Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Nn. DS.
Umur
: 21 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Pendidikan
: SMA
Alamat
No CM
: C 323444
Masuk RS
: 16 November 2011
Tanggal
16-11-2011
16-11-2011
19-11-2011
-Susp.Siringomieli setinggi
Vertebra Th 9 Th 10
-Tumor intra meduler setinggi
setinggi vertebra Th 10-Th11
- Susp.Siringomieli setinggi
Vertebra Th 12-L 1
26-11-2011
29-11-2011
20
16-11-2011
No
Masalah Pasif
Tanggal
bekerja
sebagai penjaja kue keliling buatan sendiri dan orang lain. Penghasilan orang tua pasien
600 rb/bulan. Kesan : Sosial ekonomi kurang.
IV. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik
I.
Status Presens
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
BMI = 18,86
normalweight
BB : 50 kg
II. Status Internus
Kepala
: Mesosefal, simetris
Mata
Leher
Dada
Jantung
Paru
Abdomen
realistik
Perasaan hati
hipotim
Tingkah laku
normoaktif
Ingatan
cukup
Kecerdasan
kesan cukup
Kesadaran
: GCS : E4 M6 V5 = 15
Kepala
: Mesosefal, simetris
Mata
Leher
Nn. Craniales
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
2-3-4 / 4-3-3
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom L1
Gangguan proprioseptif (-)
Vegetatif
: Retensi urin
23
Kesan : * Skoliosis
* Tak tampak fraktur
VI.
RESUME
Subjektif
Wanita 21 tahun kinan dengan riwayat jatuh terduduk + 1 tahun SMRS, datang dengan
keluhan paraparesis inferior flaksid 3 bulan SMRS, progresif, yang kemudian diikuti
dengan hipestesi dari kedua ujung jari kaki hingga setinggi dermatom L1, dan retensio
urin. Pada hasil foto ronsen didapatkan skoliosis dan tidak tampak adanya fraktur.
Objektif
GCS
: E4 M6 V5 = 15
Tanda vital
Mata
Leher
Nn. Craniales
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
2-3-4 / 4-3-3
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/24
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom L1
Vegetatif
: Retensi Urin
VII. DIAGNOSIS
DK : - Paraparesis inferior flaksid
- Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom L1
- Retensio urin
DT : Suspek medula spinalis setinggi Vertebra L1
DE : Suspek lesi transversal totalis medula spinalis DD/ neoplasma, trauma, autoimun
VIII. RENCANA PENGELOLAAN AWAL
Suspek lesi transversal totalis medula spinalis DD/ neoplasma, trauma, autoimun
Dx : - Cek lab GD I/II, HbA1C, profil lipid, asam urat
- Perspirasi test
- EMG
- Konsul rehabilitasi medik
Tx : - IVFD RL
20 tpm
- Dexamathason
3 x 10 mg
(IV)
- Ranitidin
50 mg/12 jam
(IV)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
25
13.40
40.8
5.80
14.3
293
71.0
118
30
0.5
Natrium (mmol/L)
Kalium (mmol/L)
Chlorida (mmol/L)
Asam Urat mg/dl)
Cholesterol Total
(mg/dl)
Trigliserida (mg/dl)
HDL Cholesterol (mg/dl)
LDL Cholesterol (mg/dl)
Albumin
(gr/dl)
142
3.7
103
3.60
146
59
54
92
3.3
20 tpm
- Dexamathason
3 x 10 mg
(IV)
- Ranitidin
50 mg/12 jam
(IV)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
Mx: tetap
Ex: tetap
20 tpm
- Dexamathason
3 x 10 mg
(IV)
- Ranitidin
50 mg/12 jam
(IV)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Dulcolax
2 tab extra
(PO)
Mx: tetap
Ex: menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan yang didapat dan terapi serta
pemeriksaan selanjutnya yang mesti dilakukan untuk kenyamanan pasien dan
penegakan diagnosa
Tanggal 19 November 2011 (Hari perawatan ke-4)
S : lemah anggota gerak bawah, belum BAB 6 hari
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 120/70 mmHg; N 80 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 37,2 C
Motorik, sensorik, vegetatif tetap
A : Suspek lesi multipel transversal totalis medula spinalis DD/ neoplasma, trauma,
autoimun
