Você está na página 1de 25

Laporan Kerja Praktik

PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Tanur Busur Listrik (Electric
Arc Furnace)
III.1.1

Definisi

Tanur

Busur

Listrik atau Electric Arc furnance (EAF)


Adalah peralatan / alat yang digunakan
untuk proses pembuatan logam / peleburan
logam, dimana besi bekas dipanaskan dan
dicairkan dengan busur listrik yang berasal
dari elektroda ke besi bekas di dalam tanur.

Gambar 3.1. Tanur Busur Listrik

(sumber: http://www.indsolint.com/images/electric-arc.jpg)
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

30

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

III.1.2. Pendahuluan
Ada dua macam arus listrik yang bisa
digunakan dalam proses peleburan dengan
EAF, yaitu arus searah (direct current) dan
arus bolak balik (alternating current). Dan
yang

biasa

digunakan

dalam

proses

peleburan adalah arus bolak-balik dengan 3


fase menggunakan elektroda grafit.
Salah satu kelebihan EAF dari basic
oxygen furnance adalah kemampuan EAF
untuk mengolah scrap menjadi 100 % baja
cair. Menurut survei sebanyak 33% dari
produksi baja kasar (crude steel) diproduksi
menggunakan Tanur Busur Listrik (EAF).
Sedangkan kapasitas porduksi dari EAF bisa
mencapai 400 ton. Kelebihan lain dari EAF
ini adalah energi yang dikeluarkan busur
listrik terhadap logam bahan baku sangant
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

31

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

besar, menyebabkan terjadinya okisdasi


besar pada logam cair. Hal ini menyebabkan
karbon yang terkandung di dalam logam
bahan baku teroksidasi sehingga kadar
karbon dalam logam tersebut menjadi
berkurang. Bentuk fisik dari dapur (EAF) ini
cukup rendah sehingga dalam hal pengisian
bahan bakunya pun sangat mudah. Dalam
hal pengoperasiannya pun EAF juga tidak
terlalu sulit karena hanya memerlukan
beberapa orang operator yang memantau
proses peleburan dan penggunaan listrik
pada dapur tersebut.
III.1.3. Deskripsi
Struktur dari Tanur busur listrik adalah
Tungku oval (bagian bawah), dinding tanur
yang berbentuk selinder, dan tutup tanur
yang bisa bergerak menutup dan membuka
untuk proses pengisian. Pada tutup tanur
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

32

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

terdapat 3 buah lubang yang merupakan


dudukan elektroda grafit, yang terdiri dari
mekanisme penjepit elektroda. Sedangkan
elektroda tidak bertopang pada tutup tanur
melainkan bertopang pada rangka tersendiri
dan rangka tersebut memiliki mekanisme
pengangkat

dan

untuk

menurunkan

elektroda pada posisi posisi yang dapat


diatur pada waktu pengoperasian. Untuk
mengurangi rugi kalor (heat loses) pada
tutup tanur, maka tutup tanur dilapis dengan
isolator panas.
Pada dinding pelindung tanur terdapat
batu tahan api sebagai isolator panas bagian
dalam yang dihasilkan tanur tersbut. Pada
dinding tanur ini tidak diperlukan lagi lining
karena

pada

bersentuhan

bagian
dengan

ini
cairan.

tidak

lagi

Sedangkan

kotruksi luar dari dinding di tutupi oleh


pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

33

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

dinding bagian luar ini juga terdapat sistem


pendingin yang menggunakan fluida air
sebagai media pendinginan.
Pada bagian tungku oval (spherical
hearth) terdapat 3 lapisan yaitu lapisan
lining kemudian lapisan batu tahan api dan
sebagai kontruksi bagian luar digunakan
pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada
bagian ini juga terdapat tapping spout atau
yang lebih dikenal dengan istilah saluran
penuangan, yang digunakan untuk proses
penungan cairan yang akan di cetak atau
diatur komposisinya di ladle furnance. Pada
bagian yang berhadapan dengan tapping
spout adalah slaging door atau yang lebih
dikenal dengan pintu slag, yang digunakan
untuk mengeluarkan slag. Untuk mengatur
posisi penuangan dan pengeluaran slag,
terdapat mekanisme pada dasar bagian luar

