Você está na página 1de 7

Anterior Fiber-reinforced Composite Resin Bridge: A

Case Report

Abstrak
Berbagai macam jenis perawatan baik dari implant maupun maryland bridge
konvensional dapat digunakan untuk menggantikan kehilangan gigi anterior yang
disebabkan oleh trauma. Penggunaan Fiber reinforce composite (FRC) bridge
dapat meningkatkan kekuatan terhadap fraktur (fracture toughness) dan resistensi.
FRC bridge dapat digunakan sebagai alternatif yang baik untuk perawatan
prostodontik konvensional. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan kasus
klinis dari kehilangan satu gigi yang digantikan oleh polyethylene FRC bridge.
Teknik semi-direct digunakan untuk membuat bridge maryland komposit untuk
menggantikan kehilangan gigi insisivus sentral permanen. Pembuatan Bridge
fabrication selesai dibuat di klinik menggunakan model kerja yang terbuat dari
fast-setting polyvinylsiloxane dan resin komposit sebagai bahan restorasinya.
Teknik ini memberikan perawatan secara konservatif, estetik, dan non-invasif.
Oleh karena itu, teknik ini lebih ekonomis dan lebih diterima, tidak mengiritasi,
dan non-iatrogenik. Bridge FRC Polyetilen dapat dipertimbangkan sebagai
perawatan utama, atau pada kasus penempatan implant setelah akhir periode
pertumbuhan, dan juga sebagai perawatan yang bersifat sementara (provisional)
untuk jangka panjang.

Perbedaan pilihan perawatan


dapat
dipertimbangkan
untuk
menggantikan
kehilangan
gigi
insisivus permanen pada pasien
remaja atau dewasa oleh karena
kongenital ataupun trauma.
Implan merupakan perawatan
pilihan
dan
seharusnya
dipertimbangkan ketika kondisi lokal
dan
umum
nya
memadai.
Penggunaan implan biasanya tidak
ditujukkan sebelum akhir dari
periode pertumbuhan dan di kisaran
usia sekitar 18. Karena biaya yang
mahal dan kondisi finansial yang

rendah dapat membatasi penggunaan


implan,
sehingga
dibutuhkan
perawatan lain yang lebih ekonomis
dan lebih dapat diterima. Oleh karena
itu, telah di lakukan upaya untuk
menggantikan gigi yang hilang dan
sebagai perawatan sementara jangka
panjang sebelum dilakukan terapi
implan.
Gigi tiruan sebagian lepasan
biasa dianjurkan pada pasien usia
muda ketika letak gigi tidak pada
posisi vertikal dan horizontal yang
tepat. Gigi tiruan jenis ini dapat
dimodifikasi
ketika
dibutuhkan

dengan
menambahkan
atau
dilakukan grinding pada bagian resin
akrilik, akan tetapi gigi tiruan
sebagian lepasan kurang nyaman
digunakan, dan mudah fraktur.
Ketika
perawatan
ortodontik
diindikasikan , gigi plastik artificial
dapat ditempelkan pada piranti
removable atau fix ortodontik untuk
memperbaiki masalah estetik nya.
Penggantian gigi yang hilang
juga dapat dibuat melalui bridge
PFM atau resin-bonded fixed partial
denture
(Maryland
bridge).
Perawatan ini bersifat paling invasif
ketika dilakukan pengurangan gigi.
Jenis lain yang kurang invasif dan
tidak mempertimbangkan faktor
estetik yaitu dengan metal frame.
Namun, karena perlakatannya yang
kurang, penggunaan metal frame saat
ini jarang digunakan.
Bridge
Fiber
reinforce
composite (FRC) dapat dijadikan
alternatif yang baik menggantikan
bridge metal konvensional. FRC
dapat dibuat secara langsung maupun
tidak langsung menggunakan gigi
artifisial atau gigi yang mengalami
avulsi, atau dengan build up resin
komposit secara langung ke gigi
dengan atau tanpa veneer porselen.
Bridge FRC dapat juga dibuat
secara ekstraoral untuk mendapatkan
polish yang lebih baik, mengurangi
terjadinya derajat konversi ketika
polimerisasi , dan adaptasi yang lebih
baik. Material yang digunakan untuk
membuat
model
kerja
dapat
menggunakan gipsum konvensional,

