Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PLN (PERSERO)
JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI
TSK SURALAYA UNIT 8
TELAAHAN STAF
NAMA
NIP
: 8208106Z
JUDUL
FEBRUARI, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Nama
NIP
: 8208106Z
Jabatan
Menyetujui,
Mentor
Siswa OJT
M. Syamsul Arifin
NIP: 6793143Z
NIP: 8208106Z
Mengetahui,
General Manajer
Titiek Tjahjaningsih
NIP: 5884025Z
NIP: 6185058Z
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
telaahan staf dengan judul Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan
Supervisi Konstruksi.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada General Manager PT PLN
(Persero) Jasa Manajemen Konstruksi atas kesempatan yang diberikan untuk
dapat berpartisipasi dalam penyusunan telaahan staf EE4. Terima kasih juga
diucapkan kepada Deputi Manajer Operasi II Kantor Induk serta Manajer
Keuangan dan SDM Kantor Induk atas bimbingan dan dukungannya sehingga
telaahan staf ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan yang ada dalam
telaahan staf ini, untuk itu saran dan kritik membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk penyempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga telaahan
staf ini dapat memberikan manfaat lebih luas serta menjadi ladang amal yang tak
berbatas. Amiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
BAB I LATAR BELAKANG..................................................................................1
BAB II PERMASALAHAN...................................................................................1
BAB III PERSOALAN...........................................................................................3
BAB IV PRA ANGGAPAN....................................................................................3
BAB V FAKTA YANG MEMPENGARUHI..........................................................5
BAB VI PEMBAHASAN..............................................
iv
DAFTAR TABEL
No table of figures entries found.
In your document, select the words to include in the table of contents, and then on
the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that
you want to include, and then insert the table of contents in your document. To
manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table of
Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of the
styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.
DAFTAR GAMBAR
No table of figures entries found.
In your document, select the words to include in the table of contents, and then on
the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that
you want to include, and then insert the table of contents in your document. To
manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table of
Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of the
styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.
vi
ABSTRAK
Supervisi proyek pembangkit merupakan bagian dari keseluruhan proses pembangunan
proyek yang ditugaskan oleh PT. PLN (Persero) kepada PT. PLN (Persero) Jasa Manajemen
Konstruksi. Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit bertugas mengawasi konstruksi
yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan waktu. Tenaga supervisi
kebutuhannya disesuaikan dengan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. --> latar blkg
Beberapa kendala yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di
lapangan bisa beragam seperti; jumlah supervisor tidak sesuai, tingkat kualifikasi supervisor tidak
sesuai, dan penyediaan tenaga supervisor yang membutuhkan waktu. Hal ini berakibat kepada
efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. --> masalah
Jika di suatu proyek dengan dengan tahapan proses konstruksi yang dimulai dari
pekerjaan sipil, kemudian dilanjutkan dengan mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi bisa
terpantau kebutuhannya, maka pengawasan proyek tidak akan mengalami kendala. Pengawasan
tiap bidang (sipil, mekanikal, elektrikal, dan instrumen) sebaiknya dilaksanakan dengan supervisor
dengan bidang ilmu yang sama. Saat proyek akan mengalami fasa/tahapan pekerjaan yang
membutuhkan kualifikasi dan spesialisasi dalam bidang tertentu, maka dengan adanya pemantauan
tersebut tidak akan terjadi kekurangan jumlah supervisor, kualifikasi, maupun dalam penyediaan
tenaga supervisor. --> pra anggapan
Realisasi Man Month per bulan dapat dievaluasi dengan memperhatikan Usulan
Distribusi Man Month pada Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan Supervisi
Konstruksi. --> fakta yg mempengaruhi
Kata Kunci: Supervisor, Pemetaan Supervisor
untuk abstraksi belum menggambarkan hasil yang dicapai, harus dilengkapi hingga
menggambar isi dari penulisan TS ini.
vii
BAB I
LATAR BELAKANG
Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit di lokasi proyek
memegang peranan penting dalam kegiatan supervisi. Supervisor bertugas mengawasi
konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan
waktu. Supervisor harus bisa mengambil keputusan yang cepat dan juga sebagai
jembatan penghubung antara kontraktor dengan Owner. Supervisor harus memiliki
tingkat pengetahuan yang cukup untuk mengawasi sesuai dengan bidang ilmu yang
ditekuninya dari bangku pendidikan dan juga pengalaman.