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

34

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

tanur yang berbentuk roda gigi berpasangan


yang digerakkan oleh screw bar.
Banyak

tipe

dapur

listrik

yang

digunakan, tetapi secara praktek hanya tipe


berikut yang digunakan dalam industry
pembuatan baja :

AC direct-arc electric furnace (dapur busur

listrik arus bolak balik)


DC direct-arc electric furnace (dapur busur

listrik arus searah )


Induction electric furnace (dapur induksi)
Pada dapur busur listrik arus bolak
balik, arus melewati suatu elektroda turun
ke bahan logam melalui suatu busur listrik,
kemudian arus tersebut dari bahan logam
mengalir keatas melalui busur listrik melalui
busur listrik menuju elektroda lainnya.
Untuk peleburan baja dapat dilakukan arus
satu,

dua

atau

tiga

fasa.

Umumnya

digunakan arus 3 fasa. Dalam dapur listrik


arus searah, arus listrik melewati satu
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

35

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

elektroda turun kebahan yang akan dilebur


melelui

busur

listrik,

yang

kemudian

mengalir menuju elektroda pasangannya


yang berada dibawah dapur.
Dapur listrik ini dikembangkan oleh
Dr. Paul Heroult ( USA ). Dapur busur
listrik Heroult yang pertama dibuat untuk
memproduksi baja, dibangun oleh Halcomb
steel company di Syracuse, New York pada
tahun 1906.
Pada

dapur

induksi,

arus

listrik

diinduksikan kedalam baja dengan osilasi


medan magnet. Berdasarkan frekwensinya,
dapur

induksi

dikelompokkan

sebagai

berikut:

Dapur

induksi

frekwensi

rendah.

Menggunakan prinsip trafo, dimana bahan


logam yang akan dilebur bertindak sebagai
kumparan

sekunder,

sedang

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

gulungan

Page

36

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

dengan inti besi bertindak sebagai kumparan


primer.

Dapur induksi frekwensi medium atau


tinggi. Arus dengan frekwensi mediumatau
tinggi dilewatkan kumparan yang meliliti
bejana ( crucible ) yang berisi bahan logam
yang akan dilebur.
Dapur listrik dapat digunakan untuk
pembuatan baja, baik dengan proses asam
maupun basa. Hampir semua dapur listrik
yang digunakan untuk melayani produksi
ingot baja, baja cetak kontinya dan industry
pengecoran saat ini menggunakan pelapis
bata tahan api basa. Dapur listrik dapat
digunakan

untuk

memproduksi

hampir

semua jenis baja. Untuk kapasitas dibawah


1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih
ekonomis

digunakan

kombinasi blast
oxygen steel

daripada

furnace dan

making basa.

Hal

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

proses
tersebut

Page

37

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

khususnya berlaku pada daerah dimana


tersedia banyak scrap dan harga tenaga
listrik yang murah. Dapur listrik lebih
fleksibel untuk melayani operasi produksi
yang intermittent (misal, akibat permintaan
pasar

yang

fluktuatif).

Dapur

listrik

mempunyai keterbatasan antara lain sebagai


berikut :

Tidak mampu memproduksi baja dengan


kandungan unsure residual rendah dari scrap
yang mempunyai unsure residual yang
tinggi.

Satu dapur listrik tidak dapat melayani


secara kontinyu dan berurutan satu mesin
cetak kontinyu ( minimum diperlukan 2
dapur listrik )

Dapur listrik tidak ekonomis digunakan


untuk produksi melebihi 1.500.000 ton
baja/tahun, pada satu daerah.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

38

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Kandungan

nitrogen

dalam

baja

biasanya dua kali lebih tinggi daripada baja


yang dihasilkan oleh proses oxygen steel
making, baik basa maupun asam.
III.1.4. Tanur Busur Api
Tanur ini digunakan untuk proses
peleburan, pemurnian dan untuk proses
penahanan cairan logam pada temperatur
tertentu
biasanya

