Você está na página 1de 55

Anabolisme Lipid

Biokimia
Semester Gasal 2011/2012
Esti Widowati,S.Si.,M.P

Lemak Hewani dan Nabati


Lemak

hewani mengandung banyak


sterol yang disebut kolesterol
Lemak nabati mengandung fitosterol dan
lebih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh sehingga umumnya berbentuk
cair

Pembentukan lemak secara alami


Hampir

semua bahan pangan banyak


mengandung lemak dan minyak, terutama
bahan pangan yang berasal dari hewan
Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam
jaringan adiposa
Lemak disintesis dari satu molekul gliserol
dengan tiga molekul asam lemak yang
terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat
dalam proses respirasi

Proses

pembentukan lemak dapat dibagi


dalam tiga tahap, yaitu :
- pembentukan gliserol
- pembentukan molekul asam lemak
- kondensasi asam lemak dengan
gliserol membentuk lemak

Sintesis

gliserol
Fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim
aldosa menjadi dihidroksi aseton fosfat
(DHAP), kemudian direduksi menjadi gliserofosfat.
Gugus fosfat dihilangkan melalui proses
fosforilasi sehingga akan terbentuk
molekul gliserol

Biosintesis Asam Lemak


Sintesis

asam lemak bukan kebalikan dari


jalur katabolisme asam lemak
Sintesis asam lemak berlangsung lewat jalur
lain. Ada sebagian kecil asam lemak terbentuk
melalui kebalikan reaksi katabolisme asam
lemak
Sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA
Reaksi sintesis di sitoplasma. Reaksi
katabolisme di mitokondria

Sintesis

asam lemak
Asam lemak dapat dibentuk dari
senyawa-senyawa yang mengandung
karbon seperti asam asetat, asetaldehid,
dan etanol yang merupakan hasil
respirasi tanaman.
Sintesis asam lemak dilakukan dalam
kondisi anaerob

Ciri Penting dalam Sintesis Asam


Lemak

Sintesis asam lemak terjaid di sitoplasma, oksidasi di


mitokondria
Senyawa antara pada sintesis lemak terikat pada ACP
sedangkan pada oksidasi asam lemak terikat pada
KoA
Katalis pada sintesis asam lemak merupakan
kompleks multienzim. Pada reaksi oksidasi tidak
terdapat multienzim
NADPH sebagai reduktor di reaksi sintesis asam
lemak
Elongasi rantai C pada sintesis adalah penambahan 2
atom C berturut-turut dari asetil KoA. Donor unit 2
atom C adalah malonil KoA

Sintesis Asam lemak baik pada eukariotik dan


prokariotik sama pada umumnya
Biosintesis terdiri dari 3 langkah terpisah :

Biosintesis asam lemak dari asetil CoA


Pemanjangan/elongasi rantai asam lemak
Desaturasi

Lokasi dari masing-masing langkah :


Biosintesis FA di sitosol
Elongasi di mitokondria dan ER
Desaturasi di ER

Biosintesis asam lemak membutuhkan malonil Co


A sebagai substrat

Diperlukan

ATP untuk sintesis


Reaksi biosintesis asam palmitat:
Dari 8 acetyl-CoAs diperlukan 7 ATPs +14
NADPHs
Enzim

sintesis merupakan enzim komplek


: fatty acid synthase yang terdiri dari 2
rantai polipeptida

Reaksi 1 : karboksilasi dalam sintesis malonyl-CoA


dari acetyl-CoA, HCO3- dan ATP
Dikatalisis oleh acetyl-CoA carboxylase dan
memerlukan ATP
Sintesis malonil KoA dibantu malonil KoA karboksilase
yang memiliki gugus prostetik biotin
Reaksinya adalah
biotin-enzim+ATP+ HCO3CO2-biotinenzim+ADP+Pi atau
CO2-biotin-enzim+asetil KoA
malonil KoA+biotinenzim

Biotin

terikat pada suatu protein


pengangkut karboksilbiotin dibantu biotin
karboksilase
Reaksi kedua adalah pemindahan
gugus karboksilat pada asetil KoA
dibantu transkarboksilase
Malonyl-CoA dan acetyl-CoA substrat
untuk enzim fatty acid synthase complex

Zat-zat

antara dalam sintesis asam


lemak diikat oleh acyl carrier protein
(ACP). Ikatan terjadi pada ujung molekul
yang mengandung gugus SH
(fosfopantoteinat). Gugus ini juga ada
pada molekul KoA
Asam lemak sintetase terdiri atas asetil
KoA, malonil KoA dan NADPH

