Você está na página 1de 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks SMA
Muhammadiyah Wonosari dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
SMA Muhammadiyah Wonosari menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok
kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh
TPK SMA Muhammadiyah Wonosari, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan
oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan
dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional
Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi
sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum,
juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
tentang SMA Muhammadiyah Wonosari. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks
ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY
2. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul
3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Gunungkidul
4. Komite SMA Muhammadiyah Wonosari
5. Dewan Pendidik dan karyawan SMA Muhammadiyah Wonosari
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan SMA Muhammadiyah Wonosari khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya.
Amiin.
Wonosari, 11 Juni 2012

LEMBAR PENGESAHAN
Dengan pertimbangan Komite SMA Muhammadiyah Wonosari, Laporan Hasil Analisis
Konteks SMA Muhammadiyah Wonosari telah disetujui dan disahkan pada tanggal 11 Juni
2012, kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum
SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . .. i

2. Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
3. Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
B. Dasar Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . 7
4. Bab II Hasil Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . 8
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
5. Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan

kriteria

minimal

tentang

ruang

belajar,berolahraga,

tempat

beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan


berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat
hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua
siswa, sementara siswa SMA Muhammadiyah Wonosari tidak banyak dan kemampuan
ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai
kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat
mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada
peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi
yang efektif dan menyebabkan SMA Muhammadiyah Wonosari menjadi sekolah pilihan
masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan
ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar
Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar
Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA
Muhammadiyah Wonosari.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan
Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Muhammadiyah Wonosari untuk menyusun
dokumen 1 Kurikulum SMA Muhammadiyah Wonosari.

BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Komponen

Deskripsi

1. Kerang 1.
ka
Kelompok
Dasar
mata
Kurikul
pelajaran
um
a.Agama dan
akhlak
mulia
b.
Kewar
ganegara
an dan
budi
pekerti

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Me Melakukan kebiasaaan
mbentuk
peserta didik
menjadi
manusia yang
beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha
Esa serta
berakhlak
mulia

doa untuk memulai


belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,Sholat
jamaah,Kultum
siswa, mengadakan

Rencana tindak Lanjut


Melaksanakan secara
rutin
Lebih mengefektifkan
pembimbingan
tadarus
Al-Quran
tiap hari Sabtu selama
60 menit
Mengefektifkan
3S(Senyum
Salam,Sapa)

perayaan HBI,Doa
bersama,Sholat
lail,pemberantasan
buta baca Al-Quran

Pe
ningkatan
kesadaran dan
wawasan
peserta didik
akan status,
hak dan
kewajibannya
dalam
kehidupan
bermasyarakat
dan bernegara
serta
peningkatan
kualitas diri
sebagai
manusia.

c.

Ilmu
pengetahua
n dan
teknologi

Me
mperoleh
kompetensi
lanjut ilmu

Kembangkan

Pelaksanaan perlu secara

solidaritas dengan

konsisten

mengikuti kegiatan
kemasyarakatan
diantaranya :
melakukan kegiatan
sosial, bakti sosial,
upacara peringatan
hari besar kenegaraan.

Menerapkan diskusi

Mengefektifkan

kelompok dalam

pemanfaatn

pembelajaran

perpustakaan, internet

Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar

d.

pengetahuan
dan teknologi
serta
membudayaka
n berpikir
ilmiah secara
kritis, kreatis
dan mandiri.

Estetik
a

Me
ningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresi
kan dan
kemampuan
mengapresiasi
keindahan dan
harmoni.

sebagai sumber belajar siswa serta menambah


diperpustakaan dan

buku-buku pegangan

pemanfaatan internet

siswa

belum efektif.
Memanfaatkan limbah

Memperbanyak

menjadi suatu barang

kelompok-kelompok

yang bernilai seni

belajar

Latihan olah

Membentuk grup band

vokal/band

yang lebih solid

berjalan,tetapi belum
tampak grup yang
solid, unjuk
kemampuan masih
pada momen-momen

Mengaktifkan serta

PSB.

membentuk grup

Seni tradisional

karawitan siswa/guru

karawitan belum dapat


berjalan dengan efektif
e.

Jasma
ni,
olahraga
dan
kesehatan

Pemilihan bakat tidak

Pemilihan bakat/minat

berdasar atas talent

berdasar atas angket dan

Me skouting,sehingga
ningkatkan
belum jelas bakat yang
potensi fisik
sebenarnya dari siswa
serta
membudayaka Masih banyak siswa
n sikap
yang tidak memiliki
sportif,
disiplin kerja
bakat/minat tertentu
sama dan
hidup sehat.
Pemberian

2.
Prinsip
pengemban a.
gan
Berpusat pada
kurikulum

kesempatan kepada

talent scouting

Diarahkan pada kegiatankegiatan ketrampilan


tertentu
Analisa minat peserta
didik.

siswa/siswi pada minat


yang diinginkannya

Psikotes

potensi,
perkembangan,
kebutuhan dan
kepentingan
peserta didik
dan
lingkungannya
.
b.
Beragam dan
terpadu

Pembinaan logika
berpikir (proses teori)
Praktek (kegiatan

Kegiatan apresiasi

keorganisasian)
Terbuka akan
perkembangan

Pemanfaatan alat

teknologi

teknologi.

Sesuai dengan kondisi


c.
Tanggap terhadap
perkembangan
ilmu
pengetahuan,
teknologi, dan
seni.

fasilitas yang ada


Ya

Pemahaman tujuan
Ya

d.
Relevan dengan
kebutuhan
hidup

e.
Menyeluruh dan
berkesinambun
gan

f.
Belajar sepanjang
hayat

g.
Seimbang antara
kepentingan
nasional dan
kepentingan

Peningkatan daya dukung

Mengacu pada tujuan


pendidikan pada
umumnya

pendidikan.

daerah
KTSP
dikembangkan
oleh sekolah dan
komite sekolah
berpedoman pada
standar isi dan
standar
kompetensi

Dalam pengembangan
KTSP belum
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum terutama
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta
didik dan
lingkungannya.

