Você está na página 1de 14

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN ST

DENGAN DIAGNOSA KONSTIPASI


DI RUANG POLI ANAK RSUD WANGAYA
TANGGAL 1 JULI 2015

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Anak
Nama
: ST
Anak ke
:2
Tanggal lahir : 23 Februari 2007/ 8 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama
: hindu
b. Orang tua
1) Ayah
Nama
: SA
Umur
: 43 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan
: S1
Agama
: Hindu
Alamat
: Jalan Patimura no 51 br. Tainsiat
2) Ibu
Nama
: PT
Umur
: 40 Tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Pendidikan
: S1
Agama
: Hindu
Alamat
: Jalan Patimura no 51 br. Tainsiat
c. Sumber biaya : BPJS Kesehatan
d. No reka medic : 563484
e. Diagnose
: konstipasi
2. Genogram

= laki-laki

=perempuan

= pasien
= tinggal serumah

3.

Masuk Rumah sakit


a. Keluhan Utama
Tidak BAB selama 6 hari.
b. Riwayat penyakit
Pasien merupakan rujukan dari UGD. 10 hari yang lalu pasien
sempat dibawa ke UGD karena pasien tidak bisa BAB dan perut
terasa kembung sehabis makan. Pasien mendapatkan obat pencahar
(suppositoria). Setelah diberikan

obat pencahar pasien dapat

kembali BAB. Obat pencahar tersebut digunakan sebanyak 2 kali.


Namun sejak 6 hari yang lalu pasien memiliki keinginan untuk
BAB. Seusai makan pasien mengatakan perutnya terasa kembung.
Akhirnya pasien diajak oleh keluarga ke poli anak.
4. Riwayat Kesehatan Anak
a. Perawatan masa kandungan
Dalam kandungan pasien tidak mengalami masalah. Pasien
dilahirkan dengan normal dan bernafas spontan. Ibu tidak memiliki
riwayat penyakit tertentu.
b. Perawatan waktu kelahiran
Pasien dilahirkan oleh dokter. Pasien mendapatkan imunisasi
lengkap.
5. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Bernafas

Sebelum sakit:
Ayah pasien mengatakan tidak mengalami sesak
Saat sakit
Pasien tampak tidak mengalami gangguanpada pernafasn
b. Makan dan Minum
Sebelum sakit
Ayah pasien mengatakan makan sebanyak 3x sehari dengan porsi
sedang. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan. Untuk
minum pasien minum sebanyak 1 gelas sehabis makan.
Sesudah sakit
Pasien mengatakan menghabiskan makan siangnya sebanyak
porsi. Pasien juga mengatakan sudah minum air putih sebanyak
gelas. Pasien mengatakan perutnya kembung saat makan terlalu
banyak
c. Eliminasi
Sebelum sakit
BAB : sebelum masuk rumh sakit ayah pasien mengatakan pasien
BAB rutin sekali sehari dengan konsistensi lunak. Tidak
mengalami kesulitan saat BAB
BAK : sebelum sakit pasien tidak mengalami kesulitan saat BAK.
Saat sakit
BAB : saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien belum
BAB sejak 6 hari yang lalu.
BAK : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAK
d. Gerak dan Aktifitas
Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien beraktivitas seperti biasa.
Saat sakit
Aktivitas pasien tidak mengalami gangguan. Namun terkadang
pasien merasa lemas.
e. Istirahat Tidur
Sebelum sakit
Ayah pasien mengatakan pasien dapat tidur dengan tenang dan
nyenyak
Saat sakit
Ayah pasien mengatakan pasien tidak mengalami masalah dalam
tidurnya.
f. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum sakit
Ayah pasien mengatakan Sebelum masuk rumah sakit tidak sempat
mengukur suhu tubuh pasien

