Você está na página 1de 19

Berdasarkan PERMENDAGRI 13/2006

Note : asersi adalah representasi manajemen


mengenai kewajaran laporan keuangan.

Presented by:

B. HENDRA PURANTO, SE., MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

AUDITING adalah suatu proses


pemeriksaan yang dilakukan secara kritis
dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan-catatan pembukuan &
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan
untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tsb
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Untuk mewujudkan pengelolaan


keuangan negara sebagaimana telah
ditetapkan dalam UU 17/2003 dan UU
1/2004 perlu dilakukan pemeriksaan
oleh suatu badan pemeriksa
keuangan yang bebas dan mandiri
Pasal 23E UUD 1945
3

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

2. Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan atas aspek ekonomi
dan efisiensi serta pemeriksaan
atas aspek efektivitas yang lazim
dilakukan bagi kepentingan
manajemen oleh aparat
pengawasan intern pemerintah.

1. Pemeriksaan keuangan
Pemeriksaan atas laporan
keuangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
(dilakukan oleh BPK dalam rangka
memberikan pernyataan opini
tentang tingkat kewajaran
informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan pemerintah)
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

AUDITING merupakan suatu proses


sistematis untuk secara objektif mendapatkan
dan mengevaluasi bukti mengenai asersi
tentang kegiatan-kegiatan dan kejadiankejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat
keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria
yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihakpihak yang berkepentingan.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

3. Pemeriksaan dengan tujuan


tertentu
Pemeriksaan yang dilakukan
dengan tujuan khusus (di luar
pemeriksaan keuangan dan
pemeriksaan kinerja), termasuk
pemeriksaan atas hal-hal lain
yang berkaitan dengan keuangan
dan pemeriksaan investigatif.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Laporan keuangan terdiri atas Neraca,


Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan
Arus Kas (LAK), dan Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK)
Penyusunan laporan Keuangan merupakan
tanggungjawab pemerintah daerah
Tanggungjawab pemeriksa adalah pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan
7

Terhadap pemeriksaan atas laporan


keuangan pemerintah daerah, mengharuskan
pemeriksa untuk merencanakan,
mengumpulkan bukti yang cukup, dan
melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh keyakinan yang memadai
sebagai standar untuk memberikan pendapat
(untuk mengungkapkan ketidakpatuhan
terhadap peraturan perUUan, kecurangan,
serta ketidakpatutan dalam pelaporan
keuangan)

Ketidakpatuhan kepada peraturan perUUan


yang berlaku merupakan tanggungjawab
pemerintah daerah sebagai bagian dalam
perolehan keyakinan yang memadai tentang
apakah laporan keuangan tersebut bebas
dari salah saji
Pemeriksa melakukan pengujian kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan perUUan,
kecurangan, serta ketidakpatuhan yang
berkaitan dengan pelaporan keuangan
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

10

1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan


yang telah disusun oleh penyelenggara
pemerintahan di daerah beserta catatancatatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya.
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan
sistematis.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang
independen (BPKP, BAWASDA..???)
4. Tujuan dari pemeriksaan adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan
yang diperiksa.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.
11

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

12

UU 17/2003
tentang Keuangan Negara
UU 1/2004
tentang Perbendaharaan Negara
UU 10/2004
tentang Pembentukan Peraturan
PerUUan
UU 15/2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

UU 25/2004
tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SP2N)
UU 32/2004
tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana beberapa kali diubah
terakhir dengan UU 12/2008
13

UU 33/2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah
PP 24/2004
tentang Kedudukan Protokoler dan
Keuangan Pimpinan dan Anggota
DPRD sebagaimana beberapa kali
diubah terakhir dengan PP 21/2007
PP 24/2005
tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

PP 8/2006
tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah
PP 3/2007
tentang LPPD Kepada Pemerintah,
LKPJ Kepala Daerah Kepada DPRD,
dan Informasi LPPD Kepada
Masyarakat
PP 7/2008
tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

15

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

14

PP 56/2005
tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah
PP 58/2005
tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
PP 79/2005
tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

