Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
http://bandung.detik.com/read/2009/06/21/10
5645/1151397/486/tv/index.html
2
Kunto, Haryoto.1984. Wajah Bandung
Tempo Doeloe. Bandung : Granesia
Cisangkuy Cafe
Gedung Sate
Land Use
timur
utara
selatan
barat
Zoning Codes
Perubahan
zoning
terjadi
beberapa tahap di Cisangkuy Caf :
Awal (1932- 1969)
keterangan :
benar- benar private berfungsi
sebagai rumah tinggal. Sudah
memulai usaha keluarga namun
hanya menjual susu murni, dan itu
hanya di konsumsi oleh para tetangga,
sehingga belum terjadi perubahan pada
rumah tinggal.
- Usaha mulai berkembang (1969)
keterangan :
zona private sebagai rumah
tinggal
yang belum mengalami
perubahan:
ruang keluarga
3 ruang tidur (2 ruang tidur
anak di depan, 1 ruang tidur
utama di belakang)
toilet
dapur bersih & sink diluar
garasi
carport
paviliun
zona entrance
- Usaha berkembang (1970- sekarang)
Denah lt. 1
Denah lt. 2
keterangan :
zona private sebagai rumah
tinggal
Keterangan :
kendaraan
yang
melewati
jl.
Diponegoro (2arah ) :
Kendaraan pribadi roda2 dan
roda4
Kendaraan umum roda 2
(ojek& becak) dan roda4
(angkot& bus)
Kendaraan
yang
melewati
jl.
Cisangkuy (searah) :
kendaraan pribadi roda2 dan
roda4
kendaraan umum roda 2 (ojek&
becak)
dan
roda4
(bus
pariwisata)
kuda (objek wisata)
kendaraan yang melewati jl. Cilaki
(searah) :
kendaraan pribadi roda2 dan
roda4
kendaraan umum roda 2 (ojek&
becak)
dan
roda4
(bus
pariwisata)
kuda (objek wisata)
Building & Neighborhood Character
Dahulunya bangunan di sekitar
Cisangkuy caf ini khususnya di jl.
Diponegoro sebagian besar merupakan
bangunan
pemerintahan
seperti;
Gedung Sate, Museum Geologi
Bandung, dan Gedung Pengadilan
Bandung. Sedangkan di Jl. Cisangkuy
dan Jl. Cilaki merupakan kawasan
perumahan pejabat/ petinggi kota
dinaungi sejuknya pepohonan Taman
Cilaki.
Sensory Perception
Atribut sensory perception
akan membahas transformasi pada
Yoghurt Cisangkuy yang dapat
terindikasi dari pengindraan dasar
manusia. Pengindraan tersebut berupa
pendengaran
untuk
mempelajari
kebisingan, peraba untuk memahami
kepadatan,
penglihatan
untuk
mempelajari
kualitas
visual,
pengecapan untuk mempelajari cita
rasa.
Kebisingan (noise)
Yoghurt
Cisangkuy
yang
legendaris memang tetap memiliki
kualitas cita rasa yang sama hingga
saat ini. Namun tidak dengan tingkat
kebisingannya.
Pada
awalnya,
Yoghurt Cisangkuy yang namanya
diambil dari nama jalan dimana toko
ini berada, yaitu Jalan Cisangkuy,
memiliki hawa sejuk khas Bandung
dan suasananya jauh dari lalu-lalang
kendaraan. Dan hal ini menjadi salah
satu keunggulan suasana
yang
ditawarkan, yakni tenang dan nyaman.
Namun dengan meningkatnya jumlah
kendaraan di Bandung, dan lokasinya
yang berada di pusat kota, maka
peningkatan kebisingan pun sulit untuk
dihindari.
Perubahan
fungsi
dari
pemukiman menjadi kawasan bisnis
dan
penyediaan
jasa
,
juga
berkontribusi
dalam
menambah
kebisingan dari area ini. Isu kebisingan
tersebut tidaklah bersifat mengganggu,
Kepadatan
Terjadi peningkatan kepadatan
pengunjung pada kawasan
ini.
Peningkatan tersebut terjadi akibat
sinergi antara Taman Lansia, Rumah
Cisangkuy
dan
restoran-restoran,
kawasan bisnis, dan penyediaan jasa di
sepanjang Jalan Cisangkuy, Museum
Geologi Jl Diponegoro, Gedung Sate
Bandung (Kantor Gubernur Jawa
Barat), Lapangan Gasebu (Gabungan
Sepakbola Bandung Utara). Di sekitar
Taman Lansia, dan di depan Yoghurt
Cisangkuy ini banyak sekali pedagang
makanan, baik berupa warung tenda
atau juga dalam bentuk resto atau caf.
