Você está na página 1de 7

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

Oleh :
Dewi Nur Kholifah
S1 Keperawatan reguler 7-B

SARJANA KEPERAWATAN REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMINA BINA MEDIKA
TAHUN AKADEMIK 2015

A. Anatomi Sistem Respirasi


Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung O2
(oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
(karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi (Syaifuddin,1996).
Adapun alat-alat pernafasan pada manusia:

a. Pernafasan atas
1. Rongga Hidung
Hidung Berfungsi Untuk Penghidu,nafas, penyaring debu, pelembab udara,
penampung sekret, hidung bagian luar terdiri atas akar hidung, punggung
hidung, dan puncak hidung.
Terdiri dari 3 tulang yaitu: tulang nasal, processus frontalis os maxillaris,
dan parsnasalis os frontalis.
Terdiri dari 5 tulang rawan yaitu 2 buah kartilago nasi lateralis, 2 buah
kartilago alares, dan 1 buah kartilago septum nasi.
2. Faring
Merupakan tabung pendek yang terbentuk oleh otot lurik faring
merupakan penghubung:
a. Cavitas nasi dan mulut di sebelah superior
b. Laring dan esofagus di sebelah inferior
Melintang dari basis cranii hingga vertebra cervicalis ke-6
Faring dibagi menjadi 3 regio:
a. Nasofaring
b. Orofaring
c. Laringofaring
b. Laring
Terletak dibagian anterior leher setinggi korpus vertebre III-VI, yang berfungsi
sebagai pembentuk suara.

Bagian dalam laring terdapat vestibulum, epiglotis, glotis, ventrikulus laringis,


plika vestibularis, plika vokalis dan rima glotiidis
c. Trakea
Dilapisi oleh cincin tulang rawan berbentuk huruf C, dimulai dari ujung bawah
laring setinggi vertebre servikalis VI berakhir pada vertebre thorax V-V1 yang
bercabang menjadi bronkus.
d. Bronkus
Merupakan percabangan dari tenggorokan kearah kanan dan kiri, yang masing
masing menuju keparu-paru.
e. Bronkiolus
Merupakan saluran-saluran yang halus diparu-paru sebagai percabangan dari
bronkus, ujung bronkiolus berupa gelembung-gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru ( Alveolus). alveolus diliputi oleh kapiler darah yang
berfungsi untuk pertukaran gas yaitu memasukkan o2 dan melepaskan co2.
f. Paru-Paru
Paru-paru adalah parenchym yang berada bersama-sama dengan bronchus dan
percabangan-percabangannya. Dibungkus oleh pleura, mengikuti gerakan
dinding thorax pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Bentuknya dipengaruhi oleh
organ-organ yang berada disekitarnya. Berbentuk conus, dengan bagianbagiannya sebagai berikut:
- Apex
- Basis
- Facies costalis
- Facies mediastinalis
- Margo anterior
- Margo inferior
- Margo pulmonalis.s
Udara bergerak masuk dan keluar paru-paru karena ada selisih
tekanan yang terdapat antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanik otototot. Seperti yang telah diketahui, dinding toraks berfungsi sebagai penembus.
Selama inspirasi, volume toraks bertambah besar karena diafragma turun dan
iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu sternokleidomastoideus
mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus dan interkostalis
eksternus mengangkat iga-iga (Price,1994)
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat
elastisitas dinding dada dan paru-paru. Pada waktu otot interkostalis eksternus
relaksasi, dinding dada turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam
rongga toraks, menyebabkan volume toraks berkurang. Pengurangan volume
toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun tekanan intrapulmonal.

Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik, sehingga
udara mengalir keluar dari paru-paru sampai udara dan tekanan atmosfir
menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi (Price,1994).
B. Fisiologi Sistem Respirasi
a. Definisi Pernafasan
Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung
O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh.
Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi
(Syaifuddin,1996).
b. Fungsi pernafasan adalah
1. Mengambil oksigen kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya)
untuk mengadakan pembakaran.
2. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran,
kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna
lagi oleh tubuh).
3. dan melembabkan udara (Syaifuddin, 1996)
c. Jenis Jenis Pernafasan
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2
dari tubuh, sering disebut sebagai pernapasan biasa. Proses pernapasan ini
dimulai dari masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu
bernapas, kemudian oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke
alveoli, lalu oksigen akan menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel
darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa
oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan
tekanan oksigen 100 mmHg.

