Você está na página 1de 40

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN
FISIK UROLOGI
Oleh:
Dr Aryo Teguh

ANAMNESIS DAN RIWAYAT PENYAKIT

Kemampuan seorang dokter


wawancara
dengan pasien ataupun keluarganya
anamnesis yang sistematik dan terarah
sangat penting untuk mendapatkan diagnosis
suatu penyakit.

Anamnesis yang sistematik mencakup


(1) keluhan utama pasien
(2) riwayat penyakit lain yang pernah
dideritanya maupun pernah diderita oleh
keluarganya, dan (3) riwayat penyakit yang
diderita saat ini.

Pasien datang ke dokter mungkin dengan


keluhan:
(1) sistemik yang merupakan penyulit dari
kelainan
urologi, antara lain gagal ginjal
(malese, pucat, uremia)
atau demam
disertai menggigil akibat infeksi/urosepsis
(2)
lokal (urologi) antara lain nyeri
akibat kelainan urologi,
keluhan miksi,
disfungsi seksual, atau infertilitas.

Nyeri

Nyeri yang disebabkan oleh kelainan yang


terdapat pada organ urogenitalia :
- nyeri lokal : nyeri yang dirasakan di sekitar
organ itu
sendiri, atau
- referred pain yaitu nyeri yang dirasakan jauh
dari tempat organ yang sakit.
(contoh nyeri lokal pada kelainan ginjal dapat
dirasakan di daerah sudut kostovertebra; dan
nyeri akibat kolik ureter dapat dirasakan
hingga ke daerah inguinal, testis, dan bahkan
sampai ke tungkai bawah)

Inflamasi akut pada organ padat traktus


urogenitalia seringkali dirasakan sangat
nyeri karena regangan kapsul yang
melingkupi organ tersebut.

Oleh sebab itu pielonefritis. prostatitis,


maupun epididimitis akut dirasakan sangat
nyeri.

Berbeda pada inflamasi yang mengenai


organ berongga seperti pada buli-buli atau
uretra, dirasakan sebagai rasa kurang
nyaman (discomfort).

Nyeri Ginjal

Nyeri ginjal adalah nyeri yang terjadi


akibat

regangan

kapsul

ginjal

dapat terjadi karena pielonefritis akut


yang menimbulkan edema, obstruksi
saluran kemih yang mengakibatkan
hidronefrosis, atan tumor ginjal.

Nyeri Kolik

Terjadi akibat spasme otot polos ureter


karena gerakan peristaltiknya terhambat
oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda
asing lain.
Dirasakan sangat sakit, hilang-timbul
sesuai dengan gerakan peristaltik ureter.
Pertama-tama dirasakan di daerah sudut
kosto-vertebra kemudian menjalar ke
dinding depan abdomen, ke regio
inguinal hingga ke daerah kemaluan.
Tidak jarang diikuti dengan keluhan pada
organ pencernaan (mual dan muntah)

Nyeri Vesika

Dirasakan di daerah simfisis pubis.


Terjadi akibat overdistensi buli- buli yang
mengalami retensi urine atau terdapat inflamasi
pada buli-buli (sistitis interstisialis, tuberkulosis,
atau schistosomiasis).
Inflamasi buli-buli dirasakan sebagai perasaan
kurang
nyaman
di
daerah
suprapubik
(Suprapubic dyscomfort).
Nyeri muncul manakala buli-buli terisi penuh dan
nyeri berkurang pada saat selesai miksi.
Tidak jarang pasien sistitis merasakan nyeri yg
sangat hebat seperti ditusuk-tusuk pada akhir
miksi
dan
kadang
kala
disertai
dengan
hematuria stranguria.

