Você está na página 1de 41

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

KARAKTERISASI GASIFIKASI BIOMASSA SERPIHAN KAYU


PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH DENGAN
VARIASI AIR FUEL RATIO (AFR) DAN UKURAN BIOMASSA
OLEH :
FERRY ARDIANTO (2109 105 039)
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LATAR BELAKANG :
Cadangan bahan bakar fosil
yang
menipis
akibat
pemakaian secara terus
menerus

Kebutuhan bahan bakar


untuk energi yang semakin
meningkat
akibat
pertumbuhan
penduduk
yang meningkat

A
Saat ini pemakaian biomassa masih
sangat sedikit sekali diakibatkan
harga bahan bakar fosil lebih murah
(subsidi pemerintah)

Sehingga
diperlukan tuntutan
penggunaan energi alternatif yang
dapat diperbahrui yaitu biomassa

Potensi biomassa limbah serbuk


kayu
banyak
yang
tidak
termanfaatkan, ini
dapat dilihat dari limbah serbuk
kayu yang dibuang seenaknya oleh
pelaku industri mebel
Limbah serbuk kayu ini dapat
dijadikan sebagai sumber energi
alternatif baru yaitu gasifikasi,
selain itu dapat membantu
kebersihan lingkungan
dari
industri mebel yang membuang
sembarangan.

POTENSI LIMBAH SERPIHAN KAYU


Home industri mebel di kawasan Keputih dan Mulyosari

Home industri mebel di kawasan Sukomanunggal

RUMUSAN MASALAH :
Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) memegang

peranan yang sangat penting terhadap proses


gasifikasi dimana :
apabila suplai udara terlalu berlebih maka tidak akan

terjadi gasifikasi melainkan pembakaran (combustion)


jika suplai udara terlalu kurang akan terjadi proses

pirolisis, dan hasil yang diharapkan dari proses


gasifikasi yaitu gas yang mudah terbakar (combustible
gas) (CO, H2, CH4) tidak terbentuk

maka dalam proses gasifikasi dibutuhkan suplai udara yang

terbatas dengan pengaturan rasio udara-bahan bakar (Air Fuel


Ratio) tidak lebih dari 1, 5 sesuai dengan gambar proses
thermo kimia.
Sehingga perumusan masalah penelitian ini : mengoptimasi

proses gasifikasi dengan 4 variasi rasio udara-bahan bakar (Air


Fuel Ratio) 0,79 ; 0,96 ; 1,1 ; 1,24 dengan ukuran panjang
biomassa serpihan kayu antara (1-3) cm dan (1-7) mm untuk

mendapatkan

(AFR dan ukuran biomassa) yang terbaik

ditinjau dari (kandungan dan LHV) syn-gas, Efisiensi gasifikasi,

visualisasi nyala api.

PROSES THERMOKIMIA GASIFIKASI


(ref. 1)

TUJUAN PENELITIAN :
1.

Mendapatkan identifikasi zone-zone proses gasifikasi untuk bahan baku


serpihan kayu.

2.

Mendapatkan variasi (Air Fuel Ratio dan ukuran biomassa) yang terbaik

terhadap komposisi yang terkandung pada syn-gas (Vol. %).


3.

Mendapatkan variasi (Air Fuel Ratio dan ukuran biomassa) yang terbaik

terhadap nilai kandungan energi dilihat dari LHV (Lower Heating value)
syn-gas.
4.

Mendapatkan variasi (Air Fuel Ratio dan ukuran biomassa) yang terbaik

terhadap efisiensi gasifikasi.


5.

Mendapatkan variasi (Air Fuel Ratio dan ukuran biomassa) yang terbaik

terhadap visualisasi nyala api.

TINJAUAN PUSTAKA
BIOMASSA : adalah bahan organik yang dihasilkan

melalui proses fotosintetis.


