Você está na página 1de 5

NAMA

: ARIS MUNANDAR

NIM

: 1204108010018

TUGAS PENYALIRAN TAMBANG


Metode Penyaliran Air Tanah pada Open Pit, Open Cast, Quarry, dan Strip
Mines
Sistem penyaliran tambang adalah suatu metode yang dilakukan untuk
mencegah masuknya aliran air ke dalam lubang bukaan tambang atau
mengeluarkan air tersebut. Terdapat beberapa cara pengendalian air tambang yang
sudah terlanjur masuk ke dalam front penambangan yaitu:
1. Paritan Drainage (Drainage Trench)
Pembuatan parit sangat ideal diterapkan pada tambang terbuka open cast
atau kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan
menuju kolam penampungan, langsung ke sungai atau diarahkan ke selokan
(riool). Jumlah parit ini disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga bisa lebih
dari satu. Apabila parit harus dibuat melalui lalulintas tambang maka dapat
dipasang gorong-gorong yang terbuat dari beton atau galvanis. Dimensi
parit diukur berdasarkan volume maksimum pada saat musim penghujan
deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Bentuk standar
melintang dari parit umumnya trapesium.

Gambar 1. Bentuk Penampang Trenching

Sistem penyaliran dengan membuat paritan biasanya ideal dibuat pada


tambang open cast atau quary karena dapat memanfaatkan gravitasi untuk
mengalirkan airnya dari bagian puncak dari lokasi yang lebih tinggi menuju
tempat yang lebih rendah. Pompa yang digunakan pada posisi ini lebih
efisien, efektif dan hemat energi. Paritan-paritan diterapkan pada tambang

terbuka open pit apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit


adalah kolam atau sump yang akan menampung air sementara sebelum
dipompakan kepermukaan atau dialirkan ke sistem adit.
2. Lubang Bukaan Horizontal
Lubang bukaan horizontal ini biasanya dibuat secara mendatar (horizontal)
berdasarkan beda ketinggiannya. Lubang bukaan horizontal merupakan
salah satu sistem penyaliran tambang. Metode ini memiliki beberapa
keuntungan maupun kekurangannya, yaitu:
Keuntungan:
a. Relatif dapat dengan cepat dan mudah dibuat
b. Penisiran berdasarkan gravitasi sehingga tidak memerlukan pompa
c. Hanya memerlukan perawatan yang minimal
d. Fleksibel terhadap perubahan struktur geologi
Kerugian:
a. Daerah pengaruhnya terbatas
b. Tidak dapat dibuat pada saat pekerjaan penggalian
3. Galeri Penirisan
Galeri penirisan

merupakan metode penyaliran tambang yang bersifat

horizontal yang efektif untuk dipakai saat air tanah di tambang secara ratarata memiliki aliran vertikal. Karena arah aliran dan development tambang
berubah terhadap waktu, maka metode yang digunakan dapat diadaptasi dan
disesuaikan dengan kondisi tambang. Galeri penirisan merupakan
terowongan yang dibuat sepanjang area yang membutuhkan penyaliran yang
sangat dalam, dimana topografinya memungkinkan drainase gravitasi dari
galleries menuju sistem drainase permukaan (surface drainage system).
Bagaimanapun drainage galleries merupakan solusi penyaliran yang cukup
mahal, dan cukup susah untuk di buat konstruksinya.
Pemanfaatan gaya gravitasi selalu menjadi pilihan utama untuk membuat
dan memilih metode penyaliran di tambang, sebagaimana pemompaan
dilakukan dari sump dan kolam pengumpulan. Ketika tekanan pori tinggi
dan drainase gravitasi tidak memadai, maka diperlukan pemompaan aktif
untuk mendukung pompa yang bersifat pasif.

Gambar 2. Sistem galeri penirisan

4. Pit Vertikal
Perkembangan vertical drains sendiri sudah dimulai sejak tahun 1925,
dimana

D.J.Moran

seorang

insinyur

berkebangsaan

Amerika

memperkenalkan pemakaian drainase dari kolom-kolom pasir untuk


stabilitas tanah pada kedalaman yang besar. Kemudian untuk pertama
kalinya instalasi drainase ini digunakan di California dan seiring dengan
berjalannya waktu, tipe drainase ini dikenal dengan istilah drainase vertikal
(vertical drain). Pada tahun 1936, diperkenalkan sistem drainase
menggunakan bahan sintetis oleh Kjellman di Swedia. Setelah di tes di
beberapa tempat pada tahun 1937 dengan bahan cardboard, lantas mendapat
sambutan yang hangat oleh para ilmuwan. Sejak saat itu, pengembangan
vertical drain dilanjutkan dengan berbagai macam bahan.

Vertical drain tersebut sebenarnya merupakan jalur drainase buatan yang


dimasukkan kedalam lapisan lempung. Dengan kombinasi preloading, air
pori diperas keluar selama konsolidasi dan mengalir lebih cepat pada arah
horizontal daripada arah vertikal. Selanjutnya, air pori tersebut mengalir
sepanjang jalur drainase vertikal yang telah diinstalasi. Oleh karena itu,
vertical drain berfungsi untuk memperpendek jalur drainase dan sekaligus
mempercepat proses konsolidasi. Adapun keuntungan dan kekurangan dari
metode ini adalah sebagai berikut:
Keuntungan
a. Dapat dibuat sebelum penggalian dimulai
b. Instalasinya tidak mengganggu kegiatan produksi
c. Pre-mining dranainage akan mengurangi biaya peledakan dan
pengangkutan
d. Air yang yangdipompa dapat dimanfaatkan
Kerugian
a. Modal awal untuk peralatannya besar
b. jika terjadi kemacetan akan meningkatkan tekanan air tanah.
Berikut adalah berbagai tipe vertical drains dengan masing-masing metode
instalasinya :

5. Sistem Adit
Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang terbuka
yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang di buat dari
tempat kerja menembus ke shaft yang di buat disisi bukit untuk pembuangan
air yang masuk ke dalam tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini
biasanya mahal, disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horizontal
tersebut dan shaft.

Gambar 3. Sistem Adit

6. Membuat sump di dalam front tambang (Pit)


Sistem ini diterapkan untuk membuang air tambang dari lokasi kerja. Air
tambang dikumpulkan pada sumuran (sump), kemudian dipompa keluar.
Pemasangan jumlah pompa tergantung pada kedalaman penggalian, dengan
kapasitas pompa menyesuaikan debit air yang masuk ke dalam lokasi
penambangan.
Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan
pertimbangan, yaitu:
a. Lebih fleksibel, hanya sedikit perencanaan, tidak memerlukan biaya
tinggi dan waktu pengerjaan singkat.
b. Efek terhadap penurunan permukaan air tanah regional dapat dikurangi,
biasanya laju dan kapasitas air yang dipompakan ke atas dilakukan
sesuai kebutuhan.
c. Pompa ditempatkan dekat dengan sump, sehingga efisiensinya tinggi.
d. Bila air di dalam tambang berkurang, maka biaya pemompaan menjadi
kecil.
e. Bila aliran air menuju tambang cukup deras diperlukan beberapa sump
dan pompa. Dalam kondisi ini biaya pemompaan diperhitungkan hanya
untuk masing-masing sump dan pompa saja.
f. Cara ini paling mudah untuk menangani air limpasan.

Você também pode gostar