P : Dx: - tunggu panggilan EMG tanggal 23 Nov
- fisioterapi dan bladder training
- huknah gliserin
Tx: - IVFD RL
20 tpm
- Dexamathason
2 x 10 mg
(IV)
- Ranitidin
50 mg/12 jam
(IV)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
27
Mx: tetap
Ex: tetap
Tanggal 23 November 2011 (Hari perawatan ke-8)
S : lemah anggota gerak bawah
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 120/80 mmHg; N 84 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 36,9 C
Motorik, sensorik, vegetatif tetap
Hasil pemeriksaan EMG (23-11-2011)
Kesimpulan : Gambaran elektroneurografi sesuai dengan poliradikulopati
A : Suspek lesi multipel transversal totalis medula spinalis DD/ neoplasma, trauma,
autoimun
P : Dx: - rencana dilakukan MRI
- fisioterapi dan bladder training
Tx: - IVFD RL
20 tpm
- Dexamathason
2 x 5 mg
(IV)
- Ranitidin
50 mg/12 jam
(IV)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
Mx: tetap
Ex: menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan yang didapat dan terapi serta
pemeriksaan selanjutnya yang mesti dilakukan untuk kenyamanan pasien dan
penegakan diagnosa
Tanggal 26 November 2011 (Hari perawatan ke-10)
S : lemah anggota gerak bawah, semakin lemah, badan pegal linu
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 120/70 mmHg; N 80 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 36,5 C
Motorik
superior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
inferior
/
2-3-2 / 3-3-1
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
28
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom L1
Vegetatif
29
o
o
o
o
o
o
o
Pada Mielogram tampak stenosis panjang di daerah lumbal atas torakal bawah.
Alignment baik, tampak lordotik.
Tak tampak dislokasi/listesis
Tampak massa intra meduler di daerah torakal setinggi Th 10-Th 11
Pada T1 tampak isointens dan pada T2 sedikit lebih hiperintens
Pasca injeksi kontras tampak jelas enhancement
Di kranial lesi dan di kaudal lesi tampak struktur memanjang pada T1 hipointens
o
o
o
o
o
o
3 x 1 mg
30
(PO)
- Ranitidin
(PO)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Asam Mefenamat
1 tab/12 jam
(PO)
Mx: tetap
Ex: menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan yang didapat dan terapi serta
penatalaksanaan selanjutnya yang mesti dilakukan
Tanggal 29 November 2011 (Hari perawatan ke-13)
S : lemah anggota gerak bawah, kencing agak keruh dan kemerahan, belum BAB
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 110/70 mmHg; N 88 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 36,7 C
Motorik, sensorik tetap
Vegetatif : retensio urin et alvi, hematuri
A : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
II. Suspek ISK
P : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
Dx: - diskusi bedah saraf 3-12-2011
- fisioterapi
Tx: - Dexamathason
3 x 1 mg
(PO)
- Ranitidin
(PO)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Asam Mefenamat
1 tab/12 jam
(PO) stop
- Dulcolax
1 tab/12 jam
(PO)(k/p)
Mx: tetap
Ex: tetap
II. Suspek ISK
Dx : Cek urin lengkap dan kultur urin
Tx : Ciprofloxacin
(PO)(I)
Mx : keluhan, urine
Ex : menjelaskan mengenai penyebab keluhan, pemeriksaan, dan penatalaksanaan
Tanggal 1 Desember 2011 (Hari perawatan ke-15)
S : lemah anggota gerak bawah, kencing masih agak keruh
31
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 110/70 mmHg; N 88 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 36,7 C
Motorik, sensorik, vegetatif tetap
Hasil urin lengkap (30-11-2011)
Pemeriksaan
Warna
Berat jenis
Ph
Protein
Reduksi
Urobilinogen
Bilirubin
A : I. Aseton
Nitrit
Sedimen
Epitel
Lekosit
II. ISK Eritrosit
Kristal
P : I.
