Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
helper. Kebalikannya, virus HIV yang menghancurkan sel T4 helper. Fungsi dari sel T4 helper
adalah mengenali antigen yang asing, mengaktifkan limfosit B yang memproduksi antibodi,
menstimulasi limfosit T sitotoksit, memproduksi limfokin, dan mempertahankan tubuh terhadap
infeksi parasit. Kalau fungsi sel T4 helper terganggu, mikroorganisme yang biasanya tidak
menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk menginvasi dan menyebabkan penyakit
yang serius.
Dengan menurunya jumlah sel T4, maka system imun seluler makin lemah secara
progresif. Diikuti berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan menurunnya fungsi sel T
penolong. Seseorang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) dapat tetap tidak
memperlihatkan gejala (asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4
dapat berkurang dari sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-300 per
ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi.
Sewaktu sel T4 mencapai kadar ini, gejala-gejala infeksi ( herpes zoster dan jamur
oportunistik ) muncul, Jumlah T4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan
menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang parah. Seorang didiagnosis
mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila terjadi
infeksi opurtunistik, kanker atau dimensia AIDS.
D. Manifestasi Klinis
Menurut Komunitas AIDS Indonesia (2010), gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala
mayor (umum terjadi) dan gejala minor (tidak umum terjadi):
1. Gejala mayor:
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopati
2. Gejala minor:
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
h. Retinitis virus Sitomegalo
E. Komplikasi
MCMD (Minor Cognitive Motor Disorder
Neurobiologi (meningitis, mylopati, neuropati )
Infeksi (toxoplasmosis, ensefalitis, cytomegalovirus/CMV
Leikoencepalopati multifoksl progresif (neoplasma dan delirium)
F. Pemeriksaan Penunjang
Jika seseorang terinfeksi, semakin cepat dia tahu lebih baik. Pasien dapat tetap sehat
lebih lama dengan pengobatan awal dan dapat melindungi orang lain dengan mencegah
transmisi. Tes-tes ini mendeteksi keberadaan virus dan protein yang menghasilkan sistem
kekebalan tubuh untuk melawan virus. Protein ini yang dikenal sebagai antibodi, biasanya
tidak terdeteksi sampai sekitar 3-6 minggu setelah infeksi awal. Maka jika melakukan tes 3
hingga 6 minggu selepas paparan akan memberi hasil tes yang negatif (Swierzewski, 2010).
B.
Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat : Tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
2. Penampilan umum : pucat dan kelaparan
3. Gejala Subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari
berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, dan sulit tidur.
4. Kepala: Sakit kepala, edem muka, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara
berubah, epsitaksis.
5. Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku
kuduk, kejang, paraplegia.
6. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.
7. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi.
8. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, menggunakan otot bantu pernapasan, batuk
produktif atau non produktif.
9. GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare,
inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
10. Genital : lesi atau eksudat pada genital.
11. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi
tertahan, banyaknya mukus
2. Pola napas tidak efektif b.d penurunan energi, kelelahan, nyeri, kecemasan
3. Hipertermia b.d proses penyakit, peningkatan metabolisme, dehidrasi
4. Nyeri b.d agen injury biologis
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis, psikologis
6. Kurang Pengetahuan b.d kurangnya paparan atau informasi
7. Deficit volume cairan b.d kegagalan mekanisme pengaturan
8. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan status metabolik
9. Resiko infeksi dengan factor resiko prosedur Infasif, malnutrisi, imonusupresi ,
ketidakadekuatan imun buatan , tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan respon inflamasi), tidak adekuat pertahanan tubuh primer
10. Kelelahan b.d anemia, status penyakit
11. Tidak efektifnya mekanisme koping keluarga b.d kemampuan dalam mengaktualisasi
diri
12. Deficit perawatan diri b.d kelemahan fisik
C.
1.
DIAGNOSA/MASAL
AH KOLABORASI
Bersihan Jalan
Nafas tidak
Efektif
Definisi :
Ketidakmampuan
untuk
membersihkan
sekresi atau
obstruksi dari
saluran pernafasan
untuk
mempertahankan
kebersihan jalan
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
NOC :
NIC :
Respiratory
Airway suction
Informasikan
pada klien dan
Aspiration Control
keluarga tentang suctioning
Minta
klien nafas dalam sebelum
Kriteria Hasil :
suction dilakukan.