Sesudah MRS
Saat pengkajian suhu tubuh pasien 37oC
g. Kebersihan Diri
Sebelum sakit
Ayah pasien mengatakan untuk menjaga kebersihan diri pasien
dapat melakukan secara mandiri seperti menggosok gigi dan mandi
Saat sakit
Pasien tampak bersih dan rapi ketika datang ke poliklinik anak
h. Rasa nyaman
Sebelum MRS
Ayah pasien mengatakan pasien tidak mengalami nyeri ataupun
keadaan mengganggu lainnya
Saat sakit
Saat pengkajian Pasien mengataka tidak mengalami sakit perut.
Perutnya hanya kembung saja.
i. Rasa Aman
Saat sakit
Pada saat pengkajian Ayah pasien mengatakan cemas dengan
konsisi anaknya saat ini. Pasien pun tampak trauma dengan obat
suppositoria yang akan di berikan oleh dokter.
j. Sosialisasi komunikasi
Saat sakit
Saat pengkajian sesekali pasien menjawab pertanyaan. Pasien
menggunakan bahasa indonesia
k. Belajar
Saat sakit
Ayah pasien mengatakan sudah memberikan makanan lunak dan
buah serta sayur untuk memperlancar BABA anaknya. Keluarga
mengatakan tidak tau cara menggunakan obat suppositoria yang
tepat.
l. Prestasi
Keluarga memahami kondisi anaknya. Berbagai cara telah di
lakukan untuk membuat BABA anaknya lancer
m. Rekreasi
Sebelum MRS
Ayah pasien mengatakan pasien gemar bermain game
Sesudah MRS
Saat pengkajian pasien memainkan game melalui smartphonenya.
n. Ibadah
Ayah pasien mengatakan pasien selalu berdoa sebelum tidur

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kesan umum
: baik
2) Kesadaran
: compos mentis
3) Postur tubuh
: tegap
4) Warna kulit
: sawo matang
5) Turgor kulit
: baik
6) Udema
: terdapat udema di tangan kaki dan perut
b. Antripometri
1) BB
: 22 kg
2) TB
: 126 cm
c. Gejala cardinal
1) Suhu
: 38oC
2) Nadi
: 100x/menit
3) Pernafasan
: 36 x/menit
d. Keadaan fisik
1) Kepala
a) Inspeksi :
1. bentuk simetris
2. rambut pendek
3. warna rambut hitam
4. kulit kepala bersih
b) Palpasi :
1. Tidak ada massa
2. Tidak ada pembengkakan
3. Tidak ada bejolan
4. Tidak ada nyeri tekan
2) Mata
a) Inspeksi :
1. Mata nampak sembab
2. refleks mata baik
3. pupil ishokor
4. lapang pandang baik
5. konjungtiva merah muda
b) Palpasi :
1. mata teraba keras
2. tidak ada nyeri tekan.
3) Hidung
a) Inspeksi :
1. bentuk simetris
2. tidak ada sekret
3. tidak ada nafas cuping hidung
b) Palpasi :
1. Tidakada pembengkakan
2. Tidak ada nyeri tekan
4) Telinga
a) Inspeksi :
1. bentuk simetris

2. tidak ada sekret


3. pendengaran baik
4. tidak ada lesi
b) Palpasi :
1. Tidak ada nyeri tekan
2. Tidak ada massa
5) Mulut dan gigi
a) Inspeksi :
1. mukosa bibir kering
2. keadaan gigi bersih dan lengkap
3. lidah simetris
4. warna lidah keputihan
5. tidak ada lesi

6)

7)

8)
9)

b) Palpasi :
1. Tidak ada nyeri tekan
2. Tidak ada massa, Tidak ada pembengkaka
Leher
a) Inspeksi :
1. bentuk simetris
2. tidak ada nyeri tekan
3. tidak ada pembesaran kelejar tiroid
b) Palpasi :
1. Tidak ada nyeri tekan
2. arteri karotis teraba
3. tidak ada massa
Thoraks
a) Inspeksi :
1. bentuk simetris
2. pergerakan dada simetris
b) Palpasi :
1. Tidak ada nyeri tekan
2. Tidak ada massa
3. pernafasan torakal ves+/+, wh -/- , rh -/4. vibrasi / getaran bicara terasa.
Abdomen
Abdomen tidak tampak mengeras. Bising usus tidak terdengar.
Ekstremitas
a) atas
: bentuk normal. Jari-jari lengkap,