Slinder hyalin
Silinder pathologi
Granula kasar
Granula halus
Epitel
Dx:
Eritrosit
bedah saraf Lekosit
- Mucus
Epitel tubulus
Tx:
Bakteri
Sperma
Kepekatan
Dexamathason
3 x 1 mg
Hasil
1.010
6.50
25
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
4.6
640
6.9
0.9
0.24
0.24
Neg
Neg
Neg
Neg
Neg
0.12
0.0
4132.2
0.0
1.9
(PO)
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
/uL
/uL
/uL
/uL
/uL
/uL
/lpk
/lpk
/lpk
/lpk
/lpk
/uL
/uL
/uL
/uL
mS/cm
0.0-40.00
0.0-20.00
0.0-25.0
0.0-10.0
0.0-1.20
0.00-0.50
0.00-0.50
0.00-25.0
0.00-100.0
0.0-3.0
1 tab/8 jam
(PO)
- Dulcolax
1 tab/12 jam
(PO)(k/p)
32
Tumor
intramedular
diskusi
3-12-2011
- B1 B6 B12
siringomyelia
(PO)
II. ISK
dengan
siringomyelia
Ex: tetap
intramedular
dengan
- Ranitidin
Mx: tetap
Tumor
fisioterapi
-
Tx : Ciprofloxacin
(PO)(III)
Mx : keluhan, urine
Ex : tetap
Tanggal 3 Desember 2011 (Hari perawatan ke-17)
S : lemah anggota gerak bawah
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 110/70 mmHg; N 92 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 37,5 C
Motorik, sensorik, vegetatif tetap
Hasil diskusi bedah saraf : pro operasi laminektomi kompleks 8 Desember 2011
Instruksi pre op: - Inj. Ceftriakson 1 x 2 gr (i.v) pre op
- Lab darah rutin, GDS, ureum, kreatinin, albumin, PPT, PTTK,
elektrolit
- Sedia PRC 1 kantong
- X-Foto Thoraks
- Konsul Anestesi dan C-Arm
A : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
II. ISK
P : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
Dx: - fisioterapi
Tx: - Dexamathason
3 x 1 mg
(PO)
- Ranitidin
(PO)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Dulcolax
1 tab/12 jam
(PO)(k/p)
Mx: tetap
Ex: tetap
II. ISK
Dx : tunggu hasil kultur urin
Tx : Ciprofloxacin
(PO)(V)
Mx : keluhan, urine
Ex : tetap
Tanggal 5 Desember 2011 (Hari perawatan ke-19)
S : lemah anggota gerak bawah, kencing kembali kemerahan
33
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 100/70 mmHg; N 76 x/mnt; RR 20 x/mnt; S 36,3 C
Motorik, sensorik tetap
Vegetatif : hematuri
Hasil konsul Anestesi : - Puasa 6 jam sebelum operasi
- Inform Consent
- Inf. RL 20 tts/mnt
- Premedikasi di IBS
- Usaha darah dan lain2 sesuai operator
142
3.7
103
101
30
0.5
3.3
34
Kesan :
Cor : - Cor tidak membesar.
- Bentuk dan letak jantung normal
Pulmo : - Corakan vascular Normal
- Tak tampak bercak maupun nodul
Pada kedua Lapangan Paru
20 tpm
- Dexamathason
3 x 10 mg
(IV)
- Ranitidin
(PO)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Dulcolax
1 tab/12 jam
(PO)(k/p)
(PO) stop
(PO)(I)
Mx: tetap
Ex: tetap
II. ISK
Dx : Tx : Ciprofloxacin
Cotrimoxazole
Mx : keluhan, urine
Ex : tetap
Tanggal 8 Desember 2011 (Hari perawatan ke-22)
S : lemah anggota gerak bawah, hematuri (-)
O : GCS E4M6V5 : 15
TD 130/90 mmHg; N 76 x/mnt; RR 22 x/mnt; S 36,5 C
Motorik, sensorik, vegetatif tetap
A : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
35
II. ISK
P : I. Tumor intramedular dengan siringomyelia
Dx: - operasi hari ini
Tx: - IVFD RL
20 tpm
- Dexamathason
3 x 10 mg
(IV)
- Ceftriaxone
1x2g
(IV)
- Ranitidin
(PO)
- B1 B6 B12
1 tab/8 jam
(PO)
- Dulcolax
1 tab/12 jam
(PO)(k/p)
(PO)(IV)
Mx: tetap
Ex: tetap
II. ISK
Dx : Tx : Cotrimoxazole
Mx : keluhan, urine
Ex : tetap
Laporan Operasi
1. Pasien tidur dalam GA, posisi tengkurap,pastikan dengan C-arm, tempat sayatan
setinggi Th X-XI, infiltrasi daerah sayatan dengan pehacain
2. Sayatan diperlebar dengan spreader, lakukan laminektomi pada Th X-XI :
Duramater tampak bulging
