Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
By : Rany A. W, S. Kep.
Ns
Pengertian
Kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran
yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya.
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak
menentu
dan
tak
berdaya
(helplessness).
Perasaan isolasi, terasing, dan terancam
mungkin dialami.
Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
Manusia muali merasakan sejak bayi
Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas
Mpk emosi dan bersifat subyektif.
Sumber tdk jelas (takut ~ sumber
jelas).
Bisa ditularkan
Terjadi akibat adanya ancaman
pada harga diri, identitas diri.
Perlu
adanya
keseimbangan
antara keberanian dan kecemasan
Fisiologi Kecemasan
Reaksi
takut
dapat
terjadi
melalui
perangsangan hipotalamus dan nuclei
amigdaloid. Sebaliknya amigdala dirusak,
reaksi takut beserta manisfestasi otonom
dan endokrinnya tidak terjadi pada keadaankeadaan normalnya menimbulkan reaksi dan
manisfestasi tersebut, terdapat banyak bukti
bahwa nuclei amigdaloid bekerja menekan
memori- memori yang memutuskan rasa
takut masuknya sensorik aferent yang
memicu respon takut terkondisi berjalan
langsung dengan peningkatan aliran darah
bilateral ke berbagai bagian ujung anterior
kedua sisi lobus temporalis.
2)Teori interpersonal
Kecemasan terjadi dari ketakutan
akan pola penolakan interpersonal.
Hal ini juga dihubungkan dengan
trauma pada masa perkembangan
atau
pertumbuhan
seperti
kehilangan,
perpisahan
yang
menyebabkan seseorang menjadi
tidak berdaya. Individu yang
mempunyai harga diri rendah
biasanya sangat mudah untuk
mengalami
kecemasan
berat
(Stuart&Sundeen, 1998).
3) Teori perilaku
Kecemasan merupakan hasil frustasi
yaitu segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Para ahli
perilaku
menganggap
ansietas
merupakan sesuatu dorongan yang
dipelajari berdasarkan keinginan untuk
menghindarkan rasa sakit. Teori ini
meyakini bahwa manusia yang pada
awal kehidupannya dihadapkan pada
rasa takut yang berlebihan akan
menunjukkan kemungkinan ansietas
yang berat pada kehidupan masa
dewasanya (Smeltzer&Bare, 2001).
4)Teori keluarga
Intensitas cemas yang dialami oleh
individu kemungkinan memiliki dasar
genetik. Orang tua yang memiliki
gangguan
cemas
tampaknya
memiliki resiko tinggi untuk memiliki
anak dengan gangguan cemas.
Kajian keluarga menunjukkan bahwa
gangguan kecemasan merupakan hal
yang bisa ditemui dalam suatu
keluarga.
5) Kajian biologis
Kajian
biologi
menunjukkan
bahwa otak mengandung reseptor
khusus benzodiazepines. Reseptor
ini mungkin membantu mengatur
kecemasan. Penghambat asam
aminobutirik-gamma
neroregulator
(GABA)
dan
endorfin juga memainkan peran
utama dalam mekanisme biologis
berhubungan dengan kecemasan.
FAKTOR PRESIPITASI
Faktor Internal :
a. Ancaman Integritas Fisik
b. Ancaman Sistem diri
Faktor Eksternal :
a. Potensi stresor
b. Maturitas
c. Pendidikan dan status ekonomi
d. Keadaan fisik
e. Tipe Kepribadian
f. Lingkungan dan situasi
g. Umur
h. Jenis Kelamin
Antisi
pasi
Malada
p
tif
Ringan Sedang
Berat
Panik
Ansietas ringan
Pada kehidupan sehari-hari.
Individu sadar. Lahan persepsi
meningkat
(mendengar,
melihat, meraba lebih dari
sebelumnya).
Perlu
untuk
memotivasi
belajar,
pertumbuhan, dan kreativitas.
Ansietas sedang
lahan persepsi menyempit (melihat,
mendengar, meraba menurun dpd
sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Ansietas berat
lahan persepsi sangat sempit,
hanya
bisa
memusatkan
perhatian pd yg detil, tdk yg
lain. Semua perilaku ditujukan
untuk menurunkan ansietas.
Panik
hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
Panik
Hilang kontrol
Tak bisa melakukan sesuatu tanpa
perintah atau arahan.
Disorganisasi kepribadian.
Meningkatnya aktivitas motorik
Menurunnya kemampuan menghubunghubungkan.
Distrosi persepsi
Hilangnya pikiran rasional
Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
Bila
berlangsung
berkepanjangan
menyebabkan exhaustion ~ kematian
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Faktor Predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk
lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme
koping utk mempertahankan diri dari
ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler,
pernafasan,
meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa,
salah
tafsir,
pikiran
blocking,
menurunnya
lahan
persepsi,
bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan,
hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol,
takut luka/mati.
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
2.
Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi self
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
Berupa penggunaan mekanisme pertahanan
diri (defens mechanism)
Defens Mechanism
Kompensasi
Denial
Displacement
Disosiasi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
Proyeksi
Rasionalisasi
Reaksi formasi
Regresi
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci
tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya
kuman yg sering timbul.
Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg
berlebihan.
Koping individu tak efektif b.d. kematian anak,
dimanifestasikan
dg
ketdkmampuan
mengingat
kembali peristiwa kecelakaan.
Tujuan
Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Mendukung
dan
melindungi klien
3.
5.