Mendemonstrasikan
Berikan
O2 dengan menggunakan
batuk efektif dan
nasal untuk memfasilitasi suksion
suara nafas yang
nasotrakeal
bersih, tidak ada
4
nafas.
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
Batasan
mengeluarkan
Karakteristik :
sputum,
mampu
Dispneu,
bernafas
dengan
Penurunan suara
mudah, tidak ada
nafas
pursed lips)
Orthopneu,
Menunjukkan jalan
Cyanosis
nafas yang paten
Kelainan suara
(klien tidak merasa
nafas (rales,
tercekik,
irama
wheezing)
nafas,
frekuensi
Kesulitan berbicara
pernafasan
dalam
Batuk, tidak
rentang
normal,
efekotif / tidak ada
tidak ada suara
Mata melebar
nafas abnormal
Produksi sputum,
Mampu
Gelisah
mengidentifikasikan
Perubahan
dan mencegah factor
frekuensi dan irama
yang
dapat
nafas
menghambat jalan
nafas
Faktor-faktor yang
berhubungan:
Obstruksi jalan
nafas : spasme
jalan nafas, sekresi
tertahan,
banyaknya mukus,
2.
NOC :
Respiratory
Airway Management
status : Ventilation
Buka jalan nafas, guanakan
Definisi :
Respiratory
teknik chin lift atau jaw thrust
Pertukaran udara
status : Airway
Posisikan
pasien
untuk
inspirasi dan/atau
patency
memaksimalkan ventilasi
ekspirasi tidak
Vital sign Status
Identifikasi pasien perlunya
adekuat
Kriteria Hasil :
pemasangan alat jalan nafas
Mendemonstrasikan
buatan
Batasan
batuk efektif dan
karakteristik :
suara nafas yang Lakukan fisioterapi dada jika
- Penurunan
perlu
bersih, tidak ada
tekanan
sianosis dan dyspneu Keluarkan sekret dengan batuk
inspirasi/ekspira
(mampu
atau suction
si
mengeluarkan
Auskultasi suara nafas, catat
- Penurunan
sputum,
mampu
adanya suara tambahan
pertukaran
bernafas
dengan Berikan bronkodilator bila
udara per menit
mudah, tidak ada
perlu
- Menggunakan
pursed lips)
5
Monitor
pola pernapasan abnormal
Dewasa volume
Monitor
suhu,
warna,
dan
tidalnya 500 ml
kelembaban
kulit
saat istirahat
Monitor sianosis perifer
Bayi volume
Monitor adanya cushing triad
tidalnya 6-8
(tekanan nadi yang melebar,
ml/Kg
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Timing rasio
- Penurunan
kapasitas vital
3.
Faktor yang
berhubungan :
- Penurunan
energi/kelelahan
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot
pernafasan
- Nyeri ,
Kecemasan
- Kerusakan
persepsi/kogniti
f
Hipertermia
NOC :
Thermoregulation
NIC :
Fever treatment
6
Definisi : suhu
tubuh naik diatas
rentang normal
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
Batasan
rentang normal
Karakteristik:
Tidak ada
perubahan warna
kenaikan suhu
kulit dan tidak ada
tubuh diatas
pusing, merasa
rentang
nyaman
normal
serangan atau
konvulsi
(kejang)
kulit
kemerahan
pertambahan
RR
takikardi
saat disentuh
tangan terasa
hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit
- peningkatan
metabolisme
- dehidrasi
Catat
adanya
fluktuasi
tekanan darah
4.