(holding

furnace).

memiliki

Tanur

kapasitas

ini

untuk

menampung cairan logam sebanyak 5 25


ton. Keuntungan dari penggunaan tanur
busur api adalah:

busur api yang terbentuk merupakan sumber


panas tanpa resiko terkena kontaminasi,
sehingga kemurnian cairan logam dapat
terjaga.

penggunan panas dapat dikendalikan dengan


mudah
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

39

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

efisiensi panas sangat baik sekitar 70%,


disamping muncul biaya yang tinggi akibat
kebutuhan listrik merupakan kerugian dari
penggunaan tanur jenis ini.

lapisan udara diatas cairan logam mudah


untuk dikendalikan

kehilangan (losses) bahan paduan seperti


crom, nikel, dan tungsten yang rendah.
Material logam dapat mencair karena
adanya elektroda yang dihubungkan dengan
rangkaian listrik (electrical circuit) yang
akan membentuk suatu busur api yang akan
mencairkan logam. Electric arc-furnace
menggunakan tiga buah elektrode yaitu
sesuai dengan jumlah phase dari aliran
listrik yang digunakan. Arus yang digunakan
adalah arus bolak-balik 3 phase ( 3
alternating current). Pada electric arcfurnace ini bahan isian akan dipanaskan dan

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

40

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

dicairkan oleh adanya radiasi dari busur


listrik (electric arc) yang terjadi antara
electrode-electrode yang digunakan. Pada
instalasi electric arc furnace ini digunakan
step-down

transformer

yang

berguna

menurunkan tegangan (voltage) aliran listrik


yang

tinggi

yang

akan

digunakan

memanaskan dan mencairkan bahan isian.


Tanur busur api memiliki lapisan baja
berbentuk

silinder

berbentuk

lengkung

dengan
atau

landasan

datar

yang

ditopang rol penahan yang memungkinkan


tanur untuk dimiringkan. Sebagai gambaran,
tanur busur api yang memiliki kapasitas 10
ton memiliki diameter luar sebesar 3 meter,
diameter dalam bahan tahan api sebesar 2,4
meter, tinggi 2,25 meter dan memiliki
lapisan baja setebal 25 mm , sedangkan
power input sebesar 850 kva sampai dengan
30.000 kva.
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

41

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

III.1.5. Prinsip Dasar Pemanasan


Material Pada Tanur Busur Api
Prinsip timbulnya panas pada tanur
busur api adalah panas timbul akibat adanya
tahanan

(resistansi)

saat

arus

listrik

mengalir. Dalam hal ini, logam yang


dimuatkan

dalam

tanur

yang

akan

memberikan tahanan terhadap arus listrik.


Saat logam mencair, terak akan memberikan
tahanan pada aliran arus listrik. Untuk
mempertahankan
logam

telah

pemberian

mencair,

panas

elektroda

saat
harus

diangkat sehinnga elektroda tersebut hanya


menyentuh permukaan lapisan terak.
Panas

dihasilkan

oleh

loncatan

electron (busur api) dengan aliran listrik.


Dengan adanya aliran listrik ini, aliran

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

42

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

induksi akan ditimbulkan di dalam cairan


yang akan menyebabkan terjadinya gerak
cairan sehingga homogenisasi cairan dapat
terjadi.
III.1.6. Elektroda
Elektodenya dibuat dari bahan Carbon
atau grafit dimana elektrode dari bahan
grafit lebih menguntungkan sebab lebih
tahan terhadap temperatur tinggi. Ketiga
elektrode yang digunakan, semakin lama
akan semakin pendek di bagian ujung
bawahnya disebabkan panas yang terjadi
pada

ujung

tersebut.

Pada

saat

operasi/bekerja, ketiga elektrode diturunkan


secara bersama-sama hingga menyinggung
bahan isian.
Agar

terbentuk

busur

api,

tiga

elektroda dipasang secara vertical dalam


Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

43

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

formasi

segitiga.