Dengan keterbatasan supervisor yang tersedia di lokasi proyek, PLN
dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Kualitas pengawasan yang menurun,
terhambatnya progres pekerjaan, sampai kepada internal konflik dalam PLN.
Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, untuk memenuhi kuantitas dan
kualitas supervisor di proyek perlu dilakukan pemetaan atas penempatan dan
kebutuhan supervisor yang dikaitkan dengan dari Project schedule.
BAB II
PERMASALAHAN
Untuk menjaga agar pelaksanaan supervisi proyek dikatakan baik adalah
dengan menjaga kualitas dan tepat waktu penyelesaian. Berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat
kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor yang disebabkan oleh pola
pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat kepada kurang optimalnya
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Jumlah tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak sesuai bisa
mempengaruhi efektifitas kerja. Kontraktor terkadang harus menunggu supervisor
PLN untuk melakukan pengecekan pekerjaan bersama-sama. Karena jumlah yang
tidak sesuai tersebut, terkadang tidak sering supervisor dihadapkan dengan beban
kerja yang menumpuk. Dengan demikian, secara tidak langsung turut menyumbang
keterlambatan penyelesaian proyek.
Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan kualifikasi bidang
kerja yang berlangsung saat itu bisa mengakibatkan kesalahan tanggung jawab.
Pengawasan pekerjaan sipil yang dilakukan oleh supervisor elektrikal bisa berakibat
salahnya dalam pengambilan keputusan apakah sesuai dengan persyaratan dalam
bidang sipil apakah tidak. Tenaga supervisor yang tidak memiliki pengetahuan yang
cukup dalam mengawasi bidang kerjanya bisa mengakibatkan mutu yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak dan Standard Internasional. Sehingga komunikasi teknis
tidak sejalan.
Kebutuhan tenaga supervisor yang tidak terencanakan dengan baik, hanya
berdasarkan input/masukan sepihak dari tim supervisi akan berpengaruh terhadap
pemenuhan kebutuhan tenaga supervisi di lokasi proyek. Saat kebutuhan akan tenaga
supervisor mendesak, namun tidak ada pemenuhan, akan mengakibatkan kekurangan
pengawasan sehingga target man month tidak terpenuhi.
BAB III
PERSOALAN
Di dalam melaksanakan kegiatan kerja, karyawan tidak akan terlepas dari
semangat dan kegairahan kerja sehingga karyawan tersebut akan selalu mampu
melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semangat kerja adalah dorongan yang
menyebabkan melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian
pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan kegairahan
kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Dari permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, PLN JMK di lokasi
proyek dihadapkan dengan persoalan:
Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan bidang kerja yang
berlangsung saat proyek berjalan.
Kebutuhan tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak terencana dengan baik.
BAB IV
PRA ANGGAPAN
Sesuai dengan permasalahan dan persoalan yang telah disebutkan sebelumnya
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti;
jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor
yang disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat
kepada efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. Maka untuk
menghindari hal-hal tersebut diatas kiranya perlu dilakukan:
1. Evaluasi terhadap Project progress dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan
supervisor yang dilakukan 3 bulan ahead schedule.
2. Evaluasi terhadap pemetaan SDM (pegawai) di lokasi proyek berdasarkan
tingkatan kualifikasi jenjang pendidikan, bidang kompetensi, dan pengalaman
kerja.
3. Peningkatan kemampuan dan kompetensi supervisor di lokasi proyek.
4. Memperbanyak buku-buku referensi khususnya dalam manajemen proyek.
5. Memperbanyak buku-buku referensi standard Internasional yang berlaku.
6. Merangkul dan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa tenaga kerja (PJTK)
selain PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.
