Você está na página 1de 18

OSCE Review Form

a.

1.
2.

Content Validity of OSCE


Relevancy with national competence examination
Congruency between the objectives and station

( ) yes
( ) yes

( ) no
( ) no

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Completeness of OSCE template


Title Sheet
Candidate instructions
Examiner instructions
Marking schedule
Simulated patient instructions
List of Equipment
Reference

( ) yes
( ) yes
( ) yes
( ) yes
( ) yes
( ) yes
( ) yes

( ) no
( ) no
( ) no
( ) no
( ) no
( ) no
( ) no

1.
2.
3.

Feasibility of the OSCE


Time allocated
( ) too long
Availability of infrastructure & equipment
Availability of SPs

b.

c.

( ) enough
( ) too short
( ) yes
( ) no
( ) yes
( ) no

General comment

Suggestion

Conclusion
( ) Accepted in Item Bank
( ) Return to the Item Writer to be improved
Reviewers Signature
Date:
(DD) / (MM) / (YY)
Name:

Appendix B : Template Stasion OSCE


Komponen template yang harus dilengkapi
- Lembar judul dan area kompetensi
- Instruksi untuk kandidat
- Instruksi untuk penguji
- Lembar penilaian
- Instruksi untuk pasien terstandarisasi
- Peralatan yang dibutuhkan

Nomor Station
Judul station
Waktu yang dibutuhkan
Tujuan Station
Area kompetensi

Template OSCE station


12
Psikiatri, Depresi (3-A)
15 menit
1. Kandidat dapat melakukan autoanamnesis dengan baik serta
memperhatikan profesionalisme terhadap pasien
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik
3. Managemen pasien
4. Profesionalisme
1.
2.
3.
4.
5.

Pengambilan anamnesis
Pemeriksaan fisik
Keterampilan prosedur klinik
Profesionalisme
Konseling

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Reproduksi
Saraf dan Perilaku
Endokrin dan metabolisme
Kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat
Darah dan kekebalan tubuh
Jantung dan pembuluh darah
Saluran cerna, pancreas, hepatobilier
Saluran pernapasan
Urogenital
Kepala dan leher
Lainnya

Instruksi untuk kandidat

Skenario klinik:
Seorang perempuan usia 55 tahun, datang ke poliklinik umum dengan
keluhan sulit tidur. Enam bulan yang lalu suaminya meninggal dunia
dan dalam 1 bulan terakhir ia lebih banyak di rumah, malas melakukan
tugas rutinnya.
Tugas:
Lakukanlah pengambilan anamnesis terhadap pasien ini dan
dilanjutkan dengan konseling.

Instruksi untuk penguji

Skenario klinik :
Seorang perempuan usia 55 tahun, datang ke poliklinik umum dengan
keluhan sulit tidur. Enam bulan yang lalu suaminya meninggal dunia
dan dalam 1 bulan terakhir ia lebih banyak di rumah, malas melakukan
tugas rutinnya.
Tugas:
Lakukanlah pengambilan anamnesis terhadap pasien ini dan
dilanjutkan dengan konseling sesuai dengan kasus tersebut

Instruksi:
- Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta
berdasarkan lembar penilaian
- Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan
- Penguji mengingatkan peserta waktu yang tersisa jika
tinggal 3 menit lagi
Pertanyaan untuk kandidat:
- Apakah diagnosis pasien ini ?
Jawaban:
Diagnosis : Gangguan Depresi
Penatalaksanaan :
- Pemberian obat Anti Depresan
- Konseling
Instruksi untuk SP

Nama : Ny.SP
Rentang usia : 55 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status sipil: janda ( suami meninggal 6 bulan yang lalu)
dengan 3 orang anak
Suku : Sumatra
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SMA
Riwayat penyakit sekarang :
- Keluhan utama : sulit tidur
Pasien sering terbangun tengah malam dan sulit tidur
kembali.
Tiap bangun pagi badan terasa tidak nyaman.
- sejak kapan : tiga minggu yang lalu (pasien dititipi
cucunya karena baby sitternya berhenti, yang kemudian
muntah berak, menyebabkan harus masuk RS)
Satu tahun yang lalu, pasien menderita kanker
payudara, sudah dioperasi dan kemoterapi sebanyak 6
kali dan dinyatakan sembuh.
Anak kedua yang laki laki sudah berumah tangga punya
seorang anak, tetapi kakak wanitanya belum menikah.
Ada rasa kawatir bila anak perempuannya menikah
mereka akan meninggalkan dan tidak memperhatikan
ibunya lagi.
Terobsesi menjalarnya kembali kanker agar ia bisa
segera menyusul almarhum suaminya.
- keluhan lain terkait keluhan utama:
Sering lupa dan tidak bisa memutuskan sesuatu dengan
baik dan sulit konsentrasi. Tidak nafsu makan sehingga
berat badannya menyusut 7 kg.

