Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KIMIA URIN
dr. Heri Wijanarko,M.Si
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Sedimen
Kelaianan Patologi
Proteinuria
Ringan
Proteinuria
sedang
Glomerulonefritis kronik
Nefrofati DM
Pyelonefritis
Proteinuria berat
Positif
Positif
- Diabetes Melitus
- Kelainan pankreas
Positif
Negatif
- Kelainan Ginjal
(Tubulus proksimal )
HEMATURIA
No
Sedimen
Kelainan Patologi
Eritrosit
Glomerulonefritis
Leukosit (+/-)
Eritrosit
Leukosit
Bilirubin
Urobilinogen
Hemolisis
Negatif
Positif
Kerusakan sel
hati
positif
Positif
Obstruksi
sal.empedu
Positif
Negatif
1. Fisiologis / Normal
: - urea
- amonia
- as. amino
As. oksalat
As. Glukoronat
P, Cl, Na, K, Ca, Mg
Hormon
- kreatinin
- as. urat
ZAT NORMAL
Urea
Katabolisme protein demam, DM
Kerusakan hepar urea urin
Amonia
Normal amonia urin sedikit
Kerusakan hepar
Diit tinggi protein
Asam urat
Hasil katabolisme protein inti basa purin (daging,
hati, ginjal, kacang-kacangan).
pH urin normal larut sebagai garam Na & K urat
pH > asam kristal : as. urat & amonium urat
Asam Oksalat
Ekskresi : 10 25 mgr / hari
- Tomat - Bayam
eks. oksalat
- Anggur - Kubis
- Apel
Phosphat
Hasil metabolisme protein
Ekskresi phosphat : - digestivus
- uropoetika (60%)
Ekskresi phosphat dipengaruhi :
Hormon paratiroid
Vitamin D
h. paratiroid reabsorpsi phosphat oleh tubulus
ekskresi phosphat
Defisiensi vit D absorpsi phosphat usus
eks. phosphat urin
pH urin alkalis pengendapan garam-garam
phosphat nephrolithiasis
Kalium
Puasa protein jaringan dikatabolisir pelepasan K
dari sel ekskresi K
Pemberian aldosteron ekskresi Na dan ekskresi
K
Sekresi tubulus dipengaruhi oleh asam basa darah :
alkalosis sekresi K
asidosis sekresi K
Batu ginjal
Paling banyak.
* RS. Sarjito
* RS. Kariadi
2. Batu ureter.
3. Batu v. urinaria.
2.
3.
4.
Batu Sistin
: 2 %.
: 10%
3.Ras:
->Banyak diketemukan pada orang2 Asia
dan Afrika.,sedang orang Amerika dan
Eropa jarang.
4.Keturunan.
->faktor genetik Familial
5.Air minum.
->Memperbanyak diuresis dengan cara
banyak minum akan mengurangi
terbentuknya batu.
Secara spesifik
Batu ginjal
Nyeri pada sudut CVA
Mual, muntah, distensi
abdominal
Hematuri baik mikro
maupun makro
Nyeri tekan
Batu ureter
Nyeri mendadak
Kolik (perut bawah dan
skrotum pada laki-laki,
dan vulva pada wanita)
Batu buli-buli
Batu urethra
BATU MAGENSIUM-AMONIUM
FOSFAT
->Membentuk 15% dari semua batu ginjal
->Secara inklusif terbentuk pada pasien
dengan infeksi saluran kemih berulang.
Akibat organisme pemecah urea misalnya
spesies Proteus
->Kuman ini membentuk urine yang basa
BATU SISTIN
->Membentuk sekitar 1-2% dari kasus batu
kencing
->Terbentuk hanya pada orang dengan defek
genetik metabolisme sistin.
->Defek yang sama juga akan meningkatkan
sekresi sistin,arginin( asam amino yang
mudah larut ) sedangkan sistin memiliki
kelarutan yang rendah.