lulusan serta

Dilakukan reviuw
dokumen KTSP sehingga
memenuhi setiap prinsip
pengembangan
kurikulum khususnya
prinsip perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik
dan lingkungannya

panduan
penyusunan
KTSP yang
disusun oleh
BSNP dan
Majelis
Dikdasmen PWM
propinsi DIY.
3. Prinsip
a. Pelaksanaan
a. Peserta didik belum
Pelaksanaan
kurikulum
maksimal
Kurikulum
didasarkan
mendapatkan
pada potensi,
pelayanan
perkembangan
pendidikan yang
dan
kondisi
bermutu, serta
peserta didik
memperoleh
untuk
kesempatan untuk
menguasai
mengekspresikan
kompetensi
dirinya secara bebas,
yang berguna
dinamis dan
bagi dirinya.
menyenangkan.
b. Kurikulum
b.Penegakkan kelima
dilaksanakan
pilar belajar dalam
dengan
pelaksanaan
menegakkan
kurikulum belum
kelima pilar
maksimal
belajar

a. Peserta didik harus


mendapatkan
pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta
memperoleh
kesempatan untuk
mengekspresikan
dirinya secara bebas,
dinamis dan
menyenangkan

b. Perlu peningkatan
pelaksanaan lima pilar
belajar yaitu
(a) belajar untuk
beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati,

c. Pelaksanaan
kurikulum
memungkinka c. Pelaksanaan
kurikulum masih
n peserta didik
klasikal dan belum
mendapat
memungkinkan
pelayanan
peserta didik
yang
mendapat pelayanan
maksimal
yang maksimal
sesuai dengan
sesuai dengan
kondisi peserta
kondisi peserta didik
didik

d. Kurikulum
dilaksanakan
dalam suasana d.Kurikulum
dilaksanakan dalam
hubungan
suasana hubungan
peserta didik
peserta didik dan
dan pendidik
pendidik dalam
dalam suasana
suasana yang formal
yang kondusif

e. Kurikulum

(c) belajar untuk


mampu melaksanakan
dan berbuat secara
efektif,
(d) belajar untuk
hidup bersama dan
berguna bagi orang
lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
melalui proses
pembelajaran yang
aktif, inovatif kreatif,
efektif, gembira dan
menyenangkan.
c. Pelayanan terhadap
peserta didik sesuai
dengan potensi, tahap
perkembangan, dan
kondisi peserta didik
dengan tetap
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi
kemandirian,penguata
n akhlak, dan jiwa
sosial,
d. Perlu ditingkatkan
hubungan antara
peserta didik danm
pendidik yang saling
menerima dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut
wuri handayani, ing
madia mangun karsa,
ing ngarsa sung
tulada (di belakang
memberikan daya dan
kekuatan, di tengah
membangun semangat
dan prakarsa, di depan
memberikan contoh

dilaksanakan
e. Pelaksanakan
dengan
kurikulum belum
menggunakan
maksimal
pendekatan
menggunakan
dengan
pendekatan dengan
memperhatika
memperhatikan
n
perkembangan yang
perkembangan
berkiblat pada era
yang berkiblat
globalisasi dengan
pada
era
pendekatan yang
globalisasi
berbasis pada
dengan
perkembangan
mendekatan
teknologi dan
yang berbasis
berbasis pada alam
pada
sekitar
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada
alam sekitar
f. Kurikulum
dilaksanakan
f. Kurikulum
dengan
dilaksanakan dengan
mendayaguna
mendayagunakan
kan
kondisi
kondisi yang sesuai
yang
sesuai
dengan kultur
dengan kultur
budaya di
budaya
di
lingkungan sekolah
lingkungan
sekolah
g. Kurikulum
yang
mencakup
g.Kurikulum yang
seluruh
mencakup seluruh
komponen
komponen
kompetensi
kompetensi mata
mata pelajaran
pelajaran
2. Struktur 1. Kurikulum
Kurikulu
kelas X
m

a. Terdiri atas 18 a. Terdiri atas 18


mata pelajaran,
mata pelajaran
muatan lokal,
dimana Agama
dan
terdiri atas 5
pengembangan
mapel, muatan
diri
lokal bahasa jawa,
b. Alokasi waktu
dan pengembangan
satu jam
diri
pelajaran
b. Alokasi waktu satu
adalah 45
jam pelajaran
menit
adalah 45 menit

dan teladan).
e. Pendekatan perlu
ditingkatkan dalam hal
pendekatan terhadap
peserta didik adalah
pendekatan yang
multistrategi dan
multimedia, sumber
belajar dan teknologi
yang memadai, dan
memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber
belajar.

f.

g. -

Penambahan jam
sebanyak 3 jam untuk
matematika,Sejarah,Geog
rafi

c. Minggu efektif c. Minggu efektif


dalam satu
dalam satu tahun
tahun pelajaran
pelajaran (dua
(dua semester)
semester) adalah
adalah 38 39
47 minggu
minggu
2. Kurikulum
kelas XI dan
XII

3. Beban
Belajar

1.

2.

a. Program kelas a. Program kelas XI


XI dan XII
dan XII adalah
adalah
Program IPA,
Program IPA,
Program IPS,
Program IPS,
terdiri atas 15 mata
Program
pelajaran, muatan
Bahasa, dan
lokal dan
Program
pengembangan diri
Keagamaan
terdiri atas 15
mata pelajaran,
muatan lokal
dan
pengembangan
diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu satu
satu jam
jam pelajaran
pelajaran
adalah 45 menit
adalah 45
menit
c. Minggu efektif c. Minggu efektif
dalam satu
dalam satu tahun
tahun pelajaran
pelajaran (dua
(dua semester)
semester) adalah 37
adalah 34 38
minggu
minggu

Jumlah Jam Jumlah jam


pelajaran
pembelajaran
Setiap
minggu
tatap muka per

Waktu
untuk
penugasan
terstruktur
dan
kegiatan
mandiri

Jumlah jam

Hari Sabtu lebih

pembelajaran tatap

dimanfaatkan untuk

muka per minggu

kegiatan Pengembangan

minggu adalah 43

adalah 47 jam

Diri Ekstrakurikuler

s.d. 47 jam

pembelajaran

Seni,Olahraga Prestasi

pembelajaran
Waktu untuk
penugasan
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak terstruktur

dan Imtaq
Waktu penugasan
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak terstruktur
belum maksimal
digunakan oleh guru

Diadakan Workshop
untuk penguatan
pelaksanaan program
pembelajaran.

tidak
bagi peserta didik
terstruktur
bagi peserta pada maksimum
didik
60% dari jumlah
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang
bersangkutan.
4. Kalender 3. Alokasi
Pendidik
Waktu
an

Kegiatan :
Minggu efektif
belajar, Jeda
tengah semester,
Jeda
antarsemester,

Dibuat berdasarkan Dipertahankan


atas
Kalender
Pendidikan
dari
Disdikpora Provinsi
DIY dan Majlis
Pendidikan
Muhammadiyah
Wilayah

Libur akhir tahun


pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
4.

