Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANTENATAL CARE
PENDAHULUAN
Sebagian besar kehamilan berlangsung normal dan tanpa perlu disertai
dengan intervensi medis. Salah satu tujuan perawatan antenatal adalah
memungkinkannya proses surveillance terhadap semua kehamilan sehingga dapat
melakukan deteksi komplikasi sedini mungkin. Di negara berkembang, banyak ibu
hamil yang tidak memperoleh perawatan antenatal yang memadai dan hal ini
dapat menyebabkan akibat yang serius.1 Asuhan antenatal penting untuk
menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap
demikian seterusnya. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat.2
Sekarang ini sudah umum diterima bahwa setiap kehamilan membawa
risiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang
hamil akan mengembangkan komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya
serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,
sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa
meningkat menjadi fatal. Survei demografi dan kesehatan yang dilaksanakan pada
tahun 1997 menyatakan bahwa dari tahun 1992 sampai 1997, terdapat 26% wanita
dengan kelahiran hidup mengalami komplikasi. Baru dalam setengah abad ini
diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu. Dengan usaha itu
ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi menurun.2
Pelayanan kebidanan terdiri atas pengawasan serta penanganan wanita
dalam masa hamil dan pada waktu persalinan, perawatan dan pemeriksaan wanita
sesudah persalinan, perawatan bayi, dan pemeliharaan laktasi. Dalam arti yang
lebih luas usaha-usaha dimulai lebih dahulu dengan peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan para remaja yang sebagai calon ayah dan ibu, dan dengan membantu
mereka dalam mengembanghkan sikap yang wajar terhadap kehidupan
kekeluargaan serta tempat keluarga dalam masyarakat. Termasuk pula bimbingan
mereka untuk kelak menjadi ayah dan ibu yang baik serta pengertian tentang soalsoal yang bersangkutan dengan kesehatan reproduksi.3
1
Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan
kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.2
Ini berarti dalam ante natal care harus diusahakan agar:2
1. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama
sehatnya atau lebih sehat
2. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati
3. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula
fisik dan metal
yaitu
seorang
wanita
yang
belum
pernah
menyelesaikan
Panjang (cm)
12 = 2
22 = 2
32 = 9
42 = 16
52 = 25
6 x 5 = 30
7x5 =35
8x5 = 40
9x5 =45
10x5 =100
3 5 2003
(+7) (-3) (+1)
Tgl Persalinan :
10 - 2 - 2004
Saat persalinan tergantung pada saat ovulasi, maka karena saat ovulasi
ditentukan juga oleh lamanya siklus, maka hukum Naegele hanya berlaku untuk
siklus 28 hari
3. Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri (menurut Leopold)
Tabel 2. Penentuan usia kehamilan menurut Leopold
< 12 minggu
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
setinggi pusat
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
Setiap kunjungan
15-20
24-28 minggu
28 minggu
SURVEILANS PRENATAL
Pada setiap kunjungan
ulang
dilakukan
langkah-langkah
untuk
PREEKLAMPSIA
PENDAHULUAN
Preeklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Proteinuria adalah tanda
pentig preeklampsia, dan apabila tidak terdapat proteinuria, diagnosisnya
dipertanyakan. Proteinuria didefenisikan sebagai terdapatnya 300 mg atau lebih
protein dalam urin per 24 jam atau 30 mg/dl (+1 pada dipstick) secara menetap
pada sampel urin. Pada kenyataannya, preeklampsia secara klinis mulai tampak
hanya menjelang akhir suatu proses patofisiologis yang mungkin sudah dimulai 3
sampai empat bulan sebelum timbulnya hipertensi. Kriteria minimum untuk
menegakkan diagnosa preeklampsia adalah hipertensi ditambah proteinuria
minimal. Semakin parah hipertensi atau proteinurianya, semakin pasti diagnosis
preeklampsi. Demikian juga temuan laboratorium pada tes fungsi ginjal, hati dan
hematologis meningkatkan kepastian preeklampsia.4
Kombinasi proteinuria dan hipertensi selama kehamilan secara nyata
meningkatkan resiko mortalitas dan morbiditas peinatal. Hasil dari sebuah studi
prospektif selama 13 tahun yang dilaporkan oleh Friedman dan Neff (1976) pada
lebih dari 38.000 kehamilan, dimana hipertensi saja berkaitan dengan kematian
janin sebesar 3 kali lipat. Memburuknya hipertensi, terutama apabila disertai oleh
proteinuria, merupakan pertanda buruk. Naeye dan Friedman dalam Knuppel
(1999) menyimpulkan bahwa 70 % peningkatan kematian janin pada para wanita
di atas disebabkan infark besar pada plasenta, ukuran plasenta yang terlalu kecil,
dan solusio plasenta. Faktor lain yang menunjukkan keparahan hipertensi adalah
disfungsi jantung dengan edem paru serta pertumbuhan janin terhambat yang
nyata.6
Frekuensi preeklampsia untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak
faktor yang mempengaruhinya, jumlah primigravida, keadaan sosial ekonomi,
perbedaan kriteria dalam penentuan diagnosis dan lain-lain. Dalam kepustakaan
frekuensi dilaporkan berkisar antara 3-10% .Insiden preeklampsia sering disebut
sekitar 5%, walaupun laporan yang ada sangat bervariasi. Insiden sangat
dipengaruhi oleh paritas, berkaitan dengan ras dan etnis dan karenanya juga
8
DEFINISI
Hipertensi didiagnosis apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau
lebih dengan menggunakan fase V korotkoff untuk menentukan tekanan diastolik.