2 . Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel
jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses Semua
hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran
pernapasan.

d.

Mekanisme
Kerja

Sistem
Pernapasan
Proses
terjadinya
pernapasan
terbagi 2

yaitu:
1. Inspirasi (menarik napas)
Inspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila tekanan intra
pulmonal (intra alveol) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada tekanan
biasa, tekanan ini berkisar antara -1 mmHg sampai dengan -3 mmHg. Pada
inspirasi dalam tekanan intra alveoli dapat mencapai -30 mmHg.
Menurunnya tekanan intra pulmonal pada waktu inspirasi disebabkan oleh
mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot inspirasi. Pada
saat inspirasi, pengaliran udara ke rongga pleura dan paru-paru berhenti
sebentar ketika tekanan dalam paru-paru bersamaan bergerak mengelilingi
atmosfer. pada waktu penguapan, pernapasan volume sebuah paru-paru
berkurang karena naiknya tekanan udara untuk memperoleh dorongan
keluar pada sistem pernapasaan
2. Ekspirasi (menghembus napas)
Ekspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra
pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak
keluar paru. Meningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume
rongga paru mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya
elastis jaringan paru.( (Alsagaff, 2002)
e. Mekanisme pertukaran O2 dan CO2
Pertukaran gas antara O2 dan CO2 terjadi melalui proses difusi, berlangsung di
alveolus dan di sel jaringan tubuh., Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu
hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari
konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi menuju ke konsentrasi rendah atau tekanan
rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas melintasi membran sel adalah:


a. tekanan parsial gas (tekanan gas tertentu, misalnya tekanan oksigen saja
b.
c.
d.
e.

terhadap tekanan seluruh udara),


permeabilitas membran respirasi,
luas permukaan membran respirasi,
kecepatan sirkulasi darah di paru-paru
reaksi kimia yang terjadi di dalam darah.
O2 masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai

alveolus. Di alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang terletak di dinding


alveolus. Masuknya O2 dari luar(lingkungan) menyebabkan tekanan parsial O2 atau
PO2 di alveolus lebih tinggi dibandingkan dengan PO2 di kapiler paru-paru. Oleh
karena itu, O2 akan bergerak dari alveolus menuju kapiler paru-paru, yang
disebabkan proses difusi selalu terjadi dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke
daerah yang bertekanan parsial rendah. Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit
yang mengandung hemoglobin sampai menjadi jenuh. Makin tinggi tekanan parsial
oksigen di alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin dalam
darah. Hemoglobin terdiri dari empat sub unit, setiap sub unit terdiri dari bagian
yang disebut heme. Di setiap pusat heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan
dengan oksigen, sehingga setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat
molekul oksigen berbentuk oksihemoglobin.
Reaksi antara hemoglobin dan oksigen berlangsung secara reversibel
(bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: pH, suhu, konsentrasi
O2 dan CO2, serta tekanan parsial.
Hemoglobin akan mengangkut O2 ke jaringan tubuh kemudian berdifusi
masuk ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh, O 2 digunakan
untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak O 2 yang
digunakan oleh sel-sel tubuh, maka semakin banyak CO 2 yang terbentuk dari

proses respirasi. Hal tersebut menyebabkan tekanan partial CO2 atau PCO2 dalam
sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO2 dalam kapiler vena sel-sel tubuh.
Oleh karenanya CO2 dapat berdifusi dari sel-sel tubuh ke dalam kapiler vena sel-sel
tubuh, kemudian akan di bawa oleh eritrosit menuju ke paru-paru. Di paru-paru
terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus. Proses tersebut terjadi karena
tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih tinggi dari pada tekanan parsial
CO2 dalam alveolus.
Bila pengangkutan O2 terutama dilaksanakan oleh Hb, maka pengangkutan
CO2 dilakukan oleh plasma darah. CO2 dapat larut dengan baik di dalam plasma
darah dan membentuk asam karbonat, Jadi CO2 diangkut oleh darah dalam bentuk
ion HCO3, Proses pengangkutan dengan pengubahan secara bolak-balik dari
CO2 menjadi H2CO3 dan sebaliknya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase.
CO2 dalam eritrosit akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
yang dapat menyebabkan darah bersifat asam. Darah yang bersifat asam dapat
melepaskan banyak O2 ke dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh yang
memerlukannya.

Você também pode gostar