Penetapan
Kalender
Pendidikan

a. Permulaan
a. Permulaan tahun
tahun pelajaran
pelajaran adalah
adalah bulan
tanggal 16 Juli dan
Juli dan
berakhir pada bulan
berakhir pada
30 juni tahun
bulan juni
berikutnya
tahun
b. Hari libur sekolah
berikutnya
mengikuti
b. Hari libur
ketentuan dari
sekolah
pemerintah
ditetapkan
pusat/pemerintah
berdasarkan
daerah , Majelis
keputusan
Dikdasmen dan
Menteri
sekolah
Pendidikan
menetapkan hari
Nasional,
tidak efektif untuk

dan/atau
KBM/ insidental
Menteri
Sekolah
Agama, Kepala c. Kalender
Daerah tingkat
pendidikan disusun
kab/kota,
oleh sekolah
dan/atau
berdasarkan alokasi
organisasi
waktu pada SI
penyelenggara
dengan
dapat
memperhatikan
menetapkan
ketentuan
hari libur
pemerintah/pemerin
khusus
tah daerah, dan
c. Pemerintah
Majelis Dikdasmen
Pusat/Provinsi/
kabupaten/kota
dapat
menetapkan
hari libur
serentak untuk
satuan-satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pe
merintah
daerah
2.

Analisis Standar Kompetensi Lulusan

No
1

SKL SATUAN PENDIDIKAN


Berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja
Mengembangkan diri secara optimal
dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya

SKL

SKL

KELOMPOK

KELOMPOK

MAPEL
Agama dan
Akhlak
Mulia

MAPEL
Pend. Agama
PKn

Agama dan
Akhlak
Mulia

PKn
Pend. Agama

KET.

Menunjukkan sikap percaya diri dan


bertanggung jawab atas perilaku,

5 kelompok
mapel

Semua Mapel

Iptek

perbuatan, dan pekerjaannya


4

Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan social

Menghargai keberagaman agama,


bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global

Membangun dan menerapkan informasi

Agama dan
Akhlak
Mulia
Kewraganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
Iptek

dan pengetahuan secara logis, kritis,


kreatif, dan inovatif
Menunjukkan kemampuan berpikir

Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi

Semua mapel
Iptek

Iptek

Semua mapel
Iptek

5 kelompok
mapel

Semua mapel

Semua mapel

sportif untuk mendapatkan hasil yang

5 kelompok
mapel

10

terbaik
Menunjukkan kemampuan menganalisis

Iptek

11

dan memecahkan masalah kompleks


Menunjukkan kemampuan menganalisis

Semua mapel
iptek

Iptek

12

gejala alam dan social


Memanfaatkan lingkungan secara

Semua mapel
iptek

Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
Kewarganega
raan dan
Kepribadian

Pend. Agama
Semua mapel
iptek
PKn

logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam


8

pengambilan keputusan
Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri
Menunjukkan sikap kompetitif dan

produktif dan bertanggung jawab

13

Berpartisipasi dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan

PKn

bernegara secara demokratis dalam


wadah Negara Kesatuan Republik
14

Indonesia
Mengekspresikan diri melalui kegiatan

15
16

seni dan budaya


Mengapresiasi karya seni dan budaya
Menghasilkan karya kreatif, baik

17

individual maupun kelompok


Menjaga kesehatan dan keamanan diri,

Estetika

Seni budaya

Estetika
Estetika
Iptek

Seni budaya
Seni budaya
Ketrampilan

Penjasorkes

Penjasorkes

Iptek

Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
PKn
Sosiologi

kebugaran jasmani, serta kebersihan


18

lingkungan
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara
efektif dan santun

19

Memahami hak dan kewajiban diri dan


orang lain dalam pergaulan di

20

masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat
dan berempati terhadap orang lain

21

Menunjukkan keterampilan membaca


dan menulis naskah secara sistematis

Kewarganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
Estetika

dan estetis
22

Menunjukkan keterampilan menyimak,

Iptek

membaca, menulis, dan berbicara dalam


bahasa Indonesia dan Inggris
23

Menguasai pengetahuan yang


diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

3.

Analisis Standar Proses

Iptek

Pend. Agama
Sosiologi
PKn

Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Seni budaya
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Semua mapel
iptek

NO

KOMPONEN

PERENCANAAN
A. Silabus

B. RPP

II

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Pada Silabus harus memuat:

Dalam

Diprogramkan

1. Identitas mata pelajaran


,SK KD, Kegiatan
Pembelajaran, Indikator
ketercapaian, Penilaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus
berdasarakan hasil
pemetaan Standar Isi.

pengembangan

bimbingan dan

silabus guru sudah

pendampingan

melakukan analisis

teknik membuat

SK-KD, tetapi

silabus mulai dari

belum menyeluruh.

analisis SI

Dalam penyusunan

sehingga seluruh

silabus guru sudah

guru dapat

menyusun silabus

menyusun silabus

secara mandiri

secara mandiri

tetapi belum

sesuai karakteristik

menyeluruh

satuan pendidikan

1. RPP memuat: Identitas


MP, SK, KD Indiator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu , Metode
Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.
3. Mengacu pada prinsipprinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa Diadakan


guru menyusun

pendampingan dan

RPP tidak

bimbingan

melampirkan

pembuatan RPP,

instrumen penilaian

sehingga RPP yang

dan atau soal yang

dibuat guru sesuai

tercantum belum

standar

RPP tidak relevan


tujuan pada RPP.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.

Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan
Belajar

Jumlah maksimal peserta

Jumlah maksimal

Perlu

didik setiap rombongan

peserta didik

meningkatkan

belajar adalah 32 peserta didik.

setiap rombongan

jejaring untuk

belajar adalah 10-22

memenuhi standar,

peserta didik.

kelas X setiap
rombel 32 peserta

NO

KOMPONEN
Beban kerja
minimal
guru

Buku teks
pelajaran

Pengelolaan
kelas

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT
didik

beban kerja guru sekurang-

90 % beban kerja

Mendorong guru

kurang nya 24 (dua puluh

guru mencapai 24

untuk

empat) jam tatap muka

jam tatap muka

mememenuhi 24

dalam 1 (satu) minggu

dengan memenuhi

jam dari sekolah

rasio buku teks pelajaran

di sekolah lain
Rasio buku tek

lain
Mengajukan

untuk peserta didik adalah 1 :

pelajaran untuk

kebutuhan buku

1 per mata pelajaran;

peserta didik belum

pegangan siswa

mencapai

dalam RAPBS

- guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan, dan
keputusan pada peraturan
dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran

- pada tiap awal semester,


guru menyampaikan
silabus mata pelajaran

perbandingan 1 : 3
- Sebagian besar
dapat guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran

- Sebagian besar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

- Guru yang
belum dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan keputusan
pada peraturan
dalam
menyelenggara
kan proses
pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
- Perlu
pengecekan
oleh waka
kurikulum/
pengajatran
pada guru agar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

NO

KOMPONEN

B. Pelaksanaan
Pembelajaran

KONDISI IDEAL

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan
- Penyampaian tujuan
- Motivasi
Kegiatan inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
Penutup
- Rangkuman
- Penialaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Masih ada guru

Dalam kegiatan

melaksanakan

pembelajaran guru

pembelajaran

wajib membawa

belum sesuai

RPP sebagai

dengan RPP, dalam

kontrol dalam

kegiatan inti

pelaksanaan

pembelajaran

pembelajaran dan

masih

perlu

menggunakan form

mengoptimalkan

lama.

MGMP untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan

III

PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N

Penilaian dilakukan oleh


guru terhadap hasil
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses
pembelajaran.

Hasil penilaian

Setiap guru

pembelajaran tidak

diwajibkan untuk

dilakukan analisis

melakukan analisis

sebagai bahan

hasil ulangan

acuan dalam

harian dan analisis

program perbaikan

butir soal serta

proses

implementasi

pembelajaran bagi

dalam tugas

guru.

penilaian oleh guru

NO
IV

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N

1. Pemantauan
a.
Pemantauan
proses pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan
dengan cara diskusi
kelompok terfokus,
pengamatan,
pencatatan, perekaman,
wawancara, dan
dokumentasi.
c.

Kegiatan
pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas
satuan pendidikan

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Pemantauan

Peningkatan

dilaksanakan oleh

kerjasama antara

Kepala Sekolah dan sekolah dengan


Kurikulumn

Pengawas Satuan

dengan

dalam

pengumpulan dan

melaksanakan

penandatangan

pemantauan proses

perangkat

pembelajaran pada

pembelajaran pada

saat awal semester

awal semester
Pemantauan

Peningkatan

dilaksanakan

frekuensi

dengan cara

pemantauan

diskusi,
wawancara, dan
dokumentasi.

oleh pengawas
pendidikan.

Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah dan
pengawas satuan
pendidikan
2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara pemberian
contoh, diskusi,
pelatihan, dan

Supervisi proses

Pengawas perlu

dilakukan oleh

melaksanakan

Kepala Sekolah dan supervisi secara


Tim Supervisi

berkala dan dapat

minimal satu kali

memberi contoh

setiap semester

pembelajaran yang

Supervisi

efektif bagi guru

pembelajaran

Perlu pemberian

dilakukan dengan

contoh oleh guru

diskusi, dan

sejenis atau kepala

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh kepala
dan pengawas satuan
pendidikan.

TINDAK
LANJUT

konsultasi

sekolah

Kegiatan supervisi

Perlu peningkatan

dilakukan oleh

frekuensi supervisi

kepala sekolah /

dari pengawas

guru senior dan

satuan pendidikan

pengawas satuan
pendidikan
3. Evaluasi
a.
E
valuasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

Evaluasi proses

Kinerja Guru yang

pembelajaran

belum sesuai

dilaksanakan setiap

standar dapat

semester satu kali

dilakukan supervisi

dalam bentuk rapat

klinis agar guru

koordinasi Kepala

dapat mengatasi

Sekolah dengan

permasalahan

menggunakan

pembelajaran

pedoman standar
proses
Belum semua guru

b.

E
valuasi proses
pembelajaran dengan
cara:
1) membandingkan
proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru
dengan standar
proses,
2)
mengidentifikasi
kinerja guru dalam
proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.

melakukan
Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan dengan
cara
membandingkan
proses yang
dilakukan guru
dengan standar

Mewajibkan semua
guru untuk
melaksanakn
evaluasi proses
sesuai standar.

NO

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan, supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku kepentingan.

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Pelaporan

Perlaporan Hasil

dilaksanakan oleh

Supervisi

Pengajaran kepada

pembelajaran perlu

Kepala Sekolah

disampaikan
kepada pengawas
untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan
penghargaan diberikan
kepada guru yang
telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat
mendidik diberikan
kepada guru yang
belum memenuhi
standar.
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
4. Analisis Standar Pengelolaan

Satuan Pendidikan

Perlu reward dan

belum memberikan

punisment bagi

penghargaan

guru yang telah

kepada guru yang

memenuhi standar

telah memenuhi

dan yang belum

standar dan belum

memenuhi standar

melakukan
pembinaan optimal
bagi guru yang
belum memenuhi
standar

Kesesuaian
No

II

Kriteria setiap Komponen

dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria
Ya
Tidak

Pemenuhan

KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal
2 Usia Maksimal
3 Pengalaman mengajar minimal
4 Pangkat minimal
5 Status Guru (Guru SMA)
6 Kepemilikan sertifikat

V
V
V
V
V
V

pendidik
7 Kepemilikan sertifikat kepala

sekolah
8 Kompetensi kepribadian
9 Kompetensi manajerial
10 Kompetensi kewirausahaan
11 Kompetensi supervisi
12 Kompetensi sosial
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal
2 Kriteria pengangkatan

V
V
V
V
V
V
V

wakasek
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis

V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V

Alokasi
Program
1

Kesesuaian
No

Kriteria setiap Komponen

c. kemitraan dan kerjasama


Wakasek Bidang Ismuba
a. Kemampuan memimpin
b. Kepemilikan ketrampilan teknis
c. Kemitraan dan Kerjasama

5.

dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria
Ya
Tidak

Pemenuhan

Alokasi
Program
1

V
V
V
V

Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN

KONDISI
IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANG

RENCANA

AN

TINDAK LANJUT

Prinsip

Semua RPP

RPP yang

Sekitar 33 %

Kepala Sekolah

penilaian

mencantumkan

mencantumkan

RPP belum

melakukan supervisi

(sahih,

kegiatan dan

kegiatan dan

mencantum-kan dengan cara

objektif, adil,

program

program

kegiatan dan

berdiskusi dan

terpadu,

penilaian

penilaian sekitar

program

memberi contoh

67 %

penilaian

kepada guru-guru

terbuka,
menyeluruh

yang belum

dan

mencantumkan

berkesinamb

kegiatan dan

ungan,

program penilaian

sistematis,

dalam RPP

beracuan

kriteria, dan

Guru meleng- kapi

akuntabel)

RPP

Teknik dan

Instrumen

Sebagian guru

Sebagian besar

Sekolah menyiapkan

Instrumen

penilaian hasil

telah

guru belum

format penelaahan

Penilaian

belajar yang

melaksanaan

melaksanaan

butir soal dan

digunakan

penelaahan

penelaahan

meminta semua guru

pendidik

instrumen

instrumen

melakukan telaah

memenuhi

penilaian hasil

penilaian hasil

butir soal sebelum

persyaratan

belajar

belajar

diujikan kepada

substansi,

peserta didik

konstruksi, dan
bahasa.
3

Mekanisme
dan Prosedur
Penilaian

a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabaranny
a merupakan
bagian RPP

a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabaranny
a merupakan
bagian RPP

b. UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh pendidik
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan

b. UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh pendidik
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan

c. Penilaian UN
dan Usek
adalah salah
satu syarat
kelulusan

c. Penilaian UN
dan Usek
adalah salah
satu syarat
kelulusan

d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
perjasorkes
ditentukan
melalui rapat
dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik

d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
perjasorkes
ditentukan
pendidik

a. -

a. -

b. -

b. -

c. -

c. -

d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
perjasorkes
belum sesuai
pedoman

d. Perlu sosialisasi
dan pemahaman
kepada guru ttg
Penil hasil belajar
kelompok estetika
dan kelompok
perjasorkes

e. Perlu sosialisasi
e. Penil hasil
dan pemahaman
belajar
kepada guru tt
kelompok
Penil hasil belajar
agama dan
kelompok agama
akhlag
dan akhlag mulya
mulya dan
dan kelompok
kelompok
kewarganegaraan
kewarganega
dan kepribadian
raan dan
f. kepribadian
belum sesuai g. pedoman
h. Kegiatan
pengembangan
f. diri perlu
g. dibuktikan dengan
h. Kegiatan
surat keterangan
pengembang i. KS menghimbau
an diri belum
guru untuk
dibuktikan
memberikan hasil
dengan surat
UH kepada siswa
keterangan
sebelum UH

e. Penil hasil
belajar
kelompok
agama dan
akhlag mulya
dan kelompok
e. Penil hasil
kewarganegar i. 40 % guru
belum
belajar
aan dan
memberikan
kelompok
kepribadian
hasil UH
agama dan
ditentukan
kepada siswa
akhlag mulya
pendidik
sebelum UH
dan kelompok f. Kegiatan
berikutnya,
kewarganegar
Ujian Sekolah
yang belum
aan dan
(menyusun
tuntas
kepribadian
kisi-kisi,
mengikuti
ditentukan
mengembang
pembel
melalui rapat

berikutnya, yang
belum tuntas
mengikuti pembel
remidi

dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik
dengan
memperhatika
n hasil ujian
sekolah
g.
f. Kegiatan
Ujian Sekolah
(menyusun
kisi-kisi,
mengembang
kan
instrumen,
melaksanakan h.
ujian,
mengolah dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian)
i.
g. Penil muatan
lokal
mengikuti
penil
kelompok
mata
pelajaran
yang relevan.
h. Kegiatan
pengembanga
n diri
dibuktikan
dengan surat
keterangan
pembina dan
KS
i. Hasil UH
harus
dikembaliaka
n kepada
siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum

kan
instrumen,
melaksanakan
ujian,
mengolah dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan
hasil ujian)
Penil muatan
lokal
mengikuti
penil
kelompok
mata
pelajaran
yang relevan.
Kegiatan
pengembanga
n diri
dibuktikan
dengan nilai
pada LHBS
60 % guru
memberikan
hasil UH
kepada siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi

remidi

tuntas
mengikuti
pembel
remidi
4

Penilaian oleh
Pendidik

a. menginforma
sikan silabus
pada awal
semester
kepada siswa

a. menginform a. asikan
b. silabus pada
c. Mengolah
awal
hasil penil
semester
untuk
kepada siswa
b. Melaksanaka
mengetahui
n tes,
b. Melaksanaka
kesulitan
pengamatan,
n tes,
belajar
penugasan,
pengamatan,
siswa
atau bentuk
penugasan,
d. Mengembal
lain
atau bentuk
ikan hasil
lain
c. Mengolah
pekerjaan
hasil penil
c. Mengolah
siswa belum
untuk
hasil penil
disertai
mengetahui
untuk
komentar
kemajuan
mengetahui
yang
dan kesulitan
kemajuan
mendidik
belajar siswa d. Mengembali
e. d. Mengembalik
kan hasil
f. an hasil
pekerjaan
pekerjaan
siswa
siswa
e. Memanfaatk
disertai
an hasil penil
komentar
untuk
yang
perbaikan
mendidik
pembel
e. Memanfaatka
n hasil penil
untuk
perbaikan
pembel

a. b. c. Dilaksanakan
pendampingan
Guru dlm
Mengolah hasil
penil untuk
mengetahui
kesulitan belajar
siswa
d. Guru diingatkan
untuk memberi
komentar yang
mendidik saat
mengembalikan
hasil pekerjaan
siswa
e. f. -

f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester

f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester
5

Penilaian oleh
Satuan
Pendidikan

a. Menentukan
KKM melalui
rapat dewan
pendidik

a. Menentukan
KKM melalui
rapat dewan
pendidik

a.

a.

b. Mengkoordin

b. Mengkoordin

b.

b.

asikan pelaks
UTS, UAS,
UKK

asikan pelaks
UTS, UAS,
UKK

c. Menentukan
kriteria
kenaikan
kelas melalui
rapat dewan
pendidik

c. Menentukan
kriteria
kenaikan
kelas melalui
rapat dewan
pendidik

d. Menentukan
program
pembel SKS
melalui rapat
dewan
pendidik

d. Sekolah
belum
menentukan
program
pembel SKS

e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
melalui rapat
dewan
pendidik

e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
pelajaran oleh
pendidik

f. Menyelengga
rakan US dan
menentukan
kelulusan
sesuai POS

f. Menyelengga
rakan US dan
menentukan
kelulusan
sesuai POS

g. Melaporkan
hasil penil
mata
pelajaran
kepada orang
tua/wali
dalam bentul
LHBS

g. Melaporkan
hasil penil
mata
pelajaran
kepada orang
tua/wali
dalam bentuk
LHBS

h. Melaporkan
pencapaian
hasil belajar
kepada
Disdik kab

h. Melaporkan
hasil
kenaikkan
dan kelulusan
kepada
Disdik kab

i. Menerbitkan
SKHUN

i. Menerbitkan
SKHUN

c.

c.

d. Sekolah
masih
katagori
standar
dengan
pembelajara
n system
paket

d. Sekolah akan
menuju SSN

e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
belum
melalui
rapat dewan
pendidik

e. Menentuka penil
4 kelompok mata
pelajaran harus
melalui rapat
dewan pendidik

f.

f.

g.

g.

h. Belum
melaporkan
hasil
pencapaian
belajar tiap
semester
kepada

h. Sekolah
melaporkan hasil
pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Disdik
kab

j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
6

Penilaian oleh
Pemerintah

j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus

a. Penil hasil
a. Penil hasil
belajar oleh
belajar oleh
pemerintah
pemerintah
dalam bentuk
dalam bentuk
UN
UN
b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

Disdik kab
i. -

i. j. -

j. -

b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


NO
1

KOMPO

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

Peserta

Kemampuan rata-rata

Didik

NEN

KESENJANG

TINDAK

Kemampuan rata-

AN
Kemampuan

LANJUT
Pengelolaan Proses

intake siswa minimal

rata intake siswa

rata-rata intake

pembelajaran

7,50

minimal dibawah

siswa masih

ditingkatkan

6,00

dibawah 6,00

sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal dengan
nilai murni di atas

Pendidik

100% pendidik

93 % pendidik

7% persentase

6,00
Mempermudah

dan

berijazah S-1

memiliki ijazah

pendidik belum

dan memberi

S-1

memiliki ijasah

bantuan kepada

S-1

guru untuk

Tenaga
Kependidik

an

melanjutkan

Sarana

a)Kelas belum

pendidikan ke S-1
-Untuk jangka 4 th

ada LCD

ke depan minimal

Prasarana

a) RKB :luas ruang


8x9m, mebel per
siswa (mdh

a)RKB.:luas
8x9m, mebelair

NO

KOMPO
NEN

KONDISI IDEAL
diatur),ada LCD
tetap

b)Lab TI:ber
AC,Komputer 20
unit
,Printer,Laptop,LC
D,Hot spot dengan
bandwich yang
dapat diakses oleh
minimal 20 siswa
secara bersamaan

KONDISI RIIL

LANJUT
33% ruang kelas

siswa,belum ada

dipasang LCD

LCD

-Menambah daya

b)TI:AC belum

lengkap,bersih
berkeramik

b) TI : Daya

listrik menjadi

dapat berfungsi

listrik,kurang

3200

krna daya tidak

1200

watt,mengajukan

kuat, Komputer

watt,LCD

bantuan komputer

yang berfungsi

terpasang

sehingga

12 unit,,LCD

tetap,bandwi

terpenuhi 20

masih mobiling

ch minimal

unit,memasang

dan laptop

1,5MB

LCD yang

belum
wich kecil

syarat,administrasi

AN

TINDAK

kuran 2

terpenuhi,band

c)LabIPA.:memenuhi

KESENJANG

c)Lab.IPA : belum

c)

permanen

c)Lantai tidak
keramik,kura
ng

memenuhi

bersih,admin

syarat,belum

istrasi belum

berkeramik,adm

tertib

inistrasi kurang
lengkap
d)Perputakaan:bel
d)Perpustakaan:ada
kepala
perpust,tenaga
perpust,ada Sistem
Aplikasi
Manajemen
Perpust ,ruang
tertata rapi, jumlah
buku siswa 100%
terpenuhi,perpustak

um ada kepala

d)Perpust:Kepal Memanfaatkan

perpust,

Softwar Sistem

Manajemen

Perpust.,Soft

Aplikasi perpust

perpust manual,

war Sistem

dari Mahasiswa

Ruang belum

Aplikasi,Pen

praktek,Menyiapka

tertata

empatan

n tempat untuk

rapi,pengadaan

buku.

buku-buku,

buku bertahap,

pengadaan buku

buku-buku baru

scr bertahap,

masih sangat

perpust digital

minim

diprogramkan

KOMPO

NO

NEN

KONDISI IDEAL

KESENJANG

KONDISI RIIL

AN

LANJUT
jangka panjang.

aan digital
4

TINDAK

- Efektifitas dana

Pembiayaa

Terpenuhi biaya

Siswa mampu

75% siswa

pengembangan

membayar

keunggulan lokal:

penuh kurang

kurang mampu

a) Sarana prasarana

dari 25%

dengan

kurang mampu

75% siswa

b) Peserta Didik

Penggunaan dana

mengajukan

c) Pendidik

dg skala prioritas

pengusulan

d) Tenaga

beasiswa

Kependidikan

- Kebijakan skala

prioritas
pendanaan tetap
menjadi
alternatip
5

Program

Sekolah memiliki

Sekolah memiliki

Sekolah

RKJM

RKJM

pengelolaan dana
Lebih

disempurnakan
sesuai dengan

Sekolah memiliki

Sekolah memiliki

kebijakan Dinas

RKAS

RKAS

dan Majlis serta


menyesuaikan
dengan kondisi
internal sekolah

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan


RENCAN

KONDISI RIIL
N

KOMP

ONEN

KONDISI IDEAL

Komite/

Komite Sekolah

Dewan

berperan sebagai :

