Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH
ANITA RAHMAWATI ( 07140100291)
KELAS PENDIDIK REGULER
sebagai
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi
belajar.
Keberagaman potensi intelegensi siswa tentu saja menjadi hal yang penting dalam
pemilihan model dan metode mengajar oleh guru sehingga dihasilkan metode dan
model belajar yang tepat pada siswa.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memaksimalkan peran pendidik
dalam
harus dilakukan adalah berusaha secara sadar untuk melibatkan para siswa dalam
berbagai cara. Dengan cara ini mereka akan lebih mengetahui bagaimana
kecerdasan yang dimiliki siswa, hal ini sangat efektif untuk memberikan instruksi
yang tepat.
Manfaat dari penelitian ini menjadi akan bertambah dua kali lipat. Jika guru
tahu kekuatan siswa mereka, mereka dapat lebih mempersiapkan pelajaran menarik
dan relevan serta pengajaran dapat dilakukan dengan mengacu pada jenis kekuatan
yang dimiliki siswa. Kedua, jika siswa, mengetahui kekuatannya, mereka dapat
terlibat dalam berbagai strategi untuk meningkatkan prestasi belajar mereka.
Menurut Gardener 8 tipe kecerdasan itu adalah:
1. Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan
maupun tertulis,
2. Kecerdasan logika-matematika berkaitan dengan kemampuan mengolah
angka dan atau kemahiran menggunakan logika,
3. Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna,
arah, dan ruang secara akurat serta mengubah penangkapannya tersebut ke
dalam bentuk lain seperti dekorasi, srsitektur, lukisan, patung. Anak yang
cerdas dalam visual-spasial,
4. Kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan menggunakan
gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya,
5. Kecerdasan musikal berkaitan dengan kemampuan menangkap bunyi-bunyi,
membedakan, menggubah, dan mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi
atau suara- suara yang bernada dan berirama. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada irama, melodi, dan warna suara,
6. Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain.
7. kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan aspek internal dalam diri
seseorang, seperti, perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan untuk
membedakan emosi-emosi, menandainya, dan menggunakannya untuk
memahami dan membimbing tingkah laku sendir
8. Kecerdasan naturalis berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan
mengklasifikasikan flora dan fauna dalam lingkungannya. Kecerdasan ini juga
berkaitan dengan kecintaan seseorang pada benda-benda alam, binatang,
dan tumbuhan
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, para guru meminta murid
mereka untuk melengkapi kuisioner online tentang multiple intelegences, total murid
yang mengisi kuisioner ada 167 orang dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi,
anatomi fisiologi, bahasa inggris, matematika dan komputer. Setelah terkumpul data
dianalisis. Sebagai tambahan responden juga diminta untuk memberikan komentar
mengenai penelitian ini apakah hasil dari penelitian ini sesuai dengan diri mereka.
Hasilnya adalah kecerdasan terbanyak yang dimiliki siswa adalah kecerdasan
sosial sebesar 60%, diikuti dengan kecerdasan kinestetik/ body movement sebesar
47,2 %, dua terendah adalah logical matematik dan visual spatial sebesar 17%.
Menurut peneliti hail ini diluar perkiraan, contohnya hanya 23 % responden yang
memiliki kecerdasan linguistik, peneliti berpikir bahwa karena siswa berada di
pendidikan tinggi, keterampilan linguistik seharusnya akan menjadi salah satu
kekuatan utama mereka, sedangkan Kecerdasan kinestetik memiliki persentase
tertinggi di 47%. Ini berarti bahwa sekitar setengah dari siswa di kelas akan belajar
terbaik dengan pembelajaran yang menggunakan manipulasi fisik diri mereka sendiri
dan / atau lingkungan mereka. Hasil ini tampaknya berbeda dengan dominasi
program gaya kuliah yang kita lihat cukup sering dalam pendidikan tinggi. Dari hasil
ini juga diketahui 60 70% dari responden memiliki kemampuan sosial yang tinggi,
hal ini dapat membuat dosen untuk berinovasi dalam pengelolaan teknik di dalam
kelas untuk memanfaatkan kecerdasan sosial muridnya.
Respon penelitian ini juga ditanggapi positif oleh responden, mereka merasa
80% hasilnya cocok dengan diri mereka, dan 62% responden mengatakan bahwa
mereka akan mengubah metode belajar mereka yang sesuai dengan kecerdasan
yang dimilikinya.
Setelah penelitian ini dosen sekarang memiliki cara dan teknik yang akan
membantu siswa berhasil dalam memajukan pendidikan mereka dan juga
memperoleh wawasan proses dan instruktur pendidikan disesuaikan dengan hasil
kecerdasan dimiliki siswa dalam kelas mereka.
Banyak dosen yang memulai memberikan perencanaan pembelajaran pada awal
awal semester dan merencanakan pembelajaran yang lebih baik dengan
memperhatikan kecerdasan muridnya, sekarang penelitian ini telah membantu
dosen untuk lebih memahami kekuatan murid mereka. Hal ini membuat dosen lebih
bertanggung jawab dalam mengatur bagaimana pembelajaran yang sesuai dengan
kekuatan yang dimiliki oleh muridnya.
Pada penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa agar pembelajaran
dapat efektif dan menyenangkan perlu adanya perubahan cara mengajar dari model
pembelajaran tradisional menuju pembelajaran inovatif dengan cara melibatkan
siswa secara aktif dengan memanfaatkan berbagai macam kecerdasan yang dimiliki
oleh siswa sehingga guru tidak menjadikan mereka sebgai objek. Kebanyakan saat
ini guru hanya memberikan ceramah kepada siswanya sementara siswa hanya
mendengarkan, hal tersebut membuat siswa merasa jenuh dan bosan sehingga
hasil belajar yang dicapai tidak maksimal.
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru dan para siswa. Jika guru tahu
kekuatan siswa mereka, mereka dapat lebih mempersiapkan pelajaran menarik dan
relevan serta pengajaran dapat dilakukan dengan mengacu pada jenis kekuatan
yang dimiliki siswa. Kedua, jika siswa, mengetahui kekuatannya, mereka dapat
terlibat dalam berbagai strategi untuk meningkatkan prestasi belajar mereka