Mencengkeram akal dan menampar hati Ini gambar tentang sebuah delusi Biar ku ceritakan padamu tentang ini Badai mengamuk menerjang bumi Hujan turut meramaikan sepi Alam liar bergema seakan ikut bernyanyi Kupandangi namun ini hanya delusi Wajah busuk bertopeng peri Hati busuk menganggap diri suci Bermulut manis namun selalu mencaci Menampakkan diri di sosok penuh delusi Wahai jiwa-jiwa penuh ilusi Sosok telah lama mati Jasadmu tak terbungkus dan terbengkalai Semata-mata fiktif menupu indra kami