Nyeri testis/epididimis

Dirasakan pada daerah kantong skrotum dapat


berasal dari nyeri yang berasal dari kelainan
organ di kantong skrotum (nyeri primer) atau
nyeri (refered pain) yang berasal dari kelainan
organ di luar kantong skrotum.
Nyeri akut yang disebabkan oleh kelainan organ
di kantong testis dapat disebabkan oleh torsio
testis
atau
torsio
apendiks
testis,
epididimitis/orkitis akut, atau trauma pada testis.
Inflamasi akut pada testis atau epididimis
peregangan pada kapsulnya nyeri yang sangat.

Seringkali

dirasakan

hingga

ke

daerah

abdomen sehingga dikacaukan dengan nyeri


karena kelainan organ abdominal.

Nyeri karena inflamasi pada ginjal dan inguinal,


seringkali dirasakan di daerah skrotum.

Nyeri tumpul di sekitar testis dapat disebabkan


karena varikokel, hidrokel, maupun maupun
tumor testis

Nyeri penis

Nyeri yang dirasakan pada daerah penis


yang sedang tidak ereksi (flaksid) biasanya
merupakan refered pain dari inflamasi pada
mukosa buli-buli atau uretra, yang terutama
dirasakan pada meatus uretra eksternum.

Selain itu parafimosis dan keradangan pada


prepusium maupun glans penis memberikan
rasa nyeri yang terasa pada ujung penis.

Nyeri yang terjadi pada saat ereksi mungkin


disebabkan karena penyakit Peyronie atau
priapismus.

Pada penyakit Peyronie terdapat plak jaringan


fibrotik yang teraba pada tunika albuginea korpus
kavernosum penis sehingga pada saat ereksi, penis
melengkung (bending) dan terasa nyeri.

Priapismus adalah ereksi penis yang terjadi terus


menerus tanpa diikuti dengan ereksi glans tanpa
diikuti dengan hasrat seksual dan terasa sangat
nyeri

Keluhan miksi

Keluhan pada saat miksi meliputi keluhan


iritasi, obstruksi, inkontinensia, dan enuresis.

Keluhan iritasi meliputi urgensi, polakisuria,


atau frekuensi, nokturia, dan disuria

Keluhan obstruksi meliputi hesitansi, harus


mengejan
saat
miksi,
pancaran
urine
melemah, intermitensi, dan menetes serta
masih terasa ada sisa urine sehabis miksi.

Keluhan iritasi dan obstruksi dikenal sebagai


lower urinary tract symptoms

Gejala iritasi

Urgensi adalah rasa sangat ingin kencing


sehingga
terasa
sakit

akibat
hiperiritabilitas dan hiperaktivitas bulibuli karena inflamasi, terdapat benda
asing di dalam buli-buli, adanya obstruksi
infravesika, atau karena kelainan buli-buli
nerogen.

Frekuensi
atau
polakisuria
adalah
frekuensi berkemih yang lebih dari normal
keluhan tersering pasien urologi

Polakisuria dapat disebabkan karena produksi


urine yang berlebihan (poliuria) atau karena
kapasitas buli-buli yang menurun sehingga
sewaktu buli-buli terisi pada volume yang belum
mencapai kapasitasnya, rangsangan miksi sudah
terjadi.

Penyakit-penyakit diabetes mellitus, diabetes


insipidus, atau asupan cairan yang berlebihan
merupakan
penyebab
terjadinya
poliuria;
sedangkan menurunnya kapasitas buli-buli dapat
disebabkan karena adanya obstruksi infravesika,
menurunnya
komplians
buli-buli,
buli-buli
contracted,
dan
buli-buli
yang
mengalami
inflamasi/iritasi oleh benda asing di dalam lumen
buli-buli.

Nokturia adalah polakisuria yang terjadi pada


malam mungkin disebabkan karena produksi
urine meningkat ataupun karena kapasitas buli
buli yang menurun.

