Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Artikel
O l e h:
KRISTIAN MENDROFA
0921202041
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang
dilakukan secara terus menerus untuk mencapai suatu tingkat kehidupan
masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Untuk itu peran serta masyarakat dalam
pembangunan sangat diperlukan karena merekalah objek sekaligus subjek
pembangunan, sehingga berkembanglah model pembangunan partisipatif.
Pembangunan partisipatif merupakan pendekatan pembangunan yang sesuai
dengan hakikat otonomi daerah yang meletakkan landasan pembangunan yang
tumbuh berkembang dari masyarakat, diselenggarakan secara sadar dan mandiri
oleh masyarakat dan hasilnya dinikmati oleh seluruh masyarakat (Sumaryadi,
2005:87).
Melalui
program-program
pembangunan
partisipatif
tersebut
partisipatif
erat
kaitannya
dengan
pemberdayaan
dan
pendayaan.
Supriatna
(2000)
mengatakan
bahwa
peningkatan
efektivitas
penanggulangan
kemiskinan
dan
yang
didanai
dalam
PNPM
Mandiri
Pedesaan
dapat
atau rumah tangga miskin, kedua; peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan
pendidikan termasuk kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat,
ketiga; kegiatan peningkatan kapasitas/keterampilan kelompok usaha ekonomi
terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis
sumberdaya lokal, dan keempat; penambahan permodalan Simpan Pinjam
Perempuan (Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2010).
Analisis dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan
simpan pinjam perempuan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pedesaan yang dilaksanakan di Desa Sirih Sekapur, apakah
sudah sesuai dengan petunjuk teknis operasional PNPM Mandiri Pedesaan atau
tidak.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
proses pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan dalam PNPM Mandiri
Pedesaan. Penelitian ini dipandang perlu untuk mendapatkan gambaran yang
sebenarnya pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan dalam PNPM
Mandiri Pedesaan karena selama ini hanya didasarkan atas laporan-laporan
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Selain itu dalam konteks
Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) penting dilakukan karena salah satu
tujuan pembangunan adalah mensejahterahkan masyarakat dengan melakukan
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar terciptanya sebuah kondisi yang
lebih baik.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam proses pembangunan sering kali muncul berbagai permasalahan
yang
menyangkut
sampai
dimana
masyarakat
yang
menerima
proses
pembangunan mampu melakukan berbagai penyesuaian terhadap programprogram pembangunan tersebut. Didalam kenyataannya, sering sekali terdapat
perbedaan kemampuan didalam menerima dan mengelola berbagai bantuan yang
datang kepada masyarakat, hal ini berhubungan dengan perbedaan didalam
kemampuan secara sosial dan ekonomi diantara berbagai golongan masyarakat
tersebut. Dengan kesediaan modal penduduk miskin diharapkan akan lebih
mampu meningkatan taraf hidup dan kesejahteraan secara mandiri.
kemiskinan.
Kesatuan
dan
persatuan
dalam
kelompok
kelembagaan
kegiatan
kaum
perempuan
serta
mendorong
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Fokus Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang pertama yaitu mendeskripsikan
kegiatan Kelompok SPP di Desa Sirih Sekapur dalam PNPM Mandiri Pedesaan,
fokus penelitian yang diamati adalah:
1. Latar belakang pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Sirih
Sekapur
Persyaratan pinjaman
Jadwal angsuran
4) Struktur kelompok
5) Kemampuan untuk menjalankan aturan
Pembayaran angsuran
Kehadiran pertemuan
6) Pengumpulan simpanan/pinjaman
7) Penyaluran pinjaman
8) Pengembalian pinjaman
(Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2010).
2.5
Jenis Data
Keberadaan data memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah
mana data diperoleh. Sumber data berdasarkan jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Data Primer, adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dari
sumbernya (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian data primer yang penulis
gunakan adalah data yang penulis peroleh melalui hasil wawancara,
dengan seluruh responden sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Data
primer dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan kegiatan
simpan pinjam perempuan dalam Program PNPM Mandiri Pedesaan.