Elektroda

dikelilingi

pendingin dan penutup untuk mendinginkan


dan mengurangi gas yang keluar lewat
elektroda. Ketiga elektroda yang digunakan
dapat dinaikan atau diturunkan secara
otomatis dengan menggunakan perangkat
pengendali listrik atau hidrolik. Sistem
kendali manual dan otomatis digunakan
untuk

menaikkan,

menurunkan,

dan

menggeser elektroda saat proses peleburan


berlangsung. Jika elektrode tersebut sudah
pendek, perlu diganti yang baru.

III.1.7. Proses Pemuatan


Saat proses pemuatan penutup tanur
dibuka, dan setelah material dimuatkan
kedalam tanur, kemudian penutup ditutup
kembali, elektroda diturunkan , dan aliran
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

44

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

listrik

diberikan.

Elektroda

diturunkan

sampai dasar sampai cairan logam mulai


terkumpul

dan

mulai

naik.

Elektroda

kemudian dinaikan secara bertahap seiring


dengan kenaikan permukaan cairan logam.
Untuk

mendapatkan

hasil

yang

optimal dari proses peleburan dengan


menggunakan tanur busur api dapat dicapai
dengan melakukan proses perencanaan dan
pengendalian pemuatan yang baik. Secara
umum komposisi pemuatan adalah sebagai
berikut

bahan baku dengan ukuran besar/tebal


sebanyak 40%

bahan

baku

dengan

ukuran

medium

sebanyak 40%

bahan baku dengan ukuran kecil sebanyak


20%
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

45

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Penggunaan sistem saluran dengan


ukuran

yang

besar

tebal

akan

mengakibatkan proses peleburan menjadi


semakin

lama.

Pemuatan

bahan

baku

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

distribusikan bahan baku pada seluruh


permukaan tanur

hindari bahan baku yang terkumpul dibawah


elektroda

akan lebih mudah apabila bahan baku


dengan ukuran kecil diletakan diatas bahan
baku yang besar/tebal.
III.1.8. Proses Peleburan
Proses peleburan baja dengan tanur
busur api terbagi menjadi dua proses, yaitu :

Proses terak asam


Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

46

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Proses terak basa


Terak

asam

pada

dasarnya

mengandung Silika yang terdapat dalam


ikatan ikatan kimia FeMnS (iron manganese
silicate).Terak ini terbentuk akibat reaksi
oksidasi. Pada tahapan ini terjadi proses
pemurnian dari cairan logam yang dilakukan
dengan pengendalian dalam penghilangan
(reduksi) beberapa unsur seperti carbon,
mangan dan silicon melalui proses oksidasi.
Proses penghilangan phosphor dan
sulfur

sulit

dilakukan.

Pengontrolan

kandungan kedua unsur tersebut hanya


dapat dilakukan dengan pemilihan secara
ketat bahan yang dimuat, dimana bahan
yang dimuat harus memiliki kandungan
rendah dari kedua unsur tersebut.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

47

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Pada proses terak basa, perhatian pada


kandungan sulfur dan phosphor tidak perlu
dilakukan selama kedua unsur tersebut dapat
dikurangi/dihilangkan

dengan

pemilihan

material yang tepat. Pada peleburan baja


paduan, dapat dilakukan dengan melakukan
pemuatan menggunakan bahan baku dengan
kandungan karbon yang rendah, dan untuk
mencapai kandungan kimia akhir dilakukan
dengan menambahkan bahan paduan.
Pada tahap ini untuk pengikatan terak
dilakukan dengan penambahan bijih besi
dan batu kapur yang ditambahkan pada saat
pemuatan awal atau pada saat bahan baku
telah mencair. Penambahan bijih besi dan
batu kapur saat awal proses peleburan dapat
mengakibatkan hilangnya unsur phosphor.
Yang harus diperhatikan pada pemberian
bijih besi dan batu kapur adalah :

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

48

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

kedua bahan tersebut dapat memperlambat


proses peleburan

hindari

saat

pemasukan

kedua

bahan

tersebut dibawah busur api yang juga akan


merusak elektroda.