Keuntungan Biomassa :
1. Sumber ENERGI yang dapat diperbaharui
2. Jumlah yang melimpah di Indonesia

3. Meningkatkan perekonomian di daerah

pedesaan
4. Mengurangi polusi dan efek rumah kaca
5. Hasil pembakaran biomassa relatif bersih

CONTOH MACAM-MACAM BIOMASSA :

Corn

Switch grass

Cotton woods

Corn stover

Wood chips

Coconut shell

GASIFIKASI :
Teknologi Proses thermo-kimia yang mengubah
segala jenis Biomassa padat

menjadi Flammable Gas CO, H2,


dan CH4

KARAKTERISTIK GASIFIKASI DOWNDRAFT


Tahapan Proses :
1. Drying Zone (100 C 300 C)

Endoterm Menghilangkan
Kandungan air
2. Pyrolisis (300 C 900 C)
Dekomposisi Penguraian Volatile
Endoterm Menyerap Panas

3. Partial Oxidation (> 900 C)


Eksoterm Menghasilkan Panas
4. Reduction (400 C 900 C)
:
Mereduksi CO2 dengan
- Water Gas Reaction
- Boudouard Reaction
- Shift Conversion
- Methanation

KESETIMBANGAN MASSA DENGAN SISTEM


CONTROL VOLUME (KONDISI TUNAK)
Kesetimbangan Massa untuk sistem volume atur
(Ref. 10)

Kesetimbangan Massa untuk sistem volume atur kondisi tunak


Dimana kondisi tunak, maka dmcv/dt = 0

KESETIMBANGAN ENERGI DENGAN SISTEM


CONTROL VOLUME (KONDISI TUNAK)
Kesetimbangan Energi untuk sistem volume atur
(Ref. 10)

Dimana kondisi tunak, maka dEcv/dt = 0


*jika tidak ada kerja poros berputar atau kerja mekanis maka Wcv = 0
* Energi kinetik dan energi potensial dari zat yang masuk dan keluar
volume atur diabaikan karena terlalu kecil dibandingkan dengan
perpindahan energi lainnya sehingga menjadi :

Keterangan :

Efisiensi Gasifikasi

Heat Loss

Re

(Ref. 3)

(Ref. 8)

V .D

qconv = h A (Ts - T )

External flow : Ref. 8


Re < 2x10^5 = laminar
Re > 2x10^5 = turbulen
*Nilai n diambil dari Pr
*Nilai C, m diambil dari Re
Sesuai tabel 2.3
* Semua nilai diambil dari
Temp udara sekita kecuali
Prs dari Ts

PENELITIAN TERDAHULU :
Penelitian terdahulu mengenai proses gasifikasi terhadap serbuk kayu

telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Yijun Zhao, dkk pada makalahnya

yang berjudul Experimental study on sawdust air gasification in an


entrained-flow reactor (ref. 4) di tahun 2010.
Penelitian tersebut menggunakan reaktor gasifikasi tipe updraft dengan

pendekatan sistem batch. Penelitian ini menggunakan temperatur reaksi

pada zona oksidasi parsial dibuat dengan variabel yaitu 700C, 800C,
900,C 1000C dengan Ekivalen ratio antara 0,22 0,34 pada proses
gasifikasi.
Pada proses gasifikasi berlangsung diamati 4 parameter sebagi tahapan

penelitiannya yaitu low heating value, produksi gas bahan bakar, konversi

karbon, effisiensi gasifikasi.

Hasilnya menunjukkan dengan peningkatan temperatur reaksi,

kosentrasi CO menurun, sebaliknya kosentrasi CO2 dan H2 naik, ini

dapat dilihat hasil tabel dibawah ini :

Kosentrasi

CH4, C2H4, low heating value


mempunyai nilai maksimum pada temperatur
reaksi yaitu 800C. Ekivalen ratio optimal pada
temperatur reaksi 800C yaitu 0.28, dimana
konversi karbon dan efisiensi gasifikasi mencapai
nilai maksimum, ini dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :

Gambar Efek ekivalen ratio pada konversi karbon dan effisiensi gasifikasi

SKEMA PENELITIAN
Seerpihan Kayu

Temperatur dinding
reaktor

BAHAN UJI (BIOMASSA)


1.

Analisa Ultimate : Pada pengujian ini dapat diketahui


karakteristik kandungan komposisi dari : karbon, hidrogen,
nitrogen, belerang, dan oksigen yang dimiliki oleh biomassa.

