pemeriksaan
pada
klein
yaitu
pemeriksaan
umum,
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Abortus
2.1.1
Definisi
2.1.2
Penyebab Abortus
2.1.3
Pathofisiologi
2.1.4
Jenis-jenis Abortus
2.1.5
Komplikasi Abortus
2
2.1.6
Pemeriksaan Penunjang
2.1.7
Penanganan
Definisi
2.2.2
Etiologi
2.2.3
Pathofisiologi
2.2.4
2.2.5
2.2.6
Penanganan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Abortus
2.1.1
Definisi
2.1.2
2. Faktor plasenta
-
3. Penyakit ibu
-
Malnutrisi
yang
berat
merupakan
faktor
predisposisi
Serviks inkompetensi
5. Trauma fisik
Kecelakaan lalu lintas, jatuh, hubungan seksual, piajt
2.1.3
Uterus kontraksi
2.1.4
Jenis-jenis Abortus
a. Abortus spontan
1. Abortus Imminent
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kalangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini
kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan.
6
2. Abortus Insipien
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana
hasil kosepsi masih berada pada kavum uteri
3. Abortus inkomplet
Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil
konsepsi telah keluar.
4. Abortus komplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi
telah dikeluarkan dari kavum uteri
b. Abortus infeksiosa
Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi.
Adanya penyebaran kuman atau taksim ke dalam sirkulasi dan kavum
peritoneum dapat menumlkan septicemia
c. Retensi janin mati
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil kosepsi
yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih
d. Abortus resiko tinggi
Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksana tindakan
tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang
aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
2.1.5
2.1.6
Test kehamilan positif bila janin masih hidup bahkan 2-3 minggu
setelah abortus
2.1.7
Bila shock disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah
adanya cairan bebas dalam kavum pelvis, pikiran kehamilan ektopik
terganggu
Definisi
o Abortus incompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus.
(Sarwono, 2002, hal. 307)
o Abortus incompletes adalah sebagian dari buah kehamilan telah
dilahirkan tapi biasanya plasenta masih tertinggal didalam uterus.
(Rustam Mochtar, 1998, hlm. 219)
o Abortus incompletes ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil
konsepsi dari uterus sehingga sisanya memberikan gejala klinis
(Manuaba, 1998 : 219)
2.2.2
Etiologi (Sarwono,1998)
Penyebab abortus incomplete antara lain :
1. Faktor pertumbuhan hasil kpsepsi dapat menimbulkan kematian janin
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan
Gangguan pertumbuhan hasil konspeis dapat terjadi karena :
a. Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom termasuk
kromosom seks
b. Faktor lingkungan endometrium
c. Pengaruh luar
2.2.4
10
2.2.6
Penanganan
a. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum pasien dan
TTV
b. Periksa tanda-tanda syok (pucat, bertingkat, pingsan, nadi > 112 x /
menit
c. Pasang infuse dengan jarumbesar (16,9 / lebih besar) infuse ringen
laktat dengan tetesan cepat (500 ml dalam 2 jam pertam)
d. Jika perdarahan tidak seberapa banyak kehamilan 16 minggu
evaluasi dapat dilakukan / dengan cunum avum untuk mengeuakrna
hasil konsepsi yang keluar melalui serviks jika perdarahan berhenti,
berikan oryemetri 0,2 IM/mesopastat 400 mg peroral
e. Perdarahan banyak / terus berlangsung dan usia kehamilan < 16
minggu evakuasi hasil konsepsi dengan :
- Aspirasi vacuum manual
- Apabila evakuasi belum dapat dilakukan segera beri orgemetrin
O,2 mg/IM
f. Jarak kehamilan > 16 minggu
- Berikan infuse oksotosin 20 unit dalam 500 ml cairan CV ringer
lakukan 40 tetes
g. Bersihkan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
(Syaifudin, 2002: N-13)
11
Pengkajian Data
Tanggal
: .......................
Tempat
:........................
No. Reg
:........................
Oleh
:........................