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul akibat kehamilan dan berakhir
setelah terminasi kehamilan. Preeklampsia bukan merupakan penyakit melainkan
reaksi tubuh untuk mempertahankan kebutuhan janin.4
9
A. Preeklampsia
Kriteria minimum : 4
-
TD 140/90 mmHg
4,10
Edema pulmonum
Trombositopenia
PJT/Restriksi pertumbuhan/Oligohidramnion
B. Impending Eklamsia
Impending eklamsia adalah preeklamsia disertai gejala beberapa gejala
dari nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium dan
kenaikan tekanan darah yang progesif. Impending eklamsia ditangani sebagai
eklamsia.4,10
C. Eklampsia
Eklamsia adalah Kejang yang tidak disebabkan hal-hal lain pada seorang
wanita hamil selain preekalmpsia seperti epilepsi atau defisit neuorolgis lainnya.4
ETIOLOGI
Sampai sekarang penyebab pasti belum diketahui walaupun diyakini
bahwa preeklampsia berhubungan erat dengan plasenta. Hipotesis yang penting
pada patogenesis preeklampsia adalah terdapatnya senyawa yang dihasilkan
jaringan uteroplasenta yang masuk kedalam sistem sirkulasi ibu dan menyebabkan
kerusakan endotel. Perubahan endotel yang terjadi dianngap sebagai penyebab
10
PENGELOLAAN KEHAMILAN
Pada umumnya PEB pada kehamilan < 28 minggu dan > 35 minggu
dilahirkan, sedangkan pada kehamilan antara 28-35 minggu masih kontroversi
antara ekspektatif yaitu menunda persalinan sambil diberikan pematangan paru
versus tindakan aktif untuk melahirkan tanpa memandang usia kehamilan.9,10
Ada Eklampsia
SGOT / SGPT > 2 X dari nilai normal dengan nyeri epigastrium atau
kuadran atas kanan perut
Edema paru
Solusio Plasenta
Hipertensi terkontrol
Proteinuria
2. Indikasi Janin 9
Profil Biofisik 6.
PREEKLAMPSIA BERAT
Distress maternal
Kondisi fetus yang tidak baik
Ruptur membran
Kehamilan 34 minggu
- MgSO4
- Persalinan
YES
IUGR berat
steroid
YES
No
< 23 minggu
23-32 minggu
Terminasi
kehamilan
33-34 minggu
14
Dosis Awal
Dosis Maksimum
harian
1200-2400 mg
Efek samping
yang sering
Sakit kepala
- Labetalol
- Thiazid diuretik
50 mg
Hipolkalemi
10 mg per 8 jam
30 mg per hari
120 mg
240 mg
Hipotensi
Sakit kepala
Takikardi
4 gram
- Nifedipine
Kerja pebdek
Kerja panjang
- Metildopa Alpha
Rasa haus
Evaluasi enzim hati
Dosis
5-10 mg IV
setiap 20 menit
Onset Kerja
10-20 menit
Durasi kerja
3-6 jam
Efek samping
Takikardi
Sakitkepala
Mual
Angina
- Labetalol
20-80 mg IV
setiap 20 menit
5-10 menit
3-6 jam
Muntah
Block jantung
- Sodium
nitroprusside
0,25-5
mcg/kg/menit
1-2 menit
1-2 menit
Nausea
Muntah
Nyeri otot
- Nikardipine
5-15 mg per
jam IV
1-4 jam
1-4 jam
Takikardi
Sakit kepala
Phlebitis
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Widjanarko
B.
Perawatan
Antenatal.
Disitasi
dari:
http://www.