Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh :
AMI APRIANI
206046103804
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
AMI APRIANI
NIM : 206046103804
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memperoleh gelar strata
I di Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil jiplakan dari karya orang
lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta.
(Ami Apriani)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Shalawat serta salam tak luput tercurah
untuk Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir
zaman.
Sebagai insan yang tak lepas dari ketidak sempurnaan, penulis menyadari
skripsi yang berjudul PROSPEK GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN
SYARIAH STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI
ini masih banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan ilmu serta pengalaman
yang penulis miliki.
Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan dan
kontribusi banyak pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang tiada terkira kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
2. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA dan Drs. H. Ahmad Yani, MA,
masing-masing Ketua dan Sekretaris Kordinator Teknis Program Non Reguler
Fakultas Syariah dan Hukum.
3. Bapak Dedy Nursamsi, SH., M. Hum. Dosen Pembimbing I Skripsi yang
dengan kesabaran dan ilmunya telah berkenan meluangkan waktu untuk
membimbing serta memberikan saran dan masukan yang sangat membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Abu Tamrin, SH., M. Hum. Dosen pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, serta mencurahkan segala
perhatiannya untuk membimbing penulis selama melakukan penelitian.
5. Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi dan segenap karyawan Gadai
Emas Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi, Mas Piping Tobana dan Mba
Nisa khorunnisa yang telah berkenan memberikan kesempatan bagi penulis
untuk melakukan penelitian. Terima kasih atas bantuan, ilmu serta
pengalamannya.
6. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, terima
kasih atas penyediaan fasilitas kepustakaan sehingga membantu penulis untuk
melakukan studi kepustakaan.
vii
7. Yang teristimewa bagi penulis untuk mama, papa, rasa tazim dan terima
kasih yang mendalam atas dukungan moril dan materil, kesabaran, keikhlasan,
perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tidak pernah habis bahkan doa
yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT, senantiasa agar penulis
mendapatkan kesuksesan dalam segala hal. Juga atas perjuangan mereka yang
telah mendidik dan mengajarkan arti kehidupan.
8. Kakak dan adikku tercinta Baroroh Barid, Kholishoh Febriana makasih buat
semangat dan dukungannya serta kasih sayang yang sudah diberikan kepada
penulis baik yang secara langsung maupun tidak langsung, makasih teh,
makasih de.
9. Teman-teman SBC dan Angkatan 2006 tanpa terkecuali, terima kasih atas
segala bantuan, pengalaman berharga, dan semangat kebersamaannya selama
menuntut ilmu di kampus tercinta.
10. Buat Dewi Nur Rahmah Murbani dan Putri Kamilah yang ingin dicantumkan
namanya. Makasih buat semuanya, makasih buat persahabatan kita. Sukses
ya!!
11. Untuk penyemangat hidupku sekaligus calon suamiku M. Irvan Nurzeha dan
keluarganya yang selalu setia mendukung dan memberi semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 24 September 2010
Ami Apriani
BAB I
PENDAHULUAN
dalam
kurun
waktu
30
tahun
terakhir
telah
terjadi
Nofie Iman, INVESTASI EMAS (Investasi Bijak di Masa Krisis), cetakan 1, h. 32-33
output, konsumsi maupun utang antarnegara. Krisis ekonomi sekarang ini, juga
dilatar belakangi dengan instrument investasi konvensional seperti saham,
obligasi, reksadana, valuta asing, hingga properti amatlah beresiko. Sudah
banyak yang terjerumus dalam pilihan investasi sehingga nilai asset mereka jauh
merosot. Pemburukan ekonomi yang terjadi di banyak Negara maju inilah, selain
membawa dampak buruk, juga membuka peluang bagi jenis investasi logam
mulia.
Emas dalam sejarah perkembangan sistem ekonomi dunia, sudah dikenal
sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Emas acapkali diidentikan dengan sesuatu
yang nomor satu, prestisius, dan elegan. Hal ini dikarenakan emas adalah Logam
Mulia. Disebut logam mulia karena dalam keadaan murni dalam udara biasa
emas tidak dapat teroksidasi atau dengan kata lain akan tahan karat. Emas banyak
digunakan sebagai standard keuangan di banyak negara dan juga sebagai
perhiasan, cadangan devisa dan sampai saat ini emas merupakan alat pembayaran
yang paling utama di dunia.
Emas juga mempunyai manfaat emosional untuk dinikmati keindahannya.
Nilai keindahannya berpadu dengan harganya yang menarik sehingga emas
menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, dan emas telah menjadi simbol
status di berbagai sub kultur masyarakat Indonesia. Dengan melihat kebutuhan
masyarakat Indonesia dan ketertarikannya terhadap nilai emas yang fluktuatif,
selain hanya digunakan untuk menghiasi penampilan agar terlihat sempurna
termasuk kaum hawa, ternyata emas juga bisa digunakan sebagai investasi.
