Você está na página 1de 25

Anatomi Colorectal

Colon dimulai dari perbatasan

ileum terminal-caecum,
sepanjang 90-150 cm, sampai
perbatasan sigmoid-rectum.
Caecum, colon ascendens,
colon transversum, colon
descendens, dan colon
sigmoideum.
Panjang rectum antara 12-15
cm, mulai dari perbatasan
sigmoid-rectum sampai
perbatasan rectum-anus.

Fisiologi
Pertukaran air dan elektrolit

Colon menyerap air, natrium, klorida, dan asam


lemak rantai pendek, serta mensekresikan kalium
dan bikarbonat. Hal ini membantu
mempertahankan keseimbangan cairan dan
mencegah dehidrasi
Motilitas colon
Flora colon
Defekasi

Insiden Kanker di Indonesia

Etiologi & faktor risiko

Proliferasi

neoplastik pada mukosa colorectal


berhubungan dengan perubahan kode genetik.
Faktor herediter
Usia diatas 50 tahun
Carcinoma colorectal lebih sering terjadi pada
populasi yang mengkonsumsi diet tinggi lemak
hewani dan rendah serat
Inflammarory bowel disease
Merokok

Patogenesis

Defek genetik dan abnormalitas molekular yang


berhubungan dengan pembentukan dan progresifitas
adenoma dan carcinoma colorectal. Mutasi dapat
menyebabkan aktivasi onkogen (K-ras) dan atau
inaktivasi tumor suppressor genes (APC,DCC (deleted in
colorectal carcinoma), p53). Carcinoma colorectal
diduga berasal dari polip adenoma dengan akumulasi
mutasi tersebut

Gejala Klinik
gejala lokal; perubahan Pola BAB, dapat berupa

konstipasi maupun diare. Feces yang bercampur


darah,Feces dengan mucus, Feces berwarna hitam
seperti tar (melena)
gejala konstitusi; kehilangan berat badan sebagai
dampak dari hilangnya nafsu makan
gejala metastasis; nyeri di abdomen dan pembesaran
hepar
Obstruksi usus menyebabkan nyeri, kembung, dan
muntah

Tumor ganas

Hereditary colorectal carcinoma

Familial Adenomatous Polyposis (FAP)


2. Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer
(Lynchs Syndrome)
. Carcinoma colorectal
. Insidensi; sering pada traktus gastrointestinal
. Predileksi ; sekitar 75% carcinoma colorectal
ditemukan di rectosigmoid
1.

. Gejala klinis; umumnya berupa gangguan faal usus,

obstruksi, perdarahan atau akibat metastasis.

Carcinoma Colon
Gejala umum; dyspepsia, kelemahan umum,

penurunan berat badan dan anemia.


Carcinoma colon desenden dan rectum bersifat
skirotik ,menimbulkan stenosis dan obstruksi timbul
akibat dari feces sudah padat.
Pada palpasi abdomen, tumor kecil tidak teraba
pada saat pemeriksaan fisik.

Diagnosis
Diagnosis dapat dilakukan dengan:
1. anamnesis
2. pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan patologi anatomi dapat menentukan
kepastian diagnosis.

Tabel 3. Gejala klinis 2

Colon kanan

Colon kiri

Rectum

Aspek klinis

Colitis

Obstruksi

Proktitis

Nyeri

Karena

Karena obstruksi

Tenesmus

Diare atau diare

konstipasi

Tenesmus terus

berkala

progresif

menerus

Jarang

Hampir selalu

Tidak jarang

Samar atau

Makroskopis

penyusupan
Defekasi

Obstruksi

Darah pada faeces Samar

makroskopis
Faeces

Normal (atau

Normal

Perubahan bentuk

diare)
Dispepsi

Sering

Jarang

Jarang

Memburuknya

Hampir selalu

Lambat

Lambat

Hampir selalu

Lambat

Lambat

keadaan umum
Anemia

Pemeriksaan Penunjang
rectal toucher
Fecal occult blood test (FOBT)
Endoskopi
Double contrast barium enema (DCBE)
Virtual colonoscopy
Pencitraan
Laboratorium
Tes serum
Biopsi
Biopsi nodus limfatikus sentinel