Tahap ketiga adalah pemanjangan rangkaian atom C


dengan pembentukan asetil ACP dan malonil ACP
dengan enzim asetiltransasilase dan
maloniltransasilase
Maloniltransasilase sangat khas
Asetiltransasilase dapat memindah gugus asil selain
asetil tetapi lambat
Asam lemak dengan jumlah atom C ganjil disintesis
dari propionil ACP. Asetil ACP dan malonil ACP
bereaksi membentuk asetoasetil ACP dengan enzim
asil-malonil ACP kondensase

Acetyl-CoA + ACP <=> Acetyl-ACP +


CoASH
(catalyzed by Acetyl-CoA-ACP
Transacylase)
2. Malonyl-CoA + ACP <=> Malonyl-ACP +
CoASH
(catalyzed by Malonyl-CoA-ACP
Transacylase
1.

Reaksi kondensasi
Senyawa 4 atom C dibentuk dari senyawa 2
atom C dengan senyawa 3 atom C dan CO2
dibebaskan
Reduksi gugus keto pada C no.3, dari
asetoasetil ACP menjadi 3-hidroksi butiril ACP
dibantu ketoasil ACP reduktase
3-hidroksi butiril ACP menjadi krotonil ACP
dengan reaksi dehidrasi dibantu enzim 3hidroksi asil ACP dehidratase

Pembentukan

butiril ACP dari krotonil ACP


dibantu enoil ACP reduktase
Putaran pertama pemanjangan rantai C
adalah mengubah asetil KoA menjadi butiril
ACP
Putaran kedua dimulai dengan reaksi butiril
ACP dengan malonil ACP. Asam lemak yang
terbentuk pada reaksi terakhir yaitu hidrolisis
asil ACP menjadi asam lemak dan ACP

Sintesis

asam palmitat setelah butiril


Co A siklus akan berlanjut dari awal lagi
sampai 7 x dan kemudian diakhiri dengan
hidrolisis yang memecah palmitat dengan
ACP
Net reaksi biosintesis palmitat :
Asetil CoA + 7 malonil CoA + 14 NADPH
palmitat + 7 CO2 + 17 NADP+ + 8 CoA-SH
+ 6 H2O

Asam palmitat dapat juga dibuat dari 8 molekul asetil


KoA, 14 NADPH dan 7 ATP
Asam palmitat dibuat di sitoplasma, asetil KoA
dibentuk dari asam piruvat dalam mitokondria
Asetil KoA harus diangkut dari mitokondria ke
sitoplasma
Membran mitokondria impermeabel pada asetil KoA
jadi diubah dulu menjadi asam sitrat
Di sitoplasma, asetil koA dilepas dengan sitrat liase
Reaksinya : asam sitrat+ATP+HS KoA menjadi asetil
KoA+ADP+Pi+oksaloasetat

Asam

oksaloasetat harus dikembalikan ke


mitokondria
Membran mitokondria impermeabel terhadap
asam oksaloasetat sehingga diubah dulu
menjadi asam piruvat melalui asam malat
NADPH dihasilkan dari NADH
Asam oksaloasetat direduksi oleh NADH
menjadi asam malat dengan enzim
dehidrogenase pada sitoplasma

Elongasi
Untuk

menghasilkan asam lemak lebih


dari C16 / palmitat
Berbeda dengan sintesis yang terjadi di
sitosol, elongasi terjadi di mitokondria
dan ER (utama)
Melibatkan koenzim A dan bukan ACP

Desaturasi Asam Lemak

Membutuhkan Fatty
acyl CoA desaturase
Enzim yang
menghasilkan asam
oleat dan palmitoleat
dari asam stearat dan
palmitat
-9 enzyme,

Tidak ada

desaturasi untuk
lebih dari C-9

Mammalia tidak dapat mensintesis ikatan rangkap lebih dari C 9


Sehingga asam linoleat (9,12, 13) dan linolenat (9, 12, 15) harus
diperoleh dari makanan

Control of Fatty Acid Synthesis


Pada

umumnya merupakan kontrol


hormonal
Insulin menstimulasi fatty acid synthesis
dengan cara menstimulasi masuknya
glucose ke dalam sel dan mengaktivasi
pyruvate dehydrogenase complex.
Acetyl-CoA carboxylase dihambat oleh
fatty acyl-CoAs
NADPH juga menghambat