selain itu untuk memisahkannya dari


cetakan pada tahap akhir pembuatan
lebih sulit jika terdapat undercut
yang diisi resin komposit.
Penggunaan bahan silikon fastsetting daripada gipsum konvesional
ditujukan pembuatan langsung inlay
dan onlay komposit. Pembuatan
model
menggunakan
silikon
dihasilkan dalam beberapa menit,
memungkinkan pembuatan resin
komposit secara indirek. Juga disebut
semidirek,
karena
teknik
ini
mengkombinasikan keuntungan dari
teknik indirek dengan teknik direk.
Generasi baru dari resin
komposit dengan email dan dentin
shades memberikan estetik yang
sangat baik sehingga menghasilkan
gigi yang lebih natural, terutama
pada sepertiga insisal dari gigi
anterior
Pengguanaan resin komposit
yang tidak diperkuat (unreinforced)
sebagai bahan untuk bridge sering
menyebabkan terjadinya fraktur.
Komposit merupakan bahan yang
rapuh dan berisi gelembung udara,
mudah retak, dan kekurangan lain
yang
menyebabkan
mudah
mengalami fraktur. Telah banyak
ditunjukkan bahwa resin komposit
yang diperkuat dengan bahan fiber
meningkatkan ketahanan terhadap
fraktur (fracture toughness) dan
resistensinya. kombinasi dari resin
komposit dan fiber memberikan
pilihan baru dalam pembuatan
bridge.

Artikel ini mendiskripsikan kasus


dengan menggunakan bridge FRC
siap pakai menggunakan teknik
semidirek
untuk
menggantikan
kehilangan gigi insisiv anterior
karena truma.

sehingga
diputuskan
untuk
menggunakan bridge FRC seperti
maryland hingga perawatan implant
dilakukan nanti. Tidak dibutuhkan
pengurangan gigi karena jarak
overbit anterior sudah kecil.

Laporan Kasus

Cetakan dibuat menggunakan


alginat untuk pembuatan bridge
FRC. Pada kasus ini, tidak
dibutuhkan pengambilan cetakan
keseluruhan gigi, karena tidak
dibutuhkan model kerja antagonisnya
(rahang bawah) dan tahap yang
membutuhkan artikulasi rahang atas
dan rahang bawah.

Seorang anak laki-laki 16


tahun dirujuk oleh dokter gigi
spesialis ortodontik ke departemen
of pediatric dentistry di universitas
Marseille,
Prancis.
Perawatan
ortodontik telah selesai dilakukan
beberapa bulan sebelum kunjungan
ini.
Riwayat
medis
pasien
menunjukkan tidak ada masalah
khusus.
Riwayat
gigi
pasien
menunjukkan adanya trauma karena
kecelakaan pada usia 12 tahun,
sehingga
menyebabkan
perlu
dilakukan perncabutan gigi insisiv
sentral kanan maksila. Pasien
merasakan ketidaknyamanan estetik,
meminta diberikan perawatan yang
nyaman dan untuk mengambalikan
estetiknya. Semua pilihan perawatan
dari implan sampai bridge maryland
konvensional
memungkinkan
dilakukan untuk kasus ini.
Setelah mendiskusikan semua
rencana perawatan dengan pasien
dan
orangtuanya,
pemasangan
sinngle implant untuk menggantikan
kehilangan gigi dilakukan ketika
pasien mendekati usia 18 tahun.
Perawatan immediate implan tidak
memungkinkan
karena
kondisi
finansial dari keluarga pasien,

Cetakan
kemudian
diisi
menggunakan
polyvinylsiloxane.
Dilakukan
surface
treatment
menggunakan polietilen plasma pada
fiber yang digunakan sebagai rangka
kerja (frame work). Pengukuran
panjang dilakukan menggunakan
lapisan
tipis
foil,
foil
ini
diadaptasikan pada model kerja. Foil
ditempelkan pada daerah tengah pada
setiap
gigi
abutment
dan
menyeberangi daerah pontik tepat
dibawah tepi insisial.
Foil dibentuk dan disesuaikan
dengan panjang ribbon yang akan
digunakan. Penggunaan gunting
khusus untuk memotong ribbon, lalu
ribbon
dibersihkan,
sebaiknya
dihindari untuk menyentuh ribbon
hingga ribbon dibasahi oleh resin
bonding
menggunakan
jari,
dikarenakan adanya kontak dapat
mengkontaminasi lapisan permukaan
ribbon yang reaktif.

