Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
klien mengalami alkalemia dengan dua sebab alkalosis metabolik atau alkalosis
respiratorik; ingatlah bahwa kompensasi ginjal dan pernafasan jarang memulihkan
pH kembali normal, sehingga jika ditemukan pH yang normal meskipun ada
perubahan dalam PaCO2 dan HCO3 mungkin ada gangguan campuran)
2.
3.
4.
Sesak Nafas.
Ada dua masalah sehingga menimbulkan gangguan pada pernafasan dengan
penyakit gagal ginjal. Sesak nafas untuk kasus yang pertama adalah adanya cairan
yang berlebih karena tidak berfungsinya ginjal sehingga cairan tersebut akan menutup
saluran paru-paru. Dan kedua, anemia (kekurangan oksigen pembawa sel-sel darah
merah) yang mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan kehabisan nafas. Pada
kasus ciri-ciri penyakit ginjal sesak nafas ini, biasanya pasien gagal ginjal akan sulit
tidur karena kesulitan bernafas dan perut kembung terus-menerus. Aktifitas yang
memerlukan sedikit gerak fisik pun akan terasa sangat berat.
Pada penyakit ginjal tahap akhir urin tidak dapat dikonsentrasikan atau
diencerkan secara normal sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan elektrolit.
Natrium dan cairan tertahan meningkatkan resiko gagal jantung kongestif. Penderita
dapat
menjadi
sesak
nafas, akibat
ketidakseimbangan
suplai
oksigen
dengan kebutuhan. Dengan tertahannya natrium dan cairan bisa terjadi edema dan
asites. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan volume cairan dalam tubuh,sehingga
perlu dimonitor balance cairannya. Semakin menurunnya fungsi renal terjadi asidosis
metabolic akibat ginjal mengekskresikan muatan asam (H+) yang berlebihan.
Asidosis dapat menyebabkan kompensasi meningkatnya respirasi sebagai usaha
mengeluarkan ion hidrogen.
Karena juga menderita penyakit diabetes, sesak napas terjadi karena
komplikasi asidosis diabetes. Darah menjadi asam sehingga tubuh mengkompensasi
dengan cara napas yang dalam dan cepat untuk mengeluarkan asam didalam darah.
Pernapasan seperti ini disebut pernapasan kuss maul. Pengobatan yang dapat
dilakukan adalah dengan memberikan cairan yang cukup, memperbaiki kadar gulanya
dan mengurangi kadar asam basa darah.
Pada CKD akan terjadi penurunan fungsi insulin, peningkatan produksi lipid,
gangguan sistem imun, dangangguan reproduksi. Karena fungsi insulin menurun,
maka gula darah akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro, J.T., 2005, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 6thedition, The
McGraw-Hill Company, USA
Katzung, G. dan Bertram, M., 2007, Basic and Clinical Pharmacology, 10thedition,
The
Guyton, A. C., 1995, Buku ajar: Fisiologi kedokteran. Edisi 7. RGC, Jakarta
A Placebo-controlled Comparison of
Diltiazem and Amlodipine Monotherapy
in Essential Hypertension Using 24-h
Ambulatory Monitoring
amlodipine. Both drugs were well tolerated, and adverse events were
predictable for each agent, with amlodipine causing more vasodilator side
effects. Thus both amlodipine and diltiazem once-daily are effective in
reducing blood pressure. While amlodipine is more potent than diltiazem in
reducing systolic blood pressure, it causes more vasodilator side effects.
Lawrence D. Horwitz1,
Howard D. Weinberger1 and
Lois Clegg1
+ Author Affiliations
1.
1.
Abstract