2.

Analisa Proxymate : Pada pengujian ini dapat diketahui kadar

kandungan moisture, volatil matter, fixed carbon, dan abu (ash)


yang dimiliki oleh biomassa.
3.

Analisa Nilai Kalor : Pada pengujian ini dapat diketahui nilai

kandungan kalor (Low Heating Value) yang di uji pada alat bomb
kalorimeter dimana, nilai yang keluar dari alat tersebut yaitu
dalam bentuk High Heating Value.

ANALISA ULTIMATE, PROXIMATE, LHV


Deskripsi

Data

Analisis Ultimate
Carbon C (weight.%)

43,01

Hydrogen H (weight.%)

6,42

Oxygen O (weight.%)

39,64

Nitrogen N (weight.%)

0,17

Sulphur S (weight.%)

0,02

Analisis Proximity
Volatil matter (weight.%)

77,33

Moisture (weight.%)

8,69

Ash (weight.%)

2,28

Fixed carbon (weight.%)

11,7

Nilai Kalor biomassa serbuk kayu


Low Heating Value

14,88

Analisa ultimate diambil dari sumber : jurnal Experimental study on sawdust air gasification in
an entrained-flow reactor-yijun zhao dkk, untuk proximity dan LHV di uji di lab. PSE ITS

FLOWCHART PERCOBAAN :

DESAIN EXPERIMEN
INPUT
Variabel tetap

Bahan baku

OUTPUT
Variabel

Pengukuran

bervariasi

Sekali (1x)

Data proses

Suplai udara

h manometer

Temp. Titik

masuk

Massa biomassa

Perhitungan

Visualisasi

Uji proximate

Nyala api

1,2,3,4,5

V udara masuk

Temp.

LHV biomassa

Dinding
reaktor

Dimensi reaktor

V syngas

Temp.

m udara ke throat

Sistem
perpipaan

Putaran dimmer

V udara luar

m udara ke biomasa

Komposisi syngas

m syn-gas

Massa ash

LHV syngas

Massa char

LHV ash

Temp. Udara

LHV char

ambient
Effisiensi gasifikasi
Heat loss

ANALISA PEMBAHASAN
DISTRIBUSI TEMPERATUR UNTUK UKURAN (1-3) CM, AFR (0,79 ;0,96 ;1,11 ;1,24)

AFR 0,79

AFR 1,11

AFR 0,96

AFR 1,24

DISTRIBUSI TEMPERATUR UNTUK UKURAN (1-7) mm, AFR (0,79 ;0,96 ;1,11 ;1,24)

AFR 0,79

AFR 0,96

AFR 1,24
AFR 1,11

Analisis Rasio Udara-Bahan Bakar (AFR)

(Ref. 10)
Dengan kondisi laju alir biomassa serpihan kayu yang konstan, Nilai Air
Fuel Ratio (AFR) semakin naik seiring naiknya kecepatan suplai udara
yang masuk kedalam throat.
Dimmer

L manometer

Air fuel ratio


(rasio udara bahan bakar) = f ( V udara )

Air fuel ratio

nomor
4
6
8
10

(mm)
2
3
4
5

bahan bakar)
0,79
0,96
1,11
1,24

AFR

(rasio udara

1,40
1,30
1,20
1,10
1,00
0,90
0,80
0,70
2,50

3,00

3,50

4,00

V udara (m/s)

4,50

5,00

Kandungan syn-gas ukuran panjang biomassa (1-3) cm (1-7) mm,AFR


(0,79 ;0,96 ;1,11 ;1,24)
Panjang

Rasio udara-

serpihan

bahan bakar

kayu

Komposisi Synthetic gas (% Vol.)