Gadai Emas bisa digunakan sebagai investasi karena sifat harga emas
dalam jangka panjang yang mengimbangi nilai inflasi, maka kegiatan
menyimpan emas, atau menggadaikan emas untuk ditebus dan dijual pada saat
nilai emas lebih tinggi dapat kita golongkan sebagai kegiatan investasi. Kegiatan
yang lebih progresif lagi adalah konsep berkebun emas, yang secara umum
diartikan sebagai kegiatan gadai ulang emas sebagai asas tuas (leverage),
sehingga relasi keuntungan simpanan kita terhadap kenaikan harga emas
meningkat dari 1:1 menjadi lebih dari 1:5. 2
Permintaan terhadap produk suatu perbankan sangat ditentukan oleh
kebutuhan masyarakat terhadap keinginan ataupun permintaan nasabah. Peluang
suatu perbankan akan lancar karena adanya permintaan dari masyarakat terhadap
produk yang mereka keluarkan.
Di Indonesia, ekonomi islam diakui eksistensinya ketika krisis moneter
memukul rata setiap kehidupan bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi
keterkaitan banyak orang untuk beralih kepada system ekonomi yang berazazkan
halalan thayyiban dan bersumber pada Al-Quran dan sunnah Rasul. Hal ini
ditandai dengan mulai berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang dalam
oprasionalnya berdasarkan prinsip syariah islam. Salah satunya adalah lembaga
keuangan perbankan syariah yang mulai eksis sejak berlakunya UU No.7 Tahun
1992 tentang perbankan dan peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1992.
Investasi
Emas),
juli
2009,
Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas di BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi
13 Juli 2010
Sulfaedar Pay, Bank Syariah Berebut Nasabah GadaiEmas di Makassar, 2 november 2009,
http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/11/02/brk,20091102-205848,id.html
5
BSM Perluas Layanan Gadai Emas Kepulauan Riau, 28 April 2010,
http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/browse/4/read/bsm-perluas-layanan-gadai-emaskepulauan-riau/
Dari peningkatan inilah penulis melihat prospek yang bagus untuk produk
gadai emas di Bank Syariah Mandiri. Sehubungan dengan latar belakang masalah
inilah penulis mengangkat masalah ini sebagai judul skripsi yaitu PROSPEK
GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH STUDI PADA BANK
SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI.
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan
pendekatan Mix Research (penelitian campuran), yaitu suatu metode yang
digunakan untuk meneliti data-data dengan cara menggabungkan dua metode
penelitian atau lebih. Sedangkan kedua metode tersebut adalah : Pertama,
Library Research, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
data-data dengan cara mempelajari, meneliti, dan mengkaji bahan-bahan
pustaka yang relevan. Kedua, Field Research, yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti data-data dengan cara melihat fenomena yang
terjadi dengan terjun langsung ke lapangan.
Penulisan penelitian ini selain harus mengkaji berbagai literatur, dalam
teknis pengumpulan datanya juga dilakukan observasi dan wawancara. Hal
ini dilakukan untuk lebih memperkuat data-data yang diteliti.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi yang
berada di wilayah Kota Bekasi yang beralamat di Ruko Central Niaga
Kalimalang Blok A5/6-7 Jl. Jendral A. Yani Bekasi.
3. Sumber Data
Dalam penelitian diharuskan menggunakan data, maka dalam penyusunan
skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan karakteristiknya,
yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yaitu
hasil dari wawancara yang diperoleh langsung dari obyek penelitian 6 .
Dengan tehnik pengumpulan data pada karyawan dan nasabah dari hasil
pertanyaan melalui wawancara mengenai Gadai Emas di Bank Syariah
Mandiri Cabang Bekasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer. 7 Data yang sudah
tersedia dari hasil wawancara, data yang diperoleh dari dokumendokumen, literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber
lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.
6
7
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Ed. Baru. Cet 6 , h.42
Opcit, h.42
10
Opcit, h.51
11
12
besar pinjaman dan biaya penitipan yang ditanggung nasabah. Biaya penitipan
didasarkan pada nilai taksir marhun, yaitu 2.2 % perbulan sebagai antisipasi
terhadap resiko kerusakan dan kehilangan atas barang yang digadaikan.
2. Atep Misbahudin, prodi perbankan syariah, jurusan muamalat, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Strategi pemasaran produk gadai emas (rahn) pada BPRS PNM ALMASUM dalam meningkatkan pendapatan Bank. Hasil penelitian ini adalah
strategi produk, strategi harga.
3. M. Romi Neskens, prodi perbankan syariah, jurusan muamalat, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.
Analisis SWOT terhadap Deposito Mudharabah (studi kasus; PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk, cabang pembantu kalimalang). Hasil penelitian ini
adalah analisis SWOT deposito mudharabah tentang kekuatan, kelemahan,
kesempatan, ancaman.
Dari beberapa review studi terdahulu yang penulis amati, dapat ditarik
perbandingan bahwa skripsi yang penulis angkat lebih menitik beratkan pada
prospek gadai emas di perbankan syariah ditinjau dari analisis SWOT.
