Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
perbuatannya yang jahat diketahui orang lain, tetapi tidak malu terhadap Allah
dan terhadap dirinya sendiri. Dia bertanya sebelum bertindak walaupun ia masih
dekat pada kejahatan daripada kebaikan.
7. NAFSU LAWWAMAH
Nafsu lawwamah adalah jiwa yang telah memiliki rasa insyaf dan menyesal
setelah melakukan pelanggaran atau melakukan dosa, akan tetapi belum mampu
untuk mengekang nafsu buruknya, sehingga dia masih dekat dengan perbuatan
maksiat.
8 NAFSU AMMAROH
Nafsu ammaroh adalah jiwa yang belum mampu untuk membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk, juga mana yang bermanfaat dan mana yang merusak.
Nafsu ammaroh mendorong untuk melakukan hal-hal yang tidak pantas, tidak
mau menerima nasihat atau gagasan orang lain, bahkan orang lain dinilai sebagai
penghalang keinginannya.
III.QALBU
Qalbu disebut juga jantung, hati dan sanubari. Di dalam hati ada kekuatan Nur ilah
(Nur iman), yang mempunyai tuntunan berupa ilmu, irsyad, taufiq, hidayah, inayah,
dan marifah. Hati seseorang dikatakan baik, jika ucapan, sikap, kelakuannya baik
atau membuahkan kebaikan, dan dikatakan buruk, jika ucapan dan tingkah lakunya
buruk atau membuahkan keburukan. Hati harus senaniasa dipelihara dan harus
dibersihkan dari sifat-sifat istijal (tergesa-gesa, tidak tenang berfikir), hasad (dengki
dan iri hati), serta kibir (sombong), thululamal yakni panjang angan-angan,
berpengharapan yang berlebihan.
IV. RUH
Ruh adalah hakikat manusia dan bentuk rupanya tidak bisa diterangkan, zatnya tidak
dapat dikenal, dan hanya sifatnya yang dapat diketahui serta dirasakan. Menyatunya
ruh dan jasad disebut kehidupan, sedangkan berpisahnya ruh dengan jasad disebut
kematian. Ruh kembali kepada Allah, sedangkan jasad kembali ke tanah.
V. FITHROH
Fithroh juga disebut tabiat, dan dapat dirinci ada 4 macam fithroh
1.Rububiah, tabiat yang penuh dengan sifat ke-Tuhanan, yang selalu memelihara
semua pekerjaan agar supaya berakhir dengan keridhoan Allah SWT. Tabiat ini akan
melahirkan sikap belas kasih, ikhlas, suka membela kebenaran, suka menolong, dan
terlahir sikap-sikap terpuji. Tabiatnya senantiasa mensyukuri nikmat karunia Allah
dengan cara menggunakannya pada jalan yang diridhoi oleh Allah.
2.Bahimiah, tabiat binatang jinak, pandai mendekati manusia untuk kepentingan
pribadi guna memenuhi nafsunya sendiri, dan jika tujuannya telah tercapai, maka
orang yang diharapkannya ditinggalkannya. Nafsu dan syahwat sebagai tujuan
utama, sehingga dalam mencapai tujuannya ia tidak mengenal kesopanan, tidak
mengenal teman, dan hanya untuk memenuhi kesenangan diri sendiri.
3.Sabuiyah, tabiat binatang buas yang mempunyai pola senang sendiri, enak sendiri,
mulia sendiri, terpuji sendiri, sedangkan orang lain tidak diperkenankan
memperoleh hal-hal tersebut dan segala kesusahan adalah untuk orang lain, dan
timbullah sifat hasud, iri, cemburu, dan berusaha melenyapkan kenikmatan yang
didapat oleh orang lain. DUWEKKU DUWEKKU, DUWEKMU DUWEKKU.
4.Syaithoniyah, tabiat syaithon yang senantiasa memperdaya manusia lainnya,
mempengaruhi manusia agar terjerumus ke lembah kehinaan, kerjanya membawa
manusia ke arah kutukan dan laknat Allah SWT.
Manusia = Homo sapiens = makhluk berbudi luhur / bijaksana / berakal
Dengan contoh Nabi Muhammad saw
Malang, tgl. 16 September 2009
Yang merekap, warga MITREKA SATATA
HARDJITO