2. Data Sekunder, adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya, data sekunder biasanya diambil dari dokumen (laporan, karya
tulis orang lain, majalah dan koran) atau seseorang mendapat informasi
dari orang lain (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder
yang digunakan penulis adalah data yang diperoleh dari instansi
pemerintah di Kabupaten Bungo dan Kecamatan Jujuhan Desa Sirih
Sekapur yang telah ada sebelumnya. Data sekunder tersebut berupa datadata mengenai Kecamatan Jujuhan, serta informasi dari dokumen orang
lain yang berhubungan dengan penelitian serta mendukung kegiatan
penelitian penulis berupa majalah, koran, karya tulis orang lain.
2.6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu hanya 0,25%. Untuk Karyawan PT yaitu sebanyak 15.52%, jenis mata
pencarian lain hanya berkisar dibawah 8%
3.1.4 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa Sirih Sekapur masih sangat rendah karena
tingkat pendidikan masyarakat Desa Sirih Sekapur sangat banyak yang
berpendidikan hanya tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu 34.54%,
sedangkan tidak Tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 32.56 %. Penduduk yang
menamatkan pendidikan Sarjana hanya 1.33 %.
3.1.5 Sarana
Sarana yang lengkap sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimanapun
berada untuk membuka keterisoliran suatu wilayah. Dibidang ekonomi sarana
yang lengkap juga sangat dibutuhkan agar roda perekonomian masyarakat Desa
Sirih Sekapur berjalan dengan lancar dan tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Sarana yang tersedia untuk pelayanan publik di Desa Sirih Sekapur meliputi
Sarana Kesehatan, Pendidikan, Tempat Ibadah dan Olahraga. Pada sarana
kesehatan terdapat 1 unit Puskesmas, dan 4 unit Posyandu. Dalam operasional
sarana kesehatan ini dilakukan oleh Tenaga Medis yang terdiri dari Bidan Desa.
3.2 Identitas Responden
Sebagian besar responden penelitian tergolong usia produktif yaitu sebanyak 8
orang (66.67%) berumur dibawah 40 tahun, dari tingkat pendidikan responden
sebagai anggota kelompok masih tergolong sangat baik, responden yang
menempuh sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4 orang
(33.33%), dan responden yang menempuh sampai jenjang Sarjana sebanyak 8
orang (66.67%). Menurut jenis kelamin semua respoden adalah perempuan 2
orang (16.67%) dan laki-laki 10 orang (83.33%).
sampai pada
menggunakan hak dan kewenangan untuk mengatur diri secara mandiri dan
bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar.
3.3.3 Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan Di Desa
Sirih Sekapur Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo
3.3.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan di
Desa Sirih Sekapur adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat
miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.
2. Melembagakan
pengelolaan
pembangunan
partisipatif
dengan
wadah
untuk
mewujudkan
sinergi
berbagai
program
kelompok SPP yang ada di Kecamatan Jujuhan, dalam musyawarah ini dihadiri
oleh kelompok SPP dari Desa Rantau Ikil, Ujung Tanjung, Pulau Jelmu, Desa
Perkembang, dan Sirih Sekapur, untuk Desa Sirih Sekapur dihadiri oleh Ibu-ibu
SPP yaitu kelompok Mawar, Anggrek dan Nurul Iman I (Lampiran 2). Sebelum
menetapkan tingkat pinjaman bunga terlebih dahulu pihak-pihak terkait yaitu
Ketua TPK berserta anggota, UPK, dan Fasilitator, melakukan survey ke Bankbank yang ada di Kecamatan jujuhan untuk mengatahui tingkat bunga terendah
Bank yang ada di Kecamatan Jujuhan. Hasil pengamatan ini digunakan untuk
penetapan tingkat bunga yang akan diberlakukan pada kelompok SPP untuk
disepakati oleh semua anggota kelompok.