16

Permendagri 13/2006
tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Permendagri 59/2007
Permendagri 16/2007
tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah
Tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah Tentang
Penjabaran APBD
17

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

18

Permendagri 21/2007
tentang Pengelompokan
Kemampuan Keuangan Daerah,
Penganggaran dan
Pertanggungjawaban Penggunaan
Belanja Penunjang Operasional
Pimpinan DPRD serta Tata cara
PengembalianTunjangan Komunikasi
Intensif dan Dana Operasional
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

UU 32/2004
UU 33/2004
PP 58/2005

UU 32/2004
UU 33/2004

19

UU 1/2004
UU 15/2004

UU 17/2003

PP 24/2005
PP8/2006

PERMENDAGRI
13/2006

PERDA

PERATURAN
KDH

PKD
PP58/2005
OMNIBUS REGULATIONS
21

Disusun sesuai dengan kewenangan


daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem perencanaan nasional
Jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek
Menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan & penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

23

22

ALUR PERENCANAAN
PROGRAM & PENGANGGARAN
RENSTRA
K/L

RENJA
K/L

Pedoman

Diacu

RPJP
NASIONAL

RPJM
NASIONAL

RKP

Diacu

Diperhatikan

RPJP
DAERAH

RPJM
DAERAH
Pedoman
RENSTRA
SKPD

Pedoman

Pedoman

RKA K/L

RINCIAN
APBN

RAPBN

APBN

PEMERINTAH
PUSAT

B.HENDRA PURANTO SE.,MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Diserasikan melalui MUSRENBANG

RKPD

KUA

RAPBD

APBD

RKA SKPD

PENJABA
RAN APBD

PEMERINTAH
DAERAH

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

PPAS
Diacu
RENJA
SKPD

Pedoman

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.
PENGANGGARAN
PERENCANAAN PROGRAM

24

B.HENDRA PURANTO SE.,MM.

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


KEPALA DAERAH
(PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA)

SEKRETARIS DAERAH
(KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUDA)

Aspek perencanaan diarahkan agar seluruh


proses penyusunan APBD semaksimal
mungkin dapat menunjukkan latar
belakang pengambilan keputusan dalam
penetapan kebijakan umum, prioritas dan
plafon anggaran, dan penetapan alokasi
serta distribusi sumber daya dengan
melibatkan partisipasi masyarakat.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

25

BAWASDA

BAPPEDA

PENGGUNA ANGGARAN
(KEPALA SKPD)

PPKD Selaku BUD


(KEPALA SKPKD)

KUASA PA
PPTK

KUASA BUD

PPK-SKPD
BENDAHARA

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

26

B.HENDRA PURANTO SE.,MM.

Perencanaan

RKA SKPD

SPD

Perda APBD

Kebijakan
Umum
RPJMD/RKPD

SPM

Dokumen
Perencanaan
Lainnya

SP2D
DPA SKPD
BUD

Penjaringan
aspirasi

SPJ

Kinerja Masa
Lalu
Asumsi dasar

CASH
BUDGET
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Pengawasan/
Pengendalian

Input Proses OutputInput Proses Output Input Proses Output

SPP

Penjabaran
APBD

Pelaksanaan

27

Kebijakan
Pemerintah
Pusat

Prioritas
& Plafon
Program
Kegiatan
Anggaran
Tolok ukur
kinerja
Analisis
Standar
Belanja
Standar
biaya

Dokumen

APBD

Catatan

Penatausahaan &
Akuntansi Laporan

Perda APBD

Pelaksanaan
APBD

Triwulanan

Akhir tahun
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.(LKPJ)

Evaluasi
Kinerja
28
Hasil
Evaluasi

DOKUMEN POKOK
PENGANGGARAN DAERAH
RPJMD/RKPD

KUA

PPAS

PERDA APBD
PENJABARAN
ABPD

DPA-SKPD
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

29

RAPBD

RKA-SKPD

ANGGARAN KAS
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

30

B.HENDRA PURANTO,SE.MM.

