Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE12 MEI 2014 19 JULI2014
Masalah Kesehatan
: Asma Bronkial
Wilayah masalah
Tempat ujian
I.
Nama
NIM
: 1061050026
Tanda tangan
Nama
NIM
: 0961050035
Tanda tangan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas.Dasar penyakit ini
adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas.Gejala asma adalah gangguan
pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada malam hari atau menjelang pagi, dan dada
terasa tertekan. Gejala memburuk pada malam hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok)
atau saat sedang menderita sakit seperti demam. Gejala hilang dengan atau tanpa pengobatan.
Didefinisikan sebagai asma jika pernah mengalami gejala sesak napas yang terjadi pada salah
satu atau lebih kondisi: terpapar udara dingin, debu, asap rokok, stres, flu, infeksi , kelelahan,
alergi obat, alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih gejala: mengi, sesak napas
berkurang atau menghilang dengan pengobatan, sesak napas berkurang atau menghilang
tanpa pengobatan, sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi
dan jika pertama kali merasakan sesak napas saat berumur <40 tahun (usia serangan
terbanyak)1.
Mekanisme keterbatasan aliran udara yang bersifat akut atau kronik ini bervariasi
sesuai dengan rangsangan. Allergen akan memicu terjadinya bronkokonstriksi akibat
pelepasan Ig-E dependent dari sel mast saluran pernafasan dari mediator, termasuk
diantaranya Histamine, prostaglandin, leukotriene sehingga akan terjadi kontraksi otot polos.
Keterbatasan aliran udara bersifat akut ini kemungkinan juga terjadi oleh karena saluran
pernafasan pada pasien asma sangat hiper responsive terhadap bermacam-macam jenis
rangsangan.Pada kasus asma akut mekanisme yang menyebabkan bronkokonstriksi terdiri
dari kombinasi antara pelepasan mediator sel inflamasi dan rangsangan yang bersifat lokal
atau refleks saraf pusat. Akibatnya keterbatasan aliran udara timbul oleh karena adanya
pembengkakan dinsing saluran nafas dengan atau tanpa konstraksi otot polos2,3.
Menurut RISKESDAS (2013) di Indonesia prevalensi penderita asma masih lebih
tinggi (4,5 % ) dibandingkan dengan penyakit tidak menular lainnya seperti PPOK (3,7%)
dan kanker (1,4%).Prevalensi asma mulai meningkat pada usia 1-4 tahun (3,8%)
dan
puncaknya pada usia pada 25-34 tahun (5,7%) kelompok umur 45 tahun (3,4%) mulai
menurun. Menurut jenis kelamin perempuan lebih mendominasi sebanyak 4,6% dan untuk
laki laki sebanyak 4,4%. Untuk prevaleni tempat tinggal, angka kejadian asma sama antara
yang bertemat tinggal di pedesaan maupun perkotaan 4,5% 1.
FAKTORFAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
STATUS
KESEHATAN
GENETIK
LINGKUNG
AN
SEHAT
(FISIK, MENTAL,
SOSIAL)
PERILAKU
KESEHATAN
PELAYAN
AN
KESEHAT
Jika dilihat dari skema Hendrick L Blum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat maka terjadinya asma bronkial dapat dinyatakan dalam bagan berikut:
GENETIK
LINGKUNGA
N
ASMA
Lingkungan
Fisik
BRONKIAL
( allergen)
Debu rumah
Binatang
peliharaan
Perubahan
cuaca
Asap
tembakau
(rokok)
Status
PERILAKU KESEHATAN
Pengetahuan
Pengertian Asma
Gejala Asma
Faktor Penyebab Asma
Penatalaksanaan
Sikap
Menghindari pencetus
Praktik
Aktivitas Fisik
PELAYANAN
KESEHATAN
kualitas
pelayanan
kesehatan
terhadap penyakit
asma di fasilitas
pelayanan dasar.