Nyeri
NOC :
NIC :
Definisi :
Pain Level,
Pain Management
Sensori yang tidak
Pain control,
Lakukan pengkajian nyeri secara
menyenangkan dan
Comfort level
komprehensif termasuk lokasi,
pengalaman
Kriteria Hasil :
karakteristik, durasi, frekuensi,
emosional yang
Mampu mengontrol
kualitas dan faktor presipitasi
muncul secara
nyeri
(tahu
Observasi
reaksi nonverbal dari
aktual atau
penyebab
nyeri,
ketidaknyamanan
potensial kerusakan
mampu
Gunakan
teknik komunikasi
jaringan atau
menggunakan
terapeutik untuk mengetahui
menggambarkan
tehnik
pengalaman nyeri pasien
adanya kerusakan
nonfarmakologi
(Asosiasi Studi
untuk mengurangi Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
Nyeri
nyeri,
mencari
Evaluasi pengalaman nyeri masa
Internasional):
bantuan)
lampau
serangan mendadak Melaporkan bahwa
Evaluasi
bersama pasien dan tim
atau pelan
nyeri
berkurang
kesehatan
lain
tentang
intensitasnya dari
dengan
ketidakefektifan
kontrol
nyeri
ringan sampai berat
menggunakan
masa lampau
yang dapat
manajemen nyeri
Bantu
pasien dan keluarga untuk
diantisipasi dengan
Mampu mengenali
mencari
dan
menemukan
akhir yang dapat
nyeri
(skala,
dukungan
diprediksi dan
intensitas,
dengan durasi
frekuensi dan tanda Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
kurang dari 6
nyeri)
suhu ruangan, pencahayaan dan
bulan.
Menyatakan
rasa
kebisingan
nyaman
setelah
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Batasan
nyeri berkurang
karakteristik :
Tanda vital dalam Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
- Laporan
rentang normal
farmakologi
dan
inter
personal)
secara verbal
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
atau non
menentukan intervensi
8
verbal
Fakta dari
observasi
Posisi
antalgic untuk
menghindari
nyeri
Gerakan
melindungi
Tingkah laku
berhati-hati
Muka topeng
Gangguan
tidur (mata
sayu, tampak
capek, sulit
atau gerakan
kacau,
menyeringai)
Terfokus pada
diri sendiri
Fokus
menyempit
(penurunan
persepsi
waktu,
kerusakan
proses
berpikir,
penurunan
interaksi
dengan orang
dan
lingkungan)
Tingkah laku
distraksi,
contoh : jalanjalan,
menemui
orang lain
dan/atau
aktivitas,
aktivitas
berulangulang)
Respon
autonom
(seperti
diaphoresis,
perubahan
tekanan darah,
perubahan
nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan
autonomic
dalam tonus
otot (mungkin
dalam rentang
dari lemah ke
kaku)
Tingkah laku
ekspresif
(contoh :
gelisah,
merintih,
menangis,
waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkel
uh kesah)
Perubahan
dalam nafsu
makan dan
minum
Faktor yang
berhubungan :
Agen injuri
(biologi, fisik)
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
NOC :
Nutritional
Status : food and
Fluid Intake
Nutritional
Definisi : Intake
Status : nutrient
nutrisi tidak cukup
Intake
untuk keperluan
Weight control
metabolisme tubuh. Kriteria Hasil :
Adanya
Batasan
peningkatan berat
karakteristik :
badan sesuai
- Berat badan 20
dengan tujuan
% atau lebih di
Berat badan ideal
bawah ideal
sesuai dengan
- Dilaporkan
tinggi badan
adanya intake
Mampumengidentif
makanan yang
ikasi kebutuhan
kurang dari
nutrisi
RDA
Tidak ada tanda
(Recomended
tanda malnutrisi
Daily
Menunjukkan
Allowance)
peningkatan fungsi
- Membran
pengecapan dari
mukosa dan
menelan
konjungtiva
Tidak terjadi
pucat
penurunan berat
- Kelemahan otot
badan yang berarti
yang digunakan
untuk
menelan/mengu
nyah
- Luka, inflamasi
NIC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan
protein
dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Ajarkan
pasien
bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan
nutrisi
yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat
10
pada rongga
mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat
setelah
mengunyah
makanan
Dilaporkan atau
fakta adanya
kekurangan
makanan
Dilaporkan
adanya
perubahan
sensasi rasa
Perasaan
ketidakmampua
n untuk
mengunyah
makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB
dengan
makanan cukup
Keengganan
untuk makan
Kram pada
abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri
abdominal
dengan atau
tanpa patologi
Kurang
berminat
terhadap
makanan
Pembuluh
darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau
steatorrhea
Kehilangan
rambut yang
cukup banyak
(rontok)
Suara usus
hiperaktif
Kurangnya
informasi,
misinformasi
badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor
pertumbuhan
dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan
cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
Faktor-faktor
yang
berhubungan :
Ketidakmampua
n pemasukan
11
atau mencerna
makanan atau
mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis,
psikologis atau
ekonomi.