Orang yang mengkonsumsi banyak air sebelum


tidur apalagi mengandung alkohol dan kopi
menyebabkan produksi urine meningkat.
Pada malam hari, produksi urine meningkat
pada pasien-pasien gagal jantung kongestif dan
odem perifer karena berada pada posisi
supinasi.
Pada pasien usia tua tidak jarang terjadi
peningkatan produksi urine pada malam hari
karena kegagalan ginjal melakukan konsentrasi
(pemekatan) urine.

Disuria adalah nyeri pada saat miksi dan


terutama disebabkan karena inflamasi pada
buli-buli atau uretra.

Seringkalia nyeri ini dirasakan paling sakit di


sekitar meatus uretra eksternus. Disuria yang
terjadi pada awal miksi biasanya berasal dari
kelainan pada uretra, dan jika terjadi pada
akhir miksi adalah kelainan pada buli-buli.

Gejala obstruksi

Pada keadaan normal, saat sfingter uretra


eksternum mengadakan relaksasi, beberapa detik
kemudian urine mulai keluar.
Akibat obstruksi infravesika hesitansi atau awal
keluarnya urine menjadi lebih lama dan seringkali
pasien harus mengejan untuk memulai miksi.
Setelah urine keluar, seringkali pancaranya
menjadi lemah, tidak jauh, dan kecil; bahkan urine
jatuh di dekat kaki pasien.
Di pertengahan miksi seringkali miksi berhenti
dan kemudian memancar lagi; keadaan ini terjadi
berulang-ulang dan disebut sebagai intermitensi.

Miksi diakhiri dengan perasaan masih terasa ada


sisa urine di dalam buli-buli dengan masih keluar
tetesan-tetesan urine (terminal dribbling).

Jika pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi


mengosongkan isinya retensi urine yang
terasa nyeri pada daerah suprapubik dan diikuti
dengan keinginan miksi yang sangat sakit
(urgensi). Lama kelamaan buli-buli isinya makin
penuh sehingga keluar urine yang menetes tanpa
disadari yang dikenal sebagai inkontinensia
paradoksa.

Obstruksi uretra karena striktura uretra anterior


biasanya ditandai dengan pancaran kecil, deras,
bercabang, dan kadang-kadang berputar-putar.

Inkontinensia urine

Inkontinensi urine adalah ketidak mampuan


seseorang untuk menahan urine yang keluar dari
buli-buli, baik disadari ataupun tidak disadari.

Terdapat beberapa macam inkontinensia urine,


yaitu

inkontinensia

true

atau

continous,

inkontinensia stress, inkontinensia urge, dan


inkontinensia

paradoksa

(overflow).

Untuk

membedakan jenis jenis inkontinensi itu terlihat


pada tabel 1.

Tabel 1. Beberapa Jenis


Inkontinensi Urine
Jenis

Urine keluar
pada saat

Terdapat pada

Paradoksa

Bulu-buli penuh

Obstruksi infravesika
(BPH)

Stres

Tekanan abdomen Kelemahan otot panggul


meningkat

Urge

Ada keinginan
untuk kencing

Sistitis, buli-buli nerogen

Continuous
atau true

Urine selalu
keluar

Fistel vesiko atau uretero


vagina, ureter ektopik,
kerusakan sfingter
eksterna

Hematuria

Hematuria adalah didapatkannya darah atau


sel darah merah di dalam urine.
Perlu dibedakan dengan bloody urethral
disharge atau perdarahan per uretram yaitu
keluar darah dari meatus uretra eksterna
tanpa melalui proses miksi.
Porsi hematuria yang keluar perlu diperhatikan
apakah terjadi pada saat awal miksi (hematuria
inisial), seluruh proses miksi (hematuria total),
atau akhir miksi (hematuria terminal)
diperkirakan asal perdarahan.

Hematuria
dapat
disebabkan
oleh
berbagai kelainan pada saluran kernih
tetapi mulai dari infeksi hingga keganasan
saluran kemih.