1. Lingkungan
Allergen
Paparan terhadap alergen merupakan faktor pencetus asma yang paling
penting.Alergen alergen ini dapat berupa kutu debu, kecoak, binatang, dan
polen/tepung sari.Kutu debu umumnya ditemukan pada lantai rumah, karpet
dan tempat tidur yang kotor.Kecoak telah dibuktikan menyebabkan sensitisasi
alergi, terutama pada rumah di perkotaan (NHLBI, 2007).Menurut Ownby dkk
(2002) dalam GINA (2009), paparan terhadap binatang, khususnya bulu anjing
dan kucing dapat meningkatkan sensitisasi alergi asma.Iritan iritan berupa
paparan terhadap rokok dan bahan kimia juga telah dikaitkan dengan kejadian
asma.Dimana rokok diasosiasikan dengan penurunan fungsi paru pada
penderita asma, meningkatkan derajat keparahan asma, dan mengurangi
responsivitas terhadap pengobatan asma dan pengontrolan asma.
Status sosioekonomik
Mielck dkk (1996) menemukan hubungan antara status sosioekonomik /
pendapatan dengan prevalensi derajat asma berat.Dimana, prevalensi derajat
asma berat paling banyak terjadi pada penderita dengan status sosioekonomi
yang rendah, yaitu sekitar 40%.
2. Perilaku Kesehatan
terjadinya,
bagaimana
penularannya,
agen
apa
yang
3. Pelayanan Kesehatan
dan menurunkan
jumlah
kelompok
4. Genetik
Risiko orang tua dengan Asma Mempunyai anak dengan asma adalah 3 kali
lipat lebih tinggi jika riwayat keluarga dengan asma diserai dengan salah satu
atopi. Presdiposisi keluarga untuk mendapatkan penyakit asma yaitu kalau
anak dengan satu orang tua yang terkena mempunyai risiko menderita asma
25%, risiko bertambah menjadi sekitar 50% jika kedua orang tua asmati. Asma
tidak selalu pada kembar monozigot, labilitas bronkokonstriksi pada olahraga
ada pada kembar identik, tetapi tidak pada kembar dizigot. Faktor ibu ternyata
lebih kuat menurunkan asma dibanding dengan bapak. Orang tua asma
kemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orang tua4.
B. Data Geografi
I. DATA GEOGRAFI KECAMATAN CIPAYUNG
a. Luas Wilayah
Kecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur dan 060 10 37
lintangselatan,dengan luas wilayah 2,844.78 Hektar.Berdasarkan SK Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989,tertanggal 18 September 1989,
dinyatakan luas wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah2,844.78 Hektar.
Adapun Kecamatan Cipayuggterdiri dari 8 (delapan) kelurahan, 56RW dan 503 RT dan
35.400 kepala keluarga. Secara persentase, lahan dikecamatan Cipayung didominasi oleh
kegiatan perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan peruntukan
terkecil berupa industri sebesar 1,07% dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 1. Luas Kelurahan Wilayah Kecamatan Cipayung 2013
NO
KELURAHAN
RW
RT
LUAS (Ha)
Lubang Buaya
12
113
372.20
Setu
44
325.12
Bambu Apus
65
316.50
Ceger
39
362.60
Cipayung
59
308.50
Cilangkap
45
603.54
Munjul
75
190.30
Pondok Ranggon
63
366.02
503
2,844.78
JUMLAH
56
b. Batas Wilayah
Batas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Batas Wilayah Kecamatan Cipayung 2013
No.
Bagian
1.
Utara
2.
Selatan
3.
Timur
4.
Barat
Batas Wilayah
Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II bagian
timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi
Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok
nomor 148 s/d nomor 165)
Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s/d nomor 148)
Berdasarkan hal tersebut di atas, telah diusulkan pula secara maksimal tentang batas
wilayahkelurahan yang lebih seperti batas alam, sungai saluran air,jalan lingkungan dan lain
sebagainya,sehingga dengan demikian akan terlihat batas-batas kelurahankelurahan.
2.
RW
Luas Wilayah
(Ha)
1
1
98.12
2
2
102.42
3
3
95.70
4
4
104,30
5
5
106.20
6
6
96.80
JUMLAH
603.54
Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Cilangkap
Tahun2013
b. Batas Wilayah
1. Sebelah utara : jalan pintu 1, bagian barat tembok TMII, jalan pintu II bagian
Timur TMII, dan jalan raya pondok gede bekasi.
2. Sebalah Selatan :Patok batas daerah khusus DKI Jakarta dan jawa barat (Patok no
148 165).
3. Sebelah Timur : kali sunter ( pilar batas no 125 148).
4. Sebelah Barat : Jalan Raya tol jagorawi Kecamatan Ciracas.
C. Data Demografi
a. JUMLAH PENDUDUK
KELURAHAN
JUMLAH
LELAK
PENDUDUK
Lubang Buaya 65,569
Setu
18,806
I
33,549
9,879
Bambu Apus
Ceger
Cipayung
Cilangkap
Munjul
Pondok
13,927
10,084
15,063
13,171
12,020
26,918
19,493
25,518
25,446
23,700
WANITA
KK
32,020
9,027
20,083
4,581
12,991
9,409
10,455
12,275
11,680
5,617
6,136
8,041
7,805
6,853
Ranggon
24, 527
12,617
11,910
7,269
JUMLAH
230,077
120,310 109,767 66,385
Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cipayung Tahun
2013
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013
berjumlah 230,077 jiwa, terdiri dari laki-laki 120,310 jiwa dan perempuan 109,767
jiwa.
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Cilangkap Jakarta Timur Tahun 2013
berjumlah 25,446 jiwa, terdiri dari laki laki 13,171 jiwa dan perempuan 12,275 jiwa
sedangkan jumlah kepala keluarga7,875 KK.
NO
UMUR /
TAHUN
04
9,328
9,992
19,320
59
10,499
8,259
18,758
10 14
14,142
9,404
23,546
15 19
8,597
8,524
17,121
20 24
9,469
9,348
18,817
25 29
10,186
10,708
20,894
30 34
9,320
9,411
18,731
35 39
8,577
9,849
18,426
40 44
8,349
7,748
16,097
10
45 49
7,308
6,519
13,827
11
50 54
5,661
7,080
12,741
12
55 59
5,613
4,512
10,125
13
60 64
3,497
3,139
6,736
14
65 69
2,965
2,970
5,935
15
70 74
3,121
1,926
5,047
16
75 ke atas
2,277
1,679
3,956
JUMLAH
118,909
111,168
230,077
LAKI
WANITA
JUMLAH
75 ke atas
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
45 49
40 44
35 39
30 34
25 - 29
20 - 24
15 19
10 - 14
5-9
0-4
LAKI
WANITA
5,000
10,000 15,000
Dependency ratio
Usia produktif
153,515=2,005
Usia non produktif76,562
Interpretasi : usia produktif di Kecamatan cipayunglebih tinggidibandingkan usia non
produktif.
Sex ratio
jumlah laki-laki : jumlah perempuan x 100
= 118,909X 100 = 106,96
111,168
Interpretasi : jumlah laki-laki di Kecamatan cipayung lebih tinggi dibandingkan jumlah
perempuan.Setiap 100 penduduk perempuan di kecamatan cipayungterdapat 106 laki-laki.
Penduduk Tetap
RT
WNI
LK
Jumlah
PR
2190
2611
4801
2388
2140
4528
2260
2110
4370
1585
1501
3086
11
2976
2540
5516
1772
1373
3145
45
2013
Tabel 7.Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan di kelurahan Cilangkap 2013
N
o.
PENDIDIK
AN
JUMLAH
LK
PR
JUMLAH
SELURUHN
YA
PERSENTA
SE %
Tidak
Sekolah
674
563
1,337
10%
Tamat TK
507
484
1,086
8%
Tamat SD
836
743
1,579
12%
Tamat SMP
1,40 1,06
6
6
2,472
18%
Tamat SMA
2,47 2,60
6
9
5,085
37%
Tamat
Akademi /
PT
1,14
2
2,077
15%
935
7,04 6,40
13,441
100
1
0
Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan Kelurahan Cilangkap Tahun
JUMLAH
2013
Tabel 8.Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Kelurahan Cilangkap 2013
No
.
WNI
PEKERJAAN
LK
PR
JUMLA
H
Karyawan
Swasta/Pemerintah
/ ABRI
1,57
6
1,65
0
3,226
Pedagang
1,72
9
1,34
2
3,071
Buruh tani
762
446
1,208
Pensiunan
559
206
765
Pertukangan
130
55
185
Pengangguran
226
120
346
Lain lain
1,50
8
6,49
0
1,43
1
5,25
0
JUMLAH
2,939
11,740
N Sarana dan
o Prasarana
Juml
ah
Rumah Sakit
bersalin
Puskesmas/Balk
esmas
Apotek
Posyandu
28
UPGK
18
Jumlah
51
JENIS
Dokter Anak
Bidan
Dukun Beranak
Sinshe
Apotek
JUMLAH
JUMLAH
3
13
1
4
20
No.
Guru
TK
445
20
SD Negeri
3,041
90
SD Swasta
420
12
SMP
3
1,040
23
Negeri
5
SMAN
2
1,256
16
6
PT
JUMLAH
20
6,202
161
Sumber: Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan Kelurahan Cilangkap Tahun
4
2013
Tabel 12. Data 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Cilangkap 2013
NO
2.
NAMA PENYAKIT
JUMLAH
Infeksi akut pada saluran 676
pernapasan akut ( ISPA)
519
Diare
3.
Hipertensi
417
12%
4.
417
12%
5.
TB Paru
287
8%
6.
271
8%
7.
Tonsilitis
257
7%
8.
Penyakit Mata
248
7%
9.
Rematik
241
7%
10.
Asma
179
5%
1.
%
19%
15%
JUMLAH
3.503
100
Sumber:Laporan Kegiatan Penyelenggaran Pemerintahan Kelurahan Cilangkap Tahun2013
ISPA
Diare
7%
7%
5%
Hipertensi
19%
7%
8%
8%
12%
12%
TB Paru
Penyakit Infeksi Kulit
Tonsilitis
Penyakit Mata
Rematik
Asma
II.
DIAGNOSIS MASALAH
Masalah
: Asma Bronkial
Wilayah Masalah
RT02
/RW
06
Kelurahan
Cilangkap,
Jumlah Penduduk
: 564 orang
Jumlah Sasaran
: 564 orang
Jumlah KK
: 141 orang
Target peserta
: 25 orang
HASIL PRETEST
Pertanyaan
Yang mengetahui pengertian asma
Yang mengetahui organ yang terserang
N
12
%
75%
2.
pada asma
Yang mengetahui golongan rentan
10
62,5%
3.
terkena asma
Yang mengetahui allergen penyebab
56,25%
4.
asma
Yang mengetahui faktor penyebab
56,25%
5.
asma
Yang mengetahui tanda dan gejala
50%
6.
asma
Yang mengetahui apakah asma dapat
12
75%
7.
8.
10
8
62,5%
50%
terhadap asma
Yang mengetahui cara pecegahan
9.
kekambuhan asma
Yang mengetahuiyang harus
50%
10.
11
68,75%
Rata
Keterangan :
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat Asma Bronkial
980
= 61,25
16
Nilai
Kategori
1.
< 65
Kurang
2.
65 75
Cukup
3.
> 75
Baik
Keterangan :
Pengetahuan masyarakat di RT 02 /RW 06 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung
mengenai Asma masih kurang.
III.
PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan warga di RT 02 /RW 06 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung,
IV.
1. Masalah
: Asma Bronkial
2. Rencana intervensi : Penyuluhan tentang asma bronkial
3. Sasaran
: Warga di RT 02/ RW 06 Kelurahan Cilangkap,
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur
4. Jumlah sasaran
: 564 orang
5. Target peserta
: 25 orang
6. Wilayah masalah
: RT 02/RW 06 , Kelurahan Cilangkap Kecamatan
Cipayung , Jakarta Timur
7. Tujuan Umum :
Menambah pengetahuan warga di RT 02 /RW 06 Kelurahan Cilangkap Kecamatan
Cipayung mengenai asma.
Tujuan Khusus
Dokter muda
: 1 orang
Petugas kesehatan
: 1 orang
10. Material
: Flipchart, Leaflet
11. Dana
No
Keterangan
.
1.
2.
3.
4.
Rp150,Print flipchart
Leaflet 25 @Rp1000,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,-
Jumlah
5.
Rp. 125.000,-
Total
Rp. 244.500,-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keterangan
.
1.
2.
3.
4.
Rp150,Print flipchart
Leaflet 25 @Rp1000,Alat tulis ( pulpen ) 25 buah @ Rp. 1.500,-
5.
Rp. 125.000,-
Total
Rp. 244.500,-
Jumlah
a. Pengertian Asma
b. Tanda dan gejala Asma
c. Faktor penyebab Asma
d. Penatalaksanaan Asma
e. Pencegahan Asma
10. Evaluasi
VI.
EVALUASI
A. INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yakni Kadek Widhiana Utami
Asma.
Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 244.500 , sesuai dengan yang direncanakan dan
B. PROSES
C. OUTPUT
Tabel 16. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah
Rata-
Nilai Post-
60
50
50
60
70
50
70
50
80
70
70
60
70
60
60
50
980
61,25
test
70
70
80
80
90
80
70
70
90
80
100
80
70
80
70
70
1250
78,13
Rata
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Asma hasil pretest rata - rata dari 16
responden adalah 61,25. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata
dari 16 responden adalah
responden sebesar16,88 point ( 27,56 %). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Asma
yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
Pertanyaan
Pre-test
Post-tet
Kenaikan
1.
12
75%
15
93,75
18,75%
6,25%
asma
2.
10
62,5%
11
%
9
56,25
12
75%
18,75%
10
62,5%
6,25%
%
9
penyebab asma
5.
68,75
56,25
%
50%
12
75%
25%
12
75%
13
81,25
6,25%
penyebab asma
6.
7.
%
10
62,5%
14
87,5%
18,75%
50%
11
68,75
18,75%
9.
%
8
50%
14
87,5%
37,5%
11
68,75
12
75%
6,25%
asma
VII.
A.
ke sepuluh dari sepuluh penyakit terbanyak. Dengan jumlah kasus sebanyak 179
kasus untuk Asma.
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan warga di
RT 02 /RW 06,
B.
SARAN
1. Kepada MasyarakatRT 02/ RW 06, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur :
DAFTAR PUSTAKA
1. Riskesdas 2013. Diunduh dari http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil
%20Riskesdas%202013.pdf 1 juli 2014.
LAMPIRAN 1
Dokumentasi
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LEMBAR PRE TEST DAN POST TEST
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat Asma Bronkial
KUESIONER
No responden
Nama
Usia
Jenis kelamin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Berikut ini adalah usaha yang dapat dilakukan juka terjadi serangan asma, kecuali ?
a. Menenangkandiri dan coba untuk bernafas secara perlahan dan dalam
b. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik
c. Berikan emprot inhaler jika ada
d. Salah semua
9.
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 12 MEI 2014 18 JULI 2014
Masalah Kesehatan
: Dermatitis alergika
Wilayah masalah
: 12 Juni 2014
: 3 Juli 2014
Tempat ujian
Nama
: Lucyana Chrisnawati
NIM
: 1061050156
Tanda tangan
VIII. PENDAHULUAN
C. LATAR BELAKANG
Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas.Dasar penyakit ini
adalah hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas.Gejala asma adalah gangguan
pernapasan (sesak), batuk produktif terutama pada malam hari atau menjelang pagi, dan dada
terasa tertekan. Gejala memburuk pada malam hari, adanya alergen (seperti debu, asap rokok)
atau saat sedang menderita sakit seperti demam. Gejala hilang dengan atau tanpa pengobatan.
Didefinisikan sebagai asma jika pernah mengalami gejala sesak napas yang terjadi pada salah
satu atau lebih kondisi: terpapar udara dingin, debu, asap rokok, stres, flu, infeksi , kelelahan,
alergi obat, alergi makanan dengan disertai salah satu atau lebih gejala: mengi, sesak napas
berkurang atau menghilang dengan pengobatan, sesak napas berkurang atau menghilang
tanpa pengobatan, sesak napas lebih berat dirasakan pada malam hari atau menjelang pagi
dan jika pertama kali merasakan sesak napas saat berumur <40 tahun (usia serangan
terbanyak)1.
Mekanisme keterbatasan aliran udara yang bersifat akut atau kronik ini bervariasi
sesuai dengan rangsangan. Allergen akan memicu terjadinya bronkokonstriksi akibat
pelepasan Ig-E dependent dari sel mast saluran pernafasan dari mediator, termasuk
diantaranya Histamine, prostaglandin, leukotriene sehingga akan terjadi kontraksi otot polos.
Keterbatasan aliran udara bersifat akut ini kemungkinan juga terjadi oleh karena saluran
pernafasan pada pasien asma sangat hiper responsive terhadap bermacam-macam jenis
rangsangan.Pada kasus asma akut mekanisme yang menyebabkan bronkokonstriksi terdiri
dari kombinasi antara pelepasan mediator sel inflamasi dan rangsangan yang bersifat lokal
atau refleks saraf pusat. Akibatnya keterbatasan aliran udara timbul oleh karena adanya
pembengkakan dinsing saluran nafas dengan atau tanpa konstraksi otot polos2,3.