6.
Kurang
Pengetahuan
NOC :
Knowledge :
disease process
Definisi :
Kowledge : health
Tidak adanya atau
Behavior
kurangnya
Kriteria Hasil :
informasi kognitif
Pasien dan keluarga
sehubungan dengan
menyatakan
topic spesifik.
pemahaman
tentang penyakit,
Batasan
kondisi, prognosis
karakteristik :
dan program
memverbalisasikan
pengobatan
adanya masalah,
Pasien dan keluarga
ketidakakuratan
mampu
mengikuti
melaksanakan
instruksi, perilaku
prosedur yang
tidak sesuai.
dijelaskan secara
benar
Pasien dan keluarga
Faktor yang
mampu
berhubungan :
menjelaskan
keterbatasan
kembali apa yang
kognitif,
dijelaskan
interpretasi
perawat/tim
terhadap informasi
kesehatan lainnya
yang salah,
kurangnya
keinginan untuk
mencari informasi,
tidak mengetahui
sumber-sumber
informasi.
NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan
penilaian
tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan
patofisiologi
dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan
bagi
keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda
dan
gejala
untuk
12
7.
Defisit Volume
Cairan
Definisi :
Penurunan cairan
intravaskuler,
interstisial,
dan/atau
intrasellular. Ini
mengarah ke
dehidrasi,
kehilangan cairan
dengan
pengeluaran
sodium
Batasan
Karakteristik :
- Kelemahan
- Haus
- Penurunan
turgor
kulit/lidah
- Membran
mukosa/kulit
kering
- Peningkatan
denyut nadi,
penurunan
tekanan darah,
penurunan
volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena
menurun
- Perubahan
status mental
- Konsentrasi
urine meningkat
- Temperatur
tubuh
meningkat
- Hematokrit
meninggi
- Kehilangan
berat badan
seketika
(kecuali pada
third spacing)
Faktor-faktor
yang
berhubungan:
- Kehilangan
volume cairan
secara aktif
NOC:
Fluid balance
Hydration
Nutritional
Status : Food and
Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Mempertahankan
urine output sesuai
dengan usia dan BB,
BJ urine normal, HT
normal
Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam
batas normal
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi,
Elastisitas
turgor
kulit baik, membran
mukosa
lembab,
tidak ada rasa haus
yang berlebihan
melaporkan
pada
pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
NIC :
Fluid management
Timbang popok/pembalut jika
diperlukan
Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Monitor
status
hidrasi
( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin )
Monitor vital sign
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
Kolaborasi pemberian cairan IV
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Berikan
diuretik
sesuai
interuksi
Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
Dorong masukan oral
Berikan penggantian nesogatrik
sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi
13
- Kegagalan
mekanisme
pengaturan
Kerusakan
intergritas kulit
Definisi
:
Perubahan
pada
epidermis
dan
dermis
14
status nutrisi
(obesitas,
kekurusan)
Perubahan
status cairan
Perubahan
pigmentasi
Perubahan
sirkulasi
Perubahan
turgor
(elastisitas
kulit)
Resiko infeksi
NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol infeksi)
Definisi :
Knowledge
: Bersihkan lingkungan setelah
Peningkatan resiko
Infection control
dipakai pasien lain
masuknya
Risk control
Pertahankan teknik isolasi
organisme patogen Kriteria Hasil :
Batasi pengunjung bila perlu
Klien bebas dari Instruksikan pada pengunjung