jam :
a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu
Nama Ayah :
Umur
: usia resproduksi
Umur
Agama
Agama
Pendidikan
Pendidikan :
Pekerjaan
Pekerjaan
Alamat
Alamat
2. Keluhan Utama
Apa yang dirasakan ibu saat petugas melakukan pegkajian
3. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan klien selama hamil : ANCnya, keluhan-keluhan yang
dirasakan selama hamil
4. Riwayat penyakit yang lalu
Pasien dengan Riwayat persalinan lalu dengan abortus yang dapat
muncul selama kehamilan
5. Riwayat Keluarga
12
: 12 tahun
Siklus haid
: 28 hari
Lama haid
: 6-7 hari
Banyaknya
Dismenorea
: hari I
Lochea
: rubra
HPHT
: 15 November 2006
UK
: 11-12 minggu
TP
: 22 Agustus 2007
7. Riwayat Perkawinan
Nikah
Lama menikah
8. Riwayat KB
Apakah ibu sudah pernah mengikuti KB / belum
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas ini
Kehamilan
Abortus dapat terjadi pada kehamilan trimester I, II ataukah ke
III
13
Psikologi
Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini
Sosial
Tidak ada masalah
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U
Kesadaran
: composmentis
TD
Nadi
: 70 90 x/menit
RR
: 16 20 x / menit
Suhu
: 36-37,30 C
120
/90 mmHg
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
: terdapat
lochea
rubra,
sanguinalenta
alba,
perdarahan 150 cc
Ekstremitas : tidak terdapat oedema dan varises
Palpasi
Leher
Dada
Abdomen
Ds
Do
: K/U
Kesadaran
: composmentis
TD
Nadi
: 70 90 x/menit
RR
: 16 20 x / menit
Suhu
: 36-37,30 C axilla
120
/90 mmHg
Pemeriksaan fisik
Genetalia
Abdomen
Pemeriksaan dalam
VT : partio terbuka 2 jari longgar dan nyeri goyang
2.3.3
2.3.4
Abortus incomplete
Anemi
Syok
16
2.3.5
Intervensi
Dx
Tujuan
Kriteria hasil :
TTV
TD
/90 mmHg
Suhu
: 36-370 C
Nadi
: 70 90 x / menit
RR
: 16 20 x / menit
UC baik
Tidak ada komplikasi lain
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
R/ Kecemasan ibu dapat berkurang
3. Jelaskan pada ibu penyebab abortus incomplete
R/ Dengan mengetahui penyebabnya ibu dapat berhati-hati dalam
menjaga kehamilannya
4. Jelaskan pada ibu bahwa janinnya tidak bisa dipertahankan
R/ Ibu mau mengerti dan tidak mengharapkan janinnya
5. Berikan format inform consent
R/ Perlindungan hukum bagian petugas kesehatan dan kputusan ada
ditangan pasien
6. Lakukan observasi TTV
R/ parameter deteksi adanya kelainan
7. Lakukan pemasangan infuse RL
R/ mencegah terjadinya perdatahan yang semakin banyak
17
8. Lakukan cek Hb
R/ dengan cek Hb kita dapat mengetahui kadar Hb ibu
9. Kolaborasi dengan tim medis
R/ fungsi independent
10. Persiapan tindakan curettage yaitu puasa 10-12 jam
R/ dengan puasa mencegah terjadinya aspirasi
11. Persiapan alat-alat curettage
R/ Tindakan curettage dapat berjalan lancar
12. Jelaskan pada ibu prosedur curettage
R/ ibu lebih kooperatif
Masalah : kecemasa ibu sehubung dengan kondisi
Tujuan : kecemasan ibu dapat berkurang dan merasa tenang
Kriteria hasil : - ibu lebih tenang
- wajah ibu tidak tegang
Intervensi
1. Berikan pada ibu dan keluarga untuk mengungkapkan perasaannya
R/ Ibu dapat mengungkapkannya dan merasa tenang
2. Ajak keluarga untuk memberikan dukungan mental
R/ semangat kepercayaan ibu bankit
3. Motivas ibu agar mau dilakukan curettage
R/ ibu termotivasi untuk bersedia
4. beri penjelasan pada ibu seandainya kehamilanna gagal, ibu dapat
hamil lagi
R/ ibu tidak cemas
2.3.6
Implementasi
Disesuaikan dengan intervensi diatas
2.3.7
Evaluasi
Menggunakan metode SOAP
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal
: 5 Februari 2007
Jam
: 12.40 WIB
Tempat
Tgl MRS
: 5 Februari 2007
Oleh
:Alfiana Riska R
a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama istri
: Ny. M
Nama Ayah
: Tn. S
Umur
: 36 tahun
Umur
: 42 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Pekerja Pabrik
Pekerjaan
: Tukang Pijat
Alamat
: Monkupang
Alamat
: Monkupang
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil yang ke 4 dengan usia kehamilan 3 bulan dan
perutnya terasa sakit pada bagian bawah sejak tanggal 2 Februari 2007
serta mengeluarkan darah yang banyak dari kemaluannya sejak 5 hari
yang lalu
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan nyeri tekan pada perut bagian bawah terasa mual,
pusing dan mengeluarkan darah banyak sejak 5 hari yang lalu sampai
sekarang kemudian langsung dibawah ke RSUD Sidoarjo
19
: 14 tahun
Siklus haid
: 28 hari (teratur)
Lama haid
: 6-7 hari
Banyaknya
Dismenorea
: -
Lochea
: rubra
HPHT
: 15 November 2006
UK
: 11-12 minggu
TP
: 22 Agustus 2007
7. Riwayat Perkawinan
Nikah
: 1x
Lama menikah
: 14 tahun
20
UK
Penyulit
41 mgg
40 mgg
41 mgg
H
Persalinan
Jenis
Persalinan
Pervaginam
Pervaginam
Pervaginam
M
L/P
BBL
H/M
Umur
L
L
P
I
3000
2500
2500
L
H
H
H
I
13 Th
9 th
20 bln
N
Nifas
Normal
Normal
Normal
I
b. Pola eliminasi
Sebelum MRS : BAB 2-3 x / hari BAK : 5 6 x / hari
Selama MRS
c. Pola aktivitas
Sebelum MRS : ibu bekerja di pabrik mulai jam 08.00 - 14.30
WIB
Selama MRS
: aktivitas
ibu
tidak
banyak
ibu
hanya
e. Pola kebersihan
Sebelum MRS : mandi 2 x sehari, sikat gigi karmas, 2 x sehari
dan ganti ceana dalam setiap sehabis mandi
Selama MRS
21
f.
