Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
Quality health care becomes an absolute must for a health care institution, as a
special effect to the image, profits, productivity, and liability. One of the keys of the
quality of health services provided by a nurse lies in aspects of attention, empathy,
and caring. Based on preliminary studies in PKU Muhammadiyah Temanggung
Hospital, it can be concluded that the nurse caring behavior cant be said to be
optimal, although the management of the hospital has established a commitment to
quality service through its quality policy. This study aims to determine the factors
fatherly dimensions of organizational culture that influence nurses caring behavior.
The study design used was a cross sectional analytic method in 50 nurses. Analysis of
univariate and bivariate data using Pearson correlation test and Spearman, with the
result there is no relationship between the dimensions of involvement, consistency,
adjustment, and mission with the nurse caring behavior. Multivariate analysis showed
that the most influential variable on caring behavior is working lives, so that
suggestions for management of the hospital caring for inserting items into standard
nursing care and nursing performance appraisal.
Key words: Caring Behavior, Nurses, Organizational Culture
kualitas pelayanan kesehatan (Aditama, 2004;
dalam Putra, Utami dan Jem, 2012). Muhlisin dan
Ichsan (2008) mengemukakan bahwa salah satu
kunci dari kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh perawat terletak pada aspek
perhatian, empati, dan kepedulian (caring).
Keperawatan dan caring adalah sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan, dan pada dasarnya
mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas
praktek seorang perawat dilakukan dalam rangka
proses caring (McFarlane, 1976; dalam Morrison
dan Burnard, 2008). Caring adalah ideal moral
dalam keperawatan yang dapat menghasilkan
perlindungan, peningkatan, dan pemeliharaan
martabat manusia (Reilly dan Behrens-Hanna,
1991; dalam Gruendemann dan Fernsebner,
2005). Menurut Watson (2000) dalam Putra,
Utami, dan Jem (2012), perilaku caring dalam
keperawatan dapat bermanfaat membantu manusia
1. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu institusi
penyedia layanan kesehatan yang berfungsi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
perorangan secara paripurna, baik dalam bentuk
pelayanan rawat jalan, rawat inap, maupun gawat
darurat (UU No. 44 Tahun 2009). Dalam
melaksanakan fungsinya tersebut, rumah sakit
berupaya menggabungkan secara bersama-sama
semua profesi kesehatan, sarana diagnostik dan
terapi, alat-alat dan perbekalan, serta fasilitas fisik
ke dalam sistem yang terorganisasi dengan tujuan
untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi
masyarakat (Siregar, 2003).
Keperawatan merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang bertanggung
jawab atas terselenggaranya kegiatan-kegiatan
dalam upaya meningkatkan dan mempertahankan
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain analitik
dengan metode cross sectional. Dasar pemilihan
dan penggunaan metode cross sectional karena
pengumpulan data dari masing-masing variabel
dapat dilakukan pada satu titik waktu (at one
stratified
random
sampling.
Kegiatan
pengumpulan data dilakukan pada tanggal 26 Juli
hingga 2 Agustus 2014.
Analisa Univariat
Tabel 4.1
Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Masa Kerja Perawat; Juli 2014 (n = 50)
Variabel
30
Simpang
Baku
3,81
Nilai
Min.
23
Nilai
Maks.
38
5,5
4,21
18
Rerata
Median
Karakteristik Usia
30,24
7,50
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Pernikahan;
Juli 2014 (n = 50)
No
Karakteristik
Jenis Kelamin
Total
Status Pernikahan
Kategori
Frekuensi
Persentase
23
27
50
8
42
50
46 %
54 %
100%
16 %
84 %
100%
Laki-laki
Perempuan
Belum menikah
Menikah
Total
Tabel 4.3
Deskripsi Pemahaman Budaya Organisasi di Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah
Temanggung; Juli 2014 (n = 50)
Rerata
Median
Simpang
Baku
Nilai
Min.
Nilai
Maks.
Dimensi Keterlibatan
23,06
23
4,38
10
32
Dimensi Konsistensi
15,54
16
3,17
22
Dimensi Penyesuaian
14,30
14
3,18
21
Dimensi Misi
20,70
21
4,50
31
Variabel
Tabel 4.4
Deskripsi Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Temanggung; Juli
2014 (n = 50)
Variabel
Perilaku Caring Perawat
Rerata
Median
Simpang
Baku
Nilai
Min.
Nilai
Maks.