Menurut RISKESDAS (2013) di Indonesia prevalensi penderita asma masih lebih
tinggi (4,5 % ) dibandingkan dengan penyakit tidak menular lainnya seperti PPOK (3,7%)
dan kanker (1,4%).Prevalensi asma mulai meningkat pada usia 1-4 tahun (3,8%)
dan
puncaknya pada usia pada 25-34 tahun (5,7%) kelompok umur 45 tahun (3,4%) mulai
menurun. Menurut jenis kelamin perempuan lebih mendominasi sebanyak 4,6% dan untuk
laki laki sebanyak 4,4%. Untuk prevaleni tempat tinggal, angka kejadian asma sama antara
yang bertemat tinggal di pedesaan maupun perkotaan 4,5% 1.
FAKTORFAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
STATUS
GENETIK
SEHAT
(FISIK, MENTAL,
SOSIAL)
LINGKUNG
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat Asma Bronkial
AN
KESEHATAN
PELAYAN
AN
KESEHAT
PERILAKU
KESEHATAN
Jika dilihat dari skema Hendrick L Blum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat maka terjadinya asma bronkial dapat dinyatakan dalam bagan berikut:
LINGKUNGA
N
Lingkungan
Fisik
GENETIK
( allergen)
Debu rumah
Binatang
peliharaan
Perubahan
cuaca
Asap
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat Asma Bronkial
tembakau
(rokok)
ASMA
BRONKIAL
PELAYANAN
KESEHATAN
kualitas
pelayanan
kesehatan
terhadap penyakit
asma di fasilitas
pelayanan dasar.
PERILAKU KESEHATAN
Pengetahuan
Pengertian Asma
Gejala Asma
Faktor Penyebab Asma
Penatalaksanaan
Sikap
Menghindari pencetus
Praktik
Aktivitas Fisik
5. Lingkungan
Allergen
Paparan terhadap alergen merupakan faktor pencetus asma yang paling
penting.Alergen alergen ini dapat berupa kutu debu, kecoak, binatang, dan
polen/tepung sari.Kutu debu umumnya ditemukan pada lantai rumah, karpet
dan tempat tidur yang kotor.Kecoak telah dibuktikan menyebabkan sensitisasi
alergi, terutama pada rumah di perkotaan (NHLBI, 2007).Menurut Ownby dkk
(2002) dalam GINA (2009), paparan terhadap binatang, khususnya bulu anjing
dan kucing dapat meningkatkan sensitisasi alergi asma.Iritan iritan berupa
paparan terhadap rokok dan bahan kimia juga telah dikaitkan dengan kejadian
Status sosioekonomik
Mielck dkk (1996) menemukan hubungan antara status sosioekonomik /
pendapatan dengan prevalensi derajat asma berat.Dimana, prevalensi derajat
asma berat paling banyak terjadi pada penderita dengan status sosioekonomi
yang rendah, yaitu sekitar 40%.
6. Perilaku Kesehatan
terjadinya,
bagaimana
penularannya,
agen
apa
yang
7. Pelayanan Kesehatan
dan menurunkan
jumlah
kelompok
8. Genetik
Risiko orang tua dengan Asma Mempunyai anak dengan asma adalah 3 kali
lipat lebih tinggi jika riwayat keluarga dengan asma diserai dengan salah satu
D. Data Geografi
J. DATA GEOGRAFI KECAMATAN CIPAYUNG
c. Luas Wilayah
Kecamatan cipayung terletak antara 1060 49 35 Bujur Timur dan 060 10 37
lintangselatan,dengan luas wilayah 2,844.78 Hektar.Berdasarkan SK Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989,tertanggal 18 September 1989,
dinyatakan luas wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah2,844.78 Hektar.
Adapun Kecamatan Cipayuggterdiri dari 8 (delapan) kelurahan, 56RW dan 503 RT dan
35.400 kepala keluarga. Secara persentase, lahan dikecamatan Cipayung didominasi oleh
kegiatan perumahan besar 73,32% dan total seluruh kecamatan dengan peruntukan
terkecil berupa industri sebesar 1,07% dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 1. Luas Kelurahan Wilayah Kecamatan Cipayung 2013
NO
KELURAHAN
RW
RT
LUAS (Ha)
Lubang Buaya
12
113
372.20
Setu
44
325.12
Bambu Apus
65
316.50
Ceger
39
362.60
Cipayung
59
308.50
Cilangkap
45
603.54
Munjul
75
190.30
Pondok Ranggon
63
366.02
503
2,844.78
JUMLAH
56
Bagian
1.