DOKUMEN POKOK
PELAKSANAAN ANGGARAN

SPP-LS

SPM-LS

SP2D

SPD

SPJ
SPP-UP
SPP-GU
SPP-TU

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

31

SPM-UP
SPM-GU
SPM-TU

SP2D

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

32

B.HENDRA PURANTO,SE.MM.

KDH wajib menyampaikan laporan


penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada Pemerintah, dan
memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD
serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada masyarakat

Laporan tersebut di atas


digunakan oleh Pemerintah
sebagai dasar melakukan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan sebagai bahan
pembinaan lebih lanjut sesuai
dengan peraturan perUUan
Ps.27 ayat (4) UU 32/2004

Ps. 27 ayat (2) UU 32/2004


B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

33

Kepala daerah menyampaikan


rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD kepada DPRD berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh
BPK paling lambat 6 bulan setelah
tahun anggaran berakhir.

34

Laporan keuangan tersebut


sekurang-kurangnya meliputi
neraca, laporan realisasi APBD
(LRA), laporan arus kas (LAK), dan
catatan atas laporan keuangan
(CaLK) yang dilampiri dengan
laporan kinerja dan ikhtisar
laporan keuangan BUMD.

Ps.31 ayat (1) UU 17/2003


Ps.184 ayat (1) UU 32/2004
Ps.101 PP 58/2005
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

35

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

36

Existence/Occurance
apakah semua harta, hutang & ekuitas yang
tercantum di neraca betul-betul ada, dan/atau
apakah semua transaksi yang dipresentasikan
dalam laporan keuangan betul-betul terjadi
Completeness
apakah ada harta, hutang, dan ekuitas, atau
transaksi yang dihilangkan dari laporan keuangan.
Rights and Obligations
apakah harta yang tercantum di neraca dimiliki
oleh pemerintah daerah, dan apakah kewajiban
yang tercantum di neraca merupakan kewajiban
pemerintah daerah per tanggal neraca.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

37

Valuation atau Allocation


apakah harta, hutang, dan ekuitas dinilai
dengan tepat sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dan apakah
saldo-saldo sudah dialokasikan secara
wajar antara neraca dan laporan arus kas.
Presentation and Disclosure
apakah pengklasifikasian
(mis: current vs. non current assets and
liabilities) sudah direfleksikan secara tepat
dalam laporan keuangan, dan apakah
pengungkapan dalam CALK sudah
memadai agar laporan keuangan itu tidak
misleading (menyesatkan).
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

39

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

AUDITING

AKUNTANSI

mempunyai sifat analitis


karena pemeriksaan
dimulai dari angkaangka dalam laporan
keuangan kemudian
dicocokkan dengan
neraca saldo, buku
besar, buku harian,
bukti pembukuan, dan
sub buku besar.

mempunyai sifat
konstrukstif karena
disusun mulai dari
bukti-bukti pembukuan,
buku harian, buku
besar, dan sub buku
besar, neraca saldo
sampai menjadi laporan
keuangan.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Transaksi yang
Mempunyai
Nilai Uang

Bukti
Pembukuan

Special
Journal

General
Ledger

Trial
Balance

Work
Sheet

Laporan
Keuangan

38

Pencatatan Transaksi
Dan Penyusunan
Laporan Keuangan

40

ACCOUNTING

GAAP
(penghubung)

Subsidiary
Ledger

Evaluasi
Laporan
Keuangan

ACCOUNTING

AUDITING

AUDITING
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

41

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

42

Jika tidak diaudit, ada kemungkinan laporan


keuangan tersebut mengandung kesalahan
(disengaja/tidak). Oleh karena itu, laporan
keuangan yang belum diaudit kurang
dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut.

Bertujuan mengatur penyusunan


dan penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah untuk tujuan
umum dalam rangka
memperbandingkan laporan
keuangan keuangan terhadap
anggaran dan antar periode.