Biosintesis TAG
Prekursor

utama :

Fatty acyl CoA


Glycerol 3 P

G3P

berasal dari reduksi DHAP (G3P DH)


dan fosforilasi dari ATP oleh glycerol kinase
G3P + Fatty Asil Co A monoasilgliserol3P
monoasilgliserol3P + Fatty asil CoA Diasilgliserol 3
P (asam fosfatidat)

Asam

fosfatidat prekursor TAG dan fosfolipid

Biosintesis Trigliserida
Tahap

pertama adalah pembentukan


gliserolfosfat dari gliserol (reaksi 1) maupun
dari dihidroksi aseton fosfat (DHAP)(reaksi 2)
Reaksi 1 berlangsung di hati dan ginjal.
Reaksi 2 berlangsung di dalam mukosa usus
dan jaringan adiposa
Gliserolfosfat bereaksi dengan 2 molekul asil
KoA membentuk asam fosfatidat (reaksi 3)

Reaksi

hidrolisis asam fosfatidat dengan


fosfatase menghasilkan 1,2-digliserida
(reaksi 4)
Asilasi terhadap 1,2-digliserida
merupakan reaksi pada tahap akhir
karena molekul asli KoA akan terikat
pada atom C no.3 sehingga terbentuk
trigliserida (reaksi 5)

Biosintesis Fosfolipid
1,2-digliserida

bereaksi dengan
sitidindifosfat-kolin (CDP-kolin)
menghasilkan fosfatidilkolin (reaksi 10)
atau 1,2-digliserida dapat juga bereaksi
dengan sitidindifosfat-etanolamina
menghasilkan fosfatidiletanolamina
(reaksi 6)

Etanolamina

atau kolin mengikat gugus fosfat


dari ATP dengan enzim kinase menghasilkan
fosfoetalonamina atau fosforikolin
Fosfoetanolamina atau fosforikolin bereaksi
sebagai sitidintrifosfat (CTP) menghasilkan
CDP-etanolamina atau CDP-kolin
Hasil diatas dapat bereaksi dengan 1,2digliserida membentuk fosfatidil etanolamina
atau fosfatidil kolin

Fosfatidil

etalonamina dapat juga


terbentuk dari fosfatidil serin dengan
reaksi karboksilasi (reaksi 7)
Fosfatidil serin dapat terbentuk dari
fosfatidil etanolamina dengan serin.
Pada reaksi ini terjadi penggantian
gugus serin (reaksi 8)

Biosintesis Kolesterol
Kolesterol

disintesis dari asetil KoA


Asetil KoA diubah menjadi isopentenil
pirofosfat dan dimetalil pirofosfat dibantu
enzim
Isopentenil pirofosfat dan dimetalil
pirofosfat bereaksi membentuk kolesterol
Pembentukan ini membentuk senyawa
antara yaitu geranil pirofosfat, skualen
dan lenosterol

Kecepatan

pembentukan kolesterol
dipengaruhi konsentrasi kolesterol
dalam tubuh
Jika dalam tubuh kolesterol cukup maka
kolesterol akan menghambat sendiri
reaksi pembentukannya (hambatan
umpan balik) dan sebaliknya

Biosintesis Kolesterol

Hormon

Pembentukan Aseton
Asam

asetoasetat terbentuk dari asetil


KoA melalui tiga tahap reaksi
Tahap 1 = 2 molekul asetil KoA
berkondensasi membentuk asetoasetil
KoA. Enzim ketotiolase (katalis)
Tahap 2 = asetoasetil KoA bereaksi
dengan asetil KoA dan air menghasilkan
3-hidroksi-3-metilglutaril KoA. Enzim
hidroksi metilglutaril KoA sintetase

Tahap

3 = pemecahan 3-hidroksi-3metilglutaril KoA menjadi asetil KoA dan asam


asetoasetat
Asam asetoasetat kemudian secara spontan
membentuk aseton dengan dekarboksilasi
Asam 3-hidroksi-butirat dapat dibentuk dari
asam asetoasetat dengan reduksi
Enzim D-3-hidroksibutirat dehidrogenase
dengan NADH sebagai koenzim

Pembentukan

asam asetoasetat dan 3hidroksibutirat berlangsung di hati (jadi


sumber energi respirasi sel
Otot jantung menggunakan asam
asetoasetat sebagai sumber energi
Sel otak menggunakan glukosa atau
asam asetoasetat (penderita diabetes
atau saat puasa) sebagai sumber energi

Você também pode gostar