->Batu sistin terbentuk bila urine terus menerus
asam atau sangat pekat.
GAMBARAN KLINIS
Asimptomatis sampai simptomatis.
Lewatnya batu melalui uretra biasanya menimbulkan
kolik ginjal : nyeri hebat yang menyebar dari punggung
ke lipat paha bawah.
obstruksi batu lewat uretra bisa menyebabkan
hematuria
Batu yang besar bisa menghambat aliran urin keluar
ginjal
hidronefrosis shg mudah terjadi ISK
berulang
pyelonefritis kronis
insufisiensi
ginjal kronis.
Urinalisis
hematuri
Analisa Kimia
1. Carbonat
: serbuk batu + 3 ml HCl 10%
akan terbentuk gas
2. Calsium
: Serbuk batu + 3 ml HCl 10%
dipanaskan sampai mendidih , tambah NH4
oksalat jenuh, melalui dinding tabung akan
terbentuk endapan putih seperti kabut
3. Oksalat
: serbuk batu + 3ml HCl 10%
didihkan + serbuk MnO2 seujung sendok akan
timbul gas
4. Asam Urat : Serbuk batu + 1ml NaCN 12% +
1 ml Urea 50% + 1 reagen uric acid, akan
timbul larutan bi
Analisa Kimia
5. Ammonium : Serbuk batu + reagen Nessler
beberapa tetes , terjadi endapan kuning sampai
coklat
6. Posphat: Serbuk batu + HNO3 pekat beberapa
tetes dan didihkan ditambah NH4OH 10% dan
NH4Molibdat 1 ml dan didihkan lagi, terjadi warna
kuning tua
7. Cholesterol : Serbuk batu + 1 ml CH3Cl
didihkan hati-hati, tambahkan asam asetat
anhidrid ml + asam sulphat pekat beberapa
tetes , terjadi larutan berwarna hijau
Analisa Kimia
8. Cystin : Serbuk batu + 1 ml NH4OH 10% + 1
tetes NaCN 5% ditunggu 5 menit, kemudian
ditambah beberapa tetes Na Nitroprusida 5%,
akan terjadi warna merah
9.Magnesium : Serbuk batu + beberapa tetes
larutan NaOH 20% sampai alkalis + reagen
magnesium ( 1 mg p-nitrobenzenaazoresorcinol dalam 100ml larutan NaOH 1 N,
akan terjadi perubahan warna dari merah
menjadi biru.
GAMBARAN MAKROSKOPIS
Batu Asam Urat : multiple, ukuran berbeda
beda dari mm cm , sering bundar
dan permukaan halus
Batu Posfat dan Carbonat : Bentuk seperti
kapur
Batu Oksalat : Permukaan sering agak
berkilauan halus dan bertonjol kecil kecil
Batu Cystin : biasanya kecil kecil dan
multiple
makasi
h
ya
Lumen tubulus
NaHCO3
NH3
Na+
Na+
+
HCO3-
NH3 +
NaHCO3
HCO3-
HCO3H+
NH4
H+
H+ +
HCO3-
H2CO3
Karbonik
anhidrase
CO2
H2 O
H2CO3
H2 O
CO2
Amoniak
Zat-zat yang Yang terdapat dalam Yang terdapat Yang terdapat dalam
disaring
plasma darah
urin
Filtrat glomerolus
(%)
(0%)
(0%)
Protein
7,5
Keterangan
Glukosa
0,1
0,1
Natrium
0,4
0,4
0,35
Kalium
0,02
0,02
0,15
Magnesium
0,005
0,005
0,02
Kalsium
0,01
0,01
0,03
Ada penambahan
Klorida
0,36
0,36
0,60
Ada penambahan
Ureum
0,03
0,03
2,00
Penambahan sekresi
dari ginjal
Asam urat
0,002
0,002
0,4
Kreatinin
0,001
0,001
0,07
Ada penambahan