Você está na página 1de 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PADA KLIEN DENGAN IMUNISASI DI RUANG POLI TUMBUH
KEMBANG RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 17 Agustus s/d 22 Agustus 2015

Oleh:
Bernadino Oktavianus Manembu, S.Kep
NIM. I4B111209

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2015

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA KLIEN DENGAN IMUNISASI DI RUANG POLI TUMBUH
KEMBANG RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 17 Agustus s/d 22 Agustus 2015

Oleh:
Bernadino Oktavianus Manembu, S.Kep
NIM. I4B111209

Banjarmasin,

Agustus 2015

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B, S.Kep, Ns

Wiwik Winarsih, S. Kep, Ns

NIK. 1990 2014 1 152

NIP. 19600228 198911 2 001

LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI

Tujuan Imunisasi
Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah
terserang penyakit menular.
Imunisasi sangat efektif mencegah
penyakit menular.
Imunisasi menurunkan angka morbiditas
(angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) pada balita.

Manfaat Pemberian Imunisasi


oleh

penyakit,

dan

kemungkinan cacat atau kematian.


b. Untuk Keluarga : Menghilangkan
kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak

sakit.

Mendorong

pembentukan

keluarga apabila orang tua yakin bahwa


anaknya akan menjalani masa kanakkanak yang nyaman.
c. Untuk Negara : Memperbaiki tingkat
kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat
dan Vaksin
berakal
untuk
melanjutkan
Jenis
Dosis
pmbangunan Negara
1. BCG
0,05 cc
2. DPT

Imunisasi adalah pemberian satu atau lebih anti gen yang infeksius
pada seorang individu untuk merangsang system imun dan memproduksi
anti bodi yang akan mencegah infeksi.

Macam-macam imunisasi dasar

a. Untuk Anak : Mencegah penderita yang


disebabkan

Definisi

a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah pemberian vaksin


yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan, yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC
b. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus) merupakan vaksin
yang mengandung racun kuman diphteri yang telah dihilangkan sifat
racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti
(Toxoid)
c. Imunisasi polio, kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan
d. Imunisasi hepatitis B, merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg
dalam bentuk cair.
e. Imunisasi campak merupakan imunisasi yang ditunjukan untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak, kandungan
vaksin ini adalah virus yang dilemahkan
f. Vaksin pentavalen adalah kombinasi dari lima vaksin dalam satu:
difteri, tetanus, batuk rejan (pertusis),
B dan Haemophilus
Tempathepatitis
Penyimpanan
Tempat Pemberian
o
o
influenza tipe b/Hib (bakteri
yang
menyebabkan
0-8 C
35-37meningitis,
C
pneumonia
dan
otitis).
Lima
antigen
tersebut
diberikan
dalam
satu
Intracutan
kristal 1 tahun
Kristal 3-14 hari
suntikan, sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi.
cair 1 kali pakai
Cair 1 kali pakai
Intramuscular

3. Polio
4. Campak
5. Hepatitis B
6. TT

0,5 cc
2 tetes
0,5 cc
0,5 cc
0,5 cc

Diteteskan mulut
Subcutan

3-7 tahun

6 minggu

6-12 bulan

1-3 hari

Intramuscular
Kristal 2 tahun
ASUHAN KEPERAWATAN
Intramuscular
Cair 1 kali pakai

Kristal 1 mnggu
Cair 1 kali pakai

Hipertermia
berhubungan
dengan proses
inflamasi
Pengkajian
:
Defisiensi pengetahuan
keluarga
(ibu) tentang jadwal imunisasi, jenis imunisasi efek samping imunisa
NOC :
NOC :
Usia pemberian
Thermoregulation
Knowlwdge : disease process
Pengkajian
vaksin
HasilKnowledge
:
Bulan
Tahun
: health Behavior
IdentitasKriteria
klien
rentang
normal
Kriteria
Hasil
:
Keluhan Suhu
utamatubuh dalam
Nadi saat
dan RR
dalam
rentang
normal
Pasien
dan
keluarga
tentang
Riwayat penyakit
ini
1
2
3
4 menyatakan
5
6 pemahaman
9 12 15
18 jadwal
24 imunisasi,
3
5 jenis
6 imunisasi
7
8 dan
10efek
12samping
18
Lahir
Tidak
ada
perubahan
warna
kulit
dan
tidak
ada
pusing,
merasa
nyaman
Pasien
dan
keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur
yang
dijelaskan
secara
benar
Riwayat penyakit sebelumnya
NIC
:
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
Riwayat
penyakit
1 Pasien
2 dan keluarga mampu menjelaskan
3
Hepatitis
B keluarga.
Temperature
NIC :
Pengkajian Pola
Gordon Regulation
Monitor
suhu
tiap
2 jam 2
Teaching
: disease
process
0 minimal
1
3
4
5
Poliodan
Pola Persepsi Kesehatan
Penanganan
Kesehatan
suhu secara
kontinyu
Berikan penilaian
tentang
tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
PolaNutrisi Rencanakan
Metabolik monitoring
1
kali
BCG
Monitor TD, nadi,
dan RR
Jelaskan
patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
Pola Eliminasi
warnaGambarkan
dan suhu kulit
tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
Pola IstirahatMonitor
dan Tidur
1
2 hipotermi
3
5
6 (Td)
7
DPT
Monitor
tanda-tanda
hipertermi
dan
Identifikasi
kemungkinan
penyebab,
dengan cara yang 4tepat
Pola Aktivitas
Latihan
R
cairaninformasi
Sediakan
cara yang tepat
PolaKognitif
Persepsi intake
1 dan nutrisi
2pada pasien
3 tentang kondisi, dengan
4
Hib Tingkatkan
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan
tubuh
Diskusikan
perubahan
gaya
hidup
yang
mungkin
diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
Pola Persepsi Diri Konsep Diri
pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
Pola Influenza
SeksualitasAjarkan
Reproduksi
Ulangan tiap 1
Diskusikan
tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif
dari kedinginan
Pola Koping Toleransi
Stres
tahun
Beritahukan
tentang
indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan
emergency
yang
diperlukan
1
2
3
Campak
Pola
Peran Hubungan
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
Pola Nilai Kepercayaan
Berikan
anti piretik jika perlu
Pemeriksaan
Fisik

Jenis vaksin

DAFTAR PUSTAKA

Nanda Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta :


EGC
Ranuh dkk. 2005. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta : EGC.
Supartini, Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

Você também pode gostar