- hal hal yang memperburuk keluhan:


Sikap menantu yang kurang empati dengan kondisi pasien
- hal hal yang mengurangi keluhan : tidak ada.
- riwayat pengobatan sekarang: belum ada
Riwayat penyakit dahulu:
- penyakit kronis : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga: ayah menderita hipertensi dan meninggal
akibat serangan jantung.
Riwayat kebiasaan /sosial:
- Pasien menjadi orang tua tunggal untuk anak anaknya ;
yang dua orang sudah bekerja.
- Hubungan dengan keluarga suami (alm) kurang baik.
- Sebagai wanita yang tidak bekerja, mencoba mengisi
waktu dengan mengikuti pengajian dan arisan
Harapan terhadap penyakit:
- pasien merasa heran mengapa mengalami keadaan seperti
ini, ingin segera bebas dari keluhan keluhan yang
membebaninya
Peran yang harus dilakukan:
Pasien :
- posisi: normal
- raut muka/ekspresi: tampak murung dan lesu.
- Decorum : berpakaian cukup rapih tanpa make-up
Peralatan yang
dibutuhkan

Penulis
Referensi

- meja pemeriksaan (2)


- tempat tidur (1)
- kursi (3)
- catatan rekam medic & ATK
- lembar penilaian
Dr. Nasruddin Noor, SpKJ (FKUY)
1. Synopsis of Psychiatry, Kaplan & Sadock, edisi VII, 1977
2. PPDGJ edisi III, Depkes RI, 1993

Skenario wawancara:
Dokter (D): Assalamualaikum Bu,
Pasien (P) : Waalaikumsalam dokter
D: Saya dokter Nas yang saat ini bertugas untuk memeriksa Ibu. Apa yang bisa saya bantu
Bu ?/ ada keluhan apa Ibu berobat ?
P: Saya kalau tidur tidak nyenyak, tiap tengah malam terbangun dan tak bisa tidur lagi.
D: Sudah berapa lama Bu ?
P: Sekitar tiga minggu dok, sejak cucu saya tinggal di rumah karena ibunya sedang ikut
pendidikan di kantornya, disamping itu baby sitternya juga pulang kampung; saya
kewalahan mengurusnya sampai akhirnya ia dirawat di RS karena muntah berak.
D: Apa ada keluhan lain Bu ?
P: Ya dok; bila bangun pagi karena saya harus ke dapur, perasaan saya nggak nyaman,
badan lemes, bila berjalan rasa melayang, kepala pusing dan berat.
D: Apakah ibu dalam dua minggu terakhir ini sering merasa sedih,murung sepanjang hari
dan setiap hari ?, disamping itu apa ibu merasa kehilangan semangat atau gairah hidup
atau merasa cepat lelah seolah tak bertenaga ?
P: Persis dok, itulah sebabnya mengapa saya lebih senang di rumah malas kemana mana,
dan di rumah pun juga saya malas melakukan kegiatan rutin saya.
D: Apa ibu bisa menceritakan peristiwa masa lalu yang mempengaruhi kehidupan ibu saat
ini ?
P: Baik dok, saya terkena kanker payudara setahun yang lalu dan sudah sembuh, walaupun
ditawarkan payudara palsu saya tolak karena saya merasa sudah tua tak perlu lagi.
Kemudian 6 bulan yang lalu, suami meninggalkan kami akibat serangan jantung, untung
nya dua anak sudah selesai kuliahnya dan sudah bekerja, yang bungsu masih kuliah
D: Ya, saya bisa memahami perasaan ibu. Kemudian apakah ada hal hal yang menimbulkan
ketidakpuasan atau kekecewaan dalam kehidupan ibu selama ini.
P: Ya dok, saya ibarat burung satu sayap saya patah, anak pertama saya setelah selesai S-1
sekarang ngajar di tempat kursus, anak laki laki setelah diwisuda dan bekerja di kantor
konsultan langsung menikah dan tinggal dengan mertuanya, di pihak lain saya masih
harus membiayai anak perempuan terakhir yang sedang menyiapkan tugas akhirnya.
D: Baik bu, ini adalah tantangan yang saya yakin ibu dengan bantuan dan dukungan anak
anak ibu yang sudah bekerja akan bisa mengatasi beban dan tanggung jawab ibu sebagai
orang tua yang akan mengantar si bungsu mencapai cita citanya.
Kemudian apakah ibu juga mengalami keluhan lain seperti tak ada selera makan, sering
lupa, kehilangan rasa percaya diri atau harga diri ?
P: Ya betul dok, saya kadang punya perasaan tak berguna lagi dan (..maaf dok) koq saya
rasanya ingin mati saja, padahal ini kan dilarang ya dok.
D: Betul bu, semoga ibu selalu dalam perlindungan, bimbingan dan hidayah dari Allah.