Bahan
FRC
dilakukan
impregnasi dengan hydrophobic
solvent resin bonding (D/E Bonding
Resin,
Bisco,
Schaumburg,III).
Setelah aplikasi resin bonding ,
bahan fiber menjadi translusent.
Kelebihan unfilled resin bonding
dihilangkan
menggunakan
kain
kassa. Ribbon terus dipertahankan
hingga dilakukan lightcure.
Lapisan
tipis
komposit
mikrohibrid diletakkan pada sisi
lingual gigi abutment. Komposit ini
berfungsi sebagai perekat dan
menahan ribbon selama adaptasi
pada gigi abutment nya. Penggunaan
flowable
komposit
sebaiknya
dihindari pada tahap ini. Dengan
menggunakan instrument, ribbon
didorong melalui lapisan resin
komposit yang belum di lightcure
hingga ribbon menyentuh permukaan
dari cetakan. Sama seperti foil,
ribbon menyeberangi area pontik
dibawah tepi insisal, dan melekat di
setiap gigi abutment.
Sekali lagi dilakukan adaptasi,
kelebihan komposit dihilangkan
sebelum
dilakukan
lightcured.
Ketebalan komposit antara gigi dan
ribbon setipis mungkin. Bagian
sayap dan ribbon yang melekat pada
gigi abutment dilakukan penyinaran
selama 40 detik untuk membentuk
frame work yang kuat dari bridge
FRC. Pada bagian sayap tempat
pontik kembali ditambahkan ribbon,
kemudian sejumlah kecil resin
komposit yang sama diletakkan
untuk menutupi area tersebut. Jika
dibutuhkan , setetes pelarut berupa

resin bonding dapat digunakan


sebagai modeling agent, hal Ini agar
memudahkan untuk memanipulasi
komposit yang konsistensi nya
menjadi sedikit lebih cair. Spatula
silikon
digunakan
untuk
memanipulasi
bentuk
komposit
hingga didapatkan lapisan yang
sangat tipis dari komposit yang
menutupi
ribbon.
Teknik
ini
menghasilkan permukaan yang lebih
keras dan bebas gelembung udara
dibandingkan menggunakan resin
komposit flowable.
Pontik dibuat menggunakan
resin komposit disekitar framework
komposit
yeng
telah
buat
sebelumnya. Untuk menghasilkan
estetik yang baik dan terlihat alami,
digunakan resin komposit dengan
warna email dan dentin (Enamel Plus
HFO, Micerium, Avegno, Italy).
Warna dentin berfungsi sebagai
opasitas dan warna diaplikasikan lalu
ditutupi oleh komposit dengan warna
email. Pada bagian sepertiga insisal
diolesi bahan khusus opalescent
diantara mamelon dentin untuk
menghasilkan warna biru/abu-abu
agar didapatkan warna yang lebih
natural. Komposit dengan warna
email sebagai restorasi akhir
diletakkan pada bagian bukal dan
lingual.
Setelah penempatan lapisan
komposit
yang
terakhir
dan
pembentukan komposit menyerupai
gigi dilakukan penyinaran. Bridge
dengan mudah dilepaskan dari model
kerja silikon elastis tanpa adanya

kerusakan.
Bridge
kemudian
dilakukan finishing dan polishing
menggunakan
instrument
yang
sesuai.
Bridge kemudian diinsersikan
pada mulut pasien dan di cek
kesesuaiannya.
Kemudian
dibersihkan menggunakan alkohol
dan air lalu dikeringkan. Bagian
dalam dari sayap yang menempel
pada gigi abutment dilakukan
pengetsaan selama 1 menit kemudian
dibilas dan dikeringkan. Primer
porselen (Silane, Ultradent )
diaplikasikan selama 30 detik dan
dikeringkan. Dua lapis bahan adhesif
(One step, Bisco) diaplikasikan,
kemudian dikeringkan selama 15
detik dan dilakukan penyinaran
selama 10 detik.
Setelah
dilakukan
isolasi,
seluruh permukaan gigi yang akan di
bonding dibersihkan menggunakan
pumice, dibilas lalu dikeringkan.
Permukaan
email
dietsa
menggunakan 32% asam phosporic
selama 30 detik, lalu dikeringkan dan
ditutupi oleh 2 lapis bahan adhesif
(one step, Bisco). Bahan adhesif
dikeringkan dan diberi penyinaran
selama 10 detik.
Lapisan tipis bahan luting resin
komposit dual-cure diletakkan pada
bagian permukaan dalam sayap
bridge. Bridge kemudian diinsersikan
perlahan dan berkelanjutan. Setelah
diletakkan ditahan pada posisinya,
kelebihan
semen
dihilangkan
menggunakan probe dan brush.
Bridge kemudian diberi penyinaran

selama 2 menit dengan arah yang


berbeda-beda.
Oklusi
di
cek
sebelum
finishing dan polishing intra oral.
Hasil akhir setelah diinsersi dan
sementasi menunjukan adaptasi
bridge yang baik dan dihasilkan
estetik yang alami

