Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Batasan
Vulgaris
merupakan
suatu
Acne
peradangan
kronis
dari
folikel
pilosebasea
yang
ditandai
dengan
adanya komedo, papula, kista dan
pustule pada daerah-daerah predileksi
(pada muka, bahu, bagian atas dari
ekstremitas
superior,
dada
dan
punggung).
Patofisiologi/Etiologi
Acne Vulgaris mulai timbul pada masa pubertas,
pada wanita antara 14-17 th, dan pria antara
16-19 th.
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi
terdapat 4 hal yang ada hubungannya dengan
patofisiologi dari acne vulgaris.
Kenaikan ekskresi dari sebum. Hal ini mungkin
disebabkan karena konversi dari hormone
testosterone ke bentuk yang lebih aktif 5 alfa
dihidrotestosteron.
Hiperkeratinisasi dari saluran pilosebasea
Proliferasi dari kuman proprinibakterium acnes.
Adanya peradangan yang disebabkan karena
dihasilkannya factor-faktor kemotaktik,
protease dan aktivasi dari komplemen.
Gejala Klinik
Lesi utama adalah komedo, dan jika terdapat
peradangan terlihat adanya papula, pustule dan
kista, nodul dan kista. Lokais terutama terdapat
pada muka, dada dan punggung. Lesi yang
meradang terutama bentuk nodulo-kistik dapat
terasa gatal dan nyeri tekan yang bila pecah
dapat mengeluarkan pus.
Klasifikasi akne (menurut Plewig & Kligman) :
akne komedonal ; terdidi dari komedo terbuka
maupun tertutup.
Akne papulopustuler : lesi terdiri dari campuran
lesi meradang dan komedo.
Akne konglobata/akne berat lainnya.
Cara pemeriksaan
Ditemukannya komedo tertutup & terbuka,
papula, pustule, nodul dan kista pada
daerah-daerah predileksi yang
mempunyai banyak kelenjar lemak.
Penatalaksanaan / pengobatan
Tujuan pengobatan akne adalah untuk
mencegah timbulnya sikatrik dan
mengurangi frekuensi serta hebatnya
eksaserbasi.
Akne papulo-pustuler :
Pengelupas kulit : bensoil peroksida,
tretinoin & asam salisilat
Antibiotika topical : klindamisin 1% atau
eritromicin 2 %.
Akne konglobata / akne berat lainnya :
Kortikosteroid oral : prednisone 10 mg/hari
selama 2-3 mg.
Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan intergritas kulit b.d lesi dan
respons peradangan.
Pruritus b.d erupsi dermal
Risiko terhadap kerusakan interaksi social
b.d ketakutan akan keadaan yang
memalukan dan reaksi negative dari orang
lain.
Risiko terhadap gangguan konsep diri b.d
penampilan dan respon orang lain.
Risiko terhadap ketidakefektifan
penatalaksanaan program terapeutik b.d
ketidakcukupan pengetahuan akan kondisi,
bahan topical dan kontra indikasi.
2.
-