CO

H2

CH4

CO2

N2

O2

(1-3) cm

0,79

21,99

5,59789

2,0417

12,73917

49,98523

7,64601

(1-3) cm

0,96

18,93

5,19365

5,42276

12,87131

41,19869

16,38359

(1-3) cm

1,11

17,01

4,79341

4,98052

13,26141

43,72859

16,22607

(1-3) cm

1,24

14,36

4,3951

5,55557

13,96489

45,9079

15,81654

(1-7) mm

0,79

23,99

5,79989

1,78738

12,89085

48,55885

6,97303

(1-7) mm

0,96

19,33

5,38998

5,17623

13,05853

40,50928

16,53598

(1-7) mm

1,11

17,53

4,85131

4,89251

13,33939

42,80788

16,57891

(1-7) mm

1,24

15,03

4,51593

5,17735

13,79393

44,68566

16,79713

Analisis Nilai Kalor Ditinjau dari LHV


Synthetic Gas (Low heatingValue)
Dari prosentase komposisi Synthetic gas dapat
dilakukan perhitungan Low heating value (LHV)
pada synthetic gas dengan persamaan

(Ref. 3)

Ukuran serpihan kayu

Rasio udara bahan bakar Nilai kandungan energi


(Air Fuel Ratio)

LHVsynthetis gas (kJ/m3)

(1-3) cm

0,79

5019,439883

(1-3) cm

0,96

4850,030106

(1-3) cm

1,11

4415,096424

(1-3) cm

1,24

3997,715944

(1-7) mm

0,79

5318,424026

(1-7) mm

0,96

4944,683473

(1-7) mm

1,11

4492,405121

(1-7) mm

1,24

4085,389302

Nilai LHV synthetis gas


semakin turun seiring
dengan peningkatan nilai
rasio udara-bahan bakar (Air
Fuel Ratio)

Kesetimbangan massa (masuk dan keluar) berdasarkan Air Fuel Ratio dan
ukuran serpihan kayu

ukuran
panjang

kesetimbangan
massa keluar

Air fuel ratio

dimmer

Kesetimbangan massa masuk

serpihan

(rasio udara

nomor

laju alir massa laju alir massa laju alir massa laju alir massa

laju alir massa

serpihan kayu
(kg/s)

udara (kg/s)

ash (kg/s)

char (kg/s)

Syn-gas (kg/s)

kayu

bahan bakar)

(1-3) cm

0,785603528

0,000763889

0,000600114

0,000018875

7,83194E-06

0,001337296

(1-3) cm

0,962163892

0,000763889

0,000734986

2,52583E-05

0,00001265

0,001460967

(1-3) cm

1,111011164

0,000763889

0,000848689

0,000018375

6,30417E-06

0,001587899

(1-3) cm

1,242148243

10

0,000763889

0,000948863

1,94611E-05

1,04139E-05

0,001682877

(1-7) mm

0,785603528

0,000763889

0,000600114

1,23569E-05

7,69722E-06

0,001343949

(1-7) mm

0,962163892

0,000763889

0,000734986

1,22181E-05

7,9625E-06

0,001478695

(1-7) mm

1,111011164

0,000763889

0,000848689

1,24681E-05

6,55972E-06

0,00159355

(1-7) mm

1,242148243

10

0,000763889

0,000948863

1,26819E-05

6,26806E-06

0,001693802

Kesetimbangan Energi
Energi yang masuk sistem adalah energi yang
berupa serpihan kayu yang memiliki Low
Heating Value (LHV) tertentu dan energi dari
udara masukan.
Energi outputnya berupa energi berguna, yaitu
energi syngas, char, ash, dan heat loss.
Dari data tersebut nantinya bisa ditentukan nilai
efisiensi sistem.
ukuran
panjang

Air fuel ratio

kesetimbang
an

energi
masuk

kesetimbangan

energi keluar

E.serpihan

energi udara

energi syn-gas

energi ash

energi char

losses syngas

Total selisih
kes.energi
masuk

serpihan

(rasio udara

kayu

bahan bakar)

kayu (kW)

(kW)

(kW)

(kW)