pemberian

bijih

besi

tergantung

dari

kebersihan skrap yang digunakan

pemberian batu kapur bervariasi, berkisar


antara 2% - 5 % dari total bahan baku yang
digunakan,
sulphur

tergantung
dan

dari

phosphor

kandungan
yang

akan

dihilangkan.
Komposisi aktual dari terak yang
terbentuk pada saat pendidihan tergantung
dari kandungan carbon pada cairan logam
serta

proses

desulphurisasi

dan

dephosporisasi.
III.1.9. Tahap pencairan

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

49

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Yaitu tahap pertama peleburan dimana


bahan baku pada diubah menjadi material
cai hingga temperature 15500C 16000C.
Disini reaksi-reaksi dalam terhadap elemenelemen yang dikandungnya (C, Mn, S, Si, P,
Cr) mulai berlangsung dengan pembubuhan
besi oksid , sebagai pereaksi.

Fe3O4 -----------> 4FeO

Fe2O3 -----------> 3FeO


Perhatikan

persamaan-persamaan

reaksi berikut ini :

C + FeO -----------> Fe + CO ( belum terjadi


pendidihan )

Si + 2FeO -----------> SiO2 + 2Fe

Mn + FeO -----------> MnO + Fe ( terjadi


pada temperatur relative rendah )

2P + 5FeO -----------> 5Fe + P2O5


Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

50

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

2Cr + 3FeO -----------> Cr2O3 + 3Fe


Tahap ini berlangsung selama 1,5 jam
dan diakhiri dengan pembuangan terak.
III.1.10. Tahap Pembersihan
Dilakukan dengan pembubuhan bahan
pembawa CaO dan FeO sebanyak 3% - 4%
dari seluruh berat bahan baku. Pada
temperatur tinggi, reaksi C + FeO ----> Fe +
CO akan mengakibatkan terjadi pendidihan.
Penambahan CaO akan terjadi pengikatan
elemen Cr, V, Ni, W, Al, Zn dan B menjadi
terak. Lama dari tahap ini sekitar 30 menit
setelah

pembersihan

ini

akan

menghasilkan :C turun sampai 0,5%, Si <


0,1%, Mn < 0,1%, P = 0,02 %, S = 0,04 %,
Cairan

mengandung

O2

yang

tidak

mengambil kotoran ( tidak ada yang


dioksidasi ).
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

51

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

III.1.11. Tahap Penyelesaian


Tujuan tahap ini adalah untuk :

Menyingkirkan O2 dari cairan

Penataan susunan komposisi

Desulfurisasi akhir

Pencapaian

temperature

ideal

untuk

penuangan

Penyingkiran sisa-sisa deoksidasi

Deoksidasi akhir
Pada tahap ini temperature dinaikan
hingga 16500C 17000C, dan membutuhkan
waktu sekitar 30 menit.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

52

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

III.1.12.

Peralatan

Pendukung

Pada

Tanur Busur Api

Pendingin air, digunakan pada tanur busur


api untuk mendinginkan bagian bagian
penting dari tanur, yaitu: pemegang, lengan
dan penjepit elektroda, bagian penutup
tanur, aerah sekitar pintu

Peralatan

preheating

(pemanasan

awal)

material yang akan dilebur, dilakukan


dengan menggunakan gas alam atau bahan
bakan

cair

penggunaan

lainnya,
energi

akan
listrik

mengurangi
saat

proses

peleburan. Dengan dilakukan pemanasan


awal akan mengurangi waktu peleburan
serta akan mengurangi oksida oksida dari
bahan

baku

yang

kemudian

akan

memperpanjang usia bahan pelapis tanur


dan elektroda.

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

53

Laporan Kerja Praktik


PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills

Penghisap debu dan asap, sebagai peralatan


pendukung pada tanur busur api:

Ventilasi (saluran udara) digunakan untuk


memisahkan debu dan asap

Pengisap debu dan asap yang di pasang


langsung diatas tanur

Penghisap debu dan asap yang menutupi


permukaan tanur

Penghisap debu dan asap berbentuk canopy


(Jones, dkk. 1998)

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Page

54

Você também pode gostar