Você está na página 1de 3

1.

2 Analisa Data
1. Prinsip kerja transistor
Transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan yang di
satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan
dikuatkan melalui kolektor. Selain digunakan untuk penguat transistor bisa juga digunakan
sebagai saklar.digunakan untuk penguat transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya
dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik
jenuh.Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar
tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar
terbuka.Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa digunakan sebagai gerbang atau yang
sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu Transistor Transistor Logic.
2.

Prinsip kerja LDR

Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis / jalur melengkung yang menyerupai
bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap
pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR dapat dilihat pada
gambar.

Pada gambar jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut
dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit.Cadmium sulphida (CdS) merupakan
bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi.
Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap
sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron

tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan
dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.
3. Aplikasi phototransistor
Sebagian besar dari lampu-lampu ini terutama lampu taman dioperasikan secara manual oleh
seorang operator. Kadang kalau operator lupa atau terlambat untuk menyalakan atau mematikan
lampu tersebut dan hal ini dapat menyebabkan pemborosan energi listrik. Peralatan yang dapat
mengatur intensitas cahaya lampu dengan menggunakan teknologi mikrokontroller ( khususnya
AT89S51 dan AT89C2051 ). Data data yang diperlukan, dikumpulkan dengan melakukan
pengujian alat dan studi literature. Data tersebut dianalisa dengan teknik komperatif yaitu dengan
melakukan suatu perbandingan antara alat yang dibuat dan data-data yang didapat.Dari hasil
pengujian alat, menunjukkan bahwa alat ini sangat efektif untuk mangatur intensitas cahaya
lampu. Alat ini dapat menyalakan lampu taman secara berangsur-angsur sesuai dengan cahaya
yang diterima oleh Phototransistor. Berdasarkan uraiian diatas, kami menyimpulkan bahwa
penggunaan foto transistor pada system pengaturan ini sangat efektif jika dibandingkan dengan
sensor jenis lain, hal ini dikarenakan karakteristik dari foto transistor yang sangat sensitive
terhadap cahaya. Selain itu dengan menggunakan lampu taman dapat bekerja secara otomatis dan
akurat.
4. Prinsip kerja relay
Relay terdiri dari Coil & Contact. Prinsipnya sangat simple dan sederhana yaitu sebuah
medan magnet yang dibangkitkan oleh gulungan kawat email yang memiliki inti besi dan di beri
aliran arus listrik, medan magnet yang terbentuk tersebut digunakan untuk menarik tuas yang
berupa saklar atau kontak.Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang
contactadalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally
Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir
elay : ketikaCoil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan
menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

4.3 Gambar Percobaan


1. Mengguakan LDR

Você também pode gostar