Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
= 10 mm
(mm)
10
A
(mm2)
78.50
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
=25
( 40 0.9 )=36 kg / m2
Beban angin membebani dinding melintang sebagai beban merata areal, beban angin ini akan
ditransfer kepada gird vertikal menurut area tributaris. Berikut ditampilkan model pembebanan
menurut area tibutaris pada dinding melintang.
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Gird
Vertikal 2
Gird
Vertikal 1
Gird
Vertikal 4
Gird
Vertikal 3
Gird
Vertikal 5
Gird
Vertikal 6
Kolom B
Kolom C
582.88 cm
Kolom A
350.00 cm
350.00 cm
250.00 cm
625.00 cm
750.00 cm
750.00 cm
625.00 cm
250.00 cm
Gambar E.3 Model Pembebanan Menurut Area Tributaris Pada Dinding Melintang
Gird
Vertikal
Gird
Vertikal
1282.88 cm
816.58 cm
1108.02 cm
1108.02 cm
816.58cm
700.00 cm
(a)
250.00 cm
625.00 cm
(b)
(c)
375.00 cm
Gambar E.4 Model Pembebanan Menurut Area Tributaris Pada Gird Vertikal dan Kolom
Maka dapat kita hitung besar beban yang membebani kolom dan gird vertical sesuai besar area
tributaries yang dimilikinya.
Kolom A, B, dan Kolom C ( Area Tributaris a )
1
Q1= ( 8.17+7 ) 2.5 36=682.65 kg
2
Gird Vertikal 1, 3, 4, dan 6 ( Area Tributaris b )
1
Q2= ( 8.17+11.08 ) 6.25 36=2165.62kg
2
Gird Vertikal 2 dan Gird Vertikal 5 ( Area Tributaris c )
1
Q3= ( 11.08+12.83 ) 3.75 236=3227.85 kg
2
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
Dengan asumsi yang dianut sebelumnya yaitu gird vertikal berperletakan sendi dan kolom portal
berperletakan jepit maka reaksi perletakan yang tidak lain adalah beban yang akan membebani
ikatan angin dapat kita hitung sebagai berikut :
Kolom A, B, dan C
1
1
P1= Q 1= 682.65=314.32 kg=3.41 kN
2
2
Gird Vertikal 1, 3, 4 dan 6
1
1
P2= Q 2= 2165.63=1082.813 kg=10.82kN
2
2
Gird Vertikal 2 dan Gird Vertikal 5
1
1
P3= Q 3= 3227.85=1613.92 kg=16.13 kN
2
2
Berikut ditampilkan secara berurutan letak dan arah beban-beban mulai dari tampak depan
bangunan dan tampak atas bangunan.
Gird
Vertikal 1
Gird
Vertikal 2
Gird
Vertikal 3
Gird
Vertikal 5
Gird
Vertikal 4
Gird
Vertikal 6
P3
P3
Kolom B
P2
Kolom A
Kolom C
P2
P1
P1
582.88 cm
P2
P2
P1
350.00 cm
350.00 cm
250.00 cm
625.00 cm
750.00 cm
750.00 cm
625.00 cm
Gambar E.5 Letak dan Arah Beban Pada Tampak Depan Bangunan
250.00 cm
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
2500.00 cm
P3
P2
P1
2500.00 cm
P2
P3
P2
P1
P2
P1
Bagian Depan
Struktur Gabel
Rangka Gabel
1
400.00 cm
1200.00 cm
Sagrod
400.00 cm
400.00 cm
100.00
100.00
Gambar E.6 Letak dan Arah Beban Pada Tampak Atas Bangunan
Ikatan angin dapat diidealisasikan sebagai rangka batang beserta dengan beban-beban sebagai
berikut :
B
2500.00 cm
P1
P2
P3
2500.00 cm
P2
P1
P3
P2
P2
P1
Ikatan Angin
Bagian Belakang
1200.00 cm
1 2
3 4
5 6
7 8
Ikatan Angin
Bagian Depan
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG
2500.00 cm
P1
P2
P3
2500.00 cm
P2
P1
P3
P2
P2
P1
1
Ikatan Angin
bagian depan
1200.00 cm
Ikatan Angin
bagian Belakang
Gambar E.8 Idealisasi dan Pembebanan Ikatan Angin Untuk Komponen Yang Mengalami Tarik
Maka dengan mengidealisasi ulang struktur ikatan angin khusus yang mengalami gaya aksial tarik
dan diberi beban-beban yang sama , maka dapat kita peroleh bahwa gaya aksial maksimum yang
terjadi pada komponen ikatan angin ialah 18.87 kN = 18870 N ( Lampiran 10 ). Gaya aksial
maksimum ini yang akan digunakan dalam menguji keterpenuhan terhadap limit state komponen
aksial tarik.
5.5 Analisa Terhadap Limit State
Hasil analisa struktur di atas menyatakan bahwa ikatan angin adalah komponen aksial tarik. Profil
usulan,dengan demikian, akan dianalisa terhadap limit state kuat penampang, dan kelangsingan.
Terhadap limit state kuat penampang :
Analisa untuk memperoleh beban rencana Tu
Analisa untuk memperoleh beban rencana mengunakan program SAP (v.14). Sehingga
diperoleh beban aksial terbesar yang bekerja pada ikatan angin yaitu.
Tu = 18.87 kN = 18870 N ( Lampiran 10 )
Analisa untuk memperoleh tahanan rencana T n
=0.9
T n=A g f y =78.5 ( 360 )=28260.00 N
T n=0.9 ( 28260.00 ) =25434.00 N
Analisa keterpenuhan limit-state kuat penampang
18870 N < 25434.00 N T u < T n
Maka Profil usulan 1 memenuhi limit-state kuat penampang, dengan rasio keterpenuhan
18870
100 =74.19
25434
Format T1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2014-2015
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG