Você está na página 1de 81

4.9.

Analisis Air Bersih


Faktor tingkat kualitas air merupakan suatu hal yang harus diperhatikan

menyangkut penggunaan air tersebut untuk pemenuhan kebutuhan warga.


Perusahaan air minum (PDAM) menjadi sebuah wadah untuk membantu
pemenuhan kebutuhan air bersih dengan menggunakan sistem pipanisasi.
Pengelolaan yang diakomodir oleh PDAM memiliki beberapa kelebihan, yaitu
adanya perusahaan penanggung jawab atas persediaan air bersih bagi masyarakat,
dan juga dapat mengendalikan tingkat pemakaian air yang berlebih serta tidak
layak. Di samping itu, pihak PDAM memiliki proses penjernihan air yang dapat
menjamin kualitas air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga kesehatan
masyarakat lebih terjaga. Pengguna non PDAM akan menjadi ancaman serius
bagi pihak PDAM, karena pengguna non PDAM bisa saja membuat sumur galian
(sumur bor) sebagai sumber air. Pembuatan sumur bor dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan akibat pengurangan air tanah. Apabila pengguna sumur
bor berada pada kuantitas yang banyak, maka potensi kerusakan lingkungan akan
semakin besar. Permasalahan air bersih yang timbul di dalam masyarakat harus
diketahui penyebab dan faktor yang mempengaruhinya. Permasalahan ini
membutuhkan analisis agar pengembangan sektor air bersih dapat berjalan dengan
baik.
4.9.2.1 Analisis Penggunaan Air Bersih Kelurahan Tlogomas
Pemenuhan kebutuhan penduduk akan air bersih di Kelurahan Tlogomas
Kecamatan Lowokwaru terpenuhi melalui jasa PDAM dan non-PDAM. Namun,
ada juga yang menggunakan keduanya. Persentase warga yang menggunakan
PDAM sebesar 38,97 %, warga yang menggunakan non-PDAM sebesar 57,97%,
dan pengguna keduanya, yaitu sebesar 3,06 %.

Gambar 4.64
Persentase Pengguna PDAM, Pengguna Sumur, dan Keduanya
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru 2009

39%
Pengguna PDAM

Pengguna PDAM dan Sumur

58%

3%

Sumber: Hasil Survei Primer 2009

Pengadaan air bersih melalui jasa PDAM dilakukan dengan sistem


pembayaran bulanan. Perhitungan pembayaran bulanan didasarkan pada besaran
jumlah pemakaian air bersih yang telah tercatat di meteran yang terdapat pada

masing-masing pengguna jasa PDAM. Sedangkan untuk pengguna non-PDAM,


sistem penyediaan air bersihnya menggunakan sumur. Sumur yang digunakan
dibedakan atas skala pelayanannya, yaitu sumur pribadi dan sumur komunal.
Pemanfaatan air sumur menggunakan pompa listrik dan sumur timba.

Tabel 4.175
Lokasi

KK

Pengguna
PDAM
KK
%

Pengguna
sumur+ PDAM
KK
%

Pengguna non-PDAM
Sumur
KK
%

Pengguna Pasif

Sumber Lain
KK
%

KK

RW 01
419

150

4,66

0,03

260

8,34

2,49

369

365

0,11

0,12

253

0,06

249

7,81

0,06

419

404

12,95

0,09

12

0,37

311

69

2,14

71

2,21

169

5,26

0,06

485

80

2,49

401

12,60

0,12

516

233

7,34

0,12

273

0,08

0,19

283

180

5,69

0,16

88

2,95

10

0,31

157

108

3,61

12

0,37

21

0,80

16

0,50

3212

1252

38,97

98

2,89

1862

53,92

64

4,22

RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Tabel Kondisi Eksisting Air Bersih Tiap RW Kelurahan Tlogomas


Sumber: Hasil analisis 2009

A. Pengguna PDAM
Sistem pelayanan air bersih PDAM di Kelurahan Tlogomas terdiri dari:
1. Sistem Sumber
Sumber air yang melayani Kelurahan Tlogomas adalah sumber air Wendit
I dan II. Sumber air dari Wendit ini memiliki kapasitas aliran air sebesar 1.520
lt/dtk.

Air yang berasal dari sumber air Wendit dialirkan menuju Reservoir

Mojolangu dengan total volume 3.200 m3 dengan sistem perpompaan.

Sumber: www.pdam.co.id
Gambar 4.65

Keadaan Eksisting
Sumber Air Wendit yang
Melayani Kelurahan Tlogomas

2. Sistem Transmisi
Sistem pengaliran air dari
sumber air Wendit I dan II menuju reservoir Mojolangu

dilakukan

dengan cara pemompaan. Pipa yang digunakan adalah jenis pipa ISP, yang
masing-masing berukuran 600 mm dengan debit 270,54 lt/dtk dan ukuran 500 mm
dengan debit 129 lt/dtk. Sedangkan air yang berasal dari Tandon di perbatasan
sebelah barat Tlogomas dialirkan dengan cara gravitasi.

Sumber: www.pdam.co.id

Gambar 4.66
Sistem Transmisi Sumber Wendit

3. Sistem Distribusi
Sistem distribusi air bersih dilakukan dengan menggunakan pipa
sambungan yang lebih besar hingga terkecil, dari sumber langsung dialirkan ke
rumah-rumah penduduk. Ukuran pipa distribusi juga menentukan volume air yang
akan sampai ke rumah-rumah penduduk. Proses distribusi air ke Kelurahan
Tlogomas menggunakan sistem pompanisasi. Peletakan pipa oleh PDAM yang
berada di jalan besar seperti Jalan Raya Tlogomas dengan kategori pipa primer,
yaitu pipa berukuran 10. Kemudian untuk jalan ukuran menengah seperti Jalan
Kanjuruhan diletakkan pipa sekunder dengan ukuran 6. Sedangkan untuk
pendistribusian air bersih yang langsung menyentuh permukiman penduduk juga
diletakkan pipa tersier dengan ukuran antara 4 hingga 0,5.

Adapun pelayanan PDAM di wilayah Kelurahan Tlogomas pada masingmasing RW dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.176
Identifikasi Pengguna Eksisting PDAM
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2009
Lokasi

Jiwa
Kelurahan Tlogomas

RW 01
2230
RW02
1687
RW 03
965
RW 03RW 04
971
RW 05
1492
RW 06
2189
RW 07
2166
RW 08
887
RW 09
1146
TOTAL
13733
Sumber : Hasil Survei Primer,2009

Pengguna
PDAM
Jiwa
759
0
2
960
275
321
960
753
527
4557

%
4,66
0,06
12,95
2,14
2,49
7,34
5,69
3,61
38,97

Jumlah pengguna PDAM di wilayah Kelurahan Tlogomas sebesar 38.97%.


Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor preferensi penduduk
Preferensi penduduk adalah faktor pilihan penduduk dalam memenuhi
kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Pada penduduk di lingkup RW,
seperti RW 02 masih bertahan menggunakan air tanah (sumur) sebagai sumber
pemenuhan air bersih. Ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tidak
menggunakan PDAM, yaitu faktor ekonomi berupa persepsi masyarakat yang
merasa pajak air bersih yang terlalu tinggi. Selain itu, faktor budaya yang turun
temurun menggunakan sumber air berupa sumur yang menyebabkan masyarakat
tetap bertahan dengan penggunaan sumber air tanah. Sedangkan menurut
penduduk yang menggunakan PDAM, penggunaan PDAM memiliki beberapa
manfaat, seperti membantu pemenuhan kebutuhan hidup akan air bersih yang
mutu kesehatannya terjamin dan membantu menanggulangi bahaya kebakaran
melalui peletakan hydrant.

Kekurangan layanan PDAM yang sering dikeluhkan oleh pengguna adalah


seputar pengurangan debit air.

Aliran air PDAM pada RW 04 biasanya

mengalami pengurangan debit pada jam peak hours yaitu sekitar jam 06.0009.00. Hal ini terjadi karena penggunaan air yang besar dan terakumulasi untuk
keperluan domestik pada kisaran waktu tersebut. Selain itu, peak hours dapat
terjadi pada sistem distribusi pompanisasi. Hal ini disebabkan karena pompa akan
memberikan tekanan yang sama pada setiap debit air yang dikeluarkan. Ada pula
faktor lain yang menyebabkan pengurangan debit air, yaitu masalah kebocoran
pipa. Kebocoran pipa ini di antaranya disebabkan oleh proses pembangunan
perumahan yang belum selesai.
Pada preferensi penduduk, sebagian besar penduduk di RW 02 dan RW 03
lebih memilih memakai air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terdapat beberapa alasan sehingga penduduk setempat tetap menggunakan air
sumur dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari, antara
lain :

Persepsi penduduk bahwa kualitas air sumur masih layak dan kapasitas air
sumur masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun
pada waktu-waktu tertentu tinggi muka air tanah/sumur sering berkurang bagi
sumur yang kedalamannya kurang dari 9 meter.

Ketinggian muka air tanah/sumur biasanya hanya turun pada musim kemarau
namun kapasitasnya masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
warga pengguna sumur

Terdapat keluhan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan


PDAM, dan juga adanya keluhan tentang air bersih dari PDAM yang debitnya
kerap menurun pada saat peak hour.

b. Faktor Kondisi Fisik Lingkungan


Penyediaan pipa distribusi air PDAM juga dipengaruhi oleh kondisi fisik
lingkungan, berupa pola permukiman. Pola permukiman yang berkelompok dan
padat secara realita akan mempersulit pemasangan jaringan pipa PDAM, sebab
pemasangan jaringan pipa membutuhkan akses yang cukup luas. Selain itu,
masalah topografi lahan yang tidak rata juga akan mempersulit pemasangan pipa

distribusi. Hal ini lebih disebabkan oleh keadaan pipa yang sulit untuk dibelokkan
mengikuti topografi lahan.
c. Faktor Kelembagaan
Faktor

kelembagaan

berkaitan

dengan

wewenang

dalam

hal

pengembangan kawasan, khususnya pengembangan dalam hal penyediaan air


bersih. Warga di RW 02, RW 03 tidak terlayani jasa PDAM dari pemerintah
karena kawasan tersebut secara hukum masih dalam status pembangunan oleh
pengembang swasta (developer), sehingga pemerintah tidak memiliki hak untuk
melakukan pengembangan. Hal ini menyebabkan pemerintah belum bisa
memberikan pelayanan jasa air bersih PDAM, dengan alasan permasalahan
wewenang pembangunan.
4. Hidran
Hidran merupakan salah satu fasilitas pelayanan air bersih yang dilengkapi
oleh kran air. Fungsi dari hidran adalah untuk menjaga kelancaran aliran air, yaitu
dengan penggelontoran atau flushing yang bertujuan untuk membuang kotoran
yang menyumbat pipa dan juga membantu penyediaan air bersih saat terjadi
musibah kebakaran. Peletakkan hidran minimal membutuhkan pipa berukuran
4 dengan jarak antar hidran sejauh 0,2 1 kilometer. Sedangkan BR diletakkan
pada pipa berukuran

atau 3, dengan jarak antar BR 500 meter.

Ketentuan pemasangan hidran adalah sebagai berikut:


-

Untuk daerah komersial, jarak antara kran kebakaran 100 meter;

Untuk daerah perumahan, jarak antara kran maksimum 200 meter atau mampu
melayani 20 KK 30 KK;

Jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter.

B. Non-PDAM
Sumur
Penggunaan sumur di Kelurahan Tlogomas dapat dibedakan menjadi
pengguna sumur pribadi dan sumur komunal. Sebagian besar pengguna sumur di
Kelurahan Tlogomas menggunakan pompa listrik dan hanya sebagian kecil
penduduk yang menggunakan sumur timba.
Sebagian besar air sumur yang digunakan oleh warga mempunyai kualitas
air yang layak sesuai dengan standar kesehatan. Kualitas air sumur yang layak

dikonsumsi menyebabkan masyarakat yang memiliki sumur dengan kualitas baik


tidak membutuhkan adanya suplai air tambahan dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, seperti minum, memasak, dan mandi. Meskipun demikian, di
beberapa RT masih terdapat beberapa keluhan mengenai kualitas air sumur yang
digunakan. Penurunan kualitas air sumur disebabkan oleh jarak sumur yang
berdekatan dengan septictank.

Tabel 4.177
Identifikasi Pengguna Sumur Kelurahan Tlogomas Tahun 2009
RW

penduduk
Kelurahan
Tlogomas

Pengguna

RW 01

2230

1471

8,34

RW 02

1687

1687

0,11

RW 03

965

963

7,81

RW 04

971

11

0,09

RW 05

1492

1217

5,26

RW 06

2189

1868

12,60

RW 07

2166

1206

0,08

RW 08

887

134

2,95

RW 09

1146

619

0,80

Total

13733

9176

53,92

Sumber : Hasil Survei Primer,2009.