3.4.3 Aturan Pengelolaan Pinjaman
3.4.3.1 Persyaratan Pinjaman
Sebelum Anggota kelompok mendapatkan dana dari PNPM Mandiri
Pedesaan, semua kelompok pemanfaat harus memenuhi persyaratan-persyaratan
baik itu yang ada dikelompok ataupun yang ada di pihak PNPM Mandiri
Pedesaan. Penetapan persyaratan pinjaman ini tertuang dalam Perjanjian
Pinjaman, yaitu sebagai berikut:
Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Mengisi Perjanjian Tanggung renteng (Surat pernyataan jika ada anggota
kelompok yang tidak membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman, maka
secara kelompok dan bersama-sama akan melunasinya)
Anggota membayar tepat waktu
Anggota membayar menghadiri pertemuan kelompok
Setiap anggota wajib membayar uang sosial
3.4.3.2 Jumlah Pinjaman Maksimal
PNPM Mandiri Pedesaan sebagai sumber dana dasarnya sangat terbuka
kepada semua pemanfaat dana, setiap anggota kelompok akan diberikan dana
pinjaman oleh PNPM Mandiri Pedesaan melalui UPK setelah memenuhi
persyaratan dan prosedur yang ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pihak UPK, kelompok mendapatkan dana sesuai dengan usulan. Dana yang
didapatkan oleh kelompok batasan minimumnya Rp 5.000.000 dan maksimum
Rp 30.000.000. Kelompok menentukan jumlah dana yang mereka butuhkan
dengan cara membuat rencana kegiatan yang tergantung pada rencana kegiatan
anggota kelompok.
3.4.3.3 Jangka Waktu Pinjaman
Penetapkan jangka waktu pinjaman oleh pihak PNPM Mandiri Pedesaan
kepada kelompok ditetapkan di dalam perjanjian pinjaman, untuk Kelompok
(SPP) Mawar, Anggrek dan Nurul Iman I berjangka waktu 12 bulan yang
terhitung mulai dana dicairkan yaitu tanggal 14 Juli 2010 dan berakhir pada 17
Juli 2011.
Untuk menjalankan jangka waktu pinjaman oleh kelompok semua struktur
yang ada pada kelompok harus berfungsi dengan baik, sehingga dalam jangka
waktu pinjaman tidak ada yang terkendala, seperti pembayaran yang macet dan
lain-lain. Penentuan jangka waktu pinjaman ini kelompok hanya mengikuti
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pihak PNPM Mandiri Pedesaan dalam
pedoman Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Pedesaan jangka waktu
pinjaman sumber dana BLM maksimal 12 bulan.
3.4.3.4 Jadwal Angsuran
Berdasarkan hasil penelitian dalam penentuan jadwal angsuran masingmasing kelompok yaitu Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Mawar,
Anggrek dan Nurul Iman I, menetapkan jadwal angsuran anggota pada kelompok
pada tanggal 15 setiap bulannya, dan untuk pembayaran angsuran pinjaman
masing-masing kelompok ke UPK adalah tanggal 17 setiap bulannya.
3.4.3.5 Aturan Pertemuan Kelompok
Dalam persyaratan kelompok pertemuan rutin kelompok merupakan suatu
kewajiban yang harus dijalankan oleh semua anggota kelompok. Jadwal rutin
pertemuan masing-masing kelompok ini ditetapkan dengan alasan tetap terjadinya
pertemuan dengan pengurus, selain itu pengurus dan anggota dapat memikirkan
bagaimana supaya kelompok dapat terus maju dan berkembang lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak UPK apabila kelompok sudah jarang
dalam melakukan pertemuan rutin, maka kelompok tersebut cepat atau lambat
akan mengalami kesulitan dalam menjalankan kelompok, seperti kelompok yang
tidak memiliki arah atau rasa tanggung jawab anggota kelompok akan semakin
berkurang dan keadaan ini bisa membuat kelompok mengalami kemacetan
didalam melakukan angsuran pinjaman.