Pedagang mainan, barang bekas juga
tidak mau ketinggalan untuk melebur
di kawasan taman ini. Uniknya setiap
hari Sabtu Minggu atau hari libur,
taman ini akan menjadi lebih ramai.
Ada sewa becak mini, naik kuda
keliling taman, yang jualan mainan dan
makan juga menjadi lebih banyak.
Visual Quality
Tidak banyak perubahan dari
kondisi fisik bangunan Yoghurt
Cisangkuy ini. Hal ini dikarenakan
pemeliharan
bangunannya
cukup
intensif. Pemilik dari properti ini
memiliki apresiasi besar untuk
mempertahankan
kondisi
fisik
bangunannya. Perubahan yang terjadi
pada denah atau tata ruang terjadi
karena ekspansi bisnis yang semakin
berkembang.
Pada awalnya seperti tipikal
bangunan zaman Belanda, organisasi
ruang dibagi menjadi ruang privat,
paviliun (untuk tamu) dan service, dan
dengan taman yang depan dan
belakang yang luas. Namun karena
aktifitas Yoghurt Cisangkuy sebagai
restoran, maka terjadi renovasi untuk
mengakomodasi jumlah konsumen
yang meningkat, kamar karyawan, dan
dapur sebagai area servis yang lebih
leluasa. Ruang privatpun semakin
diperkecil dan ada beberapa tambahan
di lantai 2. Berikut analisa detail
bangunannya berdasarkan visualitas:
Faade
Secara
fisik
bangunan,
bangunan
ini
memang
tidak
mengalami banyak perubahan. Namun
kehadiran PKL mengubah akses visual
ke dalam bangunan, dan menghalangi
akses ke fasade utama.
Lantai
Tidak seperti penyelesaian
dindingnya,
Terdapat
beberapa
perubahan dalam penyelesaian lantai
bangunan. Meskipun tidak serupa,
namun material penggantinya dipilih
yang paling mendekati kondisi
eksisting.
Langit-langit
Arsitektur Jengki terkenal
dengan level
ketinggian langitlangitnya. Secara garis besar, kecuali
area tambahan, ketinggian langit-langit
masih relative sama yakni 3400mm.
Langit-langit
bangunan
ini
menggunaka triplek dengan modul
1200x1200, dan dicat putih serta
memakai list kayu.
Ventilasi
Pintu
Kualitas daun pintu bangunan
ini sangat baik. Daun pintu dan jendela
pada bangunan ini tidak pernah
diganti. Materialnya menggunakan
Jati. Jenis perawatannya pun hanya
sekedar revarnish. Tinggi pintu ratarata 2400mm, dengan lebar bukaan
yang berbeda. Pada beberapa ruang
tambahan pintu tambahan hanya
menggunakan
material
PVC.
Pemilihan pintu yang baru lebih
mempertimbangkan factor ekonomis
dan efisiensi.
Jendela
Struktur
Secara garis besar bangunan ini
menggunakan beton bertulang, dengan
dinding yang terdiri dari 2 bata (300
mm). Kualitas strukturnya masih
prima. Namun sesuai kebutuhan,
penambahan canopy dengan struktur
Plumbing
Elektrikal
Pada sistem elektrikal Yoghurt
Cisangkuy
terjadi
transformasi.
Sekring listrik terdiri dari dua bangian
yang memisakan zona kebutuhan
restoran, dan kebutuhan pribadi.
Tropical approach
Secara garis besar, arsitektur
Belanda pada bangunan Yoghurt
Cisangkuy sangat mempertimbangkan
aspek iklim Tropis . Akibatnya
bangunan ini mudah dirawat dan masih
kokoh.
Transformasinya
pun
mempertimbangkan aspek iklim dan
curah hujan. Hal ini dapat dilihat dari
penambahan canopy pada teras dan
taman belakang yang terkonversi
menjadi area dapur.
Cita Rasa
Cita rasa juga merupakan salah
satu atribut budaya yang dapat
mengindikasikan transformasi budaya.