Tidak ada lesi.


b) bawah
: bentuk normal, jari kaki lengkap,
7. Pemeriksaan Penunjang
Pasien belum melakukan pemeriksaan penunjang.

B. DIAGNOSA
1. Analisa Data
No
1

Data
DO:
Perut

Standar Normal
-Bising

pasien

Masalah

Keperawatan
usus Konstipasi

tampak

terdengar
lembek tidak mengeras -BAB
sesuai
namun tidak terdengar dengan
bising usus.
kebiasaan
DS:
sehari-hari
Keluarga mengatakan
-adanya
rasa
pasien tidak dapat BAB
ingin
BAB
sejak 6 hari yang lalu.
(perut nyeri)
Keluarga mengatakan
pasien tidak mengalami
nyeri perut selayaknya
2

orang yang ingin BAB.


DO:
-keluarga
Kurang
Keluarga pasien tampak
memahami cara pengetahuan
bingung dengan kondisi
memberikan
anaknya (pasien).
obat
DS:
Keluarga mengatakan suppositoria
tidak memahami cara -kelurga

tidak

menggunakan

obat tampak cemas

suppositoria

yang

diberikan

di

UGD.

Setelah diberikan perut


anaknya terasa sakit.

2. Analisa Masalah
a. P : Konstipasi
E : pola defekasi tidak teratur

S : Keluarga mengatakan pasien tidak dapat BAB sejak 6 hari


yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak mengalami nyeri
perut selayaknya orang yang ingin BAB.
b. P : Kurang Pengetahuan
E : kurangnya informasi mengenai pengobatan
S : Keluarga mengatakan tidak memahami cara menggunakan
obat suppositoria yang diberikan di UGD. Setelah diberikan
perut anaknya terasa sakit.
3. Rumusan Diagnosa
a. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
ditandani dengan Keluarga mengatakan pasien tidak dapat BAB
sejak 6 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak
mengalami nyeri perut selayaknya orang yang ingin BAB
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai pengobatan ditandai dengan Keluarga mengatakan tidak
memahami cara menggunakan obat suppositoria yang diberikan di
UGD. Setelah diberikan perut anaknya terasa sakit.
C. PERENCANAAN
1. Prioritas Diagnosa
a. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
ditandani dengan Keluarga mengatakan pasien tidak dapat BAB
sejak 6 hari yang lalu. Keluarga mengatakan pasien tidak
mengalami nyeri perut selayaknya orang yang ingin BAB

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi


mengenai pengobatan ditandai dengan Keluarga mengatakan
tidak memahami cara menggunakan obat suppositoria yang
diberikan di UGD. Setelah diberikan perut anaknya terasa sakit.
2. Rencana Keperawatan
n
o
1

Hari/Tgl
/Jam
2

No.

Tujuan

Intervensi

Rasional

Dx
3

Rabu, 1 juli

Setelah

2015
Pk. 09.00

diberikan Mandiri

asuhan keperawatan

1) Utuk

1) Tentukan

pola

mengembalikan

bagi

keteraturan pola

selama 1x15 menit ,

defekasi

pasien dapat defekasi

klien dan latih

dengan

klien

teratur

dengan criteria hasil:


a) Defekasi

dapat

dilakukan

satu

kali sehari
b) Konsistensi

untuk

menjalankannya
2) Atiur waktu yang
tepat

untuk

defekasi

klien

seperti

feses lembut
c) Eliminasi feses
tanpa

perlu

mengejan
berlebihan

sesudah

defekasi klien
2) Untuk
memfasilitasi
refleks defekasi
3) Nutrisi serat tinggi
untuk melancarkan
eliminasi fekal
Untuk melunakkan