Oleh karena itu setiap hematuria perlu


diwaspadai adanya kemungkinan adanya
keganasan
saluran
kemih
terutama
hematuri yang tidak disertai dengan nyeri

Pneumaturia

Pneumaturia

adalah

berkemih

tercampur dengan udara.

Keadaan

ini

dapat

terjadi

karena

terdapat fistula antara buli-buli dengan


usus, atau terdapat proses fermentasi
glukosa menjadi gas CO, di dalam urine
seperti pada pasien diabetes melitus.

Hematospermia

Hematospermia atau hemospermia adalah


didapatkannya darah di dalam cairan ejakulat
(semen). Biasanya dialami oleh pasien usia
pubertas dan paling banyak pada usia 30-40
tahun. Kurang lebih 85-90% pasien mengeluh
hematospermia berulang.
Volume cairan semen paling banyak berasal
dari cairan prostat dan vesikula seminalis,
oleh karena itu hematospermia paling sering
disebabkan oleh kelainan dari kedua organ
tersebut.

Sebagian
besar
hematosperinia,tidak
diketahui
penyebabnya
(hematospermia
primer) yang dapat sembuh sendiri .

Hematospermia sekunder dapat disebabkan


karena pasca biopsi prostat, inflamasi/infeksi
vesikula seminails maupun prostat, atau
karsinoma
prostat.
Meskipun
jarang,
tuberkulosis prostat disebut-sebut sebagai
salah satu penyebab hematospermia

Cloudy urine

Cloudy urine adalah urine berwarna


keruh dan berbau busuk akibat dari
suatu infeksi saluran kemih.

Keluhan pada skrotum dan


isinya

Keluhan pada daerah skrotum yang menyebabkan


pasien datang berobat ke dokter adalah: buah
zakar membesar, terdapat bentukan berkelok-kelok
seperti cacing di dalam kantong (varikokel), atau
buah zakar tidak berada di dalam kantong skrotum
(kriptorkismus).

Pembesaran pada buah zakar mungkin disebabkan


oleh

tumor

testis,

hidrokel,

hematokel, atau hernia skrotalis.

spermatokel,

Keluhan disfungsi seksual

Disfungsi seksual pada pria meliputi


libido

menurun,

kekuatan

ereksi

menurun, disfungsi ereksi, ejakulasi


retrograd (air mani tidak keluar pada
saat

ejakulasi),

tidak

pernah

merasakan orgasmus, atau ejakulasi


dini

PEMERIKSAAN FISIS

Pemeriksaan

fisis

pasien

meliputi

pemeriksaan tentang keadaan umum pasien


dan pemeriksaan urologi.

Seringkali

kelainan-kelainan

di

bidang

urologi memberikan manifestasi penyakit


umum (sistemik), atau tidak jarang pasienpasien urologi kebetulan menderita penyakit
lain.

Adanya hipertensi mungkin merupakan tanda dari


kelainan ginjal, edema tungkai satu sisi mungkin
akibat obstruksi pembuluh vena karena penekanan
tumor

buli-buli

atau

karsinoma

prostat,

dan

ginekomasti mungkin ada hubungannya dengan


karsinoma testis.

Pada

pemeriksaan

urologi

harus

diperhatikan

setiap organ mulai dari pemeriksaan ginjal, bulibuli, genitalia eksterna, dan pemeriksaan neurologi

Pemeriksaan Ginjal

Adanya pembesaran pada daerah pinggang atau


abdomen sebelah atas harus diperhatikan pada
saat

melakukan

inspeksi

pada

daerah

ini.

Pembesaran itu mungkin disebabkan oleh karena


hidronefrosis

atau

tumor

pada

daerah

retroperitoneum.

Palpasi, ginjal dilakukan secara bimanual yaitu


dengan

memakai

diletakkan

di

dua

sudut

tangan.

Tangan

kosto-vertebra

kiri
untuk

mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan


kanan meraba ginjal dari depan

Perkusi atau pemeriksaan ketok ginjal


dilakukan dengan memberikan ketokan
pada sudut kastovertebra (yaitu sudut
yang dibentuk oleh kosta terakhir
dengan tulang vertebra).