Laporan keuangan yang sudah diaudit dan


mendapat opini unqualified berarti pengguna
laporan keuangan bisa meyakini bahwa
laporan keuangan tersebut bebas dari salah
saji yang material & disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

43

45

Disusun untuk menyediakan informasi


yang relevan mengenai posisi keuangan
dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
pemerintah daerah selama 1 periode
pelaporan.
Digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan dan belanja dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai efektivitas
dan efisiensi pemerintah daerah dan
membantu menentukan ketaatannya
terhadap perUUan.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

44

Prinsip Akuntansi & pelaporan


keuangan
Jenis laporan keuangan
Definisi unsur laporan keuangan
Pengakuan unsur laporan keuangan
Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan

Peranan dan tujuan pelaporan


keuangan
Entitas pelaporan keuangan
Dasar hukum pelaporan keuangan
Asumsi Dasar
Karakteristik kualitatif
Kendala informasi yang relevan dan
handal
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

46

Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi


para pengguna laporan dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik
ekonomi, sosial, maupun politik dengan
menyediakan informasi:
Apakah penerimaan periode berjalan cukup
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
Apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran
yang ditetapkan dan peraturan perUUan.
Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasilhasil yang telah dicapai.
47

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

48

Bagaimana pemerintah daerah mendanai


seluruh kegiatannya dan mencukupi
kebutuhan kasnya.
Posisi keuangan dan kondisi pemerintah
daerah berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaannya baik jangka pendek maupun
jangka panjang termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman.
Perubahan posisi keuangan pemerintah
daerah (mengalami kenaikan/penurunan)
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

49

 Untuk menyusun laporan keuangan


pemerintah daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,
pemerintah daerah menyelenggarakan
akuntansi pemerintahan daerah.
 Sistem akuntansi pemerintahan daerah
mengacu pada peraturan daerah tentang
P3KD.
 Sistem akuntansi pemerintahan daerah
disusun dengan berpedoman pada
prinsip pengendalian intern dan SAP.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

51

Pengelolaan keuangan daerah


mencakup keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan,
penatausahaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, pelaporan,
& pengawasan keuangan daerah.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

50

 Kepala SKPD selaku pengguna anggaran,


menyusun laporan realisasi semester pertama
anggaran pendapatan dan belanja SKPD sebagai
hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi
tanggungjawabnya (disertai dgn prognosis
untuk 6 bulan berikutnya).
 Laporan realisasi semester pertama disusun
paling lambat 7 hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
 Pejabat pengguna anggaran menyampaikan
laporan realisasi semester I anggaran
pendapatan dan belanja SKPD serta prognosis
untuk 6 bulan berikutnya kepada PPKD sebagai
dasar penyusunan laporan konsolidasian
realisasi semester I APBD beserta prognosis
untuk 6 bulan berikutnya.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

52

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

54

Laporan konsolidasian realisasi


semester I APBD dan prognosis untuk 6
bulan berikutnya disampaikan kepada:
Sekda selaku koordinator pengelolaan
keuangan daerah paling lambat minggu II
TA berkenaan.
Kepala daerah paling lambat minggu III
bulan Juli TA berkenaan untuk ditetapkan
sebagai laporan realisasi semester I APBD
dan prognosis untuk 6 bulan berikutnya.
DPRD, paling lambat akhir bulan Juli TA
berkenaan.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

53

NO

URAIAN

WAKTU

KET.

1.

Penyusunan Laporan Realisasi


Semester I

2.

Penyampaian Laporan Realisasi


anggaran semester I dari pengguna
anggaran ke PPKD

3.

Penyampaian hasil konsolidasi laoran


semester I oleh PPKD ke Sekda selaku
koordinator pengelolaan keuda

Minggu II Juli

4.

Penyampaian rancangan laporan


semester I dari Sekda kepada Kepala
Daerah

Minggu III Juli

5.

Penyampaian laporan realisasi semester


I dari Kepala Daerah kepada DPRD

6.

Penyampaian laporan keuangan SKPD


kepada Kepala Daerah melalui PPKD

2 bulan setelah
TA berakhir

Februari

7.

