Você está na página 1de 10

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

ANALISA TOPOGRAFI DASAR LAUT


INDONESIA TIMUR
I. Colordroping
1.

Buka aplikasi Ermapper 6.4 seperti di bawah ini.

2.

Klik menu File New untuk memunculkan jendela


(window) yang baru atau dapat juga dilakukan dengan mengklik tombol

3.

Tampilkan dialog Algorithm dengan mengklik

maka akan muncul dialog Algorithm seperti di bawah ini.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

4.

Untuk menampilkan data, pada dialog Algorithm klik


tombol

, maka akan muncul dialog Raster Dataset.

5.

Pilih file Bathi_Indonesia_Timur.ers, maka file


tersebut akan muncul pada window tersebut.

6.

klik Edit Transform Limits atau tombol

pada

dialog Algorithm, maka akan muncul dialog Transform, kemudian klik Limits
Limits to Actual.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

7.

Perhatikan bahwa terjadi perubahan warna pada citra


dan perubahan histogram pada dialog Transform.

8.

Pada dialog Algorithm, klik tombol Duplicate


sebanyak 3x sehingga pada dialog Algorithm muncul 3 buah Pseudo Layer.

9.

Pada dialog Algorithm, pada Pseudo Layer yang


paling atas diganti menjadi Classification layer dengan cara klik kanan. Hal ini
seperti di bawah ini.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

10.

Pada Classification layer pilih Edit Formula atau


tombol

untuk memunculkan dialog Formula Editor.

Bidang untuk
memasukkan
formula

11.

Pada bidang yang ditunjukkan pada gambar di atas,


ketik if i1>0 then i1 else null, kemudian klik Apply changes. Hal ini untuk
memisahkan daratan (warna putih) dengan lautan. Perhatikan perubahan yang terjadi
pada citra. Dialog Formula Editor dapat ditutup dengan mengklik Close.

12.

Pada dialog Algorithm, pada Pseudo Layer yang


paling bawah diganti menjadi Intensity layer dengan cara klik kanan. Hal ini
seperti di bawah ini. Perhatikan perubahan yang terjadi pada citra.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

13.

Pada Intensity layer pilih Edit Realtime Sunshade


atau tombol untuk memunculkan dialog Edit Sun Angle. Hal ini digunakan untuk
memberikan efek matahari sehingga terlihat kedalaman laut. Masukkan nilai
Azimuth dan Elevation masing-masing 45, dan dichecklist Do sun-shading.
Perhatikan perubahan yang terjadi pada citra.

II. Identifikasi Posisi dan Kedalaman Laut, Pembuatan Garis Bathimetri, dan
Pemetaan Kedalaman Laut
1.

Klik menu View Cell Values Profile untuk


mengetahui nilai kedalaman laut pada citra yang ditampilkan tersebut. Pilih
Pointer, dan arahkan pada gambar citra sehingga kita dapat mengetahui nilai
kedalaman laut, khususnya Indonesia Timur melalui dialog Cell Values Profile.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

2.

Selanjutnya akan dilakukan pembuatan Contour untuk


Bathimetri. Pada Classification layer diganti menjadi Daratan layer. Pilih Edit
Add Vector Layer Contours.

3.

Pada Contours layer, pilih tombol Dynamic Link


Chooser

, maka akan muncul dialog Contouring wizard. Hilangkan checklist

Make contours multi-colour. Klik Next. Masukkan nilai First contour level -7500,
Last contour level -1, Contour interval 100, Contour line width 0.01, dan Every nth
contour 5. Beri checklist Make primary contours thicker. Klik Next. Beri checklist
Label contours. Ganti Label font style menjadi Times-Roman dengn font size 8.
Masukkan nilai Label every Nth contour line 5. Klik Finish. Perhatikan citra.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

4.

Kita lakukan Zooming di daerah Propinsi Irian Jaya


bagian bawah untuk melihat kedalaman laut yang paling ekstrim di Indonesia Timur.
Kita simpan daerah yang kita pilih ini dengan cara klik Save as pada dialog
Contouring wizard. Beri nama Bathimetri_Irian Jaya, lalu klik Save. File yang
disimpan ini dalam format Vector Map erv.