INSTRUMEN PENILAIAN
STATION JIWA
Aspek Yang
Dinilai
Anamnesis

Menentukan
Diagnosis

Kandidat tidak
menentukan
diagnosis

Kandidat salah
menentukan
diagnosis

Profesionalisme

Tidak
menunjukkan
keterampilan
klinis
(anamnesis dan
konseling)

Kurang
memperhatikan
keterampilan
klinis

Kandidat tidak
melakukan
anamnesis

2
Kandidat
melakukan
anamnesis
dengan kurang
lengkap

Kandidat
melakukan
anamnesis dengan
cukup lengkap
(minimal):
Identitas, keluhan
utama, riwayat
penyakit sekarang,
riwayat kebiasaan

Kandidat
melakukan
anamnesis
yang
lengkap (identitas,
keluhan
utama,
riwayat
penyakit
sekarang, riwayat
penyakit
dahulu,
riwayat
penyakit
keluarga, riwayat
kebiasaan).

Kandidat benar
menentukan
diagnosis (tidak
lengkap )
Cukup
memperhatikan
keterampilan klinis

Kandidat benar
menentukan
diagnosis (lengkap)
Kandidat
menunjukkan
keterampilan klinis
dengan baik

Nomor Station
Judul station
Waktu yang dibutuhkan
Tujuan Station

Area kompetensi
System

Template OSCE station


2
Syaraf & Perilaku; Skizofrenia (3-A)
15 menit
Mahasiswa mampu:
1.Melakukan Allo Anamnesis (dari keluarga)
2. Melakukan Auto Anamnesis (dari pasien)
3. Merencanakan tatalaksana terapi
History Taking, Management
Syaraf dan Perilaku

Instruksi untuk kandidat

Stasion ini menguji kemampuan anda dalam:


1. melakukan allo anamnesis pada keluarga pasien.
2. melakukan auto anamnesis pada pasien
3. merencanakan tatalaksana terapi.
Skenario:
Seorang perempuan, usia 25 tahun, dibawa keluarganya ke Unit Gawat
Darurat Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan mengamuk, marah marah,
merusak barang sejak satu hari yang lalu.
Tugas:
1.Lakukanlah wawancara meliputi allo anamnesis dan autoanamnesis
2. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.

Instruksi untuk penguji

Skenario :
Seorang perempuan, usia 25 tahun, dibawa keluarganya ke Unit Gawat
Darurat Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan mengamuk, marah marah,
merusak barang sejak satu hari yang lalu.
Tugas:
1.Lakukanlah wawancara meliputi allo anamnesis dan autoanamnesis
2. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.
Instruksi:
1. Penguji hanya melihat dan menilai kemampuan kandidat
2. Penguji memberikan informasi : pasien secara fisik sehat dan tanda
tanda vital dalam batas normal.
3. Penguji tidak melakukan intervensi lain pada kandidat
4. Penguji memberikan penilaian berdasarkan lembar penilaian

Instruksi untuk SP

(Pasien dan ibunya)


Ibu pasien.
Saudara adalah seorang ibu yang membawa anak perempuan ke Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa .
Saudara menjawab pertanyaan kandidat bila ditanya.
Ekspresi saudara: bingung.