Pembesaran ginjal karena hidronetirosis


atau tumor ginjal, mungkin teraba pada
palpasi dan terasa nyeri pada perkusi

Pemeriksaan Buli-buli

Pada

pemeriksaan

buli-buli

diperhatikan

adanya benjolan/rnassa atau jaringan parut


bekas irisan/operasi di suprasimfisis.

Massa

di

merupakan

daerah
tumor

suprasimfsis
ganas

mungkin

buli-buli

atau

karena buli-buli yang terisi penuh dari suatu


retensi urine. Dengan palpasi dan perkusi
dapat ditentukan batas atas buli-buli.

Pemeriksaan genitalia
eksterna

Pada inspeksi genitalia eksterna diperhatikan


kemungkinan
adanya
kelainan
pada
penis/uretra
antara
lain:
mikropenis,
makropenis, hipospadia, kordae, epispadia,
stenos),
pada
meatus
uretra
eksterna,
fimosis/paratimosis, fistel uretro-kutan, dan
ulkus/tumor penis.
Striktura
uretra
anterior
yang
berat
menyebabkan fibrosis korpus spongiosum yang
teraba pada palpasi di sebelah ventral penis,
berupa jaringan keras yang dikenal dengan
spongiofibrosis. Jaringan keras yang teraba
pada korpus kavernosum penis mungkin suatu
penyakit Peyrone.

Pemeriksaan skrotum dan isinya

Perhatikan apakah ada pembesaran pada skrotum,


perasaan nyeri pada saat diraba, atau ada hipoplasi
kulit skroturn yang sering dijumpai pada
kriptorkismus.

Untuk membedakan antara massa padat dan massa


kistus yang terdapat pada isi skrotum, dilakukan
pemeriksaan transiluminasi (penerawangan) pada
isi skrotum. Pemeriksaan penerawangan dilakukan
pada tempat yang gelap dan menyinari skrotum
dengan cahaya terang.
Jika isi skrotum tampak menerawang berarti berisi
cairan kistus dan dikatakan sebagai transiluminasi
positif atau diafanoskopi positif.

Colok Dubur (Rectal


toucher)

Pemeriksaan colok dubur adalah memasukkan jari


telunjuk yang sudah diberi pelicin kedalam lubang
dubur.

Pemeriksaan ini menimbulkan rasa sakit dan


menyebabkan kontraksi sfingter ani sehingga
dapat menyulitkan pemeriksaan.

Perlu dijelaskan terlebih dahulu kepada pasien


tentang pemeriksaan yang akan dilakukan, agar
pasien dapat bekerja sama dalam perneriksaan
ini.

Pada pemeriksaan colok dubur dinilai:


(1) tonus sfingter ani dan refleks bulbo-kavernosus
(BCR)
(2) mencari kemungkinan adanya massa di dalam
lumen rektum
(3) menilai keadaan prostat.
Penilaian refleks bulbo-kavernosus dilakukan
dengan cara merasakan adanya refleks jepitan
pada sfingter ani pada jari akibat rangsangan
sakit yang kita berikan pada glans penis atau
klitoris.

Pada wanita yang sudah berkeluarga


selain pemeriksaan colok dubur, perlu
juga diperiksa colok vagina guna melihat
kemungkinan adanya kelainan di dalam
alat kelamin wanita, antara lain: massa di
serviks, darah di vagina, atau massa di
buli-buli.

Pemeriksaan neurologi

Pemeriksaan neurologi ditujukan untuk


mencari kemungkinan adanya kelainan
neurologik yang mengakibatkan kelainan
pada sistem urogenitalia, seperti pada
lesi motor neuron atau lesi saraf perifer
yang merupakan penyebab dari buli-buli
neurogen.

Você também pode gostar