Você está na página 1de 4

ARTIKEL TENTANG BIDANG YANG DIMINATI

Manajemen dan Administrasi Organisasi Koperasi

Walaupun secara kelembagaan koperasi memiliki prinsip, fungsi serta ciri-ciri yang
berbeda dari bentuk-bentuk perusahaan lainnya, namun pada dasarnya koperasi tetap
merupakan sebuah organisasi yang ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan kopersasi
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan kesejahteraan
mayarakat pada umumnya.
Untuk mencapai tujuan itu, koperasi tentu perlu dikelola dengan baik. Bahkan karena tujuantujuan koperasi tergolong lebih mulia dibandingkan dengan tujuan bentuk-bentuk perusahaan
lainnya, maka tidak dapat tidak, koperasi menuntut dilakukannya pengelolaan yang jauh lebih
baik pula.
Artikel ini bermaksud mengemukaan pokok-pokok manajemen dan administrasi organisasi
koperasi.
Manajemen Koperasi
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana diketahui,
hakekat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan
melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan
fungsi pengawasan. Hanya dengan melaksanakan fungsi-funsi manajemen itulah sebuah
koperasi akan dapat mencapai tujuan-tujuan mulianya secara efektif. Berikut ini akan kita
liaht bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut dalam pengelolaan koperasi.

Fungsi Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses perumusan program beserta anggarannya, yang harus
dilakukan oleh sebuah koperasi sbagai tindak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak
dilaksanakannya. Sebagai tindak lanjut dari strategi, maka pelaksanaan fungsi perencanaan
daam sebuah koperasi harus secara konsisten mengacu pada tujuan dan misi koperasi
tersebut. Dengan kata lain, perencanaan bukanlah sekadar pengungkapan keinginan,

melainkan merupakan pengejawantahan dari strategi yang telah dipertimbangkan secara


cermat. Selain itu, perlu diketahui pula, perencanaan juga memiliki fungsi koordinasi antara
bagian dalam koperasi, serta fungsi pengendalian terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan
koperasi.
Pada dasarnya strategi adalah cara-cara yang hendak ditempuh oleh suatu organisasi dalam
melaksanakan misi dan mencapai tujuannya. Karena strategi akan merupakan titik tolak bagi
sebuah koperasi dalam melakukan perencanaan, maka selain harus mengacu pada tujuan dan
misi koperasi itu, penentuan strategi harus mempertimbangkan secara cermat hal-hal sebagai
berikut:
(1)

Kekuatan-kekuatan internal koperasi;

(2)

Kelemahan-kelemahan internal yang dimilikinya;

(3)

Kesempatan atau peluang bisis yang yang tersedia;

(4)

Hambatan atau kendala bisnis koperasi yang harus dihadapi.

Bertolak dari analisis terhadap hal-hal diatas, barulah ditentukan strategi yang sebaiknya
ditempuh untuk melaksanakan misi dan mencapai tujuan koperasi.

Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi diantara para
pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu. Walaupun
secara umum perangkat organisasi koperasi telah terbagi dengan jelas, yaitu yang meliputi
kelengkapan organisasi koperasi, pengelola teknis koperasi. Dan dewan penasehat, namun
dalam melaksanakan fungsi kepengurusannya pengurus koperasi memiliki kewajiban untuk
menyusun organisasi kepengurusan koperasi secara lebih rinci.

Fungsi Pelaksanaan

Fungsi ketiga manajemen koperasi adalah fungsi pelaksanaan. Pelaksanaan adalah proses
penerapan rencana-rencana koperasi oleh masing-masing fungsi atau unsure dalam organisasi
koperasi.

Fungsi Pengawasan

Pengawasan adalah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih tinggi, untuk
mengukur tinglat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah
dicapai, atau upaya untuk memastikan bahwa kebijakkan yang telah dirumuskan telah
dilaksanakan dengan semestinya oleh bawahan. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam
UU No.25/1992, pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi dilaksanakan oleh
pengawas. Sedangkan kegiatan pengawasan terutama sekali dilakukan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi. Dengan demikian pengawas diharapkan dapat
mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang serta
penggunaan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh koperasi secara tidak bertanggung
jawab.
Dalam melaksanakan fungsi kepengawasannya, pengawas koperasi bisa meminta bantuan
tenaga ahli untuk megungkapkan terjadinya penyalagunaan wewenang dan atau
penyelewengan yang dilakukan oleh pengurus koperasi. Tenaga ahli yang dimaksud disini
adalah misalnya akuntan publik. Sebagaimana diketahui, akuntan publik memiliki kecakapan
profesional untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan yang disampaikan oleh pengurus.
Administrasi Organisasi Koperasi
Administrasi organisasi Koperasi meliputi semua pencatatan yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi koperasi . Di dalam organisasi koperasi, kegiatan pencatatan antara lain meliputi
hal-hal sebagai berikut:

Keanggotaan

Kepengurusan

Raat-rapat anggota dan rapar-rapat pengurus

Simpanan-simpanan anggota

Pengawas, dsb

Kegiatan pelaku-pelaku dalam organisasi itu harus dicatat dalam buku-buku catatan khusus.
Orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi organisasi koperasi ini adalah
sekretaris pengurus. Administrasi koperasi pada umumnya meliputi pengadaan buku-buku
sebagai berikut:

Buku Daftar Anggota,

Buku Daftar Pengurus,

Buku Daftar Anggota Pengawas,

Buku Notulen Rapat,

Buku Simpanan Anggota.

Sumber:
https://liasetianingsih.wordpress.com/2010/01/06/manajemen-dan-administrasi-organisasikoperasi/ (di akses pada tanggal 21 Januari 2015, 06:00)

Nama

: Zulfikar Yahya

Fakultas

: Ilmu Sosial

Prodi

: Geografi

Você também pode gostar