Sumur

Peta 4.28
Peta Analisa Jaringan Air Bersih Kelurahan Tlogomas

4.9.2.2 Analisis Kondisi Eksisting Air Bersih Kelurahan Tlogomas


Tabel 4.178
Analisis Eksisting Pengguna PDAM dan Sumur Kelurahan Tlogomas Tahun 2009
Lokasi
RW 01

Kondisi eksisting
Sekitar 64 % penduduk di RW 01
menggunakan air sumur (254 unit
sumur individu dan 5 unit sumur
komunal). Sedangkan 35% penduduk
di RW 01 menggunakan air PDAM,
dan sisanya 1 KK menggunakan
keduanya (air sumur-PDAM).
Jarak septic tank tidak memenuhi
standart
total pengguna sumur adalah 268
KK, dimana terdapat 2 kemungkinan
yaitu:
1. sumur pribadi yaitu 254 sumur
dengan jumlah 254 KK
2. jumlah sumur komunal yaitu 5
sumur yang digunakan oleh 14
KK dengan penggunaan masingmasing sumur komunal antara 34 KK

Analisis
penduduk

Mayoritas

RW

01

menggunakan air sumur karena


alasan lebih ekonomis daripada
menggunakan air PDAM.
Model permukiman di RW 01 yang
saling berdekatan berakibat jarak
septic tank dengan sumur tidak
sesuai dengan standart, rata-rata
jarakanya

hanya

10

meter.

Akibatnya kualitas air tanahnya


masih

diragukan.

Hal

ini

terindikasi beberapa air tanah milik


penduduk sekitar berwarna keruh.
Dengan

banyaknya

warga

menggunakan air sumur, sehingga


pada

musim

kemarau

sering

terjadinya penurunan debit air.


Beberapa

penduduk

yang

sudah

menggunakan PDAM merasa puas


karena

belum

pernah

terjadi

masalah yang serius (keruh, macet,


RW 02

100% penduduk di RW 02
menggunakan air sumur. Di RW 02
terdapat sebanyak 340 unit sumur
yang dimiliki oleh masing-masing

a.
b.

dll) selama menggunakan PDAM.


Kondisi air di RW 02 cukup baik,
tidak berbau dan berwarna jernih.
Sumber air tanah di RW 02 cukup
besar,
karena
teridentifikasi

Lokasi

Kondisi eksisting
KK ( sumur individu).

c.

d.
RW 03 -

99% penduduk di RW 03 menggunakan


a.
air sumur. 1% penduduk menggunakan air
PDAM.
Di RW 03 terdapat 235 unit sumur
b.
- 227 sumur individu
- 8 unit sumur komunal yang
digunakan oleh 24 KK, dengan
rincian tiap 1 sumur komunal
digunakan oleh 3 KK)
c.

d.
RW 04 -

99% penduduk RW 04 memakai air


PDAM
1 % penduduk memakai air sumur

a.
b.

c.
d.
RW 05 -

55% penduduk RW 05 menggunakan air


sumur .
22 % penduduknya memakai air PDAM
dan 23% menggunakan air PDAM-air
sumur.
Terdapat 175 unit sumur pribadi
2 unit sumur komunal yang masingmasing digunakan oleh 6 KK.

a.
b.

c.
d.

Analisis
sepanjang tahun sumur-sumur
penduduk tidak pernah mengalami
kekeringan walaupun di musim
kemarau.
Kedalaman
sumur
penduduk hanya mencapai 9-15
meter, walaupun
ada
yang
mencapai 20 meter.
Beberapa masyarakat mengeluhkan
keterlambatan saluran pipa PDAM
yang belum masuk sampai ke RW
02.
Resiko penurunan debit air pada
musim kemarau di tahun-tahun
berikutnya sangat besar.
Topografi RW 03 yang berbukit
membuat pendistribusi pipa air
PDAM sulit masuk
Mayoritas
tingkat
ekonomi
penduduk RW 03 masih menengah
ke bawah, sehingga sangat
keberatan menggunakan air PDAM
yang bertarif mahal.
Sumber air tanah yang besar dan
kualitasnya yang bagus sehingga
dimanfaatkan penduduk untuk
keperluan masak, mandi, bahkan
untuk air minum.
Pengguna air tanah yang banyak,
mengancam ketersediaan air tanah.
Hampir keseluruhan permukiman
RW 04 berupa perumahan dengan
tingkat ekonomi menengah ke atas.
Adanya
keluhan
masyarakat
pengguna PDAM, seringnya debit
air mengecil pada jam puncak
(peak hour) sore dan pagi.
Debit dan kondisi air tanah masih
cukup bagus, karena pengguna air
sumur hanya terdapat 3 unit saja.
Umumnya mind set penduduk
perumahan lebih percaya kualitas
air PDAM dari pada air sumur.
Kondisi air sumur di RW 05 cukup
baik, digunakan untuk kebutuhan
masyarakat sehari-hari
Mayoritas penduduk menggunakan
air sumur sehingga berakibat
menurunnya debit air tanah di
musim kemarau.
Adanya Taman Rekreasi Tlogomas
menjadi potensi menjaga kuantitas
air sumur di RW 05.
Wilayah territorial RW 05 berada
dekat Sungai Berantas namun juga
beberapa daerah dekat saluran pipa
PDAM,
sehingga
beberapa
menggunakan air PDAM dan juga

Lokasi

Kondisi eksisting

Analisis
air sumur.

RW 06 -

99% penduduk RW 06 menggunakan air


sumur
1% penduduk menggunakan air PDAM
dengan debit air 0,16 l/det

a.

b.

c.
d.
RW 07 -

RW 08 -

46% penduduk RW 07 menggunakan air a.


PDAM
53% penduduk menggunakan air sumur
untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya, dan sisanya 1% menggunakan air
PDAM-air sumur.
b.
Terdapat 267 unit sumur individu
3 unit sumur komunal yang tiap- tiap
sumur komunal digunakan oleh 3 KK
c.

33% penduduk RW 08 menggunakan air a.


sumur
64% penduduk memakai air PDAM
dengan debit 0,111L/detik.
3 % pengguna Sumur dan PDAM
Terdapat 95 unit sumur pribadi
b.

c.

RW 09

73% penduduk RW 09 menggunakan a.


air PDAM
16% penduduk menggunakan air
sumur
11% pengguna sumur dan PDAM
b.

Sumber: hasil survey primer 2009

Banyaknya pengguna air sumur


disebabkan debit air PDAM cukup
kecil, serta tarif PDAM yang
mahal untuk
tingkat ekonomi
masyarakat RW 06
Pelayanan air PDAM lebih
terfasilitasi hanya pada penduduk
sekitar jalan Raya Tlogomas dan
Perumahan Permata Tlogomas.
Kuantitas dan kualitas air sumur di
RW 06 cukup baik,
Debit air RW 06 cukup terancam
jumlahnya di kala musim kemarau
tiba di masa mendatang.
Beberapa warga asli tidak mau
berpindah menggunakan air sumur
ke air PDAM karena tarif PDAM
yang mahal dan debit airnya yang
kecil dari pada air sumur.
Pipa layanan PDAM hanya
terfasilitasi
abgi
penduduk,
terutamanya yang tinggal di daerah
sepanjang Jalan Raya Tlogomas.
Adanya MCK yang mencakup 100
KK dapat mengurangi tercemarnya
kualitas air sumur karena jarak
antar septictank dengan sumber air
dapat di perjauh.
Berdasarkan standar air baku,
kualitas air tanah dan PDAM RW
08 cukup baik secara baik secara
jumlah, warna jernih, dan tidak
berbau.
Debit air tanah di RW 08 masih
cukup terjaga karena penggunanya
masih minim untuk menggunakan
air sumur.
Tingkat ekonomi masyarakat RW
08 yang menengah ke atas dan
tinggal di perumahan, sehingga
mayoritas menggunakan air
PDAM.
Masyarakat kawasan RW 09
banyak yang menggunakan PDAM
karena
berada
di
kawasan
perumahan
dengan
tingkat
ekonomi menengah ke atas.
Kondisi air PDAM dan air sumur
berkualitas cukup baik, oleh
masyarakat digunakan
untuk
kebutuhan sehari-hari.

peta

4.9.2.3 Analisis Potensi dan Masalah Air Bersih Kelurahan Tlogomas


Permasalahan yang banyak muncul di kelurahan Tlogomas perlu mendapat
solusi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah adalah dengan mencari dan
mengembangkan suatu potensi yang ada di kelurahan Tlogomas. Analisis potensi
dan masalah merupakan analisis terhadap potensi dan masalah yang ada di
Kelurahan Tlogomas. Identifikasi analisis potensi dan masalah menggunakan
beberapa variabel yang meliputi manfaat, kapasitas, dan kualitas.
A.

Anailis Potensi
Indikator suatu objek pemenuhan kebutuhan air bersih di Kelurahan

Tlogomas dapat dikategorikan suatu potensi adalah:


a.

Manfaat
Keberadaan objek tersebut dalam pemanfaatannya digunakan masyarakat
banyak dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

b.

Kapasitas
Kebutuhan air masyarakat sekitar objek untuk MCK (Mandi, Cuci, dan
Kakus) tercukupi dengan baik ditandai dengan debit air yang tinggi dan
terus menerus.

c.

Kualitas
Ditinjau dari kebersihan air yang terdapat pada objek sudah memenuhi
standar kelayakan air bersih

d.

Status kepemilikan sumber air

Tabel 4.179
Matriks Analisis Potensi Air Bersih
Kelurahan Tlogomas Tahun 2009
No

Obyek Kajian

1.

Sumber air

Variabel
Potensi

Sub Variabel
Jumlah
pengguna

Kualitas

Kendala
Pengembangan
Potensi

Pengelolaan

Pemeliharaan

2.

Sumur
Komunal

Upaya
Pengembangan
Potensi

Manajemen
Pengelolaan

Potensi

Jumlah
pengguna

Keterangan
Sumber air dialirkan melalui pipa
yang di alirkan pada MCK umum
yang terdapat pada RW 05, RW 07
dan RW 08. Sumber air di RW 05
juga dialirkan ke Taman Wisata
Tlogomas.
Secara kualitas, air yang berasal
dari sumber air keadaannya jernih,
tidak berwarna, dan tidak berbau.
Layak untuk memenuhi kebutuhan
dan dikonsumsi.
Pengelolaan kurang optimal, karena
belum ada upaya untuk menjaga dan
memantau secara teratur. Hal ini di
sebabakan kurangnya kesadaran
masyarakat akan manfaat sumber
air.
Kurang terawat karena terlihat
berlumut pada bak penampung air.
Terdapat sampah daun kering
disekitar sumber air dan MCK
umum.
Perlu upaya pengelolaan bergilir
dan teratur untuk merawat sumber
air. Hal ini dapat dilakukan oleh
warga sekitar didampingi tenaga
ahli. Pengelolaan ini bertujuan
agar sumber air lebih terjaga
kebersihannya.
Terdapat sumur komunal di RW 06
RT 03. Rata-rata 1 sumur digunakan
untuk 3 sampai 6 KK. Kualitas
sumur komunal di RW tersebut
tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau. Pemenuhan kebutuhan
air bersih dengan sumur komunal
darasa warga cukup dan tidak
mengalami masalah.

3.

MCK terpadu
(IPAL)

Potensi

Jumlah
pengguna
Kualitas

Kendala
Pengembangan
Potensi

Pengelolaan

Pemeliharaan
Upaya
Pengembangan
Potensi

Manajemen
Pengelolaan

MCK terpadu terdapat di RW 7 RT


03 yang melayani 100 KK.
Kualitas MCK terpadu baik,
mengolah limbah cair dan feses
diubah menjadi air, agar tidak
mencemari lingkungan dan kualitas
air di lingkungan sekitar.
Pengelolaan sudah baik, karena
dipantau tenaga ahli yaitu pembuat
MCK terpadu itu sendiri, bapak
Agus Gunarto.
MCK terpadu terawat cukup baik,
keadaannya bersih tidak menggangu
lingkungan sekitar.
Pengelolaan dilakukan tenaga ahli
dibantu oleh warga sekitar.dikelola
dengan baik dan teratur.

Sumber : Hasil Analisis, 2009

Sumber air yang terdapat RW 05 merupakan sumber air yang awalnya


memiliki status kepemilikan pribadi ( atas nama Bapak Sakawi), namun sekarang
sumber air tersebut berubah status kepemilikannya menjadi milik Taman Wisata
Tlogomas. Hal ini dikarenakan sumber tersebut digunakan untuk mengaliri Taman
Wisata Tlogomas dan juga melayani RT 05 dan RT 06, RW 05 Kelurahan
Tlogomas.
Debit air pada sumber ini yaitu 1,72 L/ detik atau 6192 L/ jam. Untuk
debit sumber air RW 5 ini digunakan oleh 874 orang/hari. Sedangkan untuk
pemakaian sumber air bersih ini sendiri, setiap harinya mngeluarkan 14.608 Liter
yang dihitung berdasarkan standar kebutuhan kota berkembang yaitu 170L/orang/
hari.