Diskusi
Penggantian kehilangan gigi
permanen anterior oleh karena
kongenital atau trauma dapat
dilakukan dengan menggunakan
pilihan perawatan yang berbedabeda. Bridge FRC cekat merupakan
salah satu pilihan perawatan yang
bisa dilakukan. Dengan banyakya
keuntungan termasuk kemampuan
perlekatannya, mudah dibuat, dan
relatif
tahan
lama
dalam
penggunaannya.
Perawatan
ini
mempertimbangkan prinsip prosedur
minimal invasif atau non-invasif
dengan pengurangan gigi yang
sangat sedikit atau bahkan tidak
sama sekali. Dibandingkan dengan
pilihan perawatan prosto secara
konvensional. Bridge FRC secara
umum lebih murah dan tidak
membutuhkan pembuatan secara
laboratoris.
Dibandingkan dengan teknik
direk, teknik indirek yang dijelaskan
di artikel ini memberikan hasil yang
lebih baik dalam hal adaptasi, dan
derajat polimerisasi, serta hasil akhir
bridge yang lebih halus. Teknik
secara direk sangat sulit untuk
dikendalikan
dan
menghindari

kelebihan komposit pada embarasur


dan undercut. Setelah penyinaran,
komposit hanya dapat dilepaskan
menggunakan rotary instrumen.
Penggunaan bur merupakan tindakan
yang invasif dan kurang tepat.
Kurangnya akses dan visibilitas
dapat membuat kesulitan ketika
tahap finishing dan polishing.
Pembuatan
FRC
bridge
menggunakan model kerja yang
flexible
memberikan
banyak
keuntungan dibandingkan dengan
teknik indirek tradisional. Bahan
yang digunakan sebagai model kerja
adalah silikon fast setting dan dapat
dibuat hanya dalam beberapa menit,
hal ini menjadikannya lebih mudah,
mengurangi biaya laboratorium, dan
waktu. Sifat model kerja yang elastis
membuat bridge lebih mudah
dilepaskan pada tahap akhir proses
tanpa adanya pelemahan dan
kerusakan pada bridge. Oleh karena
itu pembuatan bridge FRC dapat
dilakukan secara langsung tanpa
membutuhkan isolasi.

Adanya
pengkondisian
permukaan
fiber
polietilen
menggunakan
plasma
dapat
memperkuat struktur fiber dan
bagian
fisik
dari
komposit.
Dibandingkan
maryland
bridge
dengan kerangka metal, bridge FRC
lebih mudah dalam perlekatannya,
lebih estetik dengan tidak adanya
bayangan hitam seperti pada
kerangka metal. Kerjasama dengan
ortodontist
dapat
memberikan
kondisi lokal ( hubungan oklusi)
untuk memastikan hasil yang lebih
tahan lama.
Penggunaan komposit berbeda
untuk bagian dentin dan email ketika
membentuk
gigi
berdasarkan
anatomi nya dengan menggunakan
teknik berlapis merupakan bagian
yang paling penting agar dihasilkan
struktur gigi dengan warna, opasitas
dan transluensi yang natural.
Penggunaan gigi tiruan juga dapat
dipertimbangkan daripada membuat
secara langsung gigi yang mengalami
missing. Metode ini lebih mudah,
cepat dan pada beberapa kasus lebih
dapat diterima secara estetik daripada
pembuatan gigi secara langsung,
akan tetapi cukup sulit untuk
menyesuaikan warna dengan gigi
yang
berdekatan.
Selain
itu,
pertemuan antara restorasi komposit
yang menutupi fiber dan gigi
artifisial dapat menjadi titik lemah
pada bridge sehingga mumudahkan
terjadinya fraktur pada daerah
tersebut.

Kesimpulan
Teknik pembuatan bridge FRC
yang terdapat pada artikel ini
memberikan pilihan perawatan baru
untuk menggantikan kehilangan gigi
anterior. Teknik ini mengambalikan
estetik dan fungsi. Ini lebih nyaman
dibandingkan piranti lepasan, tidak
mengiritasi, dan lebih higienis.
Secara umum, teknik ini tidak
membutuhkan pengurangan gigi dan
dapat dengan mudah diperbaiki dan
dimodifikasi. Teknik ini dapat

dipertimbangkan sebagai perawatan


tetap atau perawatan sementara
(provisional) dalam jangka panjang
jika perawatan implan digunakan
dikemudian hari. Pada kasus ini,
karakteristiknya yang non-invasif
menjadikan perawatan ini lebih
superior dibandingkan jenis pilihan
perawatan lainnya.

Você também pode gostar