(kW)

dan konveksi
(kW)

k.enrgi
keluar(kW)

energi

(1-3) cm

0,785603528 11,3666667

0,169241695

7,483608537

0,109532234

0,661794759

3,111731138

(1-3) cm

0,962163892 11,3666667

0,207277898

7,573306454

0,176914273

0,696009682

2,920436258

(1-3) cm

1,111011164 11,3666667

0,239343901

7,486725201

0,088165776

0,675688979

3,116086711

(1-3) cm

1,242148243 11,3666667

0,267594616

7,285082295

0,145641548

0,725693628

3,210249196

(1-7) mm

0,785603528 11,3666667

0,169241695

7,53580871

0,1076481

0,690650033

3,032559823

(1-7) mm

0,962163892 11,3666667

0,207277898

7,706377072

0,111358095

0,735838363

2,813093136

(1-7) mm

1,111011164 11,3666667

0,239343901

7,544120805

0,091739801

0,753426043

2,977380017

(1-7) mm

1,242148243 11,3666667

0,267594616

7,344090588

0,08766075

0,764931517

3,169983811

Efisiensi Gasifikasi ukuran panjang biomassa (1-3) cm (1-7) mm,AFR


(0,79 ;0,96 ;1,11 ;1,24)
Ukuran serpihan kayu

Rasio udara bahan

Efisiensi Gasifikasi (%)

bakar (Air Fuel Ratio)


(1-3) cm

0,79

65,83819827

(1-3) cm

0,96

66,62732951

(1-3) cm

1,11

65,86561761

(1-3) cm

1,24

64,09163309

(1-7) mm

0,79

66,29743733

(1-7) mm

0,96

67,79803876

(1-7) mm

1,11

66,37056427

(1-7) mm

1,24

64,61076764

SANKEY DIAGRAM :

KESIMPULAN :
Nilai Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) semakin naik, maka

mengakibatkan kosentrasi kandungan synthetis gas pada gas mudah


terbakar (combustible gas) cenderung mengalami penurunan, sebaliknya
gas O2, N2, CO2 mengalami kenaikan secara perlahan.
Nilai Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) yang terbaik, untuk ukuran

panjang serpihan kayu (1-3) cm dan (1-7) mm ditinjau dari total


kosentrasi kandungan synthetis gas pada gas mudah terbakar
(combustible gas) yaitu pada AFR 0,79 untuk panjang serpihan kayu (1-3)
cm sebesar 29,63 %, untuk panjang serpihan kayu (1-7) mm sebesar
31,57 %
Nilai Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) semakin naik, maka

mengakibatkan penurunan nilai kandungan energi ditinjau dari Low


Heating Value synthetis gas diakibatkan kandungan synthetis gas pada
gas mudah terbakar (combustible gas) cenderung mengalami penurunan

Nilai Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) yang terbaik, untuk

ukuran panjang serpihan kayu (1-3) cm dan (1-7) mm ditinjau dari


nilai kandungan energi (Low Heating Value) synthetis gas yaitu
pada AFR 0,79 untuk panjang serpihan kayu (1-3) cm sebesar
5019,44 kJ/m3, untuk panjang serpihan kayu (1-7) mm sebesar
5318,42 kJ/m3
Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) yang terbaik, untuk

ukuran panjang serpihan kayu (1-3) cm dan (1-7) mm ditinjau dari


efisieni gasifikasi (%) yaitu pada AFR 0,96. Dimana nilai efisiensi
gasifikasi sebesar 67,798 % untuk ukuran panjang serpihan kayu
(1-7) mm dan nilai efisiensi gasifikasi sebesar 66,627 % untuk
ukuran panjang serpihan kayu (1-3) cm.
Nilai Rasio udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio) yang terbaik, untuk

ukuran panjang serpihan kayu (1-3) cm dan (1-7) mm ditinjau dari


visualisasi nyala api yaitu pada AFR 0,96 nyala api berwarna biru

Visualisasi nyala api ukuran panjang biomassa (1-3) cm, AFR (0,79
;0,96 ;1,11 ;1,24)
AFR 0,79

AFR 1,11

AFR 0,96

AFR 1,24

Visualisasi nyala api ukuran panjang biomassa (1-7) mm, AFR (0,79
;0,96 ;1,11 ;1,24)
AFR 0,79

AFR 1,11

AFR 0,96

AFR 1,24

KRITIK DAN SARAN SANGAT SAYA HARAPKAN


DEMI KESEMPURNAAN TUGAS AKHIR

Você também pode gostar