3. Sayat dura dengan gentle tampak lengket, bebaskan dengan raspatorium
tampak dura, Myelum warna pucat, buat sayatan pada myelum, keluar masa
kekuningan evakuasi pro PA DD astrositoma
4. Inj. Metil prednisolon 1500 mg (iv)
5. Jahit rapat dan rawat perdarahan
6. Operasi selesai
Instruksi post operasi
1. Monitor tanda vital
2. Cek Hb post operasi
3. Tx : Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr (i.v)
Inj. Metilcobalamin 3 x 500 mg (i.v)
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (i.v)
Inj. Omeprazol 3 x 1 amp
36
: GCS : E4 M6 V5 = 15
Tanda vital
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki s/d setinggi dermatom Th 9
Gangguan proprioseptif (-)
Vegetatif
Lab : 9/12/2011
Hb
Lekosit
: 15.8 gr%
Trombosit
: 16.1 ribu/mmk
: 211 ribu/mmk
Hematokrit
: 48.5 %
Tx
: - Inf. RL 20 tts/mnt
- Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr (i.v)
- Inj. Metikobalamin 3 x 500 mcg (i.v)
(tunda karena os sesak post injeksi)
- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (i.v)
- Inj. Omeprazol 3 x 1 amp (i.v)
- Evaluasi RM : TLSO tipe rigid
(PO)(V)
Mx : keluhan, urine
Ex : tetap
Tanggal 10 Desember 2011 ( Hari perawatan ke-24 )
S : -Lemah anggota gerak bawah
- Nyeri pada luka post operasi sedikit berkurang, VAS = 5
O : Kesadaran
Tanda vital
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 130/70 mmHg ; Nadi :80x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,5C (aksiler)
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/38
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki s/d setinggi dermatom Th 9
Gangguan proprioseptif (-)
Vegetatif
: konsul gizi
Tx
: - Inf. RL 20 tts/mnt
- Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr (i.v)
- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (i.v)
- Inj. Omeprazol 3 x 1 amp (i.v)
Mx
: tetap
II. ISK
Dx : Tx : Cotrimoxazole
(PO)(V)
Mx : keluhan, urine
Tanggal 12 Desember 2011 ( Hari perawatan ke-26 )
S : - Lemah anggota gerak bawah
- Nyeri pada luka post operasi, VAS = 4
- Belum BAB
O : Kesadaran
Tanda vital
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 120/70 mmHg ; Nadi :80x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,3C (aksiler)
39
Mx : keluhan, urine
Tanggal 13 Desember 2011 ( Hari perawatan ke-27 )
S : - Lemah anggota gerak bawah, tungkai terasa panas
- Nyeri pada luka post operasi
O : Kesadaran
Tanda vital
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 120/80 mmHg ; Nadi :84x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,5C (aksiler)
9curiga
Pemeriksaan
Warna
Berat jenis
Ph
Protein
Reduksi
Urobilinogen
Bilirubin
Aseton
Nitrit
Sedimen
Epitel
Lekosit
Eritrosit
Kristal
Slinder hyalin
Silinder pathologi
Granula kasar
Granula halus
Epitel
Eritrosit
Lekosit
Mucus
Epitel tubulus
Bakteri
Sperma
Kepekatan
Hasil
1.005
7.00
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
6.7
20.2
3.8
0.0
0.12
0.12
Neg
Neg
Neg
Neg
Neg
0.12
0.0
205.6
0.0
2.1
/uL
/uL
/uL
/uL
/uL
/uL
/lpk
/lpk
/lpk
/lpk
/lpk
/uL
/uL
/uL
/uL
mS/cm
0.0-40.00
0.0-20.00
0.0-25.0
0.0-10.0
0.0-1.20
0.00-0.50
P : Dx : - fisioterapi
Tx : - Inf. RL 20 tts/mnt
- Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr (i.v)
- Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (i.v) stop
- Inj. Ranitidin 2 x50 mg (i.v)
- Paracetamol 3 x 500 mg (p.o)
- Vit. B1,B6,B12 3 x 1 tab (p.o)
- Dulcolac supp 1 (k/p)
41
Tumor
intra
meduler
setinggi
0.00-0.50
0.00-25.0
0.00-100.0
0.0-3.0
vertebra
Th
vertebra
L1
astrositoma
(post op hr-5)
Mx : tetap