Hal ini didukung oleh suatu artikel
salah satu situs travelling terkemuka
didunia, Lonely Planet. Dalam
artikelnya, dikemukakan, A huge part
of the travel experience is getting to
know local traditions, history and
culture. Happily, you can get in touch
with all three aspects of a national
identity just by eating.4
4
http://www.lonelyplanet.com/india/traveltips-andarticles/76979?affil=twit#ixzz29fQ6TexM
GALERI KITA
Keberadaan Galeri Kita di
Jalan L.L.R.E Martadinata 209
menjadi salah satu tempat yang
memberikan ruang bagi para seniman
untuk memamerkan karya. Di saat
yang sama, publik pun memiliki
kesempatan untuk mengapresiasi karya
para seniman. Berada di bawah
pengelolan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Jawa Barat, bangunan ini
dibangun pada tahun 1935 dengan
gaya bangunan Art Nouveau 5 . Perlu
diketahui bangunan dengan gaya ini
hanya ada 2 (dua) di Bandung, satu
lagi berada di Jalan Braga dan
sayangnya sudah dihancukan.
Sempat digunakan sebagai
bangunan Kanwil Depdikbud Jawa
Barat, pada tahun 1970 digunakan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
bagian kearsipan. Pada tahun 2001 di
bawah kepemimpinan Memet Hamdan
selaku Kepala Disbudpar Jawa Barat
barulah bangunan ini direstorasi dan
dijadikan galeri oleh kelompok
seniman di Kota Bandung. Para
seniman mengambil nama Galeri Kita
dengan arti galeri milik kita-kita
semua masyarakat Bandung.
5
Bandung Heritage
Keterangan :
Area Servis, meliputi dapur,
ruang makan, kamar mandi,
tangga, gudang, dan kamar-kamar
pekerja/ pembantu rumah tangga.
Area privat, meliputi kamarkamar dari penghuni rumah
dinas ini.
Area Publik, meliputi ruang
tamu dan ruang keluarga.
Area
tamu,
merupakan
bangunan
terpisah
yang
digunakan
untuk
tamu
menginap, meliputi kamar, kamar
mandi, dan dapur yang benar-benar
digunakan hanya oleh tamu.
Budaya dan pola pikir dari
Eropa selain gaya arsitektur yang
dipilih adalah pengelompokan zonazona ini. area servis selalu diletakkan
di belakang dan terpisah dengan
bangunan utama. Banguna utama
benar-benar terisi oleh fungsi-fungsi
yang digunakan oleh pemiliknya. Pada
adalah
Sensory Perception
Kemampuan
Kita
untuk
melihat, merasakan, sentuhan, dan
mendengar memberi kita akses untuk
mendapatkan
informasi tambahan
mengenai persepsi lingkungan di
sekitar. Dalam hal ini, Kemampuan
tersebut dapat dilihat dan dirasakan
pada bentuk, desain dan kejadian yang
sering terjadi di lingkungan bangunan.
Visual Quality
Kualitas bangunan tampak
sangat jelas terlihat pada fasade
bangunan. 'Unsur budaya
dengan
langgam arsitektur
kolonial Belanda
sangat terlihat pada bentuk dan desain
bangunan Galeri Kita
Elemen Dinding
kepala
badan
kaki
Bentuk
fasade
bangunan
terdefinisikan
sebagai
bangunan
dengan bentuk arsitektur kolonial,
tepatnya pengaruh langgam arsitektur
amsterdam school terlihat dengan gaya
bangunan yang seperti villa dengan
perpaduan kerangka bangunan yang
terdiri dari kepala, badan, kaki.
(a) (b)
Elemen Lantai
(a) (b)
(c)
(c)
(d)
dalam
Elemen Pintu
(a)
(c)
(b)
(d)
Elemen Plafond
Plafond
dalam
bangunan
Galeri Kita memiliki ketinggian
sekitar 5 meter per lantainya, pengaruh
Elemen Jendela
Tipologi
bentuk
jendela
tepengaruh dari bentuk dan desain
arsitektur tropis kolonial Belanda,
dengan ciri kusennya yang tinggi dan
detail pada kacanya sangat kentara
Tropical Approach
KESIMPULAN
Dari
pembahasan
yang
dipaparkan sebelumnya mengenai
atribut budaya dalam transformasi
fungsi bangunan cagar budaya dapat
disimpulkan bahwa atribut-atribut
budaya yang dimiliki dari sebuah
bangunan dapat membantu untuk
mengidentifikasi sejarah di masa