Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Assalamualaikum Wr.Wb
Bagaimana cara pembagian zakat fitrah yg benar pak ustad kira2
ilustrasinya sebagai berikut: Zakat fitrah yang terkumpul sekitar 600
kg beras, fakir miskin yang ada pada kampung itu 10 orang. Jumlah
beras yang terkumpul dibagi menjadi tiga kelompok asnaf yang ada
dikampung itu( fakir miskin, amil, dan fisabilillah ) masing-masing
kelompok mendapatkan 200kg.
Kelompok amil dibagi rata-rata pada sepuh orang masing masing
mendapat 20 kg untuk seterusnya disumbangkan ke kas masjid.
Kelompok sabilillah dibagi rata untuk guru mengaji 5 orang dengan
masing masing mendapatkan 40 kg seterusnya di sumbangkan ke
kas masjid kelompok fakir miskin diberikan kepada 10 orang
masing-masing 2,5 kg beras dan sisanya oleh panitia disumbangkan
ke kas masjid.
Dari 600 kg beras yang terkumpul, yang diserahkan kefakir miskin
hanya25 kg dan yang menjadi kas masjid 575 kg.benarkah cara
pembagian tersebut?
Tterimakasih
Jawaban :
Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
I. Inti Jawaban :
Harta zakat hanya untuk 8 asnaf yang telah ditetapkan dan
tidak boleh untuk masjid dan lainnya.
Amil Zakat dan asnaf lainnya selain fakir miskin hanya
boleh maksimal mendapat 1/8 bagian dari harta zakat
Amil Zakat punya tanggung-jawab bukan sebatas panitia
zakat fitrah yang kerjanya setahun sekali, tetapi 365 dalam setahun,
agar berhak mendapat jatah zakat.
II. Penjelasan Rinci :
Zakat adalah salah satu bentuk dan bagian terkecil dari beramal
shalih lewat pengeluaran harta yang secara umum disebut shadaqah.
Kalau sedekah boleh diberikan kepada siapa saja dan demi
kepentingan apa saja, selama dianggap punya maslahat dan manfaat,
maka zakat memang rada spesifik dan unik.
Maka zakat al-fithr itu lebih ditujukan untuk memberi makan di hari
raya Iedul Fithr, setidaknya jangan sampai di hari itu ada orang yang
terpaksa berpuasa lantaran tidak ada yang bisa dimakan. Pesan yang
tersirat di balik syariat zakat al-fithr adalah bahwa zakat itu lebih
diutamakan untuk memberi makan mereka yang fakir dan miskin
saja.
Tidak seperti yang umumnya berlaku untuk harta zakat dari zakat
mal, seperti zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat peternakan,
zakat emas, dan zakat-zakat lainnya. Zakat al-fithr sesungguhnya
lebih diutamakan buat mereka yang fakir dan miskin, sebagai
prioritas, karena esensi dan semangatnya memang memberi makan
fakir dan miskin.
D. Pembagian Zakat Fithr
zakat. Namun karena syariat zakat itu punya esensi utama memberi
harta kepada fakir miskin, maka hak yang diberikan kepada fakir
miskin memang istimewa. Kalau harta itu masih belum mencukupi
hak-hak fakir miskin, maka asnaf yang lain harus dikalahkan demi
kepentingan fakir miskin.
Hal ini berangkat dari sabda Nabi SAW kepada Muadz bin Jabal
ketika diutus kepada bangsa Yaman :
Harta zakat itu diambil dari orang kaya mereka dan dikembalikan
kepada orang faqir di antara mereka.
Maka bila asnaf tertentu tidak terdapat, hak mereka dikembalikan
kepada pihak faqir dan miskin. Sehinnga para akhirnya, faqir dan
miskin akan mendapatkan porsi paling besar. Sedangkan asnaf
lainnya bila memang ada, haknya tetap 1/8 dan tidak boleh melebihi
jatahnya itu.