Gambar 4.67
Foto Mapping Potensi Sumber Air RW 05 Kelurahan Tlogomas

Gambar 4.68
Foto Mapping Potensi Sumur Komunal RW 06 Kelurahan Tlogomas

Gambar 4.69
Foto Mapping Potensi MCK RW 07 Kelurahan Tlogomas

B.

Analisis Masalah
Indikator suatu objek pemenuhan kebutuhan air bersih di Kelurahan
Tlogomas dapat dikategorikan sebagai masalah adalah:
a. Kualitas
Objek pemenuhan kebutuhan air bersih terhitung mengalami penurunan
kualitas air bersih. Adapun standar air bersih yaitu:
1.

Syarat fisik, antara lain:


a. Jernih dan tidak keruh.
b. Tidak berwarna.
c. Tidak berasa.
d. Tidak berbau.
e. Suhu antara 100-250 C (sejuk)

2.

Syarat kimiawi, antara lain:

a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.


b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
c. Cukup yodium.
d. PH air antara 6,5 9,2.

3.

Syarat mikrobiologis, antara lain:


Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera,
dan bakteri patogen. Sehingga parameter mengenai kualitas air baku,
menurut Depkes RI telah menerbitkan standar kualitas air bersih tahun
1977 (Ryadi Slamet, 1984). Dalam peraturan tersebut standar air bersih
dapat dibedakan menjadi tiga kategori:
a. Kelas A.
Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum
b. Kelas B.
Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang
terlebih dahulu dimasak
c. Kelas C.
Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

b. Kuantitas
Objek pemenuhan kebutuhan air bersih terhitung mengalami penurunan
penurunan kapasitas air bersih.
c.

Kendala sistem distribusi


Terjadi masala pada sistem jaringan distribusi. Berbagai faktor mempengaruhi
pendistribusian Pipa jaringan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih
d.

Tarif PDAM yang menurut prefensi warga tidak sebanding dengan


pendapatan warga yang kebanyakan memiliki tingkat ekonomi menengah
kebawah.

TABEL 4.44
TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA MALANG
No

KELOMPOK PELANGGAN

KELOMPOK I
a. SOSIAL:
- SOSIAL A
-SOSIAL B
- SOSIAL C
b. RUMAH TANGGA:
- RUMAH TANGGA A
KELOMPOK II
- RUMAH TANGGA B
KELOMPOK III
a. RUMAH TANGGA:
- RUMAH TANGGA D
- RUMAH TANGGA E
- RUMAH TANGGA F
b. INSTANSI
- INSTANSI A
- INSTANSI B
C. NIAGA
- NIAGA A
- NIAGA B
- NIAGA C
- NIAGA D
D. INDUSTRI
- INDUSTRI A
- INDUSTRI B
KELOMPOK IV:

2
3

TINGKAT PEMAKAIAN DAN TARIF


AIR MINIMUM per M3 ( Rp)
0-10 m3
> 10m 3

BIAYA
LANGGANAN

1.900
1.900
1.900

2.300
2.400
2.800

6.000
6.000
6.000

2.500

7.500

7.500

2.500

4.100

9.500

2.800
3.400
3.800

4.400
5.300
5.600

13.000
16.000
17.000

3.400
3.800

5.600
8.400

18.000
19.000

5.600
9.000
10.600
11.800

8.400
11.200
12.800
14.000

25.000
27.500
30.000
32.500

12.800
14.600

15.100
17.900

35.000
40.000

KETERANGAN
Keterangan diberikan CumaCuma kepada:
- Mesjid Besar =100m3
- Mushalla
= 50m3
- Gereja, Panti Asuhan,
YPAC, PMI,dll = 25m3

No

KELOMPOK PELANGGAN
a.

KELOMPOK KHUSUS

b.

AIR TANGKI:
- KELOMPOK I
- KELOMPOK II
- KELOMPOK III

TINGKAT PEMAKAIAN DAN TARIF


BIAYA
KETERANGAN
AIR MINIMUM per M3 ( Rp)
LANGGANAN
Tarif air minimum akan ditentukan sesuai dengan kesepakatan
JARAK PELAYANAN (KM)
1-10 KM
> 10 KM
85.000
115.000
145.000

125.000
175.000
250.000

Tabel 4.181
Kelompok Pelanggan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang
No.
1
1.

Kelompok Pelanggan
2
KELOMPOK I
a. SOSIAL:
SOSIAL A

b.

2.

3.

SOSIAL B

SOSIAL C

RUMAH TANGGA:
RUMAH TANGGA A

KELOMPOK II:
RUMAH TANGGA B
KELOMPOK III:
a. RUMAH TANGGA:
RUMAH TANGGA C

b.

RUMAH TANGGA D

RUMAH TANGGA E

INSTANSI:

Keterang
3

Pelanggan yang kegiatan setiap harin


kepentingan umum khususnya bagi m
berpenghasilan rendah antara lain:
1. Hydran Umum
2. Terminal Umum
3. Kran Umum
Pelanggan yang kegiatan setiap harin
kepentingan umum dan masyarakat
dana sebagian dari kegiatannya anta
1. Kamar Mandi/ WC Umum
2. Yayasan Sosial
3. Panti Asuhan
4. Rumah Ibadah
Pelanggan yang kegiatan setiap harin
kepentingan umum dan masyarakat
dana sebagian dari kegiatannya anta
1. Balai Latihan Kerja (BLK)
2. Puskesmas
3. Balai/ Pos RW/ Pos RT/ Ke
4. Sekolah (Play Group, TK, S

Rumah tinggal yang didepannya terd


got dan berm yang mempunyai lebar
3 meter

Rumah tinggal yang didepannya terd


got dan berm yang mempunyai lebar
kurang dari 6 meter

Rumah tinggal yang didepannya terd


got dan berm yang mempunyai lebar
kurang dari 9 meter
Rumah tinggal yang didalamnya terd
bidan, warnet, salon, gudang, home
travel kecil, bengkel kecil, toko obat
didepannya terdapat jalan termasuk
dengan lebar 3 meter sampai dengan
1. Rumah tinggal yang didepa
propinsi, jalan protocol, jal
dan yang terletak di kawasa
ekonomi tinggi dengan leba
dan berm 9 meter ke atas
2. Rumah tinggal yang terleta
elit dan real estate yang me
tinggi dan didepannya terda
berm dengan lebar 6 meter
3. Rumah tinggal yang didala
dan didepannya terdapat jal
berm 6 meter keatas
Perguruan tinggi

No.
1

c.

d.

Kelompok Pelanggan
2
INSTANSI A
INSTANSI B

NIAGA:
NIAGA A

NIAGA B

NIAGA C

NIAGA D

INDUSTRI
INDUSTRI A

Keterang
3
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sarana Milik Pemerintah


Lembaga Pemerintah
Kolam Renang Milik Peme
Kantor Pemerintah
Rumah Sakit Pemerintah
Kantor Perwakilan Negara

1.
2.
3.
4.

Rumah Toko (Ruko)


Toko
Koperasi
Tempat Perbelanjaan (Tose
Swalayan, Mega Mall dan S
5. Agen/ Dealer/ Show Room
Motor dan sejenisnya
6. Bengkel Mobil, Bengkel Se
7. Biro Jasa
8. Eksportir & Importir
9. Kantor Distributor dan Pem
10. Praktek Dokter
11. Laboratorium Kesehatan
12. Apotek
13. Rumah Sakit, Poliklinik, da
14. Rumah Makan
15. Penginapan (Hotel, Losmen
16. Tempat Hiburan dan Pertun
Pub, Diskotik, Caf, Biosko
17. Kolam Renang
18. Tempat Rekreasi
19. Kantor Akuntan, Notaris, P
Konstruksi dan sejenisnya
20. Lembaga Kursus
21. Kantor Media Massa ( Sura
Televisi, Provider Internet)
22. Pompa Bensin
23. Butik dan Perawatan Kecan
24. Pusat Kebugaran Fisik dan
25. Studio Foto
26. Warung Internet
27. Depot Air Isi Ulang dan Us
Yang depannya terdapat jalan m
dan dengan lebar lebih dari 6 m
dari 8 meter
Usaha sebagaimana disebut da
yang didepannya terdapat jalan
berm dengan lebar lebih dari 8
kurang dari 10 meter
Usaha sebagaimana disebut dal
didepannya terdapat jalan masu
dengan lebar 10 meter keatas.
1. Kantor BUMD/ BUMN
2. Lembaga Perbankan
1.
2.

Konveksi
Kerajinan Keramik

No.
1

Kelompok Pelanggan
2

Keterang
3
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

INDUSTRI B

KELOMPOK IV:
a. KELOMPOK KHUSUS
b.

Pabrik Roti
Peternakan
Usaha Industri Kecil Lainn
Karoseri
Kerajinan keramik
Perkayuan
Pabrik Es Swasta dan Cold
Pabrik Minuman
Peternakan Besar
Pabrik Rokok
Usaha Industri Besar lainny

Jenis pelanggan yang tidak term


Kelompok II, dan Keompok III
Pelayanan penjualan air dengan

TANGKI AIR

Sumber: PDAM Kota Malang Tahun 2009


Tabel 4.182
Matriks Analisis Masalah Air Bersih
Kelurahan Tlogomas Tahun 2009
No
1.

Lokasi
RW 01

Obyek
Kajian
PDAM

Variabel
permasalahan

Sub variable
Jaringan
Perpipaan
Debit air
Kualitas air
Ekonomi

Sebab Masalah

Jaringan
perpipaan
Debit air
Kualitas air
Ekonomi

Sumur

Permasalahan

Kapasitas air
Kualitas air

Sebab masalah

Kapasitas air
Kualitas air

Analisis
Masih terdapat penduduk yang
belum terlayani jaringan pipa
PDAM, karena padatnya
permukiman di RW 01
Perbedaan ekonomi setiap
penduduk, sehingga penduduk
memilih air bersih yang sesuai
dengan penghasilan
Mahalnya biaya PDAM,
penduduk enggan untuk
beralih ke PDAM
Karena terdapat penduduk
dengan tingkat ekonomi yang
rendah,
maka
penduduk
enggan untuk beralih ke
PDAM. Karena biaya yang
harus mereka keluarkan mahal
Penurunan debit air saat
musim kemarau.
.
Beberapa sumur di rumah
penduduk berwarna keruh.
Penurunan kapasitas air terjadi
pada musim kemarau.
Penyebab penurunan kualitas
air sumur adalah jarak sumur
dengan
septiktank
yang

2.

RW 02

PDAM

Permasalahan

Sebab masalah

Jaringan
Perpipaan
Debit air
Kualitas air
Jaringan
Perpipaan

berdekatan, yaitu
berkisar
antara 5m 8 m
Belum terjangkau seluruhnya
pipa distribusi PDAM
Permasalahan biaya menjadi
penyebab masyarakat menjadi
pengguna PDAM

Debit air
Sumur

permasalahan

Kualitas Air
Kualitas air
Kapasitas

Sebab masalah

Kualitas air

Kapasitas air

3.

RW 03

PDAM

Permasalahan

Jaringan
perpipaan
Debit air
Kualitas air
Ekonomi

Sebab masalah

Jaringan
perpipaan

Debit air
Kualitas air
Ekonomi

Sumur

Permasalahan
Sebab masalah

Kualitas
Kapasitas
Kualitas
Kapasitas

Beberapa sumur milik warga


di RW 02 berwarna kuning
dan berbau.
Terdapat penurunan kapasitas
air tanah, menyebabkan warga
menggali lebih dalam untuk
memperoleh air
Penyebab menurunnya
kualitas air sumur adalah
karena jarak septic tank
dengan sumur yang
berdekatan yakni 5-8 meter.
Sehingga air limbah dai septic
tank dapat merembes ke dalam
sumur.
penurunan
kapsitas
air
disebabkan karena penduduk
setempat mayorit
as adalah pengguna sumur
belum terlayani oleh jaringan
PDAM,
karena
pola
permukiman yang padat
Perbedaan tingkat ekonomi
menjadi kendala penduduk
untuk beralih ke PDAM
Padatnya permukiman
menjadi kendala
untukpemasangan jaringan
pipa, selain itu masalah
ekonomi juga mejadi
penyebab penduduk enggan
beralih ke PDAM
Perbedaan tingkat
perekonomian penduduk,
menyebabkan enggan untuk
beralih menjadi pengguna
PDAM
-

4.

RW 04

PDAM

Permasalahan

Sebab masalah

5.

RW 05

Sumur

Permasalahan

PDAM

Sebab
permasalahan
Permasalahan

6.