3.4.3.6 Struktur Kelompok
Kelompok kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang ada di
Desa Sirih Sekapur dalam menjalankan kegiatan kelompoknya agar berjalan
dengan aturan kelompok yang telah ditetapkan, setiap kelompok harus memiliki
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
sebesar Rp 949.000 dan dana Operasional TPK desa 3% dari total pinjaman
Rp. 45.000.000 yaitu sebesar Rp 1.422.000 (Lampiran 5) dengan bukti
kwitansi yang ditandatangani oleh ketua masing-masing kelompok sebagai
penerima dan UPK sebagai pengelola kegiatan. Tujuan kwitansi ini adalah
kelompok telah menerima langsung dari UPK dan selanjutnya mengembalikan
kepada UPK.
4. Kelompok membuat perjanjian pinjaman dengan UPK sebagai lampiran
kwitansi penerima dana.
5. Kelompok menyerahkan kwitansi/tanda terima uang setiap kelompok UPK.
3.4.5.4 Pengembalian Pinjaman
Kegiatan penting dalam kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
adalah lancarnya pengembalian pinjaman anggota kepada kelompok dan
kelompok kepada pihak PNPM Mandiri Pedesaan. Prosedur dalam pengembalian
pinjaman terlebih dahulu anggota kelompok sesuai dengan waktu penyetoran
pengembalian yang sudah ditetapkan oleh kelompok. Setelah dana terkumpul di
kelompok, pengurus kelompok meyerahkan kepada Ketua TPK Bapak Aan
Susanto selanjutnya Ketua menyerahkan kepada UPK Bapak Subur Rahayu yang
ada di Kecamatan Jujuhan.
Kalau dilihat prinsip kerja antara Grameen Bank dengan Prinsip Kerja
kegiatan perguliran dana PNPM Mandiri Pedesaan, maka prinsip kerja perguliran
Petunjuk
Teknis
Operasional
(PTO)
Program
Nasional
pelaksanaan
kegiatan
ini
dengan
baik
dan
kelompok
untuk
lebih
mempedulikan
prinsip-prinsip
sehingga
kelompok
berkelanjutan.
dapat
berkembang
dan
lebih
maju
serta
DAFTAR PUSTAKA
Alshop dan Heinshon. 2008, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat
sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit
Balai Pustaka.
Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah RI, Pedoman Umum Revitalisasi
Posyandu, Direktur Bina Gizi Masyarakat Depkes dan Kesos,
Jakarta, 2001.
Departemen Dalam Negeri Republik Indoensia, 2010. Petunjuk Teknis
Operasional PNPM Mandiri Pedesaan, Jakarta.
Fetterman, David and Wandersman, Abraham, 2007, Empowerment Evaluation:
Yesterday, Today, and Tomorrow, American Journal of Evaluation
2007; 28; 179.
Foy, Nancy, 1994, Empowering People at Work, London:Grower Publishing
Company.
Fujikake, Yoko, 2008, Qualitative Evaluation: Evaluating Peoples Empowerent,
Japanese Journal of Evaluation Studies, Vol 8 No 2, 2008, pp 25
37, Japan Evaluation Society.
Gujit, Irene, 2000, Methodological Issues in Participation Monitoring and
Evaluation, Learning From Change Issues and Experiences i
Participatory Monitoring and Evaluation, Canada: ITDG Publishing.
Gulo, W, 2002. Metodologi Penelitian, Grafindo, Jakarta.
Khairuddin, H. 2010. Efektivitas PNPM Pedesaan Dalam Rangka Otonomi
Menuju Desa Mandiri Kasus Studi: Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan di Desa Tanah
Merah Kecamatan Tanah Merah
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Thesis. Program
Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.
Mardikanto. 1998. Pembangunan Pedesaan di Indonesia, Liberty dan P3PK UGM,
Yogyakarta.
Midgley, James. 1986. Community Participation, Social Development and The
State. London. Metheun.
Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif,
Universitas Indonesia, Jakarta.