E. Sistematika Penulisan.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub : Latar
Balakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
13
14
PENUTUP
Merupakan bab terakhir yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dan
saran yang relevan dengan masalah-masalah yang dibahas.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
RAHN, IJARAH, DAN ANALISIS SWOT
A. Rahn
1. Pengertian Rahn
Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut
memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian
piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam
jaminan utang atau gadai. 9
Rahn dalam bahasa Arab memiliki pengertian tetap dan kontinyu. 10
Dikatakan dalam bahasa Arab: (
) apabila tidak mengalir dan kata
( ) bermakna nikmat yang tidak putus. Ada yang menyatakan kata
Rahn bermakna tertahan dengan dasar firman Allah:
(38: )
128
Muhammad SyafiI Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, tazkia cendikia, 2001, h.
10
Lihat Kitab Taudhih Al Ahkam Min Bulugh Al Maram, Syeikh Abdullah Al Bassaam
cetakan kelima tahun 1423, Maktabah Al Asadi, Makkah, KSA 4/460
15
16
11
Lisan Al Arab karya Ibnu Mandzur pada kata Rahana, dinukil dari kitab Al Fiqh Al
Muyassarah, Qismul Muamalah, Abdullah bin Muhammad Al Thoyaar, Abdullah bin Muhammad Al
Muthliq dan Muhammad bin Ibrohim Alumusa, cetakan pertama tahun 1425H, Madar Al Wathoni
LinNasyr, Riyadh, KSA h. 115
17
12
18
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh
seorang lain atas dirinya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang
yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian
biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu
digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan.
Prinsip yang dianut oleh gadai emas syariah adalah sesuai prinsip
syariah yang meniadakan riba. Dalam hal ini barang jaminan (berupa emas)
disimpan di unit gadai syariah untuk ditukar dengan nilai tunai kemudian
ditebus dalam jangka waktu maksimal tertentu dengan nilai yang disepakati
atau barang jaminan disimpankan kepada unit gadai syariah untuk ditukar
dengan nilai tunai kemudian ditebus dengan nilai gadai ditambahkan dengan
sewa tempat penyimpanan barang gadai.
Bila dalam periode gadai maksimal barang jaminan tersebut tidak
ditebus atau tidak diperpanjang masa gadainya maka barang jaminan
tersebut atas sepengetahuan pemilik barang dijual oleh unit gadai, dan selisih
nilai barang tersebut terhadap nilai gadai menjadi milik/resiko dari pemilik
barang.
2. Syarat dan Rukun Rahn
a. Rukun Rahn
Mayoritas ulama memandang rukun Al rahn (Gadai) ada empat
yaitu:
19
13
20
16
21
22
282.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di
antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu
mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan,
Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika
seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksisaksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar
sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu,
Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.
[179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau
sewa menyewa dan sebagainya.
Dan Jika kalian dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara
tunai), sementara kalian tidak memperoleh seorang penulis, maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan
hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu
menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya,
23
( )
Rasulullah saw. membeli makanan dari seorang Yahudi dengan
menjadikan baju besinya sebagai barang jaminan. (HR al-Bukhari
dan Muslim dari Aisyah).
Menurut kesepakatan pakar fiqh, peristiwa Rasul saw. Me-rahnkan baju besinya itu, adalah kasus ar rahn pertama dalam Islam dan
dilakukan sendiri oleh Rasulullah saw. Kisah yang sama juga
19
Nasrun Haroen, FIQH MUAMALAH, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007), h.253
24
()
Pemilik harta yang diagunkan jangan dilarang memanfaatkan
hartanya itu, karena segala hasil barang itu menjadi milik (pemilik)
nya dan segala kerugian barang itu menjadi tanggung jawab (pemilik)
nya. (HR Imam asy-Syafii dan ad-Daruquthni).
Berdasarkan ayat dan hadis-hadis di atas, para ulama fiqh sepakat
mengatakan bahwa akad ar-rahn itu dibolehkan, karena banyak
kemaslahatan yang terkandung di dalamnya dalam rangka hubungan
antar sesame manusia. 20
B. Ijarah
1. Pengertian Ijarah
Lafal Al-ijarah dalam bahasa Arab berarti upah, sewa, jasa, atau
imbalan. Ijarah merupakan salah satu bentu kegiatan muamalah dalam
memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewa menyewa, kontrak, atau
menjual jasa perhotelan dan lain-lain.
Al- ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti al-iwadu
(ganti) 21 , oleh karena itu as-sawab (pahala) dinamai (upah). Menurut istilah
20
21
Ibnu Qudamah, al-Mugni, (Riyadh: Maktabah ar-Roiyadh al-Haditsah, tt.), Jilid V, h.337
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah Jilid 3, Dar al-Kitab al-Araby, Beirut, 1983, h. 177.
25
syara ijarah berarti, suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan
jalan penggantian.
Menurut Sayyid Sabiq, Ijarah adalah suatu jenis akad yang mengambil
manfaat dengan jalan penggantian dengan demikian pada hakikatnya ijarah
adalah penjualan manfaat yaitu pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Akad ijarah
tidak ada perubahan kepemilikan tetapi hanya perpindahan hak guna saja
dari yang menyewakan kepada penyewa.
2. Syarat dan Rukun Ijarah
a. Rukun Ijarah
Sebagai sebuah transaksi umum, ijarah baru dianggap sah apabila
telah memenuhi rukun dan syarat ijarah. Adapun rukun-rukun ijarah
adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
b. Syarat Ijarah
Syarat ijarah yang harus ada agar terpenuhi ketentuan-ketentuan
hukum Islam, sebagai berikut :
26
1) Jasa atau manfaat yang akan diberikan oleh aset yang disewakan
tersebut harus tertentu dan diketahui dengan jelas oleh kedua belah
pihak.
2) Kepemilikan aset tetap pada yang menyewakan yang bertanggung
jawab pemeliharaannya, sehingga aset tersebut harus dapat
memberi manfaat kepada penyewa.
3) Akad ijarah dihentikan pada saat aset yang bersangkutan berhenti
memberikan manfaat kepada penyewa. Jika aset tersebut rusak
dalam periode kontrak, akad ijarah masih tetap berlaku.
4) Aset tidak boleh dijual kepada penyewa dengan harga yang
ditetapkan sebelumnya pada saat kontrak berakhir. Apabila asset
akan dijual harganya akan ditentukan pada saat kontrak berakhir.
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 09/DSNMUI/IV2000
tanggal 13 April 2000 Tentang ditetapkannya Pembiayaan Ijarah.
3. Dasar Hukum Ijarah
Ijarah sebagai suatu transaksi yang sifatnya saling tolong menolong
mempunyai landasan yang kuat dalam al-Quran dan Hadits. Konsep ini
mulai dikembangkan pada masa Khlaifah Umar bin Khathab yaitu ketika
adanya sistem bagian tanah dan adanya langkah revolusioner dari Khalifah
Umar yang melarang pemberian tanah bagi kaum muslim di wilayah yang
ditaklukkan dan sebagai langkah alternatif adalah membudidayakan tanah
27
(32 : )
(26:)
Artinya : Salah seorang dari kedua wanita itu berkata : Hai ayahku!
Ambilah ia sebagai orang yang bekerja pada (kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya.(al-Qashash : 26)
Para ulama fiqh juga mengemukakan alasa dari beberapa buah sabda
Rasulullah saw., di antaranya adalah sabda beliau yang mengatakan:
)
(
22
28
( )
Siapa yang menyewa seseorang maka hendaklah ia beritahu
upahnya. (HR Abd ar-Razzaq dan al-Baihaqi).
Selautnya dalam riwayat Abdullah ibn Abbas dikatakan:
(
Rasulullah saw. Berbekam, lalu beliau membayar upahnya kepada
orang yang membekamnya. (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad ibn Hanbal).
Dalam Hukum Islam ada dua jenis ijarah, yaitu:
a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa
seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang
mempekerjakan disebut mustajir, pihak pekerja disebut ajir dan upah
yang dibayarkan disebut ujrah.
b. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu
memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada
orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan
leasing (sewa) pada bisnis konvensional. Pihak yang menyewa (lessee)
disebut mustajir, pihak yang menyewakan (lessor) disebut mujir/muajir
dan biaya sewa disebut ujrah.
29
23
Ascarya, Akad dan Produk Syariah, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta , 2007, h. 99.
30
31
C. Analisis SWOT
1. Pengertian
Analisis SWOT singkatan bahasa Inggris dari kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman
(threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. 24
Analisis SWOT mempunyai diagram yang terdiri dari 4 kuadran,
yaitu: 25
24
32
Kuadran 1 :
peluang
dan
kekuatan
sehingga
dapat
adalah
dengan
mendukung
kebijakan
Kuadran 3 :
masalah-masalah
internal
perusahaan,
25
33
2) Strategi ST
Yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman.
3) Strategi WO
Strategi
yang
memanfaatkan
peluang
yang
ada
dengan
cara
34
26
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BEKASI
36
37
PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestas berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai
cara, mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya
memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi
bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT.
Bank Mandiri (Persero).
PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung
sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti
menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero)
untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran
Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah
Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada
tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September
1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah
menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank
Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.
BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional
menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila
38
Bank
Syariah
Mandiri
hadir
sebagai
bank
yang
berkah
pasca
krisis
ekonomi
dan
moneter
1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,
39
40
transparan,
membimbing,
visioner,
komunikatif
dan
membudayakan.
Sikap Akhlaqul Karimah ini selalu ditanamkan kepada setiap jajaran
karyawan dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kepada para
nasabah.
Perkembangan BSM dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah mampu
memberikan hasil maksimal dengan menegakkan operasinya di atas landasan
prinsip keadilan, kemitraan, keterbukaan dan universitas dalam layanan.
Prinsip BSM yang dilaksanakan selama ini, telah dituangkan dalam lima
misi BSM diantaranya mengutamakan penghimpunan dana konsumen dan
penyaluran pada segmen Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Dari
berbagai jaringan yang ada, telah didukung 43.595 jaringan ATM yang
menjangkau seluruh tanah air, bahkan jaringan ATM itu menembus hingga
ke negeri jiran Malaysia terdiri dari ATM BSM 151 jejaringan, ATM
Mandiri 4.212, ATM Bersama 19.045, Prima 13.444 dan di Malaysia
electronic Payment System (MPES) sebanyak 7.107 unit.
Saat ini, BSM memiliki hampir 1 juta rekening. Didukung lebih dari 2
ribu karyawan; mempunyai 278 gerai; 190 kantor layanan yang tersebar di
41
42
43
DKN
PKP
Cahyo W
Marketing
Manager
Firmansyah
Account
Officer
Eman S
Ari Fitriah
Umi H
Konter
Layanan
Gadai
Choirunnisa
Piping
Funding
Officer
Haryanti
Endah
Riantry
Pelaksana
Marketing
Support
Dimas
Ibnu M
Patriot
Operation
Manager
Fauzi
CS Officer
Evi Dewi L
KCP
Cikarang
Kusuma W
KCP
Karawang
Yunianto
Head Teller
Renny
KCP Bekasi
Timur
Yatni Risjka
KCP
Tambun
Sumarnis
KLS **)
Pd Kelapa
Indri
Harseno
Teller
Rahma KD
Faulin
Cs
Respresentatif
Dwi W
Asep A
KCP
Cikampek
Ari
Pelaksana
D&C
Arief S
Pel.
Admin
Pembiaya
an & TS
Erlangga
Fajar Tri M
IT
Coordinator
Pelaksana
SDI& GA
Pelaksana
Accounting
- Satpam :Marwata,Surahli,Rohmat,Maksum
- Messenger : Jafar, Andi Riswanto
- Driver : Hendri,Jaya,Rahmat S,Hilmi,Pici
- Office Boy : Sugimin,Agus R,Irfan
44
45
bagi hasil yang disepakati bersama. Produk ini dijalankan dengan prinsip
mudharabah al-mutlaqah.
3) Tabungan mabrur (haji dan umrah), yaitu dana yang disimpan masyarakat
(nasabah) untuk membantu nasabah yang merencanakan ibadah haji. Dana
yang disimpan tidak dapat ditarik kecuali untuk melunasi BPIH atau
dalam kondisi darurat yang harus dibuktikan oleh nasabah calon haji yang
bersangkutan. Produk ini dijalankan dengan prinsip mudharabah almutlaqah.
4) Deposito syariah mandiri, yaitu simpanan dana pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah
ditentukan. Keuntungan dari pembiayaan tersebut akan diberikan pada
nasabah berdasarkan formula bagi hasil yang disepakati bersama. Produk
ini dijalankan dengan prinsip mudharabah al-mutlaqah.
b) Penyaluran dana
1. Murabahah, yaitu pembiayaan atas dasar jual beli, dimana harga beli
didasarkan atas harga asal yang diketahui bersama ditambah dengan
margin keuntungan bagi bank yang telah disepakati. Margin keuntungan
adalah selisih antara harga jual dikurangi harga asal yang merupakan
pendapatan bak, jenis pembiayaan ini bersifat konsumtif dan produktif,
antara lain:
a) Pembiayaan pembelian rumah
b) Pembiayaan pembelian kendaraan
46
47
yang
terbuka
bagi
siapa
saja
dengan
menjaminkan
48
Biaya-biaya:
Biaya bulanan meliputi administrasi dan pemeliharaan: Rp 4.800 per gram
(24 karat).
Jangka Waktu:
Empat bulan dan dapat digadai ulang (setelah dilakukan penaksiran dan
melunasi biaya gadai).
49
27
50
51
terkumpul. Adapun ashnaf yang dapat masuk dalam proghram ini adalah
fakir, miskin, Ghorimin, Fii Sabillah dan hamba Sahaya.
Jumlah alokasi yang tinggi ini merupakan implementasi positioning
LAZNAS BSM Umat untuk pemberdayaan ekonomi umat. Dua strategi
yang digunakan dalam pemberdayaan ekonomi yaitu penyeluran bantuan
modal usaha (Revolving Fund) dan Syirkah Mustahiqien melalui
pendampingan secara intensif.
BAB IV
PROSPEK GADAI (RAHN) EMAS DI PERBANKAN SYARIAH
(studi kasus pada Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi)
Proses cepat
Proses mudah
Jaminan keamanan.
Fasilitas
28
Piping Tobana, Penaksir operasional Gadai Emas Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi,
Wawancara Pribadi, Bekasi 22 Juli 2010
29
BSM Gadai Emas, http://www.syariahmandiri.co.id/category/small-micro-business/gadaiemas-bsm/
52
53
Akad:
Qardh dalam rangka Rahn adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk
nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang
jaminan yang diserahkan
Peruntukkan:
Perorangan
Syarat:
Tanda pengenal
54
30
Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi,
Wawancara Pribadi, Bekasi 22 Juli 2010
31
Piping Tobana , Penaksir Gadai Emas BSM Cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, 19
Agustus 2010
55
32
Juli 2010.
Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 22
56
57
NASABAH
Punya
Rek?
Petugas Taksir
isi formulir
Taksir
Penawaran
Maks. Pinjaman
Nasabah
Setuju
no
Batal
yes
Akad
Ambil uang
Teller/ATM
Gambar 1
Skema Prosedur Pemberian Uang Pinjaman
2. Jangka Waktu Peminjaman
Mengingat produk ini diarahkan untuk menolong kebutuhan jangka
pendek, maka bank memberikan jangka waktu pinjaman selama 4 (empat)
bulan 33 , namun Bank Syariah Mandiri dapat memberikan keringanan bagi
nasabah yang kesulitan dalam melunasi pinjaman yaitu dengan diberikannya
masa tenggang selama 15 (lima belas) hari sejak jatuh tempo. Selain itu atas
kebijakan bank nasabah juga dapat memperpanjang masa pinjaman hingga 6
(enam) bulan atau dua kali perpanjangan. Jika nasabah tidak dapat melunasi
pinjaman dan telah habis masa perpanjangan, maka nasabah diberi
33
Juli 2010
Nisa Choirunnisa, Officer Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 22
58
59
Pengeluaran
Barang Jaminan
Nasabah
Teller
Gambar 2
Skema Prosedur Pelunasan Uang Pinjaman Secara Manual
60
Petugas
Bank
Nasabah
Datang
Pengeluaran
Barang jaminan
Penaksir
Gambar 3
Skema Prosedur Pelunasan Uang Pinjaman Secara Otomatis
Jika melalui sistem otomatis maka petugas langsung mendebet ke
rekening nasabah pada saat jatuh tempo, nasabah datang ke bank dan
dilakukan pencetakan mutasi buku tabungan melalui teller. Setelah itu juru
taksir mengeluarkan barang jaminan dan nasabah dapat mengambil barang
jaminan melalui petugas bank.
61
34
Dikutip dari majalah Sharing edisi 38 Thn IV Februari 2010, oleh Tia Sejati Mahatmi
62
Perbedaan utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat
bunga yang berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanya sekali
ditetapkan dimuka. 35 Secara umum, penerapan akad rahn di perbankan syariah
dapat digambarkan sebagai berikut:
Marhun Bih
Pembiayaan
1. Permohonan Pembiayaan
2. akad Pembiayaan
Rahin
Nasabah
Murtahin
Bank
3. hutang + Mark Up
1. Titipan/Gadai Pembiayaan
Marhun
Jaminan
Gambar 1
Skema Rahn di Perbankan Syariah 36
Gambar di atas menjelaskan mekanisme akad rahn di Bank Syariah, adapun
penjelasannya:
Rahin yang dalam hal ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri, dengan
membawa barang jaminan (marhun) dapat mengajukan permohonan pembiayaan
dengan sistem akad rahn kepada bank selaku murtahin, dengan jaminan tersebut
35
Muhammad SyafiI Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, tazkia cendikia, 2001,
h. 130-131
36
Ibid, h. 131.
63
bank memberikan pembiayaan yang besarnya tidak melebihi harga taksir dari
barang jaminan, dengan terjadinya akad maka rahin berkewajiban untuk
membayar hutang dan mark up kepada bank selaku murtahin.
Dengan melihat perkembangan gadai yang banyak diminati masyarakat kita
yang mayoritasnya muslim, maka tepat di hari ulang tahun Bank Syariah Mandiri
meluncurkan sebuah produk rahn (gadai) yang dinamakan gadai emas. Produk
ini dinamakan Gadai Emas Syariah Mandiri, karena emas mempunyai arti
tersendiri, yakni sebagai lambang kejayaan (glory) dengan harapan produk ini
menjadi produk unggulan dan sebagai pemimpin bagi institusi pegadaian syariah
lainnya 37 . Selain itu emas juga mempunyai arti khusus dalam sejarah Islam, yaitu
sebagai mata uang tertinggi dan nilainya cenderung tetap.
Produk pembiayaan ini diluncurkan Bank Syariah Mandiri dilatarbelakangi
oleh 3 (tiga) hal 38 .
Pertama. Unsur bisnis, usaha pegadaian di Indonesia yang cukup pesat dan
aman. Selain itu yang menangani transaksi gadai hanya satu di Indonesia yaitu
Perum Pegadaian. Usaha ini cukup pesat dikarenakan jasa pegadaian tidak
memerlukan proses yang berbelit dan memakan waktu lama untuk mendapatkan
pembiayaan, sehingga pegadaian sangat diminati oleh masyarakat terutama
masyarakat menengah ke bawah. Hal ini terbukti jika dilihat dari neraca
37
Opini
Purba
Pratama,
Gadai
Emas
BSM
iB,
22
Maret
2010,
http://ekstra.kompasiana.com/group/ibanswer/2010/03/22/gadai-emas-bsm-ib/ .
38
Dikutip dari Sunarto Zulkifli, Kepala Devisi Pengembangan Produk Bank Syariah Mandiri,
26 Juni 2003
64
65
gadai satu kali yang ditetapkan di muka, yaitu sebesar 4% dihitung dari besarnya
pinjaman (fee). Fee yang diberikan nasabah tersebut dialokasikan pada
pendapatan rahn dan biaya administrasi bank dan termasuk asuransi.
Atas praktek pengambilan fee ini para ulama di Dewan Syariah Nasional
sepakat tidak menyetujuinya, mengingat uang yang keluar karena gadai adalah
pinjaman, sedangkan pinjaman yang mewajibkan imbalan berbentuk presentasi
tidak lebih dari kredit berbunga, jika hal itu yang terjadi, maka gadai syariah
sama dengan praktek pegadaian yang selama ini dilakukan pegadaian
konvensional.
Pada pegadaian konvensionl semakin besar pinjaman yang diajukan akan
semakin besar pula sewa modal yang harus dibayar setiap 15 (lima belas)
harinya. Proses pinjam meminjam seperti ini yang dilarang Islam, untuk
penegasannya Yusuf al-Qardowi mengatakan bahwa: Setiap pinjaman yang
disyaratkan sebelumnya keharusan memberikan tambahan adalah riba. 39 Maka
dari itu dapat dipastikan bahwa dalam system gadai ini belum terbebas dari unsur
riba.
Karena hal itulah maka disepakati agar fee tersebut tidak dikaitkan dengan
jumlah pinjaman yang diberikan, tetapi dengan besar kecilnya obyek gadai.
Dengan demikian Bank Syariah Mandiri mulai merancang kembali produk baru,
dengan cara menggantikan fee untuk biaya gadai dengan sistem sewa (ijarah)
39
Yusuf al-Qordowi, Bunga Bank Haram, diterjemahkan oleh: Setiawan Budi Utomo dan
Dewan Syariah Nasional- MUI, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001), h.10
66
penyimpanan barang gadai dan diperkuat oleh fatwa Dewan Syariah Nasional
No. 26/DSN-MUI/III/2002 untuk produk rahn dan ijarah.
67
Kelemahan yang dimiliki gadai emas BSM cabang Bekasi yaitu alat
untuk menaksir barang gadai dan cara penaksirannya barang gadai 40 , hal ini
merupakan suatu penghalang kemajuan bagi perusahaan itu sendiri.
3. Peluang Gadai Emas BSM, bersumber dari:
a. Banyaknya masyarakat Bekasi yang membutuhkan dana cepat, terutama
pada tahun ajaran baru sekolah dan menjelang bulan Ramadhan dimana
banyak kebutuhan mendadak diluar perencanaan keuangan keluarga,
sehingga
hal
ini
menjadi
peluang
yang
sangat
besar
dalam
syariah,
hal
ini
juga
merupakan
peluang
dalam
40
Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas BSM cabang Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi 19
Agustus 2010
68
69
Saat ini setelah hampir sepuluh tahun, emas 15.13 Gram dijual dalam
Rupiah, demikian pula deposito atau tabungan Dollar tadi ditukar dengan Rupiah,
maka emas kini telah menjadi Rp 5.14 juta atau naik menjadi lima kali lipat (naik
414%), deposito dalam Dollar menjadi Rp 1.77 juta atau hanya naik 77 %;
sedangkan deposito dalam Rupiah hanya naik menjadi Rp 2.10 juta atau naik
110% dari modal semula.
Dilihat dari perkembangan inilah emas juga bisa digunakan sebagai
investasi di Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi ada nasabah yang
menggadaikan barangnya bukan untuk kebutuhan mendesak melainkan untuk
berinvestasi dengan memanfaatkan jasa gadai emas untuk menghasilkan
keuntungan yang menggiurkan. Caranya, beli emas batangan 24 karat 99,99% dan
menggadaikannya ke bank syariah atau pegadaian. Setelah mendapat uang dari
bank syariah atau pegadaian belikan emas gadaikan lagi emasnya ulangi
prosesnya hingga timing yang pas atau merasa cukup. Emas yang terakhir jangan
dijual karena akan dijadikan modal untuk menebus emas-emas sebelumnya.
Tetapi, kebun emas bukan merupakan produk gadai emas BSM melainkan hanya
cara nasabah untuk berinvestasi yang menguntungkan.
Penerapan produk gadai emas BSM iB cabang Bekasi dinilai cukup baik.
Hal ini dilihat dari jumlah nasabah yang diperoleh sejak pertama kali produk ini
diluncurkan. Berdasarkan laporan perkembangan usaha gadai emas BSM iB
cabang bekasi terus meningkat.