Utara
2.
Selatan
3.
Timur
4.
Barat
Batas Wilayah
Jalan Pintu I bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II bagian
timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi
Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok
nomor 148 s/d nomor 165)
Kali Sunter (Pilar batas nomor 125 s/d nomor 148)
Berdasarkan hal tersebut di atas, telah diusulkan pula secara maksimal tentang batas
wilayahkelurahan yang lebih seperti batas alam, sungai saluran air,jalan lingkungan dan lain
sebagainya,sehingga dengan demikian akan terlihat batas-batas kelurahankelurahan.
1.
1.
Luas Wilayah
Luas Wilayah
Kelurahan Munjul adalah salah satu kelurahan dari 8 kelurahan di
wilayah Kecamatan Cipayung, kota administrasi Jakarta Timur provinsi DKI
Jakarta. Adapun luas wilayah kelurahan Munjul 190,30 Ha dan dibagi menjadi
8 RW dengan jumlah RT 75, dengan jumlah penduduk 23.700 jiwa.
Dengan batas- batas wilayah sebagai berikut:
C.
Data Demografi
1.
JUMLAH PENDUDUK
NO
1
2
JUMLAH
PENDUDUK
Lubang Buaya 65,569
Setu
18,806
KELURAHAN
LELAK
I
33,549
9,879
WANITA
KK
32,020
9,027
20,083
4,581
3
4
5
6
7
Bambu Apus
26,918
13,927
12,991
5,617
Ceger
19,493
10,084
9,409
6,136
Cipayung
25,518
15,063
10,455
8,041
Cilangkap
25,446
13,171
12,275
7,805
Munjul
23,700
12,020
11,680
6,853
Pondok
8
Ranggon
24, 527
12,617
11,910
7,269
JUMLAH
230,077
120,310 109,767 66,385
Sumber : Laporan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Munjul
tahun 2013
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2013
berjumlah 230,077 jiwa, terdiri dari laki-laki 120,310 jiwa dan perempuan 109,767
jiwa.
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Munjul Jakarta Timur Tahun 2013
berjumlah 23,700 jiwa, terdiri dari laki laki 12,020 jiwa dan perempuan 11,680 jiwa
sedangkan jumlah kepala keluarga 6,853 KK.
Data RT dan RW Kelurahan Munjul
Rukun Warga (RW)
01
14
02
13
03
13
04
05
06
07
08
08 RW/ 75 RT
Sumber: Laporan Kelurahan Munjul tahun 2013
2.
STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk wilayah Kelurahan Munjul Jakarta Timur tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
Tabel 5
Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Umur
WNI
WNA
JUMLAH
seluruhnya
Lk
Pr
Jml
Lk
Pr
Jml
Kelurahan
635
990
1.625
1.625
5-9
1.170
1.084
2.255
2.254
10-14
1.055
1.025
2.080
2.080
15-19
680
750
1.430
1.430
20-24
1.140
990
2.130
2.130
25-29
1.200
1.230
2.430
2.430
30-34
1.500
1.045
2.545
2.545
35-39
1.200
1.050
2.250
2.250
40-44
1.100
817
1.910
1.917
900
600
1.500
1.500
500
Penduduk
Tetap910
1.410
55-59 RW
460
RT 455
60-64
135
50-54
Jumlah
915
WNI
-WNA
190
LK
325
oran
Puskesmas
0-4
45-49
Sumber:Lap
Jumlah
1.410
915
- PR
LK 0
PR
325
Munjul
Tahun 2013
Tabel 6
Jumlah
Penduduk
Setiap RW
65-69
01
190
14 200
879
390
- 843
0
390
1722
70-74
02
100
13
1513
1443
150
2956
2700
5886
75
keatas
03
55
04
Jumlah 05 12.020
13
50
30
6
8
11.680
150
1510
85
1190
1585
1601
1615
23.700
01595
85
0
23.700
3186
06
1410
1379
2785
07
1405
1542
2815
08
1395
1587
2850
Jumlah
75
12020
11680
23.700
Tabel 7
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
NO
Tingkat Pendidikan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Tidak Sekolah
2.351
2.591
4.942
Tamat SD
1.718
1.569
3.287
Tamat SLTP
2.330
2.108
4.438
Tamat SLTA
1.452
1.442
2.894
Tamat Akademi/PT
505
458
968
No.