Konsolidasi laporan keuangan SKPD


oleh PPKD

3 bulan setelah
TA berakhir

Maret

Penyampaian laporan keuangan daerah


3 bulan setelah
B. HENDRA PURANTO,SE.MM. TA berakhir
kepada BPK

Akhir
55
Maret

8.

9.

Pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK

2 bulan setelah
disampaikan

Mei

10.

Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban


yang telah diaudit oleh BPK dari Kepala
Daerah kepada DPRD

6 bulan setelah
TA berakhir

Akhir
Juni

11.

Persetujuan DPRD terhadap Raperda


Pertanggungjawaban yang telah diaudit oleh
BPK

1 bulan setelah
disampaikan

Akhir
Juli

12.

Rancangan Perda tentang


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
sebelum ditetapkan disampaikan kepada
Mendagri/Gubernur untuk dievaluasi

Paling lama
3 hari kerja

13.

Penyampaian hasil evaluasi oleh


Mendagri/Gubernur

Paling lama
15 hari kerja

14.

Kepala Daerah dan DPRD menyempurnakan


hasil evaluasi sebelum ditetapkan

Minggu II Juni
7 hari kerja
setelah semester
I berakhir

Akhir Juli

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Paling lama
7 hari kerja
terhitung sejak
diterimanya
hasil evaluasi

56

Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahunan adalah
progess report yang disampaikan
kepada BPK oleh KDH 3 bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.
Catatan:
Apabila sampai batas waktu 2 bulan
setelah penyampaian Laporan Keuangan
BPK belum menyampaikan hasil
pemeriksaan, KDH menyampaikan Raperda
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD kepada DPRD
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

57

58

Pengertian tolok ukur renstra adalah semua program


dan kegiatan yang dilaporkan diukur berdasarkan 5
(lima) indikator, yakni input, output, outcomes,
benefits dan impact.

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan


APBD Tahunan bukan alat untuk
menjatuhkan KDH, melainkan wahana
kemitraan antara pemerintah daerah dan
DPRD dalam rangka mengevaluasi kinerja
tahun lalu dan meningkatkan kinerja tahun
berikutnya
(Raperda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD berupa laporan
keuangan kepada DPRD paling lambat 6
bulan setelah tahun anggaran berakhir).

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan APBD,
bukan pertanggungjawaban atas rencana program
yang diuraikan didalam renstra.
Agar Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD dapat disusun dengan baik, maka matriks
rencana program yang diuraikan di dalam renstra
disusun sesuai dengan kemampuan keuangan
daerah (matriks dimaksud bukan merupakan daftar
keinginan melainkan rencana yang terfokus dan
objektif)

Laporan keuangan yang disampaikan oleh


KDH adalah laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh BPK.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

59

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

60

10

Tidak selalu
Mengapa..?
Lihat konteksnya!
Penyimpangan
karena adanya
faktor-faktor di luar
kemampuan
perencana dan
pengelola (Pemda)
= asumsi

Mewujudkan dan meningkatkan


Efisiensi
Efektivitas
Produktivitas
Akuntabilitas
Fungsi Pengawasan DPRD
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Misal..?
Curah hujan yg
tinggi
Bencana alam
Bencana sosial
Perubahan
kebijakan
Fluktuasi harga
yang tinggi

61

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

62

63

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

64

Bukan sekedar penjumlahan kinerja


Sekretariat, Badan, Dinas, dll SKPD di
Kabupaten/Kota, tetapi merupakan
totalitas kinerja yang melibatkan unsur
manajemen
Ingat:
The whole is more than sum of it parts
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Efisiensi, efektivitas, produktivitas,


dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Kesesuaian dengan peraturan
perundang-undangan
Kuantitas & kualitas penyelenggaraan pelayanan dan perlindungan
masyarakat
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

 Perolehan dan penggunaan


keuangan daerah
 Upaya-upaya
intensifikasi/ekstensifikasi
sumber-sumber PAD
 Pertanggungjawaban
penggunaan keuangan daerah
65