RW 06

PDAM

Kualitas Air
Jaringan
Perpipaan
Debit air

Permasalahan

Kapasitas air
Kualitas air
Kapasitas air
Kualitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air
Kualitas Air
Jaringan
Perpipaan
Debit air
Kualitas Air
Kapasitas air

Sebab masalah

Kualitas air
Kapasitas air

Sebab masalah

Sumur

Jaringan
perpipaan
Debit air

Permasalahan

Kualitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air

Kualitas Air
Sebab masalah

Jaringan
perpipaan
Debit air

Terdapat peak hour pada jamjam sibuk seperti pagi dan


sore
Debit air yang menurun pada
pagi dan sore hari disebabkan
oleh
tingkat akumulasi
kebutuhan domestik akan air
yang meningkat. Pada rentang
waktu ini, warga mulai
beraktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
seperti mandi, memasak, dan
mencuci secara bersamaan
sehingga debit air mengalami
penurunan. Pada saat normal
rata-rata debit air 0,097 l/det,
sedangkan pada saat peak hour
rata-rata debit air 0,099 l/det.
Terjadi pengurangan kapasitas
air pada RT 05 dan RT 06
pada saat musim kemarau
Penurunan
kapasitas
air
disebabkan kemarau yang
berkepanjangan, sehingga air
permukaan menurun
Debit air PDAM yang cukup
kecil, menyebabkan penduduk
kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan akan air bersih
Pada beberapa bagian kualitas
air PDAM tercium bau
kaporit.
Kecilnya debit air PDAM
dikarenakan mayoritas

Kualitas air

Sumur

Permasalahan
Sebab masalah

7.

RW 07

PDAM

Permasalahan

Sebab masalah

Kapasitas air
Kualitas air
Kapasitas air
Kualitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air
Kualitas Air
Ekonomi
Jaringan
Perpipaan
Debit air
Kualitas Air
Ekonomi

Sumur

8.

RW 08

PDAM

Permasalahan

Kualitas air

Sebab masalah

Kapasitas
Kualitas air

Permasalahan

Sebab masalah

Kapasitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air

Kualitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air

penduduk menjadi pengguna


sumur
Penyebab air PDAM berbau
kaporit adalah penggunaan
obat tersebut untuk membasmi
kuman
Belum meratanya pipa
jaringan distribusi
Masyarakat tidak berminat
untuk pindah ke PDAM
karena faktor ekonomi.
Perbedaan tingkat ekonomi
penduduk
menyebabkan
keengganan untuk beralih ke
PDAM
Perbedaan tingkat ekonomi
penduduk menyebabkan
penduduk tidak mau beralih ke
PDAM. Selain itu biaya
pemasangan PDAM yang
mahal
Terdapat tempat pmbuangan
limbah padat dan cair yang
langsung di buang ke sungai
tanpa ada pengolahan terlebih
dulu, sehingga mencemari air
sumur
Beberapa sumur milik warga
yang terletak di sempadan
sungai terkena rembesan dari
air sungai.
Terjadi penurunaan debit dari
keaadaan normal. Penurunan
debit terjadi pada pagi hari
antara pukul 06.00-09.00 dan
sore hari antara pukul 15.3018.30. Rata-rata debit air saat
peak
hour
0,13
l/det,
sedangkan pada saat normal
0,11 l/det.
Penurunan

debit

air

Sumur

Permasalahan
Sebab masalah

9.

RW 09

PDAM

Permasalahan

Sebab masalah

Sumur

Permasalahan
Sebab
permasalahan

Sumber : Hasil Analisis, 2009

Kualitas air
Kualitas
Kapasitas
Kualitas
Kapsitas
Jaringan
perpipaan
Debit air

Kualitas air
Jaringan
perpipaan
Debit air

Kapasitas air
Kualitas air
Kapasitas air
Kualitas air

disebabkani oleh konsumsi air


penduduk yang meningkat
pada
saat
peak
hour.
Sedangkan pada jam normal
antara pukul 09.30-15.00 debit
air kembali normal.
Penurunan debit air tetrjadi di
RW 09. Pada keadaan normal
debit air 0,20 l/det, sedangkan
pada saat keadaan peak hour
saat pagi antara pukul 06.0009.30 dan sore hari antara
pukul 15.30-16.00 debitnya
0,22 l/det.
Saat terjadinya peak hour
pemenuhan kebutuhan
penduduk meningkat,
kebutuhan tersebut digunakan
untuk mandi, memasak dan
lain-lain. Debit air kembali
normal pada pukul 10.0015.00 WIB.
-

kKBpPsJNHDAtRSEM e a eoH iraek d amnSj rlbta ydeaui lbdnf tucri Reiugs tad ir Wkupn i d ra e kid ns b0ki ue s e3To bnmer niuagbks n ut bangou r mkabnrk nakd a n ai tdp s nw Tkepi n baepi dlrine a teba dn y tnah g a it p-grahm r masu ent a e nay ynm j ta s pnbe dl aelu ig o hnia t rbu akd u ahnu h t k di odk amu uan k arkp bs to0 iy rd6a i ay.t r 0 k a u 0 k n y- a t0 a ut 9n km .g 0 me 0t ni ed g m a g k bu uns e na d ku i ah k n i k t a u i m rn tba u ne k r. s m iA h e g r a r w s a e t s / u m a i e dm e b n e g n a a n h s i t ja a n r di n a g r ta n p i p a y a n g b o c o r a t a u k e r u s a k a n l a i n .
nuMakroDmdsWep iesyauo ebepInas mBraoelgt uin b rgtu pd air guntnasig ,ng ky ias kga ei p inrP hnda u Didke k n naa uA g lng ag M a 1h a nu 5 jnk .ba 3 ta ri u 0ar ke -yk 1n a s8as p uPe . b3 mp D m i0 e a uA ra yW rt s Mia ad mI nP eB p gnDa e agn Arn ad bnMi , up c li apu n ac ki ud a ln i t ka sa k a u i r s b e r s i h
panPytmAPwrbos e eagDD ripa rnlj semAbAa g y r du Mi a m iko h id a t ie/ h ta i ln g g i
lmMRuabrni a nke W uek ri lmska e itu0 bm r i a h n i g
aikptrPmeol a ne ke mr an rai an r na u
ptbrDgdma p euk nla a dt u
daniAh p u k
smaMAi a a h
aniAr l
ir
r

Gambar 4.70
Analisis Masalah Air Bersih Kelurahan Tlogomas

Fomap masalah

Fomap masalah 2

Gambar 4.73
Penampang Melintang Jarak Sumur dan Septic Tank Ideal

4.9.2.4 Analisis Penduduk Potensial Pengguna PDAM dan Penduduk


Potensial Pengguna PDAM Rencana Kelurahan Tlogomas
Penduduk potensial pengguna PDAM adalah penduduk yang belum
menggunakan air bersih dari PDAM, tetapi tempat tinggal penduduk tersebut
letaknya berdekatan dengan jaringan pipa dari PDAM dan merupakan penduduk
yang menjadi rencana penambahan pengguna sambungan rumah PDAM.
Berdasarkan survei primer, diperoleh kondisi eksisting penduduk potensial
pengguna PDAM yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Penduduk Potensial Pengguna PDAM
Penduduk potensial merupakan penduduk yang tempat tinggalnya
berdekatan atau sudah dilalui oleh jaringan pipa PDAM namun belum menjadi
pelanggan PDAM. Hal ini dikarenakan perbedaan penduduk dalam pemilihan
sumber air, selain itu pola konsumsi masyarakat dan daya beli menjadi salah satu
faktor utama dalam pemilihan penggunaan air bersih. Tingginya biaya yang
ditentukan oleh PDAM mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan sumber air.
Selain itu, mahalnya biaya pemasangan pipa sambungan baru yang harus dibayar
tiap bulan menambah keengganan warga untuk beralih menjadi pengguna PDAM.
Akibatnya penduduk beralih ke sumber air yang lebih murah karena disesuaikan
dengan kondisi perekonomian mereka masing-masing. Jumlah penduduk potensial
pengguna PDAM eksisting tiap RW ditunjukkan oleh tabel
Tabel 4.183
Penduduk Potensial Pengguna PDAM
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2009
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
354
443
303
207
271
325
390
218
211
2722

Jumlah Rumah
Potensial
Rumah
%
4
1.47
4
1.47

Sumber : Hasil Analisis, 2009

Dilihat dari tabel diatas diketahui persentase penduduk potensial


pengguna PDAM di Kelurahan Tlogomas adalah 2,17% yaitu sebanyak 59
rumah, sedangkan untuk penduduk non potensial pengguna adalah 97,83%
yaitu sebanyak 2663 rumah. Pada RW 04, RW 08 dan RW 09 tidak terdapat
potensial pengguna PDAM hal ini dikarenakan penduduk pada RW tersebut
sudah menggunakan PDAM. Berikut ini faktor-faktor penyebab penduduk non
potensial pengguna:
1. Biaya pembayaran PDAM terlampau mahal
2. Kebiasaan penduduk menggunakan sumur

Faktor Penyebab Penduduk Non Potensial

30%
Ekonomi
Kebiasaan
70%

Gambar 4.74
Faktor Penyebab Penduduk Non Potensial

2.

Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana


Penduduk potensial pengguna PDAM rencana adalah penduduk yang
berkeinginan untuk pindah ke PDAM tetapi pada daerah tersebut belum terdapat
jaringan pipa PDAM.

Tabel 4.184
Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2009
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
354
443
303
207
271
325
390
218
211
2722

Jumlah Rumah
Potensial Rencana
Rumah
%
28
1.03
3
0.11
1
0.04
30
1.10
2
0.07
64
2.35

Sumber : Hasil Analisis, 2009

Jumlah rumah potensial rencana di Kelurahan Tlogomas adalah sebanyak


2,35% atau mencapai 64 rumah. Pada Tahun 2014 jumlah perumahan tentunya
akan mengalami peningkatan begitu pula dengan perubahan baik mengalami
peningkatan ataupun tidak proyeksi pengguna PDAM. Penduduk potensial
pengguna PDAM rencana untuk Tahun 2014 ditunjukkan oleh table berikut ini
yang didapat dari hasil perhitungan 40% dari pertambahan rumah dijumlahkan
dengan 10% dari kondisi eksisting:
Tabel 4.185
Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2014
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
383
467
916
207
271
364
390
391
221
3610

Jumlah Rumah
Potensial Rencana
Rumah
%
15
0.42
10
0.28
246
6.81
3
0.08
16
0.44
1
0.03
70
1.94
4
0.11
365
0.42

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Pada tahun 2019, terdapat proyeksi penambahan rumah, penduduk


potensial pengguna PDAM rencana untuk tahun 2019 ditunjukkan oleh table
berikut ini:
Tabel 4.186
Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2019
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
383
531
1271
207
271
364
432
434
221
4114

Jumlah Rumah
Potensial Rencana
Rumah
%
3
0.07
26
0.63
143
3.48
3
0.07
17
0.41
18
0.44
210
5.10

Sumber : Hasil Analisis, 2019

Terdapat proyeksi penambahan rumah pada setiap RW dengan adanya


perubahan jumlah pengguna PDAM. Dapat dilihat pada table:
Tabel 4.187
Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2024
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
383
531
1804
207
271
364
487
434
221
4702

Jumlah Rumah
Potensial Rencana
Rumah
%
3
0.06
1
0.02
214
4.55
3
0.06
23
0.49
244
5.19

Sumber : Hasil Analisis, 2024

Penambahan jumlah rumah juga terus bertambah per tahun. penambahan


jumlah rumah ini tentunya berakibat pada proyeksi penduduk pengguna PDAM.
Berikut ini adalah table penduduk potensial pengguna PDAM rencana
Kelurahan Tlogomas:

Tabel 4.188
Penduduk Potensial Pengguna PDAM Rencana
Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2029
RW
RW 01
RW 02
RW 03
RW 04
RW 05
RW 06
RW 07
RW 08
RW 09
Total

Rumah
383
531
2486
207
271
364
487
434
221
5384

Jumlah Rumah
Potensial
Rumah
%
3
0.06
1
0.02
273
5.07
3
0.06
1
0.02
281
5.22

Sumber : Hasil Analisis, 2029

Dilihat dari tabel di atas, hanya pada RW 01, RW 02, RW 03, RW 05 dan
RW 07 yang menjadi rumah potensial pengguna PDAM

PETA 4.3
PETA ANALISA POTENSIAL PENGGUNA PDAM DI KELURAHAN
TLOGOMAS

Tabel 4.189
Pengguna PDAM Tahun 2009
Lokasi

-1

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk
)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

Kantor

Komersial

15% x
KD)

(15% x
KD

(20% x
KD)