Identitas saudara; nama: Ny Ani, 50 tahun, alamat jl.Terminal


Kampung Rambutan Jakarta Timur, bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Petikan allo anamnesis:
Dokter (D): Assalamualaikum Bu Ani, saya dr.Nas, silahkan duduk
Ibu (I): Waalaikum salam, terima kasih
D: Apa yang dapat saya bantu, tampaknya ibu ada kesulitan
I: Anak saya, Nining kemarin tiba tiba marah marah, merusak barang
barang di rumah, mudah sekali tersinggung.
D: Bagaimana awal mulanya sampai anak ibu mengalami perilaku
seperti ini dan sudah berapa lama.
I: Sudah ada sekitar sebulan ini saya perhatikan ia sering melamun,
banyak di kamar. Kemudian dalam satu minggu ini ia sering mondar
mandir tiap malam,tampaknya ia tidak tidur; tidak mau merawat diri
lagi; kadang bicara sendiri, tertawa sendiri dan gangguan seperti ini
baru pertama kali dialaminya.
D: Kira kira apa yang mendorong Nining jadi seperti ini bu
I: Yang pasti saya tidak tahu persisnya, tapi mungkin dia kecewa
karena sejak lulus sarjananya ia belum dapat panggilan kerja.
D: Bagaimana sifat sifat Nining sebelum sakit seperti ini bu.
I: Memang ia sejak remaja dikenal sebagai anak pendiam, tertutup, tak
pernah mengeluh lebih lebih bila ada masalah.
D: Anak ibu ini anak yang ke berapa dan apakah dalam keluarga ibu
ada yang sakit seperti ini ?
I: Ia anak ketiga dari 4 bersaudara, satu2nya perempuan dan kami
kebetulan ada keturunan yang sakit jiwa, yaitu pamannya Nining (adik
dari bapaknya).
D: Bagaimana riwayat pendidikannya ?
I: Soal pendidikan ia termasuk anak pandai, dari SD sampai Sarjana
nggak pernah tinggal kelas, tapi sayangnya ia kurang bergaul, kurang
sabar dan juga mudah patah semangat.
Pasien.
Saudara adalah seorang perempuan, berusia 25 tahun. Penampilan
sesuai dengan usianya. Bentuk badan kurus, kulit sawo matang,
pakaian kurang rapih, perhatian mudah diarahkan.
Saudara menjawab pertanyaan kandidat bila ditanya.
Petikan autoanamnesis:
Dokter (D): Assalamualaikum Nining, apa alasan kamu dibawa kesini?
Pasien (P): Saya tidak tahu mengapa dibawa kesini
D: Kamu tahu sekarang ada dimana ?
P: Tahu, Rumah Sakit Jiwa
D: Apakah kamu sakit jiwa ?
P: Tidak, saya tidak sakit jiwa.
D: Mengapa kamu marah marah dan merusak barang barang di rumah
P: Karena ada suara suara yang menyuruh dan saya diancam bila tidak
menuruti perintahnya saya akan mati, selain itu saya yakin bahwa apa
yang saya lakukan itu dikendalikan oleh orang lain.
D: Apakah kamu melihat orang yang memerintahkan kamu itu
P: Tidak, seperti bisikan disamping telinga saja.
D: Bagaimana perasaan Nining sekarang, ada keluhan, sakit misalnya

P: Tidak, saya tidak ada keluhan apa apa.


D: Apakah Nining merasa takut, sedih atau marah ?
P: Nggak, nggak ada perasaan apa apa
D: Tadi Nining mengatakan perbuatan kamu dikendalikan orang lain,
apa alasannya dan siapa orangnya.
P: Ya, soalnya saya tidak mampu untuk mengelak, saya nggak tahu
siapa orangnya mungkin dari alam lain.
D: Ning, tadi pagi sudah makan, apa menunya ?
P: Sudah, dengan nasi goreng pake telor dadar.
D: Nining tahu siapa presiden kita yang pertama ?
P: Tahu, Sukarno
D: Menurut Nining, melawan orang tua itu baik apa jahat.
P: Tentu tidak baik.