Faktor-faktor
tanda dan gejala
untuk mencuci tangan saat
resiko :
infeksi
berkunjung
dan
setelah
- Prosedur
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
Infasif
proses penularan
pasien
- Ketidakcukupa
penyakit,
factor
Gunakan sabun antimikrobia
n pengetahuan
yang
untuk cuci tangan
untuk
mempengaruhi
menghindari
penularan
serta Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan kperawtan
paparan patogen
penatalaksanaanny
Gunakan baju, sarung tangan
- Trauma
a,
sebagai alat pelindung
- Kerusakan
Menunjukkan
jaringan dan
inflamasi)
Tidak adekuat
pertahanan
tubuh primer
(kulit tidak
utuh, trauma
jaringan,
penurunan kerja
silia, cairan
tubuh statis,
perubahan
sekresi pH,
perubahan
peristaltik)
Penyakit
kronik
10
Kelelahan
NOC :
NIC :
Definisi :
Endurance
Energy Management
penurunan
Observasi adanya pembatasan
Concentration
kapasitas fisik dan
klien dalam melakukan aktivitas
Energy
mental sesuai
Dorong anal untuk
conservation
tingkat kemampuan Nutritional status :
mengungkapkan perasaan
kerja
terhadap keterbatasan
energy
Batasan
Kaji
adanya factor yang
Kriteria Hasil :
Karakteristik :
menyebabkan kelelahan
Memverbalisasikan
penurunan
Monitor
nutrisi dan sumber
peningkatan energi
konsentrasi,
energi tangadekuat
dan merasa lebih
penurunan libido,
Monitor pasien akan adanya
baik
penurunan
Menjelaskan
kelelahan fisik dan emosi secara
penampilan, tidak
berlebihan
penggunaan energi
tertarik terhadap
Monitor respon kardivaskuler
untuk mengatasi
lingkungan,
kelelahan
terhadap aktivitas
ketidakmampuan
Monitor pola tidur dan lamanya
mempertahankan
tidur/istirahat pasien
tingkat aktivitas
fisik seperti
biasanya,
ketidakmampuan
mempertahankan
rutinitas,
ketidakmampuan
menyimpan energi
bahkan setelah
tidur, peningkatan
keinginan
beristirahat, letargi,
penurunan energi,
capai,
16
Faktor yang
berhubungan :
Psikologi : anemia,
status penyakit,
malnutrisi, kondisi
fisik yang
menurun,
11
Tidak
efektif
koping
keluargaberhubun
gan dengan cemas
tentang
keadaan
yang
orang
dicintai.
Coping Enhancement
1. Kaji koping keluarga terhadap
sakit pasein dan perawatannya
2. Biarkan
keluarga
mengungkapkana perasaan secara
verbal
3. Ajarkan
kepada
keluaraga
tentang
penyakit
dan
transmisinya.
Batasan
karakteristik
:
menunjukkan
keinginan
untuk
berhubungan
dengan orang lain
yang mempunyai
permasalahan yang
sama,
anggota
keluarga
mampu
menjelaskan
dampak dari krisis
petumbuhan
Factor
yang
berhubungan
:
kemampuan dalam
mengaktualisasi
diri
12
Defisit perawatan
diri b/d
kelemahan fisik
Definisi :
Gangguan
kemampuan untuk
melakukan ADL
pada diri
NOC :
Self care : Activity
of Daily Living
(ADLs)
Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari
bau badan
Menyatakan
kenyamanan
terhadap
NIC :
Self Care assistane : ADLs
Monitor kemempuan klien
untuk perawatan diri yang
mandiri.
Monitor kebutuhan klien untuk
alat-alat bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian, berhias,
toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai klien
17
Batasan
karakteristik :
ketidakmampuan
untuk mandi,
ketidakmampuan
untuk berpakaian,
ketidakmampuan
untuk makan,
ketidakmampuan
untuk toileting
Faktor yang
berhubungan :
kelemahan,
kerusakan kognitif
atau perceptual,
kerusakan
neuromuskular/
otot-otot saraf
kemampuan untuk
melakukan ADLs
Dapat melakukan
ADLS dengan
bantuan
18
19