Industr
i
(10% x
KD)
-7

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

-8

-9

-10

-11

-12

-2

-3

-4

-5

-6

RW 1

759

129030

19354.5

19354.5

25806

38709

19354.5

232254

251608.5

289349.775

RW 2

RW 3

680

102

102

136

217.6

108.8

1305.6

1414.4

1626.56

RW 4

960

163200

24480

24480

32640

48960

24480

293760

318240

365976

RW 5

275

46750

7012.5

7012.5

9350

14960

7480

89760

97240

111826

RW 6

321

54570

8185.5

8185.5

10914

16371

8185.5

98226

106411.5

122373.225

RW 7

960

163200

24480

24480

32640

48960

24480

293760

318240

365976

RW 8

753

128010

19201.5

19201.5

25602

38403

19201.5

230418

249619.5

287062.425

RW 9

527

89590

13438.5

13438.5

17918

161262

174700.5

200905.575

4559
775030

116254.5

116254.5

155006

26877
233457.
6

13438.5

Total

116728.8

1400746

1517474

1745095.6

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

68
4675

4743

Tabel 4.190
Penduduk Pengguna Sumur tahun 2009
Lokas
i

Jumlah
Pendudu
k (Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk
)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

RW 1

1471

3
250070

Hidra
n
20%
(D
+ND)

Kehilanga
n Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuha
n Total
(D + ND +
H)

Kebutuha
n Ratarata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/har
i
1.15 X a

15% x
KD)

Kanto
r
(15% x
KD

Komersia
l
(20% x
KD)

Industr
i
(10% x
KD)

10

11

12

37510.
5
43018.
5
24505.
5

37510.
5
43018.
5
24505.
5

37510.5

450126

487636.5

560781.98

57358

28679

45886.4

550636.8

596523.2

686001.68

32674

16337

75021
91772.
8
52278.
4

26139.2

313670.4

339809.6

390781.04

280.5
31033.
5

280.5

3366

3646.5

4193.475

41378

20689

561
66204.
8

33102.4

397228.8

430331.2

494880.88

50014

RW 2

1687

RW 3

961

RW 4

11

RW 5

1217
206890

280.5
31033.
5

RW 6

1868

317560

47634

47634

63512

95268

47634

571608

619242

712128.3

RW 7

1206

205020

30753

30753

41004

61506

30753

369036

399789

459757.35

286790
163370
1870

374

RW 8

134

RW 9

619

Total

9174

22780

3417
15784.
5

4556

6834

3417

41004

44421

51084.15

105230

3417
15784.
5

21046

31569

15784.5

189414

205198.5

235978.28

1559580

233937

233937

311916

481015

240507.5

2886090

3126598

3595587

65705

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.191
Proyeksi Pengguna PDAM Tahun 2014
Lokasi

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk
)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

Kantor

Industri

(15% x
KD

Komersia
l
(20% x
KD)

15% x
KD)

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

(10% x
KD)

10

11

12

RW 1

833

1416.1

212.415

212.415

283.22

141.61

453.152

226.576

2718.912

2945.488

3387.3112

RW 2

54

9180

1377

1377

1836

918

2937.6

1468.8

17625.6

19094.4

21958.56

RW 3

1243

211310

31696.5

31696.5

42262

21131

67619.2

33809.6

405715.2

439524.8

505453.52

RW 4

960

163200

24480

24480

32640

16320

52224

26112

313344

339456

390374.4

RW 5

288

48960

7344

7344

9792

4896

15667.2

7833.6

94003.2

101836.8

117112.32

RW 6

403

68510

10276.5

10276.5

13702

6851

21923.2

10961.6

131539.2

142500.8

163875.92

RW 7

965

164050

24607.5

24607.5

32810

16405

52496

26248

314976

341224

392407.6

RW 8

1102

187340

28101

28101

37468

18734

59948.8

29974.4

359692.8

389667.2

448117.28

RW 9

546

92820

13923

9282

178214.4

193065.6

222025.44

946786.1

142017.9

189357.2

94678.61

29702.4
302971.5
5

14851.2

6394

13923
142017.9
2

18564

Total

151485.78

1817829.31

1969315.09

2264712.4

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.192
Proyeksi Pengguna Sumur Tahun 2014
Lokas
i

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

Kantor

Komersial

Industri

15% x
KD)

(15% x
KD

(20% x
KD)

(10% x
KD)

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

10

11

12

RW 1

1752

297840

44676

44676

59568

29784

95308.8

47654.4

571852.8

619507.2

712433.28

RW 2

1902

323340

48501

48501

64668

32334

103468.8

51734.4

620812.8

672547.2

773429.28

RW 3

-124

-21080

-3162

-3162

-4216

-2108

-6745.6

-3372.8

-40473.6

-43846.4

-50423.36

RW 4

166

28220

4233

4233

5644

2822

9030.4

4515.2

54182.4

58697.6

67502.24

RW 5

1442

245140

36771

24514

78444.8

39222.4

470668.8

509891.2

586374.88

2135
362950

54442.5

36771
54442.
5

49028

RW 6

72590

36295

116144

58072

696864

754936

868176.4

RW 7

1546

262820

39423

39423

52564

26282

84102.4

42051.2

504614.4

546665.6

628665.44

RW 8

-74

-12580

-1887

-1258

-4025.6

-2012.8

-24153.6

-26166.4

-30091.36

783
133110

19966.5

-1887
19966.
5

-2516

RW 9

26622

13311

42595.2

21297.6

255571.2

276868.8

318399.12

Total

9528

1619760

242964

242964

323952

161976

518323.2

259161.6

3109939

3369101

3874466

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.193
Proyeksi Pengguna PDAM Tahun 2019
Lokasi

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk
)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

Kantor

15% x
KD)

(15% x
KD

Komersia
l
(20% x
KD)

Hidran
20%
(D +ND)

Industri
(10% x
KD)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

10

11

12

RW 1

846

1438.2

215.73

215.73

287.64

143.82

460.224

230.112

2761.344

2991.456

3440.1744

RW 2

187

31790

4768.5

4768.5

6358

3179

10172.8

5086.4

61036.8

66123.2

76041.68

RW 3

1414

240380

36057

36057

48076

24038

76921.6

38460.8

461529.6

499990.4

574988.96

RW 4

960

163200

24480

24480

32640

16320

52224

26112

313344

339456

390374.4

RW 5

302

51340

7701

7701

10268

5134

16428.8

8214.4

98572.8

106787.2

122805.28

RW 6

403

68510

10276.5

10276.5

13702

6851

21923.2

10961.6

131539.2

142500.8

163875.92

RW 7

1058

179860

26979

26979

35972

17986

57555.2

28777.6

345331.2

374108.8

430225.12

RW 8

1188

201960

30294

30294

40392

20196

64627.2

32313.6

387763.2

420076.8

483088.32

RW 9

546

92820

13923

9282

178214.4

193065.6

222025.44

1031298

154694.7

206259.6

103129.8

29702.4
330015.4
2

14851.2

6904

13923
154694.7
3

18564

Total

165007.71

1980092.54

2145100.26

2466865.3

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.194
Proyeksi Pengguna Sumur Tahun 2019
Lokas
i

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk
)

Kebutuhan Non Domestik

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuha
n Ratarata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

1
RW 1

Fasos

Kantor

Industri

(15% x
KD

Komersia
l
(20% x
KD)

15% x
KD)
3

10

11

12

3656.7

548.50
5

548.505

731.34

365.67

1170.144

585.072

7020.864

7605.936

8746.8264

2151

(10% x
KD)

RW 2

2080

353600

53040

53040

70720

35360

113152

56576

678912

735488

845811.2

RW 3

-117

-19890

-2983.5

-2983.5

-3978

-1989

-6364.8

-3182.4

-38188.8

-41371.2

-47576.88

RW 4

345

58650

11730

5865

18768

9384

112608

121992

140290.8

1703

43426.5

57902

28951

92643.2

46321.6

555859.2

602180.8

692507.92

RW 6

2539

64744.5

86326

43163

138121.6

69060.8

828729.6

897790.4

1032458.96

RW 7

1853
315010

8797.5
43426.
5
64744.
5
47251.
5

8797.5

RW 5

47251.5

63002

31501

100803.2

50401.6

604819.2

655220.8

753503.92

RW 8

680

102

102

136

68

217.6

108.8

1305.6

1414.4

1626.56

RW 9

994

168980

25347

33796

54073.6
512584.5
4

324441.6

351478.4

404200.16

240274

16898
160182.
7

27036.8

1601827

25347
240274.0
1

256292.27

3075507.26

3331799.54

3831569.5

289510
431630

Total

11552

320365.3

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.195
Proyeksi Pengguna PDAM Tahun 2024

Lokas
i

1
RW 1

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk)

Kebutuhan Non Domestik

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

Fasos
15% x
KD)

Kantor
(15% x
KD

Komersial
(20% x
KD)

Industri
(10% x
KD)

10

11

12

146030

21904.5

21904.
5

29206

14603

46729.6

23364.8

280377.6

303742.4

349303.76

859

RW 2

192

32640

4896

4896

6528

3264

10444.8

5222.4

62668.8

67891.2

78074.88

RW 3

2484

422280

63342

63342

84456

42228

135129.6

67564.8

810777.6

878342.4

1010093.76

RW 4

960

163200

24480

24480

32640

16320

52224

26112

313344

339456

390374.4

RW 5

316

53720

8058

5372

17190.4

8595.2

103142.4

111737.6

128498.24

403
68510

10276.5

8058
10276.
5

10744

RW 6

13702

6851

21923.2

10961.6

131539.2

142500.8

163875.92

RW 7

1062

180540

27081

27081

36108

18054

57772.8

28886.4

346636.8

375523.2

431851.68

RW 8

1188

201960

30294

30294

40392

20196

64627.2

32313.6

387763.2

420076.8

483088.32

RW 9

546

92820

13923

13923

18564

9282

29702.4

14851.2

178214.4

193065.6

222025.44

Total

8010

1361700

204255

204255

272340

136170

435744

217872

2614464

2832336

3257186.4

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.196

Proyeksi Pengguna Sumur Tahun 2024


Lokas
i

1
RW 1

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk)

Kebutuhan Non Domestik

2436

RW 3

-981

RW 4

553

RW 5

2008

RW 6

3007

RW 7

2313

RW 8

194

RW 9

1239

Total

13384

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

Fasos
15% x
KD)

Kantor
(15% x
KD

Komersial
(20% x
KD)

Industri
(10% x
KD)

10

11

12

444550

66682.5

66682.
5

88910

44455

142256

71128

853536

924664

1063363.6

414120

62118

82824

41412

132518.4

66259.2

795110.4

861369.6

990575.04

-166770

25015.5

-33354

-16677

-53366.4

-26683.2

-320198.4

-346881.6

-398913.84

94010

14101.5

18802

9401

30083.2

15041.6

180499.2

195540.8

224871.92

341360

51204

68272

34136

109235.2

54617.6

655411.2

710028.8

816533.12

511190

76678.5

102238

51119

163580.8

81790.4

981484.8

1063275.2

1222766.48

393210

58981.5

78642

39321

125827.2

62913.6

754963.2

817876.8

940558.32

32980

4947

6596

3298

10553.6

5276.8

63321.6

68598.4

78888.16

210630
2275280

2615

RW 2

Hidran
20%
(D +ND)

62118
25015.
5
14101.
5
51204
76678.
5
58981.
5

31594.5

4947
31594.
5

42126

21063

67401.6

33700.8

404409.6

438110.4

503826.96

341292

341292

455056

227528

728089.6

364044.8

4368538

4732582

5442469.8

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.197
Proyeksi Pengguna PDAM Tahun 2029
Lokasi

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk)

Kebutuhan Non Domestik

Fasos

Kantor
(15% x
KD

Komersia
l
(20% x
KD)

Industr
i
(10% x
KD)

15% x
KD)

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

10

11

12

RW 1

873

148410

130.95

22261.5

29682

14841

43065.09

21532.545

258390.54

279923.085

321911.5478

RW 2

196

33320

29.4

4998

6664

3332

9668.68

4834.34

58012.08

3851
654670

577.65

98200.5

130934

65467

189969.83

94984.915

1139818.98

62846.42
1234803.89
5

72273.383

RW 3

1420024.479

RW 4

960

163200

144

24480

32640

16320

47356.8

23678.4

284140.8

307819.2

353992.08

RW 5

329

55930

49.35

8389.5

11186

5593

16229.57

8114.785

97377.42

105492.205

121316.0358

RW 6

403

68510

60.45

10276.5

13702

6851

19879.99

9939.995

119279.94

129219.935

148602.9253

RW 7

1067

181390

160.05

27208.5

36278

18139

52635.11

26317.555

315810.66

342128.215

393447.4473

RW 8

1188

201960

178.2

30294

40392

20196

58604.04

29302.02

351624.24

380926.26

438065.199

RW 9

546

92820

81.9

9282

26934.18

13467.09

161605.08

175072.17

201332.9955

9413
1600210

1411.95

13923
240031.
5

18564

Total

320042

160021

464343.3

232171.65

2786059.7

3018231.39

3470966.09

Sumber: Hasil Analisis 2009

Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

Tabel 4.198
Proyeksi Pengguna Sumur Tahun 2029
Lokas
i

1
RW 1

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Lokasi

Keb.
Domestik
(170 x
Jumlah
Penduduk)