Mark sheet (checklist):


Kegiatan
Bobot
1. Allo anamnesis
40%
- Keluhan Utama
- Riwayat Penyakit Sekarang
- Riwayat Penyakit Sebelumnya
- Riwayat Perkembangan Pribadi
- Riwayat Keluarga
- Riwayat Pendidikan
2. Autoanamnesis
50%
- Gambaran Umum (penampilan; sikap; pembicaraan; kerapihan)
- Fungsi Kognisi (kesadaran; atensi; orientasi; memori)
- Gambaran Emosi/afek (eutim; hipotim; hipertim; stabilitas, serasi)
- Proses fikir (coheren, asosiasi longgar; lompat gagasan;inkoheren)
- Isi fikir (miskin ide; kaya ide; waham)
- Gangguan persepsi (ilusi; halusinasi)
- Pengendalian impuls
- Judgement (Daya nilai; Uji daya nilai; Daya nilai realita)
- Insight to the illness (Tilikan)
3. Rencana tatalaksana terapi
10%
- Terapi medikamentosa
- Tindak lanjut (psikoterapi)
Daftar perlengkapan:
1. Meja dan kursi dokter
2. Kursi pasien 2 buah
3. Formulir status
4. Formulir penilaian
Standardized pasien:
1. Pasien perempuan, usia 25 tahun
2. Ibu pasien, 50 tahun

Post encounter probe:


Penulis
Referensi

Dr. Nasruddin Noor, SpKJ; dr.Wening Sari,MKes. (FKUY)


1. Synopsis of Psychiatry; Kaplan & Sadock, ed.VII, 1997.
2. PPDGJ ed.III; Depkes RI, 1993

INSTRUMEN PENILAIAN
STATION JIWA
Aspek Yang
Dinilai
Allo namnesis

Kandidat hanya
menanyakan
keluhan utama

Kandidat
menanyakan
keluhan utama
dan
riwayat
penyakit
sekarang

Kandidat
menanyakan
keluhan utama,
riwayat penyakit
sekarang dan
penyakit dahulu

Auto anamnesis

Kandidat hanya
menanyakan alas
an dibawa ke RS

Kandidat
menanyakan alas
an MRS, fungsi
kognisi
dan
keadaan afektif

Kandidat
menanyakan alas
an MRS, fs. kognisi;
keadaan afektif,
proses dan isi fikir

Tata laksana
terapi

Kandidat tidak
memberikan
terapi

Kandidat hanya
memberikan obat ,
tidak memberikan
tindak lanjut

Kandidat hanya
memberikan tindak
lanjut tanpa
memberikan obat

3
Kandidat
melakukan
allo
anamnesis
yang
lengkap (identitas,
keluhan
utama,
riwayat
penyakit
sekarang, riwayat
penyakit
dahulu,
riwayat
penyakit
keluarga, riwayat
perkembangan
pribadi).
Kandidat
melakukan
auto
anamnesis
yang
lengkap (identitas,
alasan MRS, fungsi.
kognisi,
keadaan
afektif; proses dan
isi fikir; gangguan.
Persepsi, insight &
judgement)
,
Kandidat
memberikan obat
dan saran tindak
lanjut psikoterapi

Nomor Station
Judul station
Waktu yang dibutuhkan
Tujuan Station

Area kompetensi
System

2
Syaraf & Perilaku; Gangguan Panik (3-A)
15 menit
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan Anamnesis pada pasien
2. Menetapkan diagnosis
3. Merencanakan tatalaksana terapi
History Taking, Management
Syaraf dan Perilaku

Instruksi untuk kandidat

Stasion ini menguji kemampuan anda dalam:


1. melakukan anamnesis pada pasien.
2. menetapkan diagnosis
3. merencanakan tatalaksana terapi.
Skenario:
Seorang laki laki, usia 36 tahun, datang konsultasi ke klinik jiwa
dengan keluhan tiba tiba jantungnya berdebar kuat, disertai sesak
nafas dan keringat dingin; ia sudah cek ke dokter jantung katanya
jantungnya tidak ada gangguan.
Tugas:
1. Lakukanlah wawancara pada pasien ini
2. Tentukan diagnosisnya
3. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.