Sehingga hasil akhirnya, meski beberapa asnaf yang lain tidak
terdapat, bukan berarti yang ada itu dibagi rata sama besar sesama
asnaf yang ada.
2. Amil Zakat
Sesungguhnya amil zakat itu diperuntukkan lebih utama untuk
semua jenis zakat secara keseluruhan, dimana mereka bekerja keras
membanting tulang 24 jam dalam hidupnya untuk dua tugas utama :
a. Mencari Orang Kaya
Tugas amil adalah berkeliling menelusuri rumah-rumah orang kaya,
lalu membantu mereka untuk menghitungkan harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Intinya menjemput zakat, bukan duduk manis
di sekretariat sambil kipas-kipas.
Kalau ada orang kaya sampai tidak didatangi atau terlewat, amil
zakat berdosa. Lantaran mereka tidak teliti dalam tugasnya, dan
membiarkan adanya kebatilan di depan mata. Setidaknya, amil zakat
berkewajiban mengingatkan si orang kaya satu persatu bahwa dalam
harta mereka ada hak yang wajib ditunaikan. Kalau orang kaya itu
menampik, ingkar dan enggan bayar zakat, maka menjadi tanggungjawab para amil untuk menyadarkannya.
b. Mencari Orang Miskin
Tugas amil lainnya adalah menelusuri rumah-rumah penduduk
ada yang rada salah kaprah dalam memahami syariat zakat, dan
fenomena ini seringkali terjadi di berbagai bentuk ibadah maliyah
lainnya. Seharusnya, kalau niatnya mau membangun masjid atau
memakmurkannya, maka ajaklah masyarakat untuk semata-mata
menyumbang masjid. Sehingga sejak awal para donatur memang
tahu untuk apa harta mereka digunakan.
Sedangkan cara menyelewengkan dana zakat lalu disulap jadi dana
buat masjid, selain rada licik dan khas para koruptor, disana terjadi
pelanggaran amanah. Entah itu disengaja atau karena keawaman
para amil saja.
Para amil itu wajib mengerti dan paham betul bahwa tiap bentuk
ibadah maliyah itu memang punya misi sendiri-sendiri, dimana
peruntukan dan ketentuannya memang telah ditetapkan Allah SWT.
Misalnya harta zakat, jangankan untuk membangun masjid, untuk
diberikan kepada anak yatim pun tidak boleh. Sebab anak yatim
bukan mustahik zakat, lantaran Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan sumber lain untuk anak yatim.
Mungkin para amil itu berargumen begini : kalau diajak
menyumbang masjid umumnya orang kurang bersemangat, tetapi
kalau buat zakat mereka rajin bayar. Argumentasi ini sekilas masuk
akal, tetapi justru menurut saya kita perlu melihat lebih luas. Kenapa
mereka ogah nyumbang masjid? Kenapa mereka semangat bayar
zakat?
Jangan-jangan mereka sesunguhnya tahu kalau buat nyumbang
masjid, paling-paling cuma buat meninggikan menara saja, yang
sesungguhnya tidak penting-penting amat. Sebaliknya, kalau
nyumbang buat fakir miskin, memang punya nilai pertolongan yang
pasti.
Tetapi oleh para amil zakat yang kurang amanah, niat mau
membantu fakir miskin malah dilecehkan dan dikhianati dengan
trik-trik khas mafia PNS.
G. Zakat Buat Guru?
Guru dalam syariat Islam sangat dihargai. Bahkan di zaman Nabi,
gaji guru termasuk gaji yang paling besar. Para tawanan Perang
Badar diberikan pilihan, siapa yang bisa mengajarkan 10 orang yang
buta huruf, dia akan mendapatkan kebebasannya. Padahal harga
tebusan tawanan itu lumayan mahal. Sebab mereka bisa dijadikan
budak untuk diperjual-belikan di pasar. Dan harga budak itu mahal
sekali.
selain zakat.
Wallahu a`lam bishshawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc