Kajian Bersama Ustad. Junaidi Sahal
AQID AH SHOHIHAH
Ciri-ciri agidah yang shobihah:
*Dilandasi atas tiga prinsip
1, Memuaskan akal
2. Sesuai fitrah
3. Menentramkan hati
*Dapat menjawab tiga pertannyaan pokok
1, Dari mana kita berasal?
2, Untuk apa kita hidup?
5. Kemana kita kembali?
*Menggunakan metode al-quran bukan filsafat
*Mengimani Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari kiamat dan qodho&qodar.
Nah saudaraku, Apakah agidah yang diajarkan dalam islam sudah sesuai dengan ciri-ciri
agidah yang tersebut di atas? Marilah kita ulas sejenak,
A. Islam Itu Memuaskan Akal
Ada suatu cerita yang mungkin dapat menggambarkan bagaimana aqidah
islam itu benar-benar sesuai dengan akal manusia,
Cerita I: Suatu ketika seorang dosen non islam masuk kelas, ia berkata
kepada para mahasiswanya “Apakah Anda sekalian percaya adanya tuhan”. Tentu
saja semua mahasiswa menjawab percaya. Kemudian dosen tersebut melanjutkan
pertanyaannya secara diplomatis “Pernahkah Anda melihat tuhan? (Tidak). Pernah,
memegang tuhan? (Tidak). Kemudian dengan lantang dan tegas dosen itu pun
berkata “Berarti tuhan itu tidak ada, tuhan itu hanya khayalan semata, buktinya
tuhan tidak dapat dibuktikan keberadaannya... Tidak dapat dilihat dan disentub.
Semua mahasiswa di dalam kelas tersebut diam merenung.
‘Merasa sudah di atas awan karena telah membuat suatu paradigma berfikir baru
dan telah diakui oleh seluruh mahasiswanya, setiap hari dosen tersebut melakukan
hal yang serupa dengan pertanyaan yang sama dan mendapatkan jawaban yang,sama pula dari pendengarnya. Hingga suatu hari ketika dosen tersebut ingin
‘mengulang pertannyaannya, tiba-tiba seorang mahasiswa muda, mungkin anggota
UKKI,he he he, berbaju sopan dan berkerah serta bersepatu rapi jali (mahasiswa
yang baik, semoga hidupnya penuh berkah. Amin) mengacungkan tangan dan
bertanya. “Pak, Bapak tahu otak? (ya). “Dimana tempatnya? (ya di dalam kepala),
“Kok tahu, Bapak pernah lihat? (tidak). Pernah pegang? (tidak). “Berarti benar
gosip yang selama ini beredar bahwa bapak tidak punya otak, buktinya tidak bisa
disentuh dan tidak bisa dipegang”.
Saudaraku...Tentu saja tuhan tidak dapat di lihat, dan itu sangat masuk
akal karena Tuhan memang tidak sama dengan mahkluk-makhluk ciptaannya.
Tuhan itu dzat yang seharusnya memang tak terjangkau akal manusia yang
sifatnya terbatas, Jangankan meliah tuhan, sedang melihat nasib kita beberapa
‘menit yang akan datang saja kita tidak mampu”
Cerita I: Ini adalah cerita ketika ibrohim mencari tuhan, Ketika ibrohim
telah mengenal tuhan ia pun bertanya “. Tuhan, tunjukkan kalau Engkau benar-
benar ada, Tuhan balik betanya “Lho... Apa kau tidak pereaya padaku?
“Benar ya Allah, hamba percaya bahwa Engkau memang ada. Tapi tolong
buktikanlah hingga akalku dapat menjangkau dan keimananku menjadi semakin
‘mantap”.
Seketika itu, Ibrohim diperintahkan oleh Allah untuk membunuh seekor burung,
dan memutilasinya. Satu bagian diletakkan di suatu gunung dan bagian-bagian
lainnya diletakkan di gunung lain yang berbeda. Tiba-tiba atas kuasa Allah
bagian-bagian burung tersebut terkumpul kembali dan hidup (QS. Al-anam ayat
‘ujuh puluh enam)
Cerita III: Zaman dahulu kala masyarakat jahiliyyah membuat patung
yang mereka sembah itu dengan menggunakan bahan yang terbuat dari tanah liat,
Namun ada juga yang membuatnya dari gandum. Begitu juga Umar bin khottob
sebelum masuk islam juga termasuk yang membuat dari gandum, Dan pada suatu
ketika umar menyembah patung tersebut dalam keadaan lapar. Saking lapamnyaschingga ia memakan patung yang terbuat dari gandum tersebut sedikit demi
sedikit hingga akhimya habis. Akhimya umarpun mulai ragu dengan keperc:
yang telah ia anut selama ini, “Masak tuhan diam saja waktu saya makan.
Sekarang tuhan sudah mati dong”.
Cerita IV; Husein bin al-mundir pernah berkata kepada Nabi SAW, "Wahai
Muhammad, aku akan beri kau harta, tahta dan wanita jika engkau mau
meninggalkan agamamu”. Nabi tidak menjawab dan balik bertanya “. Wahai
Husein, ada berapa tuhanmu?”.
“Ada tujuh, enam di bumi dan satu di langit”,
“Jika kau tertimpa musibah, kepada siapa kau meminta pertolongan?
“Kepada tuhanku yang di atas langit”.
“Jika kau terkena bencana, kepada siapa kau meminta pertolongan?
“Kepada tuhanku yang di atas langit”.
““Kenapa kau selalu meminta kepada tuhanmu yang di atas langit, apa tuhanmu di
bumi takut pada tuhanmu yang di langit?
“Bukan, tapi tuhanku yang di langit adalah yang maha segalanya. Lebih dari
tuhan-tuhanku di bumi”
“Ttulah Allah”.
Islam adalah satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini. Agama
yang selalu dapat dibuktikan dengan menggunakan akal sehat manusia, Karena
itu, hanya orang-orang yang tidak berakal atau yang berakal tapi tidak
sempurnalah yang masih meragukan kebenaran agama yang disampaikan oleh al-
amin tersebut.
Mau tahu kajian bersama ustad. Junaidi Sahal ikuti terus perkembangannya setiap
minggu.