Você está na página 1de 2

Lukisan (Kaligrafi) dalam Tulisan

Cerpen berjudul Lukisan Kaligrafi karya Gus Mus ini cukup menarik
karena mengangkat tema seputar kaligrafi dan kehidupan religius yang
jarang saya temui di antara cerpen cerpen yang ada saat ini. Bahasa yang
digunakan oleh penulis ringan, sederhana, mudah dipahami, santun tetapi
mampu menggugah dan menyampaikan pesan moral yang terdapat di
dalamnya dengan baik. Sang penulis mampu menggambarkan tokoh,
peristiwa, dan bahkan gambaran lukisan kaligrafi yang dibuat oleh tokoh
dalam cerita. Alur ceritanya yang tak terduga memicu saya untuk cepatcepat membaca cerpen ini hingga selesai. Pada akhir cerita, terdapat
kejutan yang tidak dibayangkan oleh saya sebelumnya, mengenai asalusul ide lukisan Ustadz Bachri.
Cerpen ini mengandung banyak pesan moral. Bakat dan
keterampilan saja belum cukup untuk membuat lukisan kaligrafi yang
bagus. Namun, diperlukan juga ilmunya agar dapat memahami filosofi dan
menghayati keindahan kaligrafi tersebut. Begitu juga sebaliknya, ilmu
tentang kaligrafi saja belum cukup untuk bisa membuat sebuah lukisan
kaligrafi yang indah, harus ada usaha dan kreatifitas. Jangan sampai
seperti Hardi yang mahir melukis kaligrafi, tetapi ia tidak tahu makna dari
apa yang dilukisnya.
Dari cerpen ini, didapatkan pesan bahwa keindahan sebuah lukisan
tidak hanya dilihat dari bentuk dan warna yang terlihat secara kasat mata
dalam lukisan tersebut. Akan tetapi, gagasan dan kreatifitas pelukis
tersebut yang menjadi inti dari nilai estetika dalam sebuah lukisan yang
sederhana sekalipun. Ide kreatif tidak harus berupa ide yang rumit.
Kadangkala, ide kreatif merupakan ide yang sederhana. Bahkan, ide
kreatif dapat muncul dari ketidaksengajaan, seperti yang diceritakan
dalam cerpen ini, di mana Ustadz Bachri mendapatkan ide lukisannya dari
kesalahannya dalam memulai lukisan dan karena catnya yang hanya
tinggal warna putih dan silver.
Pesan lainnya yang terdapat dalam cerpen ini adalah jangan
langsung berkata tidak bisa sebelum kita benar-benar mencobanya. Hal
ini diceritakan oleh penulis bahwa sebelumnya Ustadz Bachri tidak pernah
membuat lukisan. Namun, karena ia tidak menyerah begitu saja, ia
berusaha menyelesaikan lukisannya dan ternyata lukisan tersebut sangat
dihargai. Cerpen ini dapat memberi motivasi bagi pembacanya bahwa
membuat lukisan kaligrafi bisa dilakukan jika optimis terlebih dahulu
kemudian diikuti usaha sebaik mungkin.
Selain menyimpan pesan, cerpen ini juga menyampaikan realitarealita yang banyak terjadi di sekitar. Misalnya, ketidaktahuan masyarakat
yang disebabkan kurangnya ilmu hingga menganggap lukisan yang hanya
berisi huruf alif dan berasal dari ketidaksengajaan sebagai suatu lukisan
yang dinilai bermakna dalam.

Jadi, secara keseluruhan, cerpen Lukisan Kaligrafi ini mampu


menggambarkan cerita dengan sangat baik menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dengan jalan cerita yang menarik dan tak terduga.
Cerpen ini sarat akan pesan moral dan realita kehidupan yang
disampaikan dengan bahasa yang tidak terkesan menasehati namun
mengena dan mampu menyadarkan pembaca.

Você também pode gostar