53,52
52
7,08
40
67
Tabel 4.5
Hubungan antara Karakteristik Pribadi Perawat (Usia, Masa Kerja) dengan Perilaku Caring Perawat
di Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Temanggung; Juli 2014 (n = 50)
Variabel
Karakteristik Usia
Karakteristik Masa Kerja
n
50
50
Tabel 4.6
Hubungan antara Karakteristik Pribadi Perawat (Jenis Kelamin, Status Pernikahan) dengan Perilaku
Caring Perawat di Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Temanggung; Juli 2014 (n = 50)
Variabel
Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Status Pernikahan
a. Belum Menikah
b. Menikah
* bermakna pada = 0,05
Total
p*
7
13
16
14
0
0
23
27
0,831
2
18
6
24
0
0
8
42
0,983
Tabel 4.7
Hubungan antara Dimensi Budaya Organisasi dengan Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap
RS PKU Muhammadiyah Temanggung; Juli 2014 (n = 50)
Variabel
Dimensi Keterlibatan
Dimensi Konsistensi
Dimensi Penyesuaian
Dimensi Misi
n
50
50
50
50
Tabel 4.8
Hasil Analisa Multivariat Regresi Linier
Langkah
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Variabel
Usia
Jenis Kelamin
Masa Kerja
Konstanta
Jenis Kelamin
Masa Kerja
Konstanta
Masa Kerja
Konstanta
Koefisien
-0,231
-0,905
0,933
54,908
-0,733
0,737
49,120
0,708
48,207
Koefisien Korelasi
-0,125
-0,064
0,555
-0,052
0,439
0,422
p
0,697
0,658
0,098
0,001
0,711
0,003
< 0,001
0,002
< 0,001
Pembahasan
Hubungan antara usia dengan perilaku caring
perawat
Hasil uji statistik Pearson menunjukkan terdapat
hubungan yang bermakna antara usia perawat
dengan perilaku caring perawat, dengan nilai
korelasi sebesar 0,364. Hasil tersebut menjelaskan
10
Hubungan
antara penyesuaian
dengan
perilaku caring perawat
Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara dimensi
penyesuaian dengan perilaku caring perawat. Uji
statistik Pearson antara dua variabel tersebut
diperoleh nilai p = 0,749 ( < 0,05).
Penyesuaian
merupakan
kemampuan
organisasi dalam merespon perubahan-perubahan
eksternal organisasi dengan cara melakukan
perubahan internal organisasi (Sobirin, 2007).
Keadaan tersebut merujuk pada sebuah organisasi
yang memiliki orientasi kepada pelanggan,
mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, serta
memiliki kemampuan dan pengalaman dalam
menciptakan perubahan (Fey dan Denison, 2003;
dalam Herminingsih, 2011).
Budaya yang dapat membantu organisasi
mengantisipasi dan melakukan penyesuaian
dengan perubahan lingkungan, akan diasosiakan
dengan kinerja yang baik dalam jangka waktu
yang panjang (Fey dan Denison, 2000; dalam
Doloksaribu, 2001). Budaya yang demikian ini
disebut budaya adaptif, dimana orang-orang di
dalamnya berani mengambil risiko, percaya satu
sama lain, memiliki pendekatan proaktif untuk
kelangsungan organisasi, bekerja bersama untuk
mengidentifikasi
masalah,
percaya
pada
11
Simpulan
Hasil uji statistik tidak didapatkan hubungan
antara dimensi budaya organisasi, yang meliputi
keterlibatan, konsistensi, penyesuaian, dan misi
dengan perilaku caring perawat di ruang rawat
inap RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
Terdapat hubungan yang bermakna antara usia
dan masa kerja dengan perilaku caring perawat.
Hasil uji statistik tidak didapatkan hubungan
antara jenis kelamin dan status pernikahan dengan
perilaku caring perawat di ruang rawat inap RS
PKU Muhammadiyah Temanggung.
Saran
Perlunya kebijakan untuk memasukkan item
caring perawat dalam standar asuhan keperawatan
dan penilaian kinerja perawat. Selain itu, perlu
adanya seleksi motivasi kerja bagi calon perawat
baru, serta upaya-upaya untuk menumbuhkan dan
mempertahankan motivasi kerja pada perawat
pelaksana, sehingga para perawat pelaksana dapat
menunjukkan kinerja yang baik. Manfaat lainnya
adalah perawat pelaksana menjadi lebih betah
dalam bekerja, sehingga dapat mengurangi
kemungkinan turn over perawat.
Perlunya pengaturan pola ketengaan perawat
pelaksana di ruang rawat inap sesuai dengan
kebutuhan, sehingga memungkinkan perawat
dapat menerapkan perilaku caring, bukan sematamata melaksanakan kegiatan pelayanan rutin.
5. REFERENSI
Adadiyah, M. 2009. Buku Panduan Peningkatan
Kualitas SDM RS PKU Muhammadiyah
Temanggung. Tidak dipublikasikan.
Alfian, N. 2013. Komparasi Pengaruh Kekuatan
Budaya terhadap Tingkat Profesionalisme Perawat
antara Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dengan
RSUD di Temanggung. Skripsi. Program Studi
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.
12
Ma, F., Li, J., Liang, H., Bai, Y., Song, J. 2014.
Baccalaureate Nursing Students Perspectives on
Learning About Caring In China: a Qualitative
Descriptive Study. BMC Medical Educational
Journal.
13
14