makan

eliminasi feses
3) Berikan cakupan 4) Untuk melunakkan
nutrisi

berserat

sesuai

dengan

feses

indikasi
4) Berikan

cairan

jika

tidak

kontraindikasi 23 liter per hari


Kolaborasi
Pemberian

laksatif

atau enema sesuai


1
2

2
rabu, 1 juli
2015
Pk. 09.00

3
2

4
Setelah

dilakukan

indikasi
5
1. kaji

tingkat

asuhan keperawatan

pengetahuan

selama 1x 15 menit,

keluarga

keluarga

tentang

dapat

memahami
pengobatan
konstipasi

pada
dengan

criteria hasil
1. Keluarga

tingkat
pasien

penyakit

anak

6
1. Mengetahui
pengetahuan
keluarga

dan

penangananya
2. Beri KIE keluarga
tentang

cara

penggunaan

obat

2. Keluarga

mampu

Memberikan

mengetahui

suppositoria

cara

efek

menggunakan

pada anak

serta

perawatan

sampingnya

tepat

pada anak ketika


dirumah

obat
suppositoria
2. Keluarga
memahami
efeksamping
dari
pengobatan
3. Wajah
keluarga tidak
tampak cemas
D. IMPLEMENTASI
No
1

Hari/tgl/jam
Rabu, 1 juli

No Dx
2

Implementasi
Evaluasi formatif
Mengkaji
tingkat Keluarga mengetahui

2015 pukul

pengetahuan

keluarga makanan

09.00

pasien

penyakit yang

tentang

anak dan penangananya

apa

dapat

melancarkan
Namun

2
Pk. 09.05

saja
BAB.

keluarga

mengatakan

tidak

memahami

cara

memakai

obat

suppositoria

yang

diberikan di UGD
Keluarga memberikan
Memberi

KIE

keluarga

tentang cara penggunaan


obat suppositoria serta efek
sampingnya pada anak

alat suppositoria dari


pantat

sudah

benar

namun

anak

disuru

tiduran

setelah

Seharusnya
1

itu.

ketika

Paraf

Pk. 09.15

obat dimasukan anak


dalam

posisi

berjongkok dan siap


BAB.
tampak

Keluarga
paham

dan

mengerti
Memberikan
Pemberian

laksatif

atau

enema sesuai indikasi

mikrolax.
kooperatif

E. EVALUASI
No Hari/tgl/j
1

am
Rabu, 1

No
Dx
1

juli 2015

Evaluasi Sumatif
S:
keluarga pasien mengatakan akan memberi
obat yang diberikan untuk anaknya

pukul
09.17

O:
pemberian obat laksatif berkolaborasi dengan
dokter. Pasien tampak kooperatif
A:
masalah teratasi sebagian
P :
pasien Kontrol ulang bila ada keluhan.

Rabu,

1 2

juli 2015
Pukul
09.17

S:
Keluarga pasien mengatakan memahami cara
pemberian obat suppositoria
O:
Keluarga tampak paham. Wajah keluarta
tampak tenang
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan pemahaman keluarga mengenai
pengobatan

obat
Keluaga

Mengetahui,

Denpasar, 4 Mei 2015

Pembimbing Praktik

Mahasiswa

(Ni Putu Nitasari)


NIM: PO7120013003

Mengetahui
Pembimbing Akademik

(N.L.K Sulisnadewi, M.Kep,Ns, Sp.Kep.An)


NIP: 197406221998032001

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN ST


DENGAN DIAGNOSA KONSTIPASI
DI RUANG POLI ANAK RSUD WANGAYA
TANGGAL 1 JULI 2015

Oleh :
Ni Putu Nitasari
P07120013003
2.1 Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2015

Você também pode gostar