Instruksi untuk penguji

Skenario :
Seorang laki laki, usia 36 tahun, datang konsultasi ke klinik jiwa
dengan keluhan tiba tiba jantungnya berdebar kuat, disertai sesak
nafas dan keringat dingin; ia sudah cek ke dokter jantung katanya
jantungnya tidak ada gangguan.
Tugas:
1. Lakukanlah wawancara pada pasien ini
2. Tentukan diagnosisnya
3. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.
Instruksi:
1. Penguji hanya melihat dan menilai kemampuan kandidat
2. Penguji memberikan informasi : pasien secara fisik sehat dan tanda
tanda vital dalam batas normal.
3. Penguji tidak melakukan intervensi lain pada kandidat
4. Penguji memberikan penilaian berdasarkan lembar penilaian

Instruksi untuk SP

Pasien
Saudara menjawab pertanyaan kandidat bila ditanya.

Ekspresi saudara: takut, wajah pucat dan nafas sengal sengal


Identitas saudara; nama: Tn Andi, 36 tahun, alamat jl. Selekta Raya
no. 51-A, Bekasi Selatan
Petikan wawancara/anamnesis:
Dokter (D): Selamat siang pak andi, ada yang dapat saya bantu ?
Pasien (P): Siang dok, tolonglah saya dok, jantung saya tiba tiba
berdebar, kemudian nafas saya jadi pendek sulit mengambil nafas
panjang, saya jadi takut dok jangan jangan saya kena jantung.
D: Sudah berapa lama keluhan ini pak Andi rasakan ?
P: Belum lama dok, ada kira kira seminggu yang lalu.
D: Apakah keluhan bapak ini datangnya mendadak dan tidak terduga ?
P: Persis dok, tak ada gejala awal atau kejadian yang membuat saya
takut, sehingga saya tidak bisa berbuat apa apa untuk menghadapinya.
D: Apakah pak Andi pernah periksa ke dokter jantung ?
P: Pernah waktu general check up dari kantor 3 bulan yang lalu,
hasilnya saya dinyatakan sehat.
D: Apa ada keluhan lain ?
P: Ya ada, sesudah berdebar dan sesak lalu keluar keringat dingin,
anggota badan gemetar, kepala jadi pusing seperti mau pingsan, saya
jadi takut, bahwa saya akan mati mendadak.
D: Selain itu apa ada keluhan seperti mulut kering atau rasa tercekik ?
P: Ya ada, saya jadi merasa haus dan susah menelan.
D: Baiklah pak, saya akan periksa fisik bapak untuk mengecek apa
bapak mengalami tanda tanda gangguan fisik ? . Dan setelah saya
periksa fisik bapak, ternyata secara fisik bapak tak ada gangguan.
P: Oo begitu, jadi saya sakit apa dok ?
D: Berdasarkan keluhan bapak tadi, saya berkesimpulan bahwa pak
Andi ini mengalami gangguan panik saja. Apa akhir akhir ini bapak
punya masalah yang membebani perasaan bapak ?
P: Ya ada saja, namanya juga orang hidup, pasti ada masalah, seperti
yang saya hadapi di kantor, kepala kantor saya sekarang sedang
diperiksa KPK, sedangkan saya sebagai bendahara proyeknya.
D: Baiklah saya bisa memahami apa yang bapak rasakan, dan bapak
tidak usah takut, saya akan bantu bapak untuk mengatasi gangguan
yang sedang bapak alami, saya akan memberikan bapak obat antipanik yang harus diminum setiap hari, setelah satu pekan bapak
kembali kontrol untuk mendapat konseling dalam rangka mengatasi
problem emosional yang sedang pak Andi hadapi.
P: Baik dokter, terima kasih, selamat siang.
Mark sheet (checklist):
Kegiatan
Bobot
1. Mengambil Anamnesis
60%
- Keluhan Utama
- Keluhan tambahan
- Menanyakan onset penyakit
- Menemukan tanda tanda khas gejala
- Menemukan gejala gejala otonom

2. Menetapkan Diagosis
- Menyingkirkan faktor organik
- Membuat resume wawancara
- Menyimpulkan hasil wawancara

30%

3. Tatalaksana terapi
10%
- Bersikap empati
- Memberikan terapi medikamentosa
- Tindak lanjut (konseling)
Daftar perlengkapan:
1. Meja dan kursi dokter
2. Kursi pasien 2 buah
3. Formulir status
4. Formulir penilaian
Standardized pasien:
1. Pasien laki laki, usia 36 tahun
Post encounter probe:
Penulis
Referensi

Dr. Nasruddin Noor, SpKJ; dr.Wening Sari,MKes.(FKUY)