Pola kebiasaan
Ibu mengatakan tidak pernah minum-minum berakohol minum
jamu dan tidak pernah merokok
Psikologi
Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini
Sosial
Hubungan ibu dengan suami dan keluarganya sangat baik dan
harmonis
: cukup
Kesadaran
: composmentis
TD
Nadi
: 84 x/menit (teratur)
RR
: 20 x / menit (teratur)
Suhu
: 37,20 C (axilla)
110
/70 mmHg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Dada
Abdomen
Perut
d. Perkusi
Perut
23
Ds
Do
: TTV
110
TD
/70 mmHg
Nadi
: 84 x / menit (teratur)
RR
: 20 x / menit (teratur)
Suhu
: 37,20 C (axilla)
Pemeriksaan fisik
Inpeksi :
Genetalia
Palpasi
Abdomen
Do
- Potensial Anemi
- Potensial Syok
24
3.5 INTERVENSI
Dx
Tujuan
Kriteria hasil :
-
TD
RR
: 120/90 mmHg
: 20x/menit (teratur)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam melakukan tindakan
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini dan tindakan yang akan
dilakukan
R/ Kecemasan ibu berkurang
3. Jelaskan pada ibu penyebab abortus incomplete
R/ Dengan mengetahui penyebabnya ibu dapat berhati-hati dalam
menjaga kehamilannya
4. Jelaskan pada ibu bahwa janinnya tidak bisa dipertahankan
R/ Ibu mengerti dengan keadaan janinnya dan tidak mengharapkan
janinnya
5. Berikan format inform consent untuk persiapan curitage
R/ Perlindungan hukum bagian petugas kesehatan dan kputusan ada
ditangan pasien
6. Lakukan observasi TTV dan keadaan umum
25
Tujuan
26
3.6 IMPLEMENTASI
Dx
Jam 12.40
1. Melakukan
pendekatan
pada
ibu
dengan
melakukan
Jam 12.50
3. Menjelaskan
pada
ibu
bahwa
janinnya
tidak
dapat
persiapan
rahim
dalam
menghadap
proses
Jam 13.05
Jam 13.10
: cukup
Kesadaran
Nadi
: 84 x / menit (teratur)
Suhu
: 37,20 C (Axilla)
RR
: 21 x / menit (teratur)
110
/70 mmHg
Jam 13.15
Jam 13.20
9. Kolaborasi
dengan
dokter
untuk
tindakan
curettage.
Jam 13.30
Jam 13.35
1 cuncim tanpon
1 tenakolum
2 klem ovum
1 kateter kuret
perlak
betadine
handscone 2 pasang
deppres
3.7 EVALUASI
Tanggal : 6 Februari 2007
Dx
: Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 86 x / menit (teratur)
Suhu
: 36,90 C (Axilla)
RR
: 21 x / menit (teratur)
Telah dilakukan curettage tanggal 5 Februari 2007 jam 19.00 oleh dr.
Santi
A
: Lanjutkan Intervensi:
- Melakukan observasi TTV dan keadaan umum
- Lanjutkan pemberian terapi obat
- Observasi perdarahan
- Observasi kesadaran ibu
- Personal hygiene
29
BAB IV
PEMBAHASAN
30
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa Ny. M GIV P3003 Ab100 dengan
abortus incomplete telah dilakukan curettage
b. Masalah yang muncul yaitu cemas yang sehubungan dengan masalah
kehamilannya yang menyebabkan kegelisahan dan ketidaktenagaan
c. Untuk mengatasi masalah kehamilan dengan komplikasi abortus
incomplete ini hanya memerlukan pengobatan dan pengawasan yang
intensif
1.2 Saran
Hendaknya dalam asuhan kebidanan pada ibu pada abortus incomplete
dikumpulkan data yang lengkap dan valid agar kita sebagai parameter dapat
memberikan asuhan yang optimal baik pada intervensi maupun implementasi
terlebih dalam melakukan / mengidentifikasi / mendiagnosa / masalah sehigga
kita dapat memahami kebutuhan segera dan mendapat penanganan yang
secepatnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 1990, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obsteri, EGC, Jakarta.
Prawirohardjo Sarwono, 2002, Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta.
Taher Ben Ziah, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Obstetric Ginekologi, EGC,
Jakarta.
32
33