5.

Untuk menampilkan contour yang telah kita simpan


dengan cara pada dialog Algorithm, pilih Edit Add Vector Layer Annotation /
Map Composition. Klik tombol

untuk memilih file Contour yang telah kita

simpan tadi, pilih Ok. Maka pada citra akan terlihat gambar seperti di bawah ini.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

III. Pembuatan Profil Dasar Laut


1.

Lakukan kegiatan I mulai langkah 1 13. Pada


Classification layer diganti menjadi Daratan layer. Pada Daratan layer pilih
menu View Traverse. Hal ini digunakan untuk mengetahui kondisi elevasi di
dasar laut.

2.

Pada dialog New Map Composition, pilih Vector File


Ok, kemudian akan muncul dialog Tool dan Traverse.

3.

Pilih daerah yang ingin kita teliti dengan cara klik


Poly line pada dialog Tool. Dalam hal ini dipilih daerah Irian Jaya. Maka akan
terlihat seperti di bawah ini.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

4.

Pada

bagian

(Ps):

Default

Surface

dilakukan

Duplicate, kemudian Cut Classification dan Intensity layer pada bagian hasil
Duplicate. Pada Pseudo Layer diganti menjadi Classification layer, klik Edit
Formula, ketik if i1<0 and i1>-100 then i1 else null, klik Apply changes. Pada
Classification layer diganti namanya menjadi 0-100. Kemudian diganti warna
sesuai keinginan Anda.

5.

Pada dialog Algorithm, klik tombol Duplicate


sebanyak 7x pada Classification layer sehingga pada dialog Algorithm muncul 7
buah Classification Layer.

6.

Pada Classification layer yang kedua, klik Edit


Formula, ketik if i1<-100 and i1>-200 then i1 else null, klik Apply changes. Pada
Classification layer diganti namanya menjadi 100-200. Kemudian diganti warna
sesuai keinginan Anda.

7.

Pada Classification layer yang ketiga, klik Edit


Formula, ketik if i1<-200 and i1>-500 then i1 else null, klik Apply changes. Pada
Classification layer diganti namanya menjadi 200-500. Kemudian diganti warna
sesuai keinginan Anda.

8.

Pada Classification layer yang keempat, klik Edit


Formula, ketik if i1<-500 and i1>-1000 then i1 else null, klik Apply changes. Pada
Classification layer diganti namanya menjadi 500-1000. Kemudian diganti warna
sesuai keinginan Anda.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

Analisa Topografi Dasar Laut Indonesia Timur

9.

Pada Classification layer yang kelima, klik Edit


Formula, ketik if i1<-1000 and i1>-2500 then i1 else null, klik Apply changes.
Pada Classification layer diganti namanya menjadi 1000-2500. Kemudian diganti
warna sesuai keinginan Anda.

10.

Pada Classification layer yang keenam, klik Edit


Formula, ketik if i1<-2500 and i1>-5000 then i1 else null, klik Apply changes.
Pada Classification layer diganti namanya menjadi 2500-5000. Kemudian diganti
warna sesuai keinginan Anda.

11.

Pada Classification layer yang ketujuh, klik Edit


Formula, ketik if i1<-5000 then i1 else null, klik Apply changes. Pada
Classification layer diganti namanya menjadi >5000. Kemudian diganti warna
sesuai keinginan Anda.

12.

Hasil akan terlihat di bawah ini.

IV. Pemodelan 3 Dimensi Dasar Laut


1.

Lakukan kegiatan I mulai langkah 1 13 atau


kegiatan III mulai langkah 1 12. kemudian Duplicate Pseudo layer, lalu klik
kanan, pilih Height. Pada dialog Algorithm, ganti View Mode Normal menjadi 3D
Perspective. Untuk pengaturan 3D yang lebih detail, geser Terrain Detail ke arah
kanan. Untuk menampilkan 3D dalam kotak, checklist Bounding box. Perhatikan
gambar di bawah ini.

Pelatihan RS/SIG Lanjutan

10

Você também pode gostar