Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TUMOR MAMMAE
Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah
di RS PKU Muhammadiyah Temanggung
Pembimbing :
dr. Ahmad Aryono, Sp.B
Disusun oleh :
Nushroh Ulfah Azzahro Hariyono
H2A010036
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Sel mempunyai tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak.
Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma sedangkan berkembang
biak bergantung pada aktivitas intinya. Proliferasi sel adalah proses
fisiologis yang terjadi pada hampir semua jaringan tubuh manusia pada
berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.
Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan terjadinya
neoplasma sehingga terdapat gangguan pada proses regulasi homeostasis
sel. Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini dapat menyebabkan
pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau
neoplasma.
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh selsel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Pada rongga
mulut, tumor atau neoplasma dapat didefinisikan sebagai suatu
pertumbuhan jaringan liar di dalam dan di sekitar rongga mulut yang
pertumbuhannya tidak dapat dikembalikan dan tidak berguna bagi tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar mulut, palatum,
lidah, dan didalam tulang rahang. Jaringannya dapat terdiri dari jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan tulang,
pembuluh darah.
BAB II
LAPORAN KASUS
1.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. I
Usia
: 23 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Pekerjaan
Agama
: Islam
Tanggal Masuk
: 17 Desember 2014
No RM
: 0192413
2. ANAMNESIS
Keluhan utama
nyeri di daerah payudara sebelah kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Dirasakan sejak 5 bulan yang lalu, awalnya pasien mengeluhkan
teraba benjolan kecil di payudara kanan. Benjolan di payudara kanan
ini merupakan benjolan yang kedua kalinya muncul. Sebelumnya
pasien pernah dioperasi untuk mengangkat benjolan di payudara
sebelah kiri kurang lebih 6 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan 1
bulan terakhir ini nyeri terus menerus, benjolan tidak dapat
digerakkan, keluar nanah di payudara kanan. Keluhan sesak nafas
tidak ada. BAB dan BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dioperasi karena terdapat benjolan di payudara kiri,
riwayat penyakit DM, hipertensi dan alergi disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 78 x/menit
Suhu : 36,80
BB
: 58kg
b. Status Generalis
Kesadaran :composmentis
kulit
: dbn
jantung
: dbn
paru
: dbn `
hati
: dbn
limpa
: dbn
ekstremitas
:dbn
a. Medikamentosa
Inj. Ceftriaxon 1x1 gram
Inj. Tramadol 1x1 amp
Inj. Ondan 1x1 amp
b. Non medikamentosa
Konsul ke Sp.B untuk dilakukan tindakan pembedahan
B. Initial Plan Monitoring
D. Prognosis
Quo Ad Vitam
: bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
vasa
dibawah
tendon
m.
Subclavius.
Kelenjar
ini
intraclavicularis,
dan
mati
rasa
pasca
bedah,
yakni
nervus
toracodorsalis
yang
menginervasi
musculus
10
11
12
13
14
2. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang merupakan suatu proses
hiperplastik atau proliferasi terdiri dari unsur- unsur stroma dan epitel
sebagai suatu penyimpangan dan pertumbuhan abormal. Penyebab tumor
ini tidak diketahui. Fibroadenoma sering terjadi pada usia awal reproduktif
dan waktu puncaknya adalah antar usia 15 tahun - 35 tahun.
Fibroadenoma biasanya licin, berbentuk bulat dengan diameter 2
3 cm, berbenjol benjol dengan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak
melekat pada jaringan sekitarnya dan mudah digerakkan kecuali yang
terletak berdekatan dengan nipple. Mayoritas dari tumor ini terdapat pada
kuadran lateral superior dan mammae. Pada wanita muda, istilah breast
mouse digunakan untuk tumor ini.
15
3. Papiloma intraductus
Papiloma intraductus merupakan tumor benigna pada epithelium
duktus mammae dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium dan
mioepithelial. Tumor ini biasanya terjadi di sepanjang sistem duktus dan
predileksinya adalah pada ujung dan sistem duktus yaitu sinus lactiferous
dan duktus terminalis.