70
Begitu pula dengan produk gadai emas BSM iB cabang bekasi dari awal
berdirinya sampai sekarang terus mengalami peningkatan yang cukup memuaskan
walaupun tidak setiap bulannya mengalami peningkatan, penurunan nasabah
hanya terjadi pada bulan juni. Pada Bulan Maret hanya 4 (empat) nasabah
dikarenakan baru dibukanya produk gadai emas di BSM cabang Bekasi ini pada
pertengahan Bulan Maret tersebut, prestasi ini tidak terlalu buruk walaupun hanya
mendapatkan 4 nasabah dalam waktu 14 (empat belas) hari. Bisa dilihat pada
table dibawah ini:
Table 1
Perkembangan nasabah di BSM cabang Bekasi 41
PERIODE 2009
Bulan
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sept
Okt
Nov
Des
Jml
total
Jmlh
nsbh
4
14
21
19
21
28
35
32
53
57
284
Nilai
Biaya
Biaya
pembiayaan
penitipan
discount
11.590.593
963.360
106.515.625
9.410.620
95.615.000
7.946.200
723.060
210.851.919 17.554.796
287.820
129.156.700 11.877.253 1.806.167
234.111.400 21.306.453
585.062
264.187.949 22.906.911 1.313.264
216.967.787 18.117.008 6.696.849
404.079.500 32.171.918 5.770.629
560.016.900 47.464.188 2.709.044
2.233.093.373 189.718.707 19.891.895
41
Piping Tobana, Penaksir Gadai Emas BSM cabang Bekasi, laporan keuangan BSM cabang
Bekasi, Bekasi 13 Juli 2010
71
Berdasarkan tabel di atas dari pertama produk gadai emas diluncurkan oleh
BSM cabang Bekasi, tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan
berkembang pesat apabila BSM cabang Bekasi terus melakukan inovasi untuk
pencapaian yang lebih baik dengan usaha yang maksimal.
Dari pertama priduk gadai emas diluncurkan oleh Bank Syariah Mandiri
cabang Bekasi, jumlah nasabah tercatat 284 dengan total pembiayaan Rp.
2.233.093.373,- dengan nilai jaminan sebesar Rp. 2.646.544.998,- maka hasil dari
biaya penitipan yang menjadi pendapatan bank yaitu sebesar Rp. 189.718.707,tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan berkembang pesat
apabila Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi melakukan pemasaran yang lebih
baik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah.
Mekanisme penetetapan biaya ijarah (penitipan) oleh Bank Syariah
Mandiri cabang Bekasi, melihat biaya operasional yang diperlukan untuk gadai
emas ini, meliputi;
1. Biaya lemari atau tempat penyimpanan barang.
2. Biaya gaji karyawan
3. Biaya administrasi
4. Biaya pemeliharaan
Jika kita perhatikan mekanisme penetapan biaya produk ini, maka banyak
manfaat yang akan dirasakan nasabah sebagai suatu kelebihan jika dibandingkan
dengan pegadaian konvensional, diantaranya adalah:
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktek pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank Syariah Mandiri cabang
Bekasi menggunakan akad Qardh dalam rangka Rahn. Qardh dalam rangka
Rahn adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai
dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan
nasabah. Biaya pemeliharaan menggunakan akad ijarah. Gadai emas BSM di
peruntukan untuk perorangan. Syarat untuk melakukan pembiayaan gadai
yaitu Tanda pengenal (KTP), Jaminan berupa emas. Biaya yang dikenakan
meliputi biaya administrasi (dipungut di depan) dan biaya pemeliharaan
(dipungut di akhir periode). Jangka waktunya Empat bulan dan dapat digadai
ulang (setelah dilakukan penaksiran dan melunasi biaya gadai).
2. Setelah meninjau prospek produk gadai emas BSM cabang Bekasi dengan
analisis SWOT maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
a. Kekuatan Gadai Emas BSM, bersumber dari:
Yang sangat berperan sesungguhnya adalah nama besar yang dimiliki oleh
Bank Syariah Mandiri sehingga memiliki kepercayaan yang cukup tinggi
dari masyarakat Bekasi. Selain itu juga untuk mendukung kekeuatan nama
73
74
75
dari biaya penitipan yang menjadi pendapatan bank yaitu sebesar Rp.
189.718.707,- tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan
berkembang pesat apabila Bank Syariah Mandiri cabang Bekasi melakukan
pemasaran yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para
nasabah. Kriteria emas yang digunakan untuk jaminan di Bank Syariah
Mandiri cabang Bekasi yaitu logam mulia, dinar bersertifikat, dan perhiasan.
B. Saran
1. Dengan meluhat dari analisis SWOT, maka Bank Syariah Mandiri cabang
Bekasi bisa lebih memanfaatkan peluang dan kekuatan, tetapi tidak
mengesampingkan kelemahan dan ancaman, sehingga produk gadai emas ini
bisa lebih berkembang
2. Promosinya lebih ditingkatkan langkah awal penampilan brosur yang menurut
penulis terlalu sederhana tidak dilampirkan biaya gadainya, hanya ada syarat
dan ketentuan.