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

66

11

Sejauh mana pengembangan


demokratisasi (penyerapan aspirasi
masyarakat, pemberdayaan dan
peningkatan partisipasi masyarakat)
Peruntukan APBD bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat
Sejauh mana kebijakan Pemda berpihak
pada kepentingan masyarakat

 Fakta atau bukti nyata secara


fisik hasil pelaksanaan kegiatan
 Proporsionalitas antara jumlah
biaya yang dikeluarkan dengan
hasil fisik
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

67

Neraca (disusun berdasarkan standar


akuntansi yang berlaku)
Laporan realisasi anggaran (LRA)
Laporan arus kas (LAK)
Catatan atas laporan keuangan (CaLK)
Nota pengantar yang dibacakan oleh KDH di
depan Sidang Paripurna DPRD setempat
Dokumen evaluasi kinerja yang
menggunakan tolok ukur Renstra
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

69

68

Laporan keuangan disajikan


sekurang-kurangnya sekali dalam
satu tahun (standard)
Laporan keuangan dibuat
per semester
UU 17/2003 & UU 1/2004

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

70

Kepala Daerah menyampaikan laporan


keuangan kepada BPK paling lambat 3
bulan setelah TA berakhir, untuk diaudit.

1. Pelaporan dan pertanggungjawaban SKPD


a. LRA SKPD
b. Neraca SKPD
c. CaLK - SKPD

Kepala Daerah menyampaikan Raperda


tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD berupa laporan keuangan kepada
DPRD paling lambat 6 bulan setelah TA
berakhir.

2. Pelaporan dan pertanggungjawaban Pemda


a. LRA
b. Neraca
c. Laporan arus kas
d. CaLK
Dilampiri dengan:
- Laporan Kinerja
- Ikhtisar Laporan Keuangan BUMD
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Laporan Keuangan yang disampaikan


adalah Laporan Keuangan yang telah
diperiksa oleh BPK.
71

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

72

12

Elemen laporan keuangan yang


memberi informasi tentang posisi
kekayaan, kewajiban dan ekuitas
suatu entitas pada satu saat
tertentu; biasanya akhir periode
(tahun/semester/triwulan/bulan)

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

73

Suatu laporan yang


menunjukkan tingkat
pencapaian realisasi dari
APBD dalam satu periode
akuntansi/pelaporan

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

74

Suatu laporan yang menunjukkan


perubahan kas dari saldo awal menjadi
saldo akhir dengan membagi-bagi proses
transaksi pemerintah daerah:
a. Arus kas dari transaksi operasional
b. Arus kas dari transaksi investasi
c. Arus kas dari transaksi pembiayaan
d. Arus kas dari transaksi lainnya
75

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

76

Memuat uraian ringkas tentang:


Aktiva
Lancar, tetap, investasi jangka panjang,
dana cadangan & aktiva lain-lain
Hutang
Lancar & jangka panjang
Ekuitas dana
Lancar, dicadangkan, diinvestasikan &
ekuitas dana donasi

Salah satu unsur laporan keuangan


daerah yang memberikan informasi
mengenai:
Sumber kas, penggunaan, perubahan
kas dan setara kas selama 1 (satu)
periode akuntansi
Saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

77

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

78

13

Untuk meyakini ketaatan terhadap


peraturan perundang-undangan
Untuk mengetahui kondisi keuangan
pemerintah serta perubahanperubahannya
Untuk mengetahui kemampuan
pemerintah dalam memenuhi
kewajibannya
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

79

Untuk mengetahui kemampuan


pemerintah dalam mendanai
aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhannya
Untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam melaksanakan
pogram-programnya
Untuk mengetahui potensi
pemerintah dalam menghasilkan
sumber daya
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

80

Laporan keuangan dihasilkan melalui


proses akuntansi berdasarkan standar
dan kebijakan akuntansi.
Angka-angka dalam laporan keuangan
kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi
atau masalah tertentu yang dihadapi
oleh pemerintah daerah.
Pengaruh transaksi yang ekstrim/luar
biasa perlu dieliminasi.
81

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

82

(pada peraturan perUUan)

Analisis Ketaatan
Analisis Perubahan Laporan
Keuangan
Analisis Persentase per Komponen
Analisis Trend
Analisis Rasio
Analisis sumber & penggunaan dana
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

APBD merupakan kesepakatan antara


eksekutif dan legislatif tentang program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan selama
satu tahun anggaran beserta jumlah
anggaran yang tersedia
Untuk mengetahui ketaatan eksekutif dalam
melaksanakan APBD dilakukan analisis
terhadap laporan realisasi anggaran
83

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

84

14

Apakah pendapatan dipungut dari


masyarakat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku?

Apakah semua pengeluaran belanja


didukung dengan anggaran?
Apakah batas-batas anggaran belanja
yang disediakan tidak dilampaui?
(bdk. Ps 162 Permendagri 13/2006
keadaan darurat?)
Apakah setiap anggaran belanja yang
tersedia pada suatu mata anggaran
digunakan sesuai peruntukannya

Apakah setiap jenis/sumber


pendapatan telah dicatat dan
disajikan pada mata anggaran yang
telah ditetapkan?

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

85

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

86

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

88

Apakah defisit dibiayai sesuai dengan


peraturan perundang-undangan?
Apakah surplus telah digunakan
sesuai peraturan perundangundangan?
Apakah setiap penerimaan
pembiayaan telah digunakan sesuai
peraturan daerah dan ketentuan
lainnya, misal Loan Agreement?

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

87

Perubahan ini diukur secara kuantitatif


dengan menggunakan
kenaikan/penurunan dalam rupiah
maupun kualitatif yang dinyatakan
dengan persen.

Analisis perubahan laporan


keuangan dilakukan dengan
membandingkan pos yang sama
dari 2 laporan untuk 2 periode
yang berlainan.

Dalam memahami perubahan yang


terjadi, analisis tidak hanya
menggunakan angka-angka dalam
laporan keuangan pokok tetapi harus
menggunakannya bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.

Analisis ini dimaksudkan untuk


mengetahui perubahan suatu pos
dari periode yang satu ke periode
berikutnya.
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

89

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

90

15

Analisis persentase per komponen


dilakukan dengan cara membandingkan
suatu komponen terhadap total dalam
laporan keuangan yang sama
Contoh:
- Belanja Pegawai terhadap total belanja
- Pendapatan pajak daerah terhadap total
PAD
Angka ini mencerminkan besarnya
kontribusi komponen tersebut dalam
membentuk angka total
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

91

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

92

 Bertujuan untuk mengetahui


arah/kecenderungan suatu pos
 Analisis ini membutuhkan satu seri
data dari beberapa tahun
 Terdapat angka satu tahun yang
digunakan sebagai tahun dasar
 Analisis dilakukan dengan
membandingkan angka-angka untuk
pos yang sama dari laporan beberapa
tahun
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

93

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

94

Dilakukan dengan cara


membandingkan angka-angka antar
pos dalam suatu laporan keuangan
Rasio ini dapat berupa:
- Rasio Neraca
- Rasio Perhitungan Anggaran
- Rasio Arus Kas
- Rasio Campuran
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

95

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

96

16

Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

97

TRANSAKSI

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

98

99

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

100

101

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

102

LAPORAN
KEUANGAN

BUKTI
BUKU BESAR
PEMBANTU

JURNAL
PENYESUAIAN

BUKU BESAR

DAFTAR
SALDO

BUKTI JURNAL

JURNAL

JURNAL
PENUTUP

NERACA AWAL

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

TRANSAKSI

JURNAL
PENYESUAIAN

BUKTI

DAFTAR SALDO

BUKTI JURNAL

BUKU BESAR
PEMBANTU

JURNAL

BUKU BESAR

VERIFIKASI
BPKD

KOREKSI

BENAR

NERACA AWAL

LAPORAN
KEUANGAN

JURNAL
PENUTUP
KONSOLIDASI
PEMDA
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