Tanggal 16 Desember 2011 ( Hari perawatan ke-29 )
S : - Lemah anggota gerak bawah, tungkai terasa panas
- Perut kembung
O : Kesadaran
Tanda vital
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 130/90 mmHg ; Nadi :100x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,5C (aksiler)
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
2-1-1 / 2-1-1
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom Th 9
Vegetatif
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 120/90 mmHg ; Nadi :100x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,6C (aksiler)
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
2-1-1 / 2-1-1
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom Th 9
Vegetatif
Hasil PA :
Tak tampak tanda ganas, sesuai dengan Fibrillary astrocytoma
(WHO grade II)
A : Astrositoma medula spinalis setinggi T10-11 dengan siringomielia setinggi T9-10
dan T12-L1 (post op hr-13)
P : Dx : - konsul Radioterapi keluarga menolak
- fisioterapi, TLSO (+)
- bladder dan BAB training rehab medik (untuk persiapan pulang)
- infus aff
Tx : - Antasid 3 x 1 tab (p.o)
- Ranitidin 2 x 150 mg (p.o)
- Paracetamol 3 x 500 mg (p.o) stop
- Vit. B1,B6,B12 3 x 1 tab (p.o)
- Dulcolac supp 1 (k/p)
43
: GCS : E4 M6 V5 = 15
: Tekanan Darah : 130/80 mmHg ; Nadi :93x/mnt ;
Pernafasan : 20x/mnt ; Suhu : 36,4C (aksiler)
Motorik
superior
inferior
Gerakan
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 5-5-5
2-1-1 / 2-1-1
Tonus
N/N
Trofi
E/E
A/ A
Reflek fisiologis
+2/+2
+1/+1
Reflek patologis
-/-
-/-
Klonus
-/-
Sensibilitas : Hipestesi dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom Th 9
Vegetatif
44
45
BAB V
PEMBAHASAN
Wanita 21 tahun datang dengan keluhan + 3 bulan SMRS mengalami
gangguan motorik berupa
gangguan sensorik (-). 2 bulan SMRS kelemahan pada jari jempol kedua kaki os
mengeluh jika menggunakan sandal jepit sering terlepas dan saat berjalan sering
tersandung. 1 bulan SMRS anggota gerak bawah mulai lemah dari bagian lutut ke
bawah disertai rasa panas. Pasien masih bisa berjalan tetapi merambat pada dinding.
2 minggu SMRS BAK sering tetapi tidak mengompol. BAB tidak ada keluhan,rasa
tebal(+). 2 hari SMRS OS tidak dapat BAK rasa ingin BAK (+) dan tanpa disadari
pasien mengompol. Pasien tidak dapat berdiri, kemudian dirawat selama 2 hari di
RSUD Blora, kemudian os dirujuk ke RSDK dan dirawat dibagian neurologi.
Pemeriksaan fisik pasien didapatkan paraparesis inferior flaksid, hipestesis
dari kedua ujung jari kaki sampai setinggi dermatom Th 10, retensio urin et alvi,
refleks bulbokavernosus (-)
Pemeriksaan penunjang didapatkan : X foto thoraks dalam batas normal, X
foto lumbosacral didapatkan skoliosis, EMG sesuai dengan poliradikulopati, MRI
lumbal memberikan kesan suatu tumor intra meduler didaerah thorakal setinggi Th
10-Th 11, suspek siringomieli di kranial dan kaudal massa.
Oleh bagian neurologi os dikonsulkan ke bagian bedah saraf kemudian
dilakukan laminektomi kompleks, durante operasi myelum tampak pucat saat
dilakukan sayatan pada mielum keluar massa kekuningan yang selanjutnya di periksa
histopatologi, juga diberikan injeksi metilprednisolon 1500 mg IV.
Perkembangan setelah operasi sampai menjelang os pulang kekuatan motorik
menurun dibandingkan sebelum operasi, sensibilitas dan vegetatif seperti sebelum
operasi. Hasil pemeriksaan histopatologi tak tampak keganasan, sesuai dengan
fibrillary astrositoma (WHO grade II), os disarankan menjalani radioterapi tapi
keluarga menolak.
46