Você está na página 1de 6

Analisis Cluster Penerimaan Pajak Meliputi PBB, BPHTB dan PPh dengan

Metode K-Means di Pontianak Tahun 2014 2015


1. Latar Belakang
Masing-masing Kecamatan di Kota Pontianak mempunyai perbedaan potensi
sumber daya, baik Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM),
maupun Sumber Daya Ekonomi (SDE). Ada yang mempunyai SDA yang berlimpah,
tetapi ada pula yang mempunyai SDA minim. SDM pada pada satu wilayah
memiliki pendidikan diatas rata serta kompetensi dan keahlian yang dapat
dihandalkan, tetapi pada kecamatan lain, SDMnya masih dibawah rata-rata dan perlu
adanya peningkatan skill dan kemampuan. Terdapat kecamatan dengan SDE yang
baik, tetapi ada pula kecamatan yang masih perlu adanya pembekalan dan pelatihan
untuk peningkatan SDE.
Konsekuensi adanya keragaman dalam SDA, SDM dan SDE membuat
kecamatan di Kota Pontianak mengalami perbedaan dalam penerimaan daerah
berupa pajak dan retribusi maupun transfer dari Pemerintah Kota berupa Dana
Alokasi Umum (DAU). Hal ini akan menyebabkan kecamatan di Pontianak akan
terbagi atas wilayah mandiri, semi mandiri dan bergantung. Wilayah mandiri
adalah wilayah yang mempunyai tingkat ketergantungan kepada Pemerintah
Kota relatif rendah dikarenakan pendapatan daerahnya relatif tinggi, sedangkan
transfer dari pemerintah kota relatif rendah. Wilayah semi mandiri merupakan
wilayah yang mempunyai tingkat ketergantungan sedang disebabkan pendapatan
daerahnya maupun transfer dari pemerintah kota relatif sedang. Wilayah bergantung
adalah wilayah yang mempunyai tingkat ketergantungan tinggi dikarenakan
pendapatan daerahnya relatif kecil, sedangkan transfer dari pemerintah kota relatif
tinggi.
Dengan adanya pengelompokkan wilayah-wilayah yang terbagi atas wilayah
mandiri, semi mandiri, dan bergantung, maka Pemerintah Kota harus bersinergi
dalam strategi dan kebijakan sehingga wilayah yang mandiri tetap dalam kondisi
tersebut, sedangkan wilayah bergantung menjadi wilayah semi mandiri bahkan
mandiri dan wilayah semi mandiri menjadi wilayah mandiri. Dengan adanya strategi
dan kebijakan yang sinergi Pemerintah Kota dapat diberikan solusi serta tidak

menjadi permasalahan ekonomi dan politik.


Untuk menentukan strategi dan kebijakan yang tepat, perlu dilakukan
pemetaan keuangan kecamatan di Kota Pontianak berdasarkan Penerimaan Pajak
yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penghasilan ( PPh). Untuk itu, penelitian ini akan
memetakan keuangan daerah yang dalam hal ini berdasarkan Penerimaan Pajak yang
meliputi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penghasilan ( PPh) di Kota Pontianak.

2. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk memetakan kemampuan keuangan 6 kecamatan di
Kota Pontianak yang meliputi Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Utara,
Pontianak Tenggara, Pontianak Selatan dan Pontianak Timur pada Tahun 2014
2015 berdasarkan Penerimaan Pajak serta mengetahui perbedaan Penerimaan Pajak
yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penghasilan ( PPh) antara cluster yang satu dengan
cluster yang lain.

3. Metodologi
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan realisasi penerimaan paj ak
Kota Pontianak. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 kecamatan di Kota Pontianak
yang terdiri dari Pontianak Barat, Pontianak Kota, Pontianak Utara, Pontianak
Tenggara, Pontianak Selatan dan Pontianak Timur mulai tahun 2014 sampai tahun
2015.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

data kuantitatif yang meliputi data keuangan penerimaan pajak yang meliputi Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Atas Hak Tanah dan Bangunan
(BPHTB)

dan Pajak Penghasilan ( PPh). Data dalam penelitian ini diperoleh

melalui dinas atau instansi yang terkait, yaitu KPP pratama Pontianak dan
Departemen

yang berkaitan dengan variabel penelitian.

3.3. Metode Analisis


Metode analisis yang digunakan dengan uji cluster. Pengujian cluster ini
untuk memetakan variabel- variabel penelitian dalam cluster-cluster tertentu serta
membedakan apakah ada perbedaan yang signifikan pada variabel-variabel tersebut
antara cluster satu dengan cluster lainnya. Untuk memetakan tersebut digunakan KMeans Cluster, yaitu metode untuk menentukan cluster dimulai dengan menentukan
terlebih dahulu jumlah cluster yang diinginkan, dalam hal ini tiga cluster yang
dinamakan cluster mandiri, cluster semi mandiri dan cluster bergantung.
4. Time schedule
Penulis melakukan kuliah kerja praktek selama 30 hari, terhitung sejak tanggal 27 Juli
sampai 4 September 2015.
Tabel 2.1
Time Schedule Kerja Praktek
No

Aktivitas

Bulan
Juli

Agustus

September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Pengajuan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek

Pengumpulan Data

Penyusunan dan Bimbingan Kerja Praktek

Pengumpulan Laporan Kerja Praktek

Tabel 2.2
Aktivitas Kerja Praktek
No

Hari

Waktu

Keterangan

Senin s/d Kamis

08.00 16.00 WIB

Aktivitas Kerja
Praktek

12.00 13.00 WIB

Istirahat Kerja
Praktek

08.00 16.00 WIB

Aktivitas Kerja
Praktek

11.00 13.00 WIB

Istirahat Kerja
Praktek

Jumat

Sabtu dan Minggu

Libur

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

ANALISIS CLUSTER PENERIMAAN PAJAK MELIPUTI PBB, BPHTB DAN


PPH DENGAN METODE K-MEANS DI PONTIANAK TAHUN 2014 2015

PROPOSAL PENGAJUAN KERJA PRAKTEK

DEVA NARASWARI
H11112001

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK
2015

Você também pode gostar