Tumor ini biasanya soliter dengan diameter 2-3 cm. Hampir 90%
dari papiloma intraductus adalah dari tipe soliter. Massa yang teraba
sebenarnya adalah duktus yang berdilatasi. Fase aktif perkembangannya
adalah antara 6- 12 bulan dimana ukurannya bisa berganda dari asal.
Setelah itu, massa ini akan menjadi statik dan pada hampir 1/3 kasus,
massa ini akan menjadi semakin kecil.
16
4.
Tumor Filoides
Tumor filoides merupakan suatu neoplasma jinakyang menyusup
secara
lokal
dan
mungkin
dapat
menjadi
suatu
keganasan.
Staphylococcus aureus.
c. Mastitis supurative
17
6. Nekrosis lemak
Nekrosis lemak biasanya disebabkan akibat cedera, berupa masa
keras yang sering agak nyeri, namun tidak membesar. Kadang terdapat
retraksi kulit dan batasnya tidak rata. Secara klinis kelainan ini sulit
dibedakan dengan karsinoma. Secara histopatologis terhadap jaringan
lemak yang mengalami fibrosis.
F. TUMOR GANAS PAYUDARA
a. Insiden
Menurut penelitian kanker payudara menempati urutan kedua
penyebab kematian pada wanita setelah kanker mulut rahim. Kurva insiden
umur bergerak naik usia 30 tahun. Kanker ini jarang ditemukan wanita
usia dibawah 20 tahun. Angka tertinggi terdapat pada usia 45- 60 tahun.
b. Etiologi dan faktor risiko
Sejauh ini belum diketahui etiologi pasti dari kanker payudara,
namun ada bebrapa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker
payudara :
Riwayat keluarga
Terdapat risiko peningkatan keganasan pada wanita yang
dalam keluarganya (ibu, nenek atau saudara perempuannya) menderita
kanker payudara.
Hormon
18
Radiasi
Eksposure dengan radiaso ionisasi selama atau sesduah
19
d. Stadium
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil
penilaian saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita
pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik
ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain.
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak
ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan
pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lain.
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak
dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM
yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer
dan World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On
cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American
College of Surgeons).
STADIUM 0
Disebut juga Non-invasive Cancer. Yaitu kanker tidak
menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-kelenjar
(lobules) susu pada payudara. Dalam stadium ini dibagi menjadi 2:
1. Ductal carcinoma in situ : tipe kanker payudara non-invasive
paling umum> pada DCIS, kanker berada di dalam duktus dan
belum menyebar ke dinding duktus ke jaringan payudara
sekitarnya.
2. Lobular carcinoma in situ : terdapat pada kelenjar yang
memproduksi air susu, namun tidak berkembang melewati dinding
lobules.
STADIUM I
Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada
titik pada pembuluh getah bening
20
STADIUM II a:
Pasien pada kondisi ini:
STADIUM IIB:
Pasien pada kondisi ini:
21
STADIUM III A:
Pasien pada kondisi ini:
Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
22
STADIUM III B:
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan
bisa juga luka bemanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai
Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisajuga belum menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak
menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.
STADIUM IIIC:
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening dalam group N3 (Kanker telah menyebar lebih
dari 10 titik disaluran getah bening dibawah tulang selangka).
STADIUM IV:
23
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh,
yaitu:
Tulang, paru-paru, liver.
24
sternum
M (metastasis), penyebaran jauh:
M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0: tidak terdapat metastasis jauh
M I: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga
faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker
sebagai berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
Stadium II B: T2 NI M0 / T3 N0 M0
Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0
Stadium Ill B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Stadium III C: Tiap T N3 M0
Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
Menurut American joint committe dalam kaitanya stadium
10%
Gambaran Radiologi
Ultrasonografi Mammae
25
26
sendiri,
hanya
dengan
mengawasi
kemajuan
dari
perubahan
ukuran
payudara
atau
bentuknya.
Laser
ablation
(Ablasi
laser)
adalah
cara
non-bedah
untuk
27
lengan
robot
menangkap
fibroadenoma
dan
kemudian
diekstraksi.
-
cara
yang
cukup
non-invasif
untuk
menghilangkan
DAFTAR PUSTAKA
28
29