Sekolah

1.
Pemberi
pertimbangan

PELUANG
Komite
sekolah
memiliki
potensi
sebagai
nara

TANTANG
AN

KESENJAN

GAN

TINDAK

LANJUT
Periode
Belum tampak Masih
kepenguru
ada pengurus
mempert
s Komite baru yang
ahankan
yang ada lebih
pengurus
hampir
potensial
komite
selesai
yang
Sekolah butuh

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJAN
GAN

RENCAN
A

TINDAK
AN
2.
sumber
potensial
Isu dan dana dan
LANJUT
Pendukung finansial
dalam
komite
,mengga
Peraturan
dan pemikiran
peningkata
sekolah
dapat
nti yang
daerah
3.
n mutu
menggalang
kurang
tentang
Pengontrol
sekolah
dana
potensial
kebijakan
transparansi dan Komite
masyarakat
Mengund
pendidika
akuntabilitas
namun
sekolah
n gratis
ang
4.
kebijakan
memiliki
unsur
Komite
Mediator antara
daerah
potensi
komite
Sekolah
pemerintah dan
mengharapka
membantu
sekolah
kurang
masyarakat
n
yang
sekolah
yang
berperan
Fungsi Komite
berbeda
dalam
berpoten
aktif

Komite
pemenuha
si
dalam
Sekolah :
n sarpras
sekolah belum
sebagai
memberik
1. Komitmen mutu
yang
bisa
selalu
nara
an
pendidikan
dibutuhkan
hadir dalam
sumber
masukan,
2. Melakukan kerja
dengan
setiap
dalam
pertimban
sama
menggalan
peningka
gan
dan koordinasi
3. Menampung
g dana dari
dan
kegiatan
tan mutu
rekomend
aspirasi
masyarakat
sekolah
sekolah,
asi
4. Memberikan
.
Wakil
Sekolah
masukan dan
kepala
Sekolah
mempunyai
rekomendasi
Sekolah
memprogr
kewenangan
5. Mendorong
Bidang
amkan
untuk menarik
partisipasi
Kurikulu
koordinasi
dana dan
6. Menggalang
m
reguler
Komite
dana
untuk
Sekolah dapat Mengund
7. Melakukan
setiap
menggalang
ang
evaluasi
kegiatan
dana, namun
pemerint
dan
kebijakan
ah
membiasak
tentang
Daerah
an
pendidikan
untuk
berkoordin
gratis
duduk
asi untuk
meghambatny
bersama
kegiatan
a
dalam
insidental
menyuks
eskan
Sekolah
program
mempuyai
sekolah
kewenanga
yang
n untuk
membut
menarik
uhkan
dana dari
dana
masyarakat
dari
sebagai
masyara
pendukung

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG
AN

KESENJAN
GAN

an
program
sekolah

Dewan

RENCAN
A
TINDAK

Sekolah

Keberadaan

Tidak semua

kat
LANJUT
Wakil
Kepala
Sekolah
Bidang
Humas

Mensosialis

menerapkan

Dewan

anggota

asikan

Manajemen

Pendidikan

sekolah

peran dan

Peningkatan

kurang

mengerti

fungsi

Dan berfungsi

Mutu

disosialisasik

tentang

Dewan

sebagai wadah

Berbasis

an di

keberadaan

Pendidikan

kegiatan sekolah

Sekolah

sekolah-

Dewan

pada

sekolah

Pendidikan

anggota

Dewan Pendidikan

Pendidik berperan sebagai


mitra kerja sekolah
an

(Perlu checking di
Keputusan

Sekolah

sekolah,

Mendiknas No

mempunyai

Dewan

Dewan

Waka

044/U/2002, Lamp 1

link yang

Pendidikan

Pendidikan

Humas

Butir A.1.1)

bisa

belum

tidak pernah

mendukung

berperan

dilibatkan

Mengundan

terlaksanany

dalam

dalam kegiatan

g Dewan

a program

kegiatan

sekolah

Pendidikan

sekolah

sebagai
salah satu
nara sumber
dalam
penyusunan
program
sekolah,
Waka

Dinas

Dinas Pendidikan

Sekolah

Dinas

Sekolah tidak

Humas
Mengundan

Pendidik

berperan sebagai :

selalu

Pendidikan

mempunyai

g PEMDA

KOMP

ONEN
an

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJAN
GAN

RENCAN
A
TINDAK

1.Pemberi

mengundang

AN
kurang

pertimbangan

Dinas

memaksimal

untuk dapat

dan
Dinas
LANJUT
Pendidikan

2.Pendukung

Pendidikan

kan peran

memaksimalka

untuk bisa

pemikiran dan

sebagai nara

dan

n peran dan

bersama-

kegiatan

sumber di

fungsinya

fungsi Dinas

sama

3.Penyelenggara

setiap

Pendidikan

menyuksesk

pelatihan dan

kegiatan

kompetisi

wewenang

Dinas

an siswa

Pendidikan

Sekolah tidak

dan guru

4.Pengontrol

Sekolah

kurang

mempunyai

yang

transparansi dan

selalu

memberikan

akses untuk

menjadi

akuntabilitas

melibatkan

kontribusi

bisa

duta daerah

5Mediator antara

Dinas

pendanaan

memperoleh

yang

sekolah dengan

Pendidikan

untuk

dukungan dana

membutuhk

PEMDA

di setiap

pembinaan

pembinaan

an

kegiatan

siswa dan

partisipasi

guru

dana dan

Dinas Pendidikan
berfungsi sebagai:

Sekolah

berprestasi

pembinaan,

1.Komintmen mutu

selalu

yang menjadi

Waka

pendidikan

melaporkan

duta

Kurikulum

2.Memberikan

semua

Kabupaten

dan Waka

masukan dan

kegiatan

Humas.

rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi
4

Pergurua

Perguruan Tinggi

Sekolah

Perguruan

Perguruan

n Tinggi

berperan sebagai:

mengundang

Tinggi belum Tinggi belum

g pihak

1.Fasilitator program

dosen dari

berperan

Perguruan

bisa maksimal

Mengundan

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJAN
GAN

A
TINDAK

peningkatan mutu

Perguruan

AN
secara

2.Pendamping

Tinggi

maksimal

mengiplementa

Tinggi
LANJUT
sebagai nara

bilingual

sebagai

dalam

sikan fungsinya

sumber

3.Pendukung

pendamping

pendampinga pada pokok

dalam

program

guru mata

pengabdian

penyusunan

pelajaran

bilingualnya

pada

program

masyarakat

sekolah

Perguruan Tinggi

dalam

berfungsi sebagai:

Sekolah

Perguruan

1.Komitmen mutu

mengontrak

Tinggi

Sekolah kurang

Mengundan

pendidikan

satu dosen

kurang

berhasil dalam

g Perguruan

2.Melakukan

Perguruan

mendapatkan

membangun

Tinggi

pengabdian pada

Tinggi

kontra

komitmen

untuk

masyarakan

sebagai

prestasi dari

anggota

bersama-

3.Melakukan

fasilitator

kerjasama

sekolah

sama

kerjasama

program

berkomitme

4.Memberikan

RENCAN

n dalam

masukan dan

Sekolah

rangka

rekomendasi

mengundang

peningkatan

sejumlah

kualitaas

dosen

diri sebagai

sebagai nara

pendidik

Lembaga LPMP berperan


Penjami sebagai:

sumber
Sekolah

LPMP

Sekolah selalu

Mengundan

selalu

kurang aktif

bekerjasama

g LPMP,

nan

1.Pelaksana model-

memprogra

dalam

dengan

dan

Mutu

model pembelajaran

mkan

menjalankan

Perguruan

Perguruan

Pendidik

2.Fasilitator

pendamping

peran dan

Tinggi dalam

Tinggi

an

pembelajaran

an untuk

fungsinya di

program

sebagai nara

(LPMP)

3.Nara sumber

guru

sekolah

pendampingan

sumber

guru

pembelajara

matapelajaran

n, Waka

informasi pendidikan matapelajara


n

LPMP

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

LPMP berfungsi

TANTANG
AN
kurang selalu

KESENJAN
GAN

RENCAN
A
TINDAK
Kurikulum
LANJUT

sebagai:

Sekolah

meng up date LPMP sebagai

1.Komitmen Mutu

selalu

informasi

lembaga yang

Mengundan

Pendidikan

memprogra

terkait

mestinya dekat

g LPMP,

2.Merancang model

mkan in

dengan

dengan

Perguruan

pembelajaran

house

kurikulum

sekolah, tetapi

Tinggi,

3.Mengadakan

training

justru tidak

Dinas

pelatihan

terkait

semua anggota

Pendidikan,

4.Melakukan

dengan

sekolah tahu

dan Pemda

kerjasama

pembelajara

dengan pasti

untuk

5.Melakukan

n dan

fungsi dan

komitmen

evaluasi

pemanfaatan

peran LPMP

bersama

tehnologi

menyuksesk

informasi

an program

setiap tahun

sekolah

nya

yang
membutuhk
an
pendukunga
n dana dan
kebijakan

Musyaw

MKKS berperan

Sekolah

arah

sebagai:

berperan

Kerja

1.Pemberi

aktif dalam

Kepala

Pertimbangan

kegiatan dan

Sekolah,

2.Pendukung

kepengurusa

(MKKS)

pemikiran

n MKKS

3.Mediator antara
sekolah dan Dinas

Sekolah

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

Pendidikan dan

menjadi

Pemda

alamat

TANTANG

KESENJAN
GAN

AN

RENCAN
A
TINDAK
LANJUT

sekretariat
MKKS berfungsi

MKKS

sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
7

Musyaw

rekomendasi
MGMP Kabupaten

Sekolah

Belum semua Tidak ada

Mengundan

arah

berperan sebagai:

mempunyai

MGMP

kebijakan yang

g MKKS,

Guru

1.Pelaksana kegiatan

MGMP

Kabupaten

mengikat dan

Dias

Mata

pengembangan guru

sekolah dan

berperan

mengharuskan

Pendidikan,

memberikan

maksimal/

guru

LPMP, dan

dukungan

aktif

matapelajaran

Pemda

tergabung

untuk ikut

Pelajaran matapelajaran
2.Pendukung
,
(MGMP)

pemikiran

dana untuk

Kabupat

3. Mediator antara

kegiatan

Adanya

dalam MGMP

menyuksesk

en

guru matapelajaran

MGMP

kecenderung

Kabupaten

an program

dengan MKKS,

an hari

MGMP

Dinas Pendidikan,

Sekolah

MGMP

MGMP

Kabupaten

dan LPMP

memberikan

sebagai hari

Kabupaten

yang

satu hari

libur guru

kurang

membutuhk

mempunyai

an

berfungsi sebagai:

program yang

dukungan

1.Komitmen mutu

jelas dan

dana dan

pendidikan

kurang adanya

kebijakan,

2.Melakukan

sosialisasi

Waka

pertemuan rutin pada

program

Humas

MGMP Kabupaten

MGMP

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG
AN

KESENJAN
GAN

hari MGMP

MGMP ke

3.Melakukan

sekolah.

kerjasama

RENCAN
A
TINDAK
LANJUT
Mengundan
g MGMP

4.Melakukan lesson

Sekolah masih

sekolah

study

membatasi

untuk

5.Melakukan

jumlah guru

menyusun

evaluasi

yang bisa aktif

program

dalam MGMP

dan

Kabupaten

pengemban
gan

Kurangnya

pembelajara

Komitmen

n serta

MGMP adalah

komitmen

libur kelas yang bersama


dimanfaatkan

untuk hari

untuk

MGMP

pengembangan

adalah

pembelajaran

bukan libur
kelas yang
dimanfaatka
n untuk
pengemban
gan
diri,Waka
Kurikulum

BAB. PENUTUP
A. Kesimpulan

Você também pode gostar