Klasifikasi
Sistem TNM digunakan oleh American Joint

Committee on Cancer
Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium I

T1

N0

M0

T2

N0

M0

T3

N0

M0

T4

N0

M0

Semua T

N1

M0

N2,N3

M0

Semua N

M1

Stadium II

Stadium III

Stadium IV

Semua T

Dukes

Dalamnya infiltrasi

A
B
C

Terbatas di dinding usus


Menembus lapisan muskularis mukosa
Metastasis ke kelenjar limfe

C1

Beberapa kelenjar limfe dekat tumor

C2

primer

Prognosis hidup
setelah 5 tahun
97%
80%
65%
35%

Dalam kelenjar limfe jauh


D

Metastasis jauh

<5%

Klasifikasi Duke 22

Histopatologi
Hasil histopatologi biasanya didapatkan dari analisis

jaringan yang diambil dari biopsi ataupun


pembedahan.
Tipe adenocarcinoma paling umum didapatkan pada
95% kasus.
Tipe lymphoma dan squamous cell carcinoma
jarang ditemukan.
Tumor ganas epitelial berasal dari kelenjar epitel
dari mukosa colorectal.

Metastasis
Carcinoma colorectal berkembang pada mukosa dan

tumbuh menembus dinding dan meluas secara


sirkuler ke arah oral dan aboral ke jaringan dan
organ visceral lainnya.
Pada carcinoma colon, penyebaran limfatik biasanya
mengikuti aliran vena besar dari segmen colon yang
terkait.
Tempat yang paling sering terkena pada metastasis
jauh carcinoma colorectal adalah hepar.

Penatalaksanaan (1)
Pembedahan; curative, palliative, bypass, fecal

diversion,atau open-and-close.
Komplikasi dari pembedahan;

Infeksi luka
impotensi
dehiscence atau hernia
anastomosis bocor atau terlepas
perdarahan dengan atau tanpa pembentukan hematom
adhesi menyebabkan obstruksi usus
cedera organ di sekitarnya
komplikasi Cardiopulmonal

Penatalaksanaan (2)
Tujuan utama tindakan bedah = memperlancar

saluran cerna, baik bersifat kuratif maupun


nonkuratif.
Tindakan bedah terdiri atas reseksi luas carcinoma
primer dan kelenjar limfe regional.
Colectomy total dan subtotal dilakukan pada pasien
dengan familial adenomatous poliposis.

Reseksi Anterior

High anterior resection; digunakan untuk tumor

jinak pada rectosigmoid junction.


Low anterior resection; digunakan untuk carcinoma
recti atas dan tengah.
Extended low anterior resection; diperlukan untuk
membuang tumor yang berada di distal rectum,
beberapa centimeter di atas sphincter ani.

Prosedur Hartmann dan Fistula Mukus

Prosedur Hartmann ditujukan untuk reseksi colon

atau rectum tanpa anstomosis dimana colostomi


atau ileostomi dibuat dan distal colon atau rectum
ditinggalkan sebagai kantung tertutup.
Fistula mucus dibuat dengan membuka usus yang
tak berfungsi dan menjahitnya ke kulit.

Reseksi abdominoperineal menurut Quenu-Miles


Membuang rectum, canalis analis, dan anus dengan

pembuatan permanen colostoma dari colon


descendens atau sigmoideum.

Kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk mengurangi

kemungkinan metastasis, mengecilkan ukuran


tumor, atau memperlambat pertumbuhan tumor.

Radioterapi
Radioterapi tidak digunakan secara rutin pada

karsinoma colon, karena dapat menyebabkan


radiation enteritis, dan sulit untuk membidik daerah
spesifik dari colon.

Prognosis
Tergantung dari ada tidaknya metastasis jauh, yaitu

klasifikasi penyebaran carcinoma dan tingkat


keganasan sel tumor.

Follow-up
Pemeriksaan fisik setiap 3 sampai 6 bulan selama 2

tahun, lalu dilanjutkan setiap 6 bulan selama 5


tahun.
Follow-up dapat dilakukan melalui:
1. CT-scan dada, abdomen, dan pelvis
2. Colonoscopy
3. PET or ultrasound scanning, chest X-rays

Você também pode gostar