Kebutuhan Non Domestik

Hidran
20%
(D +ND)

Kehilangan
Air (Ka)
10%
(D + ND)

Kebutuhan
Total
(D + ND +
H)

Kebutuhan
Rata-rata
Harian (a)
(D + ND +
H + KA)

Keb.
Maksimum/hari
1.15 X a

Fasos
15% x
KD)

Kantor
(15% x
KD

Komersial
(20% x
KD)

Industri
(10% x
KD)

10

11

12

536350

80452.5

107270

53635

171632

85816

1029792

1115608

1282949.2

484670

72700.5

80452.
5
72700.
5

96934

48467

77547.2

930566.4

1008113.6

1159330.64

-57337.6

-688051.2

-745388.8

-857197.12

3155

RW 2

2851

RW 3

-2108
-358360

-53754

-53754

-71672

-35836

155094.4
114675.2

RW 4

794

134980

20247

20247

26996

13498

43193.6

21596.8

259161.6

280758.4

322872.16

RW 5

2366

402220

60333

40222

128710.4

64355.2

772262.4

836617.6

962110.24

3551
603670

90550.5

120734

60367

193174.4

96587.2

1159046.4

1255633.6

1443978.64

RW 7

2845
483650

72547.5

60333
90550.
5
72547.
5

80444

RW 6

96730

48365

154768

77384

928608

1005992

1156890.8

RW 8

414

70380

10557

10557

14076

7038

22521.6

11260.8

135129.6

146390.4

168348.96

RW 9

1524

259080

38862

38862

51816

25908

82905.6

41452.8

497433.6

538886.4

619719.36

Total

15392

2616640

392496

392496

523328

261664

837324.8

418662.4

5023949

5442611

6259002.9

Sumber: Hasil Analisis 2009


Keterangan: kolom (3) sampai dengan kolom (12) satuan dalam liter

4.9.2.5 Cadangan Air Tanah Kota Malang


Pemenuhan kebutuhan air bersih pada masa mendatang

dapat dilihat

dengan melakukan sebuah penelitian yang terkait dengan perhitungan jumlah


cadangan air tanah. Dugaan cadangan air tanah di Kota Malang berdasarkan
penelitian potensi air tanah tahun 2006 adalah sebesar 3.475.270 m 3/tahun yaitu
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4.199
Dugaan Cadangan Air Tanah di Kota Malang
No
1.
2.
3.
4.
5.

Kelas

I (permukaan)
I (air bawah tanah)
II
III
IV
Jumlah
Sumber: SLHD

Prosentase
20.96
55.54
10.68
7.13
5.68
100

Cadangan Air
(x 1.000.000 m3 /th)
728.55
1930.28
371.07
247.81
197.56
3475.27

Peneliatian yang dilakukan pada tahun 2006 tersebut dapat berubah setiap
tahunnya. Perubahan cadangan air tanah akan mengalami perubahan sesuai
dengan debit pengisian dan pengambilan air tanah. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya debit pengisian air tanah adalah besarnya curah
hujan yang meresap ke dalam tanah, porositas dan luasan lahan resapan di daerah
hulu dan di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan

yang mempengaruhi

pengambilan dan pemanfaatan air tanah yaitu seiring meningkatnya jumlah


penduduk, industri, kegiatan pariwisata, komersial, dan kegiatan yang
menggunakan air tanah lainnya.
1. Daya Dukung Air Tanah
Daya dukung air tanah yaitu kapasitas air tanah untuk pemenuhan akan air,
dengan kata lain daya dukung air tanah, merupakan batas minimum kapasitas
penggunaan air tanah yang bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan
memenuhi sehari-hari dengan standart batas minimal 1000m3 /orang/tahun.

Tabel 4.200

Neraca Volume Air Tanah Kota Malang


Cadangan Air Tanah Per
Tahun

Penggunaan Air Tanah Per


Tahun

(x 1000,000 m3 )

(x 1000,000 m3 )

3475.27
Sumber: SLHD

1407

Rata-Rata Volume Air Hujan


Pengisian Air Tanah

Limpasanair permukaan

(x 1000,000 m3 )

(x 1000,000 m3 )

123.83

74.8

Jumlah penduduk kota Malang tahun 2008 adalah 833.825 jiwa, sehingga
daya dukung air tanah terhadap penduduk adalah :
Daya dukung air tanah

= Jumlah cadangan air tanah : Jumlah penduduk


= 3.475.270.000 : 833.825
= 4167.865 m3/orang/tahun.

Jumlah penduduk Kelurahan Tlogomas tahun 2009 adalah 13.733 jiwa,


sehingga daya dukung air tanah terhadap penduduk adalah :
Daya dukung air tanah

= Jumlah cadangan air tanah : Jumlah penduduk


= 3.475.270.000 : 13.733
= 253.060 m3/orang/tahun.

Dari hasil perhitungan yang didapat, dapat analisa bahwa daya dukung air tanah
sebesar 253.060 m3/orang/tahun masih diatas ambang batas minimal yaitu 1000
m3/orang/tahun. besarnya daya dukung air tanah tersebut akan bertambah lagi
jika pengisian debit air tanah meningkat. Namun jika pengisian debit air tanah
tetap atau menurun sedangkan pengambilan dan pemanfaatan air tanah dilakukan
terus menerus maka suatu saat daya dukung lingkungan air tanah akan mengalami
penurunan. Sehingga akan terjadi penurunan permukaan air yang tanah yang juga
akan berakibat pada penurunan debit air tanah. Daya dukung air tanah, merupakan
batas minimum kapasitas penggunaan air tanah yang
dimanfaatkan

untuk

kebutuhan

memenuhi

bisa digunakan dan

sehari-hari.

Dengan

jumlah

penggunaan air tanah yang masih jauh diatas batas minimum inilah yang menjadi
salah satu masalah yang harus dihadapi karena air merupakan kebutuhan utama
manusia, sehingga jika terjadi penurunan debit air tanah maka beberapa tahun
kedepan akan mengalami kekurangan air, karena air yang digunakan secara tidak
bijak.

1. Analisis Hydrant
Hidran merupakan salah satu fasilitas pelayanan air bersih yang dilengkapi
oleh kran air. Fungsi dari hidran adalah untuk menjaga kelancaran aliran air, yaitu
dengan penggelontoran atau flushing yang bertujuan untuk membuang kotoran
yang menyumbat pipa dan juga membantu penyediaan air bersih saat terjadi
musibah kebakaran. Peletakkan hidran minimal membutuhkan pipa berukuran
4 dengan jarak antar hidran sejauh 0,2 1 kilometer. Sedangkan BR diletakkan
pada pipa berukuran

atau 3, dengan jarak antar BR 500 meter.

Ketentuan pemasangan hidran adalah sebagai berikut:


-

Untuk daerah komersial, jarak antara kran kebakaran 100 meter;

Untuk daerah perumahan, jarak antara kran maksimum 200 meter atau mampu
melayani 20 KK 30 KK;
Jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter Hydrant mempunyai peranan

yang sangat penting dalam mengatasi saat terjadinya kebakaran, yaitu untuk
menyalurkan air agar kebakaran dapat segera teratasi. Mengingat sangat
pentingnya

peranan

hydrant

dalam

penanggulangan

kebakaran,

maka

peletakannya pun juga harus diperhatikan. Menurut SNI 03-6981-2004 bahwa


penempatan kran kebakaran harus mudah dicapai dan dilihat oleh mobil pemadam
kebakaran. Tata cara perencanaan bangunan lingkungan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung, yaitu untuk daerah komersial
berjarak 100 meter dari kran kebakaran, sedangkan untuk daerah perumahan
berjarak 200 meter dari kran kebakaran. Ketentuan lain tentang tata cara system
hidran untuk bahaya kebakaran rumah dan gedung, bila tidak memungkinkan kran
diharuskan membuat sumur-sumur kebakaran.
Berdasarkan SNI 03-6981-2004 penempatan hydrant di Kelurahan
Tlogomas hanya terdapat di dua RW. Jumlah hydrant yang terdapat di Kelurahan
Tlogomas sangat tidak mencukupi untuk mengatasi jika terjadi kebakaran yaitu
berjumlah dua buah. Letak kedua hydrant tersebut masing-masing terdapat di RW
03 tepatnya di Jalan Kanjuruhan dan RW 04 tepatnya Jalan utama Tlogomas.
Sehingga untuk pemenuhan bila terjadi kebakaran akan mengalami kesulitan

karena jumlah hydrant yang ada di Kelurahan tlogomas ini sangat kurang, serta
tidak sesuai dengan standart SNI yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

Table 4.201
Analisis Kondisi Eksisting Hidrant Kelurahan Tlogomas

Lokasi
RW 01, RW
02, RW 05
RW 06, dan
RW 07

Kondisi
Eksisting
Tidak
hydrant

Analisa
ada

Permukiman di RW 01, RW 02, RW 05, RW 06dan RW 07 yang sangat padat mengakibatkan jarak dan po
tidak teratur dan tidak tertata. Mengingat permukiman yang cukup padat di RW 01, RW 02, RW 05, RW
tersebut, maka penempatan dan jumlah hydrant harus memenuhi kebutuhan di RW 01, RW 02, RW 05, RW
Namun dari kondisi eksisting yang ada, tidak terdapat hydrant pada di RW 01, RW 02, RW 05, RW 06dan
tidak sesuai dengan SNI penempatan hydrant untuk kawasan permukiman yaitu berjarak 200 meter, dan pene
untuk kawasan komersial yang berjarak 100 meter.

Hal ini mungkin juga dipengaruhi karena kontur daerah yang termasuk tinggi, dan jarak antar bangunan yang

RW 03

1 hydrant

Terdapat satu hydrant di kawasan RW 03 tepatnya di Jalan Kanjuruhan. Letah hydrant tersebut mudah dil
oleh mobil pemadam kebakaaran. Jumlah hydrant di RW 03 tersebut sudah dapat memnuhi kebutuhan
penggunaan lahan masih didominasi oleh lahan kosong dan permukiman tidak terlalu padat. Untuk RW
pengguna air tanah sehingga untuk jaringan air dari hydrant tersebut didapatkan dari kelurahan lain yang leta
dengan RW 03 yaitu daerah Joyo Grand.

RW 04

1 hydrant

Terdapat satu hydrant yaaitu terletak di Jalan Tlogomas tepatnya di depan tandon Tlogomas. Pemenuhan ke
kebakaran untuk kawasan komersail sudah memenuhi karena terletak di tepi jalan raya. Namun, untuk kaw
masih belum terpenuhi karena letak hydrant jauh dari permukiman dan jumlah hydrant masih kurang m
kawasan permukiman.

Tidak terdapat hydrant pada RW 08 dan RW 09 walaupun pola perumahan dan permukiman telah tert
keamanan akan bahaya kebakaran masih kurang diperhatikan. Hal ini tidak sesuai dengan SNI penempata
kawasan permukiman yang berjarak 200 meter.

RW 08 dan Tidak
RW 09
hydrant

ada

4.9.2.6 Arahan Pengembangan


Berdasarkan beberapa permasalahan dan kekurangan yang masih terdapat
di Kelurahan Tlogomas Kecamatan lowokwatu, maka sektor air bersih
mendapatkan beberapa altenatif pengembangan yang akan dilakukan untuk setiap
RW. Arahan pengembangan untuk tiap RW diantaranya adalah :
1. Memasyarakatkan PDAM pada masyarakat Kelurahan Tlogomas
2. Penambahan jaringan PDAM
3. Pembangunan rumah susun di RW 03
4. Penambahan jumlah hidran pada RW-RW belum memiliki hidran, pada 20
tahun kedepan dengan beberapa pertimbangan dan proses
5. Pemanfaatan air hujan ( Rain Harvesting) untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat sehari-hari.
6. Pemeliharaan, pengecekan, serta perbaikan hidran setiap 6 bulan.

7. Pembuatan sumur-sumur komunal bagi masyarakat yang bermasalah


dengan buruknya kualitas air di beberapa RW di Kelurahan Tlogomas

Tabel 4.202
Air Bersih Pada MCK umum di Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru
Lokasi

Eksisting

RW 01,02,
03, 04, 08, 09
RW 05

Tidak terdapat MCK umum,


dan tidak memiliki potensi.
Memiliki MCK umum namun
MCK teersebut sudah tidak
dipergunakan lagi, selain
MCK umum juga terdapat
sumber air yang digunakan
untuk mengaliri RT 05 dan RT
06 serta Taman Rekreasi
Tlogomas.
Tidak terdapat MCK umum,
tetapi memiliki sumur
komunal yang dimanfaatkan
oleh 3-6 KK,

RW 06

RW 07 (RT
03)

Terdapat MCK terpadu (IPAL)


yang digunakan oleh 100 KK,

Analisis
Kualitas air pada sumber ini sudah
baik yaitu tidak berbau, tidak
berasa dan berwarna, sehingga
cukup untuk memenuhi kebutuhan
warga di RT 05, RT 06 dan Taman
Wisata Tlogomas
Kualitas air pada sumur komunal di
RW 06 ini sudah baik yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Debit air pada Sumur
komunal ini juga cukup untuk
memenuhi 3-6 KK pada Rw ini.
Kualitas MCK terpadu baik,
mengolah limbah cair dan feses

Lokasi

Eksisting

Analisis

yang pemenuhan air bersihnya


menggunakan air tanah.

diubah menjadi air, agar tidak


mencemari lingkungan dan kualitas
air
di
lingkungan
sekitar.
Pengelolaan sudah baik, karena
dipantau tenaga ahli. MCK terpadu
terawat cukup baik, keadaannya
bersih tidak menggangu lingkungan
sekitar. Penggunaan air pada MCK
terpadu ini menggunakan sumur air
tanah individu.

