Você está na página 1de 19

Agresi

Militer
Andes Wilii
Wijaya
Belanda
1
Adrian Hartanto
Tommy Christian

Latar Belakang
15 Juli 1947 : Pimpinan RI menolak
ultimatum yang dikeluarkan van
Mook.
Belanda ingin merebut kembali
daerah-daerah yang kaya akan SDA,
terutama minyak
Dr. H.J. van Mook menyatakan
bahwa Belanda tidak lagi terikat
dengan Persetujuan Linggarjati

Seluk Beluk
Belanda
->
Aksi
Polisionil
:
menyatakan tindakan ini sebagai
urusan dalam negeri.
Tentara Belanda > 100.000 orang,
dengan persenjataan yang modern,
termasuk persenjataan berat yang
dihibahkan oleh tentara Inggris dan
tentara Australia.

Dimulainya Operasi Militer

Dimulainya Operasi Militer


20 Juli di istana, Gubernur Jenderal
HJ
Van
Mook
mengumumkan
dimulainya Aksi Polisionil Belanda
pertama.
21 Juli malam, Belanda Telah
menyerang Jatim diikuti dengan
Sumatera, Jawa Barat dan Jawa
Tengah

Dimulainya Operasi Militer


Fokus serangan : Sumatera Timur
(daerah perkebunan tembakau),
Jawa Tengah (seluruh pantai utara)
dan Jawa Timur (perkebunan tebu
dan pabrik-pabrik gula)

Dimulainya Operasi Militer


Belanda mengerahkan dua pasukan
khusus : Korps Speciale Troepen (KST)
Kapten
Westerling
di
Jawa, serta
Sumatera Barat
Pasukan Para I (1e para compagnie) di
bawah Kapten C. Sisselaar.
Belanda berhasil merebut daerah-daerah
dikota pelabuhan, perkebunan dan
pertambangan dalam wilayah Republik
Indonesia

Dimulainya Operasi Militer


29 Juli 1947, pesawat Dakota Republik
dengan simbol Palang Merah yang
membawa obat-obatan sumbangan
Palang Merah Malaya ditembak jatuh
oleh Belanda. Komodor Muda Udara
Mas Agustinus Adisucipto, Komodor
Muda Udara dr. Abdulrahman Saleh
dan Perwira Muda Udara I Adisumarmo
Wiryokusumo tewas.

Campur Tangan PBB


RI mengadukan agresi militer
Belanda ke PBB, karena dinilai telah
melanggar
suatu
perjanjian
Linggajati.
Belanda
ternyata
tidak
memperhitungkan reaksi keras dari
dunia internasional.

Campur Tangan PBB


Atas
permintaan
India
dan
Australia, pada 31 Juli 1947
masalah
agresi
militer
ini
dimasukkan ke dalam agenda DKPBB, yang kemudian mengeluarkan
Resolusi No. 27 tanggal 1 Agustus
1947, yang isinya menyerukan agar
konflik bersenjata dihentikan.

Campur Tangan PBB


DK-PBB
de
facto
mengakui
eksistensi RI, sejak tahun 1947, DKPBB secara resmi menggunakan
nama
INDONESIA,
bukan
Netherlands Indies (resolusi No. 27
tanggal 1 Augustus 1947, No. 30
dan 31 tanggal 25 August 1947, No.
36 tanggal 1 November 1947, No.
67 tanggal 28 Januari 1949 ).

Campur Tangan PBB


Atas tekanan Dewan Keamanan
PBB, pada tanggal 15 Agustus 1947
Pemerintah
Belanda
akhirnya
menyatakan
akan
menerima
resolusi Dewan Keamanan untuk
menghentikan pertempuran.

Campur Tangan PBB


17 Agustus 1947 Pemerintah RI dan
Pemerintah
Belanda
menerima
Resolusi Dewan Keamanan untuk
melakukan gencatan senjata.

Campur Tangan PBB


25 Agustus 1947 Dewan Keamanan
membentuk suatu komite penengah
konflik antara Indonesia dan Belanda
yaitu Committee of Good Offices for
Indonesia atau Komisi Tiga Negara (KTN),
yang terdiri dari Australia (Richard C.
Kirby) dipilih oleh Indonesia, Belgia
dipilih oleh Belanda (Paul van Zeeland )
dan Amerika Serikat sebagai pihak yang
netral (Dr. Frank Graham).

Dampak AMB 1
Agresi
militer
belanda
I
ini
mengakibatkan
wilayah
Indonesia
semakin sempit dari dunia internasional
berkaitan dengan abresi itu yaitu:
a) Australia dan India bereaksi keras
serta mendesak dewan keamanan
PBB segera membahas masalah ini
b) Negara-negara arab menjadi mantap
nuntuk mengakui kedaulatan kepada
RI secara de jure.

Dampak AMB 1
d) Mesir mengecam tindakan belanda dan
dianggap sebagai ancaman perdamaian
dunia.

Perjanjian Renvile
Tindak lanjut dari terbentuknya KTN
maka
segera
dilakukan
perundingan antara Indonesia
belanda diatas sebuah kapal milik
amerika serikat yang bernama USS
Renville pada tanggal 8 december
1947.

Perjanjian Renvile
Pokok isi dari perundingan tersebut yaitu:
a. Belanda tetap berdaulat atas wilayah RI
sampai kedaulatannya di serahkan
kepada RIS yang segera dibentuk RIS
yang kedua
b. RIS sejajar dengan Belanda dalam UNI
Indonesia-belanda
c. Republic Indonesia merupakan Negara
bagian RIS
d. Pasukan republic Indonesia yang berada
di daera kantong harus ditarik ke wilayah
RI.

Terima Kasih

Você também pode gostar