1. Synopsis of Psychiatry; Kaplan & Sadock, ed.VII, 1997.
2. PPDGJ ed.III; Depkes RI, 1993

INSTRUMEN PENILAIAN
STATION JIWA
Aspek yang
dinilai
Mengambil
anamnesis

Menegakkan
diagnosis
Tata laksana
terapi

Kandidat hanya
menanyakan
keluhan utama

Kandidat hanya
menanyakan
keluhan utama
dan keluhan
tambahan

Kandidat tidak
membuat
diagnosis
Kandidat tidak
memberikan
terapi

Kandidat salah
membuat
diagnosis
Kandidat hanya
memberikan obat
tanpa tindak
lanjut

2
Kandidat
menanyakan
keluhan utama,
tambahan dan
onset penyakit
Kandidat tidak
lengkap membuat
diagnosis
Kandidat
memberikan tindak
lanjut terapi tanpa
obat

3
Kandidat
menanyakan
keluhan
utama,
tambahan,
onset,
tanda khas dan
gejala
otonom
secara lengkap.
Kandidat lengkap
membuat diagnosis
Kandidat
memberikan obat
dengan tindak
lanjut (konseling)

Nomor Station
Judul station
Waktu yang dibutuhkan
Tujuan Station

Area kompetensi
System

2
Syaraf & Perilaku; Gangguan Somatisasi (3-A)
15 menit
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan Anamnesis pada pasien
2. Menetapkan diagnosis
3. Merencanakan tatalaksana terapi
History Taking, Management
Syaraf dan Perilaku

Instruksi untuk kandidat

Stasion ini menguji kemampuan anda dalam:


1. melakukan anamnesis pada pasien.
2. menetapkan diagnosis
3. merencanakan tatalaksana terapi.
Skenario:
Seorang wanita, usia 45 tahun, datang konsultasi ke klinik jiwa dengan
keluhan sudah lebih dari dua tahun mengeluh sakit di kepala, kadang
di sebelah kiri, pindah ke kanan, dilain waktu sakit di punggung, bahu
atau di pinggang. Sakit atau nyeri tidak jelas/khas. Ia sudah keliling
dokter bahkan spesialis penyakit dalam dan ahli syaraf, juga pijat
refleksi dan akupuntur, tetapi tak pernah tuntas pemulihannya.
Tugas:
1. Lakukanlah wawancara pada pasien ini
2. Tentukan diagnosisnya
3. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.

Instruksi untuk penguji

Skenario :
Seorang wanita, usia 45 tahun, datang konsultasi ke klinik jiwa dengan
keluhan sudah lebih dari dua tahun mengeluh sakit di kepala, kadang
di sebelah kiri, pindah ke kanan, dilain waktu sakit di punggung, bahu
atau di pinggang. Sakit atau nyeri tidak jelas/khas. Ia sudah keliling
dokter bahkan spesialis penyakit dalam dan ahli syaraf, juga pijat
refleksi serta akupuntur, tetapi tak pernah tuntas pemulihannya
Tugas:
1. Lakukanlah wawancara pada pasien ini
2. Tentukan diagnosisnya
3. Rencanakan tatalaksana terapi pada pasien ini.
Instruksi:
1. Penguji hanya melihat dan menilai kemampuan kandidat
2. Penguji memberikan informasi : pasien secara fisik sehat dan tanda
tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan penunjang tak
mendukung keluhan pasien.
3. Penguji tidak melakukan intervensi lain pada kandidat
4. Penguji memberikan penilaian berdasarkan lembar penilaian