7. Merubah persyaratan pada Surat Penugasan dari Owner bahwa supervisor dapat
dikategorikan tidak hanya terhadap pengalaman kerja dan Grade, tapi dengan
kompetensinya.
8. Melakukan kerjasama dengan pihak institusi formal sehingga secara tidak
langsung akan mengenalkan tentang Manajemen Konstruksi kepada generasi
selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan SDM yang cukup matang untuk
bekerja di PLN JMK.
9. Pengoptimalisasian pembobotan pekerjaan dengan memberikan upah lembur dan
extra fooding bagi supervisor yang bekerja diluar jam kerja.
10. Penambahan fasilitas pendukung kerja seperti High-speed scanner, temperature
gun, kamera digital, senter LED, dan welding gauge.
BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Beberapa fakta yang mempengaruhi dalam pengambilan Telaahan staf ini
meliputi:
1. Surat Penugasan No. 01185/121/DIRKIT/2006 tanggal 10 Oktober 2006
tentang Pelaksanaan Supervisi Konstruksi PLTU 1 Banten (Suralaya) dan
Surat No. 00028/121/DITKEU/2007 tanggal 9 Januari 2007 tentang Proyek
PLTU 1 Banten Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan
Supervisi Konstruksi, dapat diketahui bahwa realisasi Man Month tidak sesuai
dengan Usulan Distribusi Man Month. (terlampir)
Usulan Distribusi Man Month pekerjaan Supervisi Konstruksi proyek PLTU I Banten Lokasi
Suralaya
BAB VI
PEMBAHASAN
Efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal yang
disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik.
Kurang optimalnya pelaksanaan pekerjaan supervisi di proyek menjadi salah
satu faktor penyebab terlambatnya proyek. Pekerjaan yang tidak terawasi dengan
ketat mengakibatkan penurunan kualitas kerja. Supervisor dituntut untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan proyek untuk menjaga kualitas tersebut, sehingga kehadiran
supervisor di proyek menjadi sangat penting.
Sehingga kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di
lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan
tenaga supervisor harus benar-benar diperhatikan pola pemetaannya dengan baik.
6.1 Evaluasi Progress Project
Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaannya tidak terlepas dari Schedule yang telah
disepakati bersama dengan Owner. Sesaat setelah kontraktor memberikan schedule
pelaksanaan proyek secara detail Breakdown, maka dapat diketahui jenis-jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan. ----> detail Breakdown pekerjaan (bisa) dilampirkan
Untuk dapat mengevaluasi Progress Project, dibutuhkan seorang Schedule Engineer.
Schedule Engineer akan dapat mengetahui dengan membandingkan actual progress
dengan scheduled progress. Keserasian antara actual dan scheduled progress yang
nantinya akan dapat menggambarkan waktu pelaksanaan pekerjaan apakah terlambat
atau tidak.
Dengan merujuk kepada analisa progress pekerjaan kontraktor, schedule engineer bisa
memberikan masukan kepada Ketua Tim Supervisi mengenai pemetaan supervisor
dengan melihat acuan pekerjaan 3 bulan kedepan (ahead schedule).
Dengan acuan 3 bulan ahead schedule tersebut, tenaga penyedia SDM diharapkan
dapat memproses dan memenuhi kebutuhan supervisor di proyek.
6.2 Evaluasi SDM Berdasarkan Tingkatan Kualifikasi
Rizki Anjar Nugroho 8208106Z
I&C
2. Jenjang pendidikan, yaitu STM/SMA sederajat, D3, S1, dan seterusnya.
3. Pengalaman kerja, yaitu 0 5 tahun, 5 10 tahun, >10 tahun, dan seterusnya.
Tuntutan
Pendidikan
pekerjaan
Pengalaman
kerja
< 5 tahun
5 10 > 10 tahun
tahun
STM/SMA sederajat
Bimbingan,
pengarahan,
pembelajaran
D3
lanjut
Bimbingan,
pengarahan,
3
4
S1
S2 dan seterusnya