Mata Pencaharian
Jumlah Jiwa
Tani
77
Kary. Swasta/Pemerintah/ABRI
4.882
Pedagang
1.632
Nelayan
Buruh Tani
Pensiunan
1.843
Pertukangan
1.272
Pengangguran
1.300
Fakir Miskin
10
Lain-lain
0
28
596
1.606
Fasilitas Kesehatan
No
Jumlah
1.
2.
Puskesmas/Balkesmas
3.
Apotek
4.
Posyandu
18
5.
UPGK
18
Jumlah
Keterangan
RW.05
38
JENIS
Dokter Anak
Bidan
Dukun Beranak
Sinshe
Apotek
JUMLAH
JUMLAH
2
11
3
1
17
NO
NAMA
SEKOLAH
JUMLAH
GEDUNG
SEKOLAH
MURID
GURU
TK
10
10
383
47
SD
870
32
SLTP/MTS
520
47
SLTA
266
54
AKADEMI
PERGURUAN
TINGGI
NAMA PENYAKIT
JUMLAH
O
1.
2.
786
451
3.
4.
187
179
5.
6.
7.
8.
9.
10.
167
157
149
137
128
127
2468
Penyakit Hipertensi
5%
5%
6%
Penyakit Kulit Alergi
32%
6%
6%
Penyakit Tonsilitis
18%
8%
Penyakit Mata
Penyakit Asma
DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan
: Asma Bronkial
Wilayah Sasaran
:RT
01
RW
03
Kelurahan
Munjul,
: 331 orang
Jumlah KK
: 82 KK
Sasaran
:Masyarakat RT 01/RW
Munjul,Kecamatan Cipayung
Jumlah sasaran
: 331 orang
Target peserta
: 20 orang
: 15 orang
Wilayah masalah
03
Kelurahan
HASIL PRETEST
Tabel 13.Jumlah Orang yang Menjawab Benar
No.
1.
Pertanyaan
Yang mengetahui pengertian asma
Yang mengetahui organ yang terserang
N
12
%
75%
2.
pada asma
Yang mengetahui golongan rentan
10
62,5%
3.
terkena asma
Yang mengetahui allergen penyebab
56,25%
4.
asma
Yang mengetahui faktor penyebab
56,25%
5.
asma
Yang mengetahui tanda dan gejala
50%
6.
asma
Yang mengetahui apakah asma dapat
12
75%
7.
10
62,5%
8.
terhadap asma
Yang mengetahui cara pecegahan
50%
9.
kekambuhan asma
Yang mengetahuiyang harus
50%
10.
11
68,75%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah
Rata-
60
50
50
60
70
50
70
50
80
70
70
60
70
60
60
50
980
61,25
Rata
Keterangan :
Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden
Nilai rata rata
980
= 61,25
16
Nilai
Kategori
1.
< 65
Kurang
2.
65 75
Cukup
3.
> 75
Baik
Keterangan :
Pengetahuan masyarakat di RT 02 /RW 06 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung
mengenai Asma masih kurang.
PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan warga di RT 02 /RW 06 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur mengenai asma bronkial masih kurang
Tujuan Umum
Dokter muda
: 1 orang
Petugas kesehatan
: 1 orang
Material
: Flipchart
Dana
No
Keterangan
Jumlah
.
1.
2.
3.
Rp150,Print flipchart
Alat tulis ( pulpen ) 20 buah @ Rp. 1.500,-
4.
Rp. 100.000,-
Total
Rp. 162.000,-
: Asma Bronkial
: 15 orang
Hari / Tanggal
Waktu
: 10.15-11.10
Tempat
SDM
:
a. Jumlah dokter muda
b. Petugas kesehatan
: 1 orang
: 1 orang
Material
: Flipchart
Dana
No
Keterangan
Jumlah
.
1.
2.
3.
Rp150,Print flipchart
Alat tulis ( pulpen ) 20 buah @ Rp. 1.500,-
4.
Rp. 100.000,-
Total
Rp. 162.000,-
X.
EVALUASI
A. INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yakni Lucyana Chrisnawati
Asma.
Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 162.000,- , sesuai dengan yang direncanakan
B. PROSES
orang.
Pelaksanaan kegatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai asma dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab kemudian pengisian post test untuk mengetahui keberhasilan