17

Daftar Saldo
SKPD

Jurnal
Penyesuaian
&
Eliminasi

Daftar
Saldo
Buku Besar
Pembantu

Neraca
Awal
Pemda

Laporan
Keuangan
Tahunan

Buku Besar

Jurnal
Penutup
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

DOKUMEN

CATATAN

Pencatatan &
Penggolongan
SP2D LS
SPJ

103

Peringkasan

BUKU
JURNAL

Pelaporan
BUKU
BESAR

Bukti
pengeluaran kas
Bukti memorial

Buku jurnal
penerimaan kas
Buku jurnal
pengeluaran kas
Buku jurnal
umum

Kumpulan
Rekening
(Ringkasan
& Rincian)

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

104

LAPORAN

BUKU
PEMBANTU

Bukti
penerimaan kas

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

LAPORAN
KEUANGAN

Kertas
Kerja

Neraca

Sesuai ketentuan Pasal 36 ayat (2) UU Nomor


17/2003 tentang Keuangan Negara:
Penyelesaian pemeriksaan laporan keuangan
pemerintah daerah oleh Badan Pemeriksa
Keuangan berlaku mulai APBD tahun 2006,
ketentuan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD sebagaimana diatur dalam Pasal 30
dan Pasal 31 UU Nomor 17/2003

105

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Laporan
Realisasi
anggaran
Laporan
aliran kas

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berdasarkan UU Nomor 32/2004 tentang


Pemerintahan Daerah, ketentuan mengenai
laporan pertanggungjawaban pemerintah
daerah sebagaimana diatur pada pasal 27

106

APBD (Peraturan Daerah dan Peraturan


Kepala Daerah) baik murni maupun
perubahannya
Laporan keuangan daerah (neraca,
laporan realisasi APBD, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan)
Struktur organisasi
Peraturan Daerah tentang P3KD
Peraturan Kepala Daerah tentang SAKD
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh Kepala Daerah
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

107

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

108

18

Peraturan/Keputusan Kepala Daerah


lainnya
Rekening koran (untuk semua rekening
koran daerah)
Laporan keuangan unit swadana (RSUD)
Laporan keuangan BLUD
Daftar deposito dan sertifikatnya
Laporan keuangan (BUMD, Kas Daerah)
Daftar/dokumen kegiatan pengadaan aset
(belanja modal)
Perjanjian pinjaman antara pemerintahan
daerah dengan pemerintah RI
B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

PERATURAN &
PERUNDANG2AN
YG BERLAKU

TREND NASIONAL:
Pokok2 Kebijk. Fiskal
Kr. Ekonomi Makro;
Kebijk. Umum APBN
Prioritas APBN

RPJPD

ASPIRASI:
Propinsi;
Kab./Kota
Kec./Kelurahan
Stakeholders Lain

109

RENCANA

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

110

REALISASI

RKPD

LINGKUNGAN
EKSTERNAL:
Peluang
/Ancaman

MANDAT

ISU/PERMA
SALAHAN

Identifikasi
Isu/Permasalahan
Kebutuhan Pelayanan

RPJMD

Perjanjian kerja sama pemerintahan


daerah dengan pihak ketiga
SPD, SPP, SPM, SP2D, SPJ
Laporan triwulanan/semesteran
Buku besar pengeluaran
Daftar inventaris barang
Laporan hasil pemeriksaan periode
sebelumnya
Pemeriksaan di lapangan

KUA

AZAS, NORMA, PRINSIP

ImpleImplementasi

LKPJ

PRIORITAS
Kekuatan /

LINGKUNGAN
INTERNAL:

Kelemahan

- PROGRAM
- KEGIATAN

Sesuai?

REVIEW PROFIL ORGANISASI


SUMBERDAYA
Manusia;
Dana;
Modal;
IT

KAJIAN KINERJA
Fungsional;
Sektoral;
Struktural;

Evaluasi
Kinerja

ANGGARAN

B. HENDRA PURANTO,SE.MM.

Tidak?

Feedback

Implementasi 111

B.HENDRA PURANTO,SE.MM.

19

Você também pode gostar