Tabel 4.203
Matriks Konsep Pengembangan KelurahanTlogomas Kecamatan Lowokwaru Tahun 2009
Lokasi

Potensi/ Masalah

RW 01

Masalah: beberapa
sumur yang digunakan
warga pada RW ini adalah air sumur yang
kurang baik, karena air sumurnya berwaran
keruh. Hal ini disebabkan karena jarak sumur
dan septictank berdekatan yaitu nkurang dari 8
M, selain itu daerah ini merupakan permukiman
padat penduduk

Arahan Rencana

RW 02

Masalah: Beberapa sumur milik warga di RW 02


berwarna kuning dan berbau. Hal ini disebabkan
karena jarak sumur dan septictank berdekatan
yaitu nkurang dari 8 M. selain itu daerah ini
merupakan permukiman padat penduduk

Pembuatan sumur komunal yang bisa digunakan


oleh 3-6 KK hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kerusakan
kualitas air yang
dikarenakan jarak antar sumur dengan septictank
yang berdekatan dan tidak sesuai dengan standar,
serta untuk mengurangi kepadatan lahan yang
digunakan untuk sumur pribadi.
Arahan rencana untuk RW 01 adalah dengan
menyarankan
warga
yang
pendapatannya
berkecukupan untuk menggunakan air dari
PDAM, melalui sosialisasi ke masyarakat karena
penggunaan PDAM dapat mengurangi penurunan
pada permukaan air tanah. Selain itu kualitas air
yang baik yang sesuai standar air bersih yaitu,
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 01
yang berada pada jalan utama.
Pembuatan sumur komunal yang bisa digunakan
oleh 3-6 KK hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kerusakan
kualitas air yang
dikarenakan jarak antar sumur dengan septictank
yang berdekatan dan tidak sesuai dengan standar,
serta untuk mengurangi kepadatan lahan yang
digunakan untuk sumur pribadi.
Arahan rencana untuk RW 02 adalah dengan
menyarankan
warga
yang
pendapatannya

Lokasi

Potensi/ Masalah

Arahan Rencana

RW 03

Tidak terdapat masalah dan potensi pada daerah


ini

berkecukupan
untuk menggunakan air dari
PDAM, melalui sosialisasi ke masyarakat karena
penggunaan PDAM dapat mengurangi penurunan
pada permukaan air tanah. Selain itu kualitas air
yang baik yang sesuai standar air bersih yaitu,
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 02
yang berada pada jalan utama.
Arahan rencana untuk RW 03 ini yaitu dibuatnya
rumah susun, karena di RW 3 masih terdapat lahan
kosong yang dapat dimanfaatkan untuk dibuatkan
rumah susun. Untuk arahan penggunaan air
bersih, rencana pembuatan rumah susun ini akan
dibangun beberapa septic tank komunal, dan
sumur komunal untuk memenuhi kebutuhan air
bersihnya dan dibuat jarak untuk menghindari
penurunan kualitas air, dan jika ketersediaan
masih cukup akan dibangun rain harvesting
sederhana dengan menaruh bak-bak penampungan
pada saat hujan kedua,sehingga dapat mengurangi
penggunaan air bersih yang berasal dari sumur
komunal serta juga menghemat biaya dan juga
dapat mengurangi penurunan air bersih karena
sebagian kecil kebutuhan air bersih bisa dipenuhi
dengan air hujan yang sudah diendapkan
sebelumnya.
Pemeliharaan, pengecekan
dan perbaikan
kebocoran pada hidran yang telah ada di RW 03
dalam jangka setiap 6 bulan, hal ini dilakukan agar
hidran bisa tetap terjaga pemeliharaannnya serta
dapat digunakan bila sewaktu-waktu terjadi

Lokasi

Potensi/ Masalah

Arahan Rencana

RW 04

99% warga RW 04 telah menggunakan PDAM,


hanay 1% saja warga yang menggunakan air
tanah, namun permasalahan yang timbul disini
yaitu debit air yang menurun pada pagi dan sore
hari disebabkan oleh
tingkat akumulasi
kebutuhan domestik akan air yang meningkat.
Pada rentang waktu ini, warga mulai beraktivitas
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti mandi, memasak, dan mencuci secara
bersamaan sehingga debit air mengalami
penurunan. Pada saat normal rata-rata debit air
0,099 l/det, sedangkan pada saat peak hour ratarata debit air 0,097 l/det.

kebakaran di RW ini.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 03
yang berada pada jalan utama.
Arahan rencana untuk RW 04 adalah dengan
menyarankan warga yang belum menggunakan
PDAM, agar dapat berpindah ke PDAM denga
penambahan jaringan PDAM, karena penggunaan
PDAM dapat mengurangi penurunan
pada
permukaan air tanah. Selain itu kualitas air yang
baik yang sesuai standar air bersih yaitu, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
Arahan rencana lain untuk mengatasi masalah ini
yaitu mensosialisasikan penghematan
dan
pengefisien kan air bersih yang beasal dari PDAM
hal ini agar pada saat jam sibuk ( Peak Hour)
tidak terjadi lagi penurunan debit air
Pembuatan rain harvesting sederhana dengan
menaruh bak-bak penampungan pada saat hujan
kedua,sehingga dapat mengurangi penggunaan air
bersih yang berasal dari PDAM serta juga
menghemat biaya.
Pemeliharaan, pengecekan
dan perbaikan
kebocoran pada hidran yang telah ada di RW 04
dalam jangka setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar
hidran bisa tetap terjaga pemeliharaannnya serta
dapat digunakan bila sewaktu-waktu terjadi
kebakaran pada RW ini. Hidran ini juga terletak di
jalan Raya Tlogomas sehingga, pengambilan air
dari hidran ini sangat memungkinkan.

Lokasi

Potensi/ Masalah

RW 05

Potensi :terdapat sumber air. Sumber air


dialirkan melalui pipa yang di alirkan pada MCK
umum yang terdapat pada RW 05. Sumber air di
RW 05 dialirkan ke RT 05 dan 06 juga dialirkan
ke Taman Wisata Tlogomas.
Masalah: status kepemilikan dari sumber ini
adalah milik pribadi, sehingga terdapat monopoli
penggunaan sumber air.

Arahan Rencana

RW 06

Potensi :Terdapat sumur komunal di RW 06 RT


03. Rata-rata 1 sumur digunakan untuk 3 sampai
6 KK. Kualitas sumur komunal di RW tersebut
sudah memenuhi standar yaitu tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau. Pemenuhan
kebutuhan air bersih dengan sumur komunal
dirasa warga cukup dan tidak mengalami
masalah

Arahan rencana untuk RW 05 adalah dengan


menyarankan
warga
yang
pendapatan
berkecukupan
untuk menggunakan air dari
PDAM, melalui sosialisasi ke masyarakat karena
penggunaan PDAM dapat mengurangi penurunan
pada permukaan air tanah. Selain itu kualitas air
yang baik yang sesuai standar air bersih yaitu,
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Pembuatan sumur komunal yang bisa digunakan
oleh 3-6 KK hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kerusakan
kualitas air yang
dikarenakan jarak antar sumur dengan septictank
yang berdekatan dan tidak sesuai dengan standar,
serta untuk mengurangi kepadatan lahan yang
digunakan untuk sumur pribadi.
Pemanfaatan sumber air yang terdapat di RW 05
ini bisa digunakan sebagai sumber pemasukan
warga, selain bisa digunakan untuk mengaliri
kebutuhan air bersih di beberapa RT, juga bisa
digunakan sebagai pemasukan yaitu perluasan
usaha sehingga warga sekitar bisa terlibat dengan
usaha yang berhubungan dengan sumber air
tersebut.
Arahan rencana untuk RW 06 adalah dengan
menyarankan
warga
yang
pendapatan
berkecukupan
untuk menggunakan air dari
PDAM, melalui sosialisasi ke masyarakat karena
penggunaan PDAM dapat mengurangi penurunan
pada permukaan air tanah. Selain itu kualitas air
yang baik yang sesuai standar air bersih yaitu,

Lokasi

Potensi/ Masalah

Arahan Rencana

RW 07

Potensi : MCK terpadu ( IPAL) terdapat di RW 7


RT 03 yang melayani 100 KK.

RW 08

Tidak terdapat potensi dan masalah pada RW 08.


Pada RW 08 sebanyak 64% warga RW 08
menggunakan
PDAM
untuk
memenuhi
kebutuhan air bersihnya setiap mhari

tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.


Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 06
yang berada pada jalan utama.
Arahan rencana untuk RW 07 adalah dengan
menyarankan
warga
yang
pendapatan
berkecukupan
untuk menggunakan air dari
PDAM, melalui sosialisasi ke masyarakat karena
penggunaan PDAM dapat mengurangi penurunan
pada permukaan air tanah. Selain itu kualitas air
yang baik yang sesuai standar air bersih yaitu,
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Jika memungkinkan pembuatan MCK terpadu di
RT-RT lain pada RW 07 ini, sehingga dapat
meminimalisisir kerusakan kualitas air, dengan
pengawasan dan pemberdayaan dari orang-orang
yang sudah berpengalaman.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 07
yang berada pada jalan utama.
Arahan rencana untuk RW 08 yaitu untuk
perumahan baru atau pembuatan rumah baru
diwajibkan untuk menmggunakan PDAM, selain
kualitas air yang bagus, juga dapat mengurangi
penurunan permukaan air tanah.
Arahan rencana untuk RW 04 adalah dengan
menyarankan warga yang belum menggunakan
PDAM, agar dapat berpindah ke PDAM denga
penambahan jaringan PDAM, karena penggunaan
PDAM dapat mengurangi penurunan
pada
permukaan air tanah. Selain itu kualitas air yang

Lokasi

Potensi/ Masalah

Arahan Rencana

RW 09

Tidak terdapat potensi dan masalah pada RW 09.


Pada RW 09 sebanyak 73% warga RW 09
menggunakan
PDAM
untuk
memenuhi
kebutuhan air bersihnya setiap mhari

baik yang sesuai standar air bersih yaitu, tidak


berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 08
yang berada pada jalan utama.
Arahan rencana untuk RW 09 yaitu untuk
perumahan baru atau pembuatan rumah baru
diwajibkan untuk menggunakan PDAM, selain
kualitas air yang bagus, juga dapat mengurangi
penurunan permukaan air tanah.
Arahan rencana untuk RW 09 adalah dengan
menyarankan warga yang belum menggunakan
PDAM, agar dapat berpindah ke PDAM denga
penambahan jaringan PDAM, karena penggunaan
PDAM dapat mengurangi penurunan
pada
permukaan air tanah. Selain itu kualitas air yang
baik yang sesuai standar air bersih yaitu, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Penambahan jaringan PDAM, pada derah RW 09
yang berada pada jalan utama.

Tabel 4.204
Arahan Rencana Peletakan Hydrant pada Kelurahan Tlogomas
Lokasi
RW 01

Alamat
Jl. Tlogo Indah

Arahan Rencana
Peletakan satu buah hydrant pada jalan
Tlogo Indah dilakukan karena pada jalan ini
dilalui oleh pipa 8 selain itu, jalan ini
merupakan jalan yang dekat dengan
kawasan
komersial
dan
kawasan
permukiman.

RW 02

Jl. Tlogo Indah

Rencana penempatan satu buah hydran pada


jalan ini dilakukan karena berada pada jalan
utama Kelurahan Tlogomas dan dilalui oleh
pipa 8.

Rencana peletakkan hidran


Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah
ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019: dilakukan Pemeliharaan, pengecekan
dan
perbaikan kebocoran pada hidran setiap 6 bulan,hal ini
dilakukan agar hidran bisa tetap terjaga pemeliharaannnya
serta dapat digunakan bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran
pada RW ini.
Tahun 2024:
Tahun 2029:
Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah
ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.

Lokasi

Alamat

Arahan Rencana

RW 03

Tidak ada arahan rencana penambahan


hydran pada RW 3 karena telah terdapat
satu hydran dan kawasan ini merupakan
kawasan yang dilalui oleh Sungai Metro
sehingga jika terjadi kebakaran dapat
mengambil air dari sungai tersebut, 99%
warag RW 03 merupakan pengguna air
tanah, hanya 1% warga yang menggunakan
PDAM dan mendapat jaringan PDAM dari
Joyo Grand

RW 04

Jl Tata Surya

Rencana penempatan satu buah hidran pada


jalan Tata Surya dilakukan karena jalan
tersebut dilalui oleh pipa 4,dan
merupakan kawasan perumahan.

RW 05

Jl. Baiduri
Pandan

Rencana penempatan satu buah hidran pada


jalan ini dilakukan karena jalan tersebut
dilalui oleh pipa 4 dan jalan ini terletak di
tengah-tengah permukiman padat penduduk.

Rencana peletakkan hidran


Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran pada hidran yang


telah ada di RW 04 dalam jangka setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar
hidran bisa tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini. Hidran ini juga terletak
di jalan Raya Tlogomas sehingga, pengambilan air dari hidran ini sangat
memungkinkan.
Tahun 2019:
Tahun 2024:
Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa

Lokasi

RW 06

RW 07

RW 08

Alamat

Jl.Raya
Tlogomas

Perumahan
Bukit Cemara
Tujuh

Jl. Permata

Arahan Rencana

Rencana penempatan satu buah hidran pada


jalan Tlogomas dilakukan karena dilalui
oleh pipa 10, serta peletakan ini berada
dipinggir jalan utama tlogomas.

Rencana penempatan satu buah hidran pada


jalan tersebut dilakukan karena jalan
tersebut dilalui oleh pipa 8.

Rencana penempatan satu buah hidran pada

Rencana peletakkan hidran


tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah

Lokasi

RW 09

Alamat
Tlogomas
Agung

Jalan masuk
perumahan
Bukit HIjau
dan Permata
Hijau

Arahan Rencana
jalan tersebut dilakukan karena jalan
tersebut dilalui oleh pipa 4 dan jalan ini
terletak di tengah-tengah permahan.

Rencana penempatan satu buah hidran pada


jalan tersebut dilakukan karena jalan
tersebut dilalui oleh pipa 4 dan akses
jalan ini mudah menuju ke rumah-rumah
warga, dan juga merupakan kawasan
perumahan.

Rencana peletakkan hidran


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

Tahun 2014: Rencanya hidran ini akan diletakkan pada daerah


ini pada tahun 2014 karena melihat beberapa lasan dan kondisi
daerah tersebut.setelah itu pada tahun-tahun selanjutnya
dilakukan Pemeliharaan, pengecekan dan perbaikan kebocoran
pada hidran setiap 6 bulan,hal ini dilakukan agar hidran bisa
tetap terjaga pemeliharaannnya serta dapat digunakan bila
sewaktu-waktu terjadi kebakaran pada RW ini.
Tahun 2019:
Tahun 2024:

Tahun 2029:

9.2.7 Rain Harvesting


A. Pengertian
Rain harvesting secara bahasa dapat diartikan sebagai pemanenan air
hujan. Secara lebih jauh, proses ini merupakan mekanisme penampungan
air hujan untuk digunakan selama musim kemarau.
B. Fungsi
Fungsi utama dari rain harvesting yaitu sebagai langkah optimalisasi
sumber daya air untuk digunakan seefisien mungkin dalam memenuhi
kebutuhan air. Program ini akan sangat berguna bagi daerah yang sering
mengalami musim kemarau panjang.
C. MEKANISME
Proses pembuatan rain harvesting menggunakan sistem pangaliran melalui
atap rumah. Air hujan yang ditangkap melalui atap rumah kemudian
dialirkan menuju bak penampungan, yang besarnya disesuaikan dengan
kebutuhan. Bentuk penampungan air dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: (1)
Tank penampungan air di atas permukaan, biasanya digunakan untuk
mengumpulkan air dari atap gedung, (2) Reservoir tangki bawah
permukaan, dan (3) Dam atau penampungan air (reservoir).

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan


konstruksi penampungan air: suatu wadah untuk jumlah yang diperlukan,
jenis dan ukuran daerah tangkapan (DAS); jumlah dan distribusi curah
hujan, jenis tanah, ketersediaan dana, kemampuan teknis dan pengalaman,
dan ketersediaan sumber daya air. Untuk menghitung kapasitas maksimum
penyimpanan wadah, dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah
kumulatif air yang dapat dipanen dengan jumlah kumulatif air yang
dibutuhkan. Perbedaan terbesar antara jumlah kumulatif air dapat dipanen
dengan jumlah kumulatif air yang dibutuhkan untuk menunjukkan
kapasitas penyimpanan yang diperlukan.

Gambar 4.75
Penampang Melintang Rain Harvesting
D. KAITANNYA DENGAN AIR BERSIH
Sejalan dengan masalah penyediaan air bersih di daerah perkotaan yang
semakin langka dan mahal, sistem rain harvesting dapat menjadi alternatif
yang baik. Pada umumnya, air yang dikumpulkan dapat digunakan untuk
minum, memasak, dan untuk irigasi dalam skala rumah tangga. Sistem ini
telah sangat lazim diterapkan di negara-negara yang sangat rentan
terhadap kekeringan seperti di Afrika, India, Sri Lanka, Iran, Cina, dan di
beberapa negara Asia Tenggara.

Sumber: http://www.rainwaterconnection.com/rainwater_harvesting/basic_components.htm

Gambar 4.76
Rainwater Harvesting System Schematic

Potensi jumlah air yang dapat dipanen (panen air potensial) dapat
diketahui

melalui

perhitungan

sederhana,

sebagai

berikut:

Jumlah air yang dapat dipanen = luas x curah hujan x koefisien


limpasan
Jadi, untuk daerah tangkapan air hujan dengan luas 200 m2 , dan
curah hujan tahunan 500 mm, maka jumlah air yang dapat dipanen :
Dengan luas = 200 m2 dan jumlah curah hujan = 500 mm, volume air
hujan yang jatuh di kawasan = 20.000 dm2 x 5 dm = 100.000 liter
Dengan asumsi hanya 80% dari total curah hujan yang dapat dipanen,
maka volume yang dapat dipanen = 100.000 x 0.8 = 80.000 liter / tahun.
Contoh Kasus Rumah sakit kecil di daerah Tanzania, memiliki:
7 orang staf dengan konsumsi air 45 l / hari, jumlah pasien yang
mengkonsumsi 40 orang dengan 10 l / hari, sehingga total kebutuhan
untukmencapai:
(7x 45 l / hari) + (40 x 10 l / hari) = 715 l / hari atau 21:45 m3 / bulan
Ukuran atap bangunan: 190 m2, koefisien limpasan: 0.9, curah hujan
tahunan 1056 mm, sehingga jumlah air yang dapat ditampung mencapai:

1056 x 190 x 0.9 = 180,58 m3/tahun = 0,4947 m3/hari = 15m3/bulan = 495


l / hari
Dengan demikian kebutuhan air di rumah sakit hanya dapat terpenuhi jika
kebutuhan maksimum mencapai 495 l / hari atau 15:05 m3/bulan.
Idealnya, perhitungan kebutuhan maksimum asumsi yang dibuat pada
musim hujan dimulai pada bulan Oktober dan tempat penampungan itu
kosong pada bulan September.
Intensitas air hujan yang turun di Indonesia sangat tinggi, hal tersebut
sangat mendukung apabila masyarakat mau untuk memanfaatkan sistem rain
harvesting. Hal tersebut bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah yang
muncul di Kelurahan Tlogomas seperti

masih terdapat warga yang belum

mendapatkan pelayanan dari PDAM, masalah air sumur yang kualitasnya sangat
buruk (berwarana dan berbau), masalah tingkat perekonomian warga (biaya
pemasangan dan per bulan PDAM yang mahal). Berbagai masalah tersebut dapat
diminimalisir dengan penggunaan sistem rain harvesting. Sistem tersebut lebih
tepat jika tidak hanya digunakan untuk 1 rumah saja, namun digunakan secara
komunal yang melayani hingga 10 rumah.
Berdasarkan analisis kebutuhan air domestik, penduduk Kota Malang
memerlukan air sebanyak 170 ltr jiwa. Kebutuhan air tersebut bisa dipenuhi tidak
hanya dari jasa PDAM saja, namun sangat bisa dipenuhi dari pemanfaatan air
hujan. Kebutuhan yang bisa terpenuhi dari pemanfaatan air hujan sederhana
adalah kebutuhan cuci dan kakus saja. Berdasarkan penelitian, kebutuhan untuk
WC memerlukan konsumsi air sebesar 22 persen (37,4 ltr) dari kebutuhan air
domestik warga Kota Malang. Apabila memang pemanfaatan air hujan sederhana
benar berjalan, maka berdasarkan penelitian, pemanfaatan air hujan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 29 persen (49,3 ltr) .(Yatte Miyo, 2009)
Sangat mungkin air hujan difungsikan untuk memenuhi kebutuhan cuci dan
kakus. Hal tersebut tentunya bisa mengurangi beban perokonomian warga
masyarakat.
4.9.2.8 Biopori
Biopori dibuat karena terdapat permasalahan yang terjadi, seperti di
Kelurahan Tlogomas yang semakin sempitnya lahan karena padatnya permukiman

ataupun sector informal. Tujuan dalam pembuatan biopori adalah untuk cadangan
air tanah, dapat dikatakan bahwa biopori bisa digunakan sebagai pengganti smur
resapan yang hanya memerlukan sedikit lahan. Sehingga pembangunan ini cocok
untuk daerah permukiman yang padat. Untuk penempatan lubang biopori
direncanakan akan dibuat di perumahan. Karena lubang biopori ini tidak
membutuhkan lahan yang besar dan biaya yang tidak mahal dalam pembuatannya.
Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan

ramah

lingkungan. Pembuatannya yaitu dengan membuat lubang vertical ke dalam tanah


yang selanjutnya diisi dengan bahan-bahan organic. Bahan organic ini nantinya
akan dijadikan sebagai sumber energy bagi organism yang hidup di dalam tanah
sehingga mereka akan mengalami peningkatan. Meningkatnya aktifitas mereka
maka akan semakin banyak biopori yang nantinya akan terbentuk.

Dengan

adanya aktivitas fauna di dalam tanah yang terdapat pada lubang resapan maka
biopori itu sendiri akan terbentuk dan terpelihara dengan baik.
Berikut adalah beberapa manfaat dan keunggulan Lubang Resapan
Biopori (LRB) ;

meningkatkan daya resapan air,


memelihara cadangan air tanah,
menghambat intrusi air laut,
mengubah sampah organik menjadi kompos,
mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan),
meningkatkan kesuburan tanah,
menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah,
memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan
mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti

penyakit demam berdarah dan malaria,


mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan

pencemaran udara dan perairan,


serta mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan,
mencegah terjadi keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah.

Lokasi-lokasi yang bisa digunakan sebagai temapt pembuatan biopori


adalah sebagai berikut:

1. pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dan
sebagainya
2.

di sekeliling pohon

3.

pada tanah kosong antar tanaman/ batas tanaman

4.9.2.9 Sumur Resapan


Arahan rencana sumur resapan di Kelurahan Tlogomas dibuat berdasarkan
pada masalah terjadinya genangan yang terjadi saat datangnya musim hujan.
Adanya sumur resapan ini dimaksudkan agar limpasan air hujan yang jatuh dari
atap bangunan dapat ditampung ke dalam tanah. Air limpasan hujan tersebut
ditampung di suatu sistem resapan agar air limpasan hujan tersebut dapat terserap
oleh sumur resapan dan tidak langsung mengalir ke sungai. Dengan adanya
tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap kedalam
tanah sehingga pengisian tanah menjadi optimal.
Sumur resapan merupakan sumur kosong dengan kapasitas
tampungan yang cukup besar sebelum air meresap ke dalam tanah. Selain untuk
meningkatkan kapasitas air tanah, sumur resapan juga berfungsi untuk
menampung air limpasan air hujan berlebih yang dapat mengakibatkan banjir.
Biaya dalam hal sumur resapan ini tidak terlalu tinggi sehingga sumur resapan ini
dapat digunakan oleh setiap rumah. Pembuatan sumur resapan ini bertujuan untuk
menampung kelebihan limpasan air hujan ke dalam tanah yang arah alirannya
berlawanan dengan sumur pompa.

Gambar 4.78
Skema Sumur Resapan

Gambar 4.79
Salah Satu Contoh Konstruksi Sumur Resapan
Dari analisa yang sudah dilakukan, untuk peletakan sumur resapan
pada pada tingkat perumahan umumnya dapaat dilakukan di kawasankawasan yang memiliki tinkat kepadan rendah dan sedang. Lokasilokasi yang dapat dibuat di wilayah RW 03, RW 07, RW 5, RW dan RW
04 sedangkan untuk daerah dengan kepadatan tinggi pembuatan sumur
resapan dapat dilakkan di bagian-bagian samping kiri dan kanan jalan.

Você também pode gostar