Instruksi untuk SP

Pasien
Saudara menjawab pertanyaan kandidat bila ditanya.
Ekspresi saudara: tak tampak sakit, cenderung menarik perhatian
dengan banyak bicara yang terkait dengan keluhan anda
Identitas saudara; nama: Ny. Nanik, 45 tahun, karyawan BUMN, alamat
jl. Sumatra no 3 Duren Jaya, Bekasi Timur
Petikan wawancara/anamnesis:
Dokter (D): Selamat sore bu, ada yang bisa saya bantu ?
Pasien (P): Selamat sore dok, anu dok saya sudah hampir putus asa
dengan penyakit saya ini dok. Sudah banyak biaya yang saya keluarkan
untuk pengobatan saya tapi koq tak ada hasil yang memuaskan ya.
D: Baik bu Nanik, apa yang saat ini paling ibu rasakan
P: Yang paling menyiksa saya adalah sakit kepala ini dok, anehnya
sakitnya tidak di satu tempat, kadang di dahi, di sebelah kiri atau kanan
kadang sekeliling kepala seperti diikat kepala saya dok, sudah
diperiksa mulai rontgen, EEG, scanning kepala sampai MRI, katanya
tidak ada kelainan, sampai ke penyembuhan alternative seperti refleksi
tusuk jarum sudah saya jalani.
D: Selain di kepala apa ada tempat lain yang dirasakan nyeri
P: Ya dok yang aneh lagi bila tidak sakit kepala, sakit atau nyeri pindah
ke bagian tubuh lain, kadang di bahu, punggung, kadang di dada atau
pinggang; beberapa dokter mengatakan saya ini tidak sakit, saya jadi
heran padahal saya yang merasakannya sendiri.
D: Baiklah bu Nanik, sebagai dokter saya tetap berpegang pada bukti
yang selama ini sudah ditemukan dari berbagai pemeriksaan yang saya
yakin tidak ada unsur kesalahan. Secara fisik Insya Allah ibu tidak sakit
tetapi sumber penyakit yang ibu alami kemungkinan berasal dari
kejiwaan, apakah selama dua tahun terakhir ini ada yang ibu cemaskan
P: Oo itu penyebabnya, mungkin masalah di kantor saya dok, saya
sudah 20 tahun jadi karyawan kontrak terus, sedangkan beberapa
karyawan yang lebih muda dan kebetulan ada hubungan keluarga
dengan bos kantor cepat sekali diangkat sebagai karyawan tetap. Yang
jadi kekawatiran saya anak saya sebentar lagi akan kuliah, selain itu
suami saya akan memasuki masa pensiun, saya jadi bingung dok.
D: Saya bisa memahami apa yang ibu rasakan, karena sumber penyakit
berasal dari kecemasan yang ibu alami akan kehidupan mendatang.
Saya akan berikan ibu obat anti cemas yang harus diminum secara
teratur. Satu pekan lagi kontrol untuk menerima konseling
P: Baik dok, terima kasih dan selamat sore.
Mark sheet (checklist):
Kegiatan
Bobot
1. Mengambil Anamnesis
60%
- Keluhan Utama
- Keluhan tambahan
- Menanyakan onset penyakit
- Menemukan tanda tanda khas gejala
- Menemukan stresor psikososial

2. Menetapkan Diagosis
- Menyingkirkan faktor organik
- Membuat resume wawancara
- Menyimpulkan hasil wawancara

30%

3. Tatalaksana terapi
10%
- Bersikap empati
- Memberikan terapi medikamentosa
- Tindak lanjut (konseling)
Daftar perlengkapan:
1. Meja dan kursi dokter
2. Kursi pasien 2 buah
3. Formulir status
4. Formulir penilaian
Standardized pasien:
1. Pasien wanita, usia 45 tahun
Post encounter probe:
Penulis
Referensi

Dr. Nasruddin Noor, SpKJ; dr. Wening Sari, MKes (FKUY)


1. Synopsis of Psychiatry; Kaplan & Sadock, ed.VII, 1997.
2. PPDGJ ed.III; Depkes RI, 1993

INSTRUMEN PENILAIAN
STATION JIWA
Aspek yang
dinilai
Mengambil
anamnesis

Menegakkan
diagnosis
Tata laksana
terapi

Kandidat hanya
menanyakan
keluhan utama

Kandidat hanya
menanyakan
keluhan utama
dan keluhan
tambahan

Kandidat tidak
membuat
diagnosis
Kandidat tidak
memberikan
terapi

Kandidat salah
membuat
diagnosis
Kandidat hanya
memberikan obat
tanpa tindak
lanjut

2
Kandidat
menanyakan
keluhan utama,
tambahan dan
onset penyakit
Kandidat tidak
lengkap membuat
diagnosis
Kandidat
memberikan tindak
lanjut terapi tanpa
obat

3
Kandidat
menanyakan
keluhan
utama,
tambahan,
onset,
tanda khas dan
menemukan stresor
psikososial
Kandidat lengkap
membuat diagnosis
Kandidat
memberikan